Episode 5

💔

💔

💔

💔

💔

Selama dalam perjalanan, Livia tak henti-hentinya menangis hingga akhirnya tepat pukul 19.00 malam taksi yang ditumpangi Livia sampai disebuah panti asuhan.

Livia merapikan rambutnya dan mulai mengembangkan senyumannya, Livia tidak mau sampai Ibu Lastri khawatir terhadap keadaannya.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

"Kak Livia...."

Semua anak panti yang saat ini sedang makan malam langsung menghambur memeluk Kakak kesayangan mereka itu.

"Ya ampun Livia, ada apa Nak kok malam-malam kesini? mana Nak Damar?" tanya Bu Lastri lembut.

"Livia datang sendiri Bu."

"Anak-anak ayo selesaikan makan malam kalian, biarkan Kak Livianya istirahat dulu."

"Bu, Livia boleh kan tidur di kamar Livia dulu?"

"Boleh dong Nak."

Livia pun menggeret kopernya dan masuk ke dalam kamarnya dulu, Bu Lastri hanya bisa menatap sendu kepada Livia.

Setelah selesai makan malam bersama, Bu Lastri pun pergi ke kamar Livia dengan membawa nampan dengan berisi makanan dan air minumnya. Livia segera menghapus airmatanya saat mendengar pintu kamar dibuka oleh seseorang.

"Livia, makan dulu Nak."

"Ya ampun Bu, jangan repot-repot nanti kalau Livia lapar, Livia bisa ambil sendiri."

Livia segera menghampiri Bu Lastri dan mengambil nampan yang Bu Lastri bawa. Kemudian Bu Lastri duduk dihadapan Livia dan menatap Livia dengan seksama, Livia menundukan kepalanya karena Livia tidak mau Bu Lastri mengetahui kalau dirinya habis nangis.

"Livia, Ibu tahu kamu habis menangis ada apa? apa kamu ada masalah dengan Damar?" tanya Bu Lastri dengan menggenggam tangan Livia.

Perlahan Livia mengangkat wajahnya, airmatanya kembali menetes. Dari dulu Livia memang tidak bisa berbohong kepada Bu Lastri karena tanpa diberi tahu pun Bu Lastri akan mengetahuinya.

"Damar Bu."

"Kenapa dengan Damar?"

"Dia selingkuh dengan Monica."

"Astagfirullah, apa kamu sudah membuktikannya Nak?"

"Sudah Bu, malah Livia memergoki Damar sedang berada di apartemen Monica."

"Astagfirullah, kenapa Monica bisa sejahat itu sama kamu Nak? setahu Ibu, kalian itu bersahabat sejak kecil bahkan kamu rela memberikan semua mainan kamu kepada Monica tapi kenapa sekarang dia justru melakukan hal sehina itu."

"Livia juga tidak tahu Bu, bahkan saat ini Monica sedang mengandung anaknya Damar," seru Livia dengan bibir yang bergetar.

Bu Lastri menutup mulutnya, ia merasa terkejut dengan ucapan Livia. Bu Lastri pun menarik tubuh Livia ke dalam dekapannya, tumpah sudah airmata Livia rasanya begitu sakit dikhianati suami dan sahabatnya sendiri.

Setelah puas menangis, Bu Lastri pun membujuk Livia untuk makan tapi Livia hanya makan sedikit dan Bu Lastri tidak akan memaksakannya lagi karena ia tahu bagaimana perasaan anak asuhnya itu.

"Ya sudah, sekarang kamu istirahat ya jangan banyak pikiran masih ada Ibu dan adik-adik kamu yang akan selalu ada untukmu."

"Terima kasih Bu, Livia sangat menyayangi Ibu."

"Ibu jauh lebih menyayangimu, Nak. Kalau begitu Ibu keluar dulu, kamu tidur ya."

"Iya Bu."

Bu Lastri pun mencium kening Livia setelah itu ia pun keluar dari kamar Livia. Livia sungguh beruntung mempunyai Ibu angkat yang sangat baik dan perhatian kepadanya.

Livia pun mulai merebahkan tubuhnya, Livia harus segera tidur karena besok dia akan berangkat pagi-pagi sekali untuk melakukan pelatihan PGTK. Lain halnya dengan Damar, saat ini Damar sedang menghabiskan malamnya dengan minum-minuman beralkohol.

Damar sudah menghabiskan satu botol alkohol, dia sudah sangat mabuk. Akibat minuman beralkohol itu, Damar berhalusinasi kalau Livia sedang tersenyum diatas tempat tidur.

"Sayang, akhirnya kamu pulang juga."

Susah payah Damar berdiri dan dengan langkah yang sempoyongan, Damar menghampiri ranjangnya dan dengan cepat memeluk Livia tapi Livia seakan menghilang.

"Sayang, kamu dimana? kembalilah sayang, aku sangat mencintaimu maafkan aku!" teriak Damar.

Damar terus saja berteriak memanggil nama Livia seperti orang gila, hingga akhirnya Damar pun tersungkur ke ranjang dan tidak membutuhkan waktu lama, Damar pun langsung terlelap.

***

Keesokkan harinya...

Livia sudah bersiap-siap dengan kopernya...

"Bu, Livia berangkat dulu nanti kalau ada Damar kesini menanyakan Livia bilang saja Ibu tidak tahu jangan sampai Damar tahu keberadaan Livia, Livia sudah tidak mau bertemu dengannya."

"Iya Nak, kamu hati-hati ya jaga diri baik-baik dan jangan lupa makan kamu harus jaga kesehatan."

"Baik Bu, ya sudah Livia berangkat dulu taksinya sudah menunggu."

Livia pun mencium punggung tangan Bu Lastri dan setelah itu Livia pun pergi meninggalkan Panti.

Sementara itu, Damar mulai menggerakan tubuhnya dia memegang kepalanya yang terasa pusing. Damar meraba-raba ke samping berharap ada Livia tapi kenyataannya memang Livia sudah tidak ada.

Perlahan Damar bangkit, dengan langkah gontai Damar pun masuk ke dalam kamar mandi. Tidak lama kemudian, Damar keluar dengan penampilan yang sudah kembali segar.

"Aku harus ke Panti, aku yakin Livia pasti pulang kesana," gumam Damar.

Damar pun dengan semangat bersiap-siap untuk pergi ke Panti, dia yakin Bu Lastri akan membantunya untuk membujuk Livia.

Tidak membutuhkan waktu lama, akhirnya Damar pun sampai di Panti. Seperti biasa Damar adalah anak yang sopan, dia selalu mencium punggung tangan Bu Lastri setiap datang ke Panti.

"Maksud Ibu apa?" tanya Damar terkejut.

"Livia tidak datang kesini, Nak."

"Ya ampun, kalau Livia tidak datang kesini terus dia kemana? soalnya tidak ada tempat lain yang dia tuju selain kesini," sahut Damar khawatir.

"Memangnya ada apa? apa kamu sudah melakukan kesalahan? sampai-sampai Livia bisa pergi meninggalkanmu?" tanya Bu Lastri pura-pura tidak tahu.

Damar tampak menundukkan kepalanya, dia tidak berani mengatakan yang sebenarnya kepada Bu Lastri. Akhirnya Damar memilih bungkam dan segera pamit pergi dari Panti itu, Damar terlihat sangat frustasi dia tidak tahu harus mencari Livia kemana.

Livia tidak punya siapa-siapa di dunia ini, hanya Panti tempat dia pulang tapi tadi Bu Lastri bilang, Livia tidak pulang ke Panti terus Livia pergi kemana.

"Kamu dimana sayang, maafkan aku tolong kembalilah," gumam Damar.

Sungguh Damar sangat menyesal sudah dengan mudahnya tergoda oleh Monica.

💔

💔

💔

💔

💔

Jangan lupa

like

gift

vote n

komen

TERIMA KASIH

LOVE YOU

Terpopuler

Comments

Maria Magdalena Indarti

Maria Magdalena Indarti

Damar nikmati penghianatanmu

2023-07-07

1

fitriani

fitriani

sayang sayang pala lu peyang... eh laki2 lucknut kl cinta dan sayang gak akan menyakiti... lah ini pernikahan baru 5 bulan pakai acara selingkuh sama sahabat istrinya otak lu dmn damar ogeb😡😡😡😡😡

2023-01-20

3

Aska

Aska

sayang sayang najong sama kau damar 😡

2022-06-27

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!