Langit mendung kota Jakarta seakan ikut merasakan sedih yang dirasakan Alexa pagi itu, dibalik jendela mobil berkaca hitam itu dirinya melihat keluar jendela dengan pandangan kosong. Seakan ada yang mengganjal dalam benak nya pagi itu..
Maaf tante Ratih, aku gak bisa anter tante sampai bandara dan hari ini oma Anna akan sendirian lagi di rumah. Seandainya jarak kantor dengan rumah Oma dekat gak bakalan aku tinggal di apartemen itu sendiri, tentu aku lebih memilih bersama oma yang sudah seperti keluarga bagiku. Pikr Alexa.
Sesaat kemudian bulir rintik hujan mulai terlihat menitik di kaca jendela mobil HRV biru yang ditumpanginya.
PH.corp. Tulisan besar disebuah gedung menjulang yang akan ditujunya sudah dekat.
Aku sudah hampir sampai. pikir Alexa.
Tangan nya langsung merogoh compect powder pink yang ada didalam pouch didalam tas hitam yang dikenakannya saat itu.
Alexa merapikan kembali makeupnya dan mengulas lagi lipstik pink nude yang sudah mulai pudar menempel dibibirnya.
"I must be perfect, this is my first day," gumam Alexa.
Mang Kasim menurunkan nya tepat didepan pintu masuk Lobby, beberapa orang yang berjalan beriringan di belakang dan di depan nya agak terburu-buru mengingat hari itu sudah hampir pukul 07.30.
Alexa mempercepat langkah menuju ruangan Pak Steve.
"Pagi Pak," sapa Alexa.
"Ya pagi Alexa tunggu sebentar," kata pak Steve yang sedang sibuk di depan laptop.
Selang beberapa saat Pak Steve menyerah kan beberapa file, Staff card dan laptop yang baru saja di instal aplikasi dan data perusahan serta beberapa proyek perusahan kedepan nya.
"Ayo, ikut saya," kata pak Steve.
Mereka memasuki sebuah ruangan yang terdapat sekitar 10 perangkat PC beserta layar 10 layar 21 inc untuk para programer2 di perusahan itu.
"Ini adalah ruangan cyber kami, adalah sebuah kehormatan disini jika bisa duduk dikursi dan dibalik layar layar itu," kata Steve.
Mereka memasuki sebuah ruangan luas, terdapat 15 sampai 20 meja disitu.
"Alexa perkenalkan, ini lah tim21 yang menjadi bagian penting dan otak dari perusahan ini dan sekarang kamu sudah jadi bagian dari tim di ruangan System Programer / Software Engineer ini, jabatan nya adalah sebagai System Analyst," Kata Steve memperkenalkan.
"Waaw luar biasa, akhirnya ada wanita cantik dan elegan diruangan ini," teriak salah seorang diruangan itu.
Sebagian dari mereka bertepuk tangan dan tersenyum menyambut Alexa.
"Terimakasih sambutan nya, nama saya Alexa Corrina mohon petunjuk dan bimbingan dari semua senior senior yang ada diruangan ini," sapa Alexa memperkanalkan diri.
"Alexa kamu bisa menempati meja yang sudah disiapkan di samping Lisa." Steve menunjuk sebuah meja kosong di sudut samping jendela diruangan itu.
"Terimakasih pak," kata Alexa sambil berjalan menuju meja kerjanya dan meletakan tas, laptop, dan file yang masih ada di tangan nya.
"By the way jangan panggil saya bapak, kamu bisa panggil nama atau apa saja yang penting sapaan nya tidak menjadikan aku terlalu tua," kata Steve sebelum Alex sampai ke meja nya.
Alexa menunduk dan tersenyum menandakan setuju dengan permintaan Steve.
Meja nya sudah disiapkan berbagai macam colokan listrik dan segala keperluan kantor yang mungkin dia perlukan.
"Selamat bergabung Alexa," sapa Lisa.
"Terimakasih Lisa," kata Alexa.
Alexa membuka laptop yang ada didepan nya itu kemudian mempelajari apa saja yang sudah bisa mulai dia kerjakan. Produk software terbaru perusahan yang masih belum rampung dan pembuatan apk kesehatan dan beberapa perbaikan2 apk lama kerjasama dengan bank.
Not bad, rekan2 disini cukup handal juga. pikir nya
Siang hari pas makan siang Lisa dan Shanen mengajak nya ke kantin perusahan di lantai 5
Alexa sudah pasti ikut, disamping perutnya yang sudah mulai keroncongan dan sudah minta untuk di isi dirinya juga masih tidak tau diaman kantin perusahan.
Percakapan yang agak baru baginya, dirinya yang tidak terlalu cerewet dan lebih banyak diam saat dengan orang asing hanya ikut menyimak pembahasan Lisa dan Shanen. Alexa hanya tersenyum dan mangguk mangguk seakan mengerti dengan pembahasan mereka.
Apakah aku bertanya saja dimana ruangan Ken? pikir Alexa Saat itu.
O my god, memikirkannya saja jantungku sudah hampir copot, sebaik nya aku tunda niat ku untuk melihat Ken. Pikir Alexa.
"Lisa Ruangan CEO dilantai berapa?" tanya Alexa begitu tiba-tiba.
Duh, kenapa pertanyaan aneh itu tiba-tiba keluar dari mulutku? Dari tadi jarang ngomong, begitu ngomong malah nanya keberadaan Ken. pikir Alexa yang saat itu jadi merasa konyol sendiri.
"Bapake di lantai 23, si eneng pasti mau intip si bos nih ye," jawab Lisa.
"Peraturan perusahan gak boleh ada karyawan yang masuk ke lantai 23 kecuali para manager," lanjut Lisa.
"Setahun lalu aku kerja disini karena ngefans ama si bos, sekarang aku nyerah uber2 bayangan si bos, capek. Kalau kamu mau aku dukung dan kasih kamu semangat 100%, kalahkan wanita- wanita di seluruh gedung ini," kata Lisa memberikan semangat pada Alexa.
"Aku udah 3 Tahun kerja disini gak pernah dapet kesempatan deket2 bos bahkan sudah berpas pasan dan sudah ucapkan selamat pagi, eh gak dijawab. Yang canteek aja gak digubris apalagi gue, dimata nya gue cuman di anggap nyamuk gak perlu di gubris, jika perlu di semprot baygon aja," kata Shanen.
"Akakakk, lo cuman dianggap nyamuk? ya enggak lah badan lo segede gajah, paling si bos bilang gajah dari mana nih berkeliaran dikantor aku," kata lisa sambil tertawa
Apakah Ken seperti ini dimata orang orang? Pikir Alexa sambil ikut tertawa dengan obrolan kedua sahabatnya baru nya ini..
"Eh ayuk balik udah jam 1, udah cukup banyolan kita siang ini," ajak Lisa.
Sore itu sebelum pulang Alexa sengaja berdiri didepan denah gedung diruangan security di bagian lobby. Tangan nya terhenti menunjuk dan memperhatikan denah lantai 22
Disini denah nya cuman lantai 22, lantai 23 gak ada, giamna bisa nyasar ke sana jika ruangan boss aja aku gak tau, apa pura-pura **** trus nyasar ke ruang boss aja? paling-paling alasanku, aku karyawan baru jadi nyasar. Alexa berpikir keras hanya untuk melihat wajah Ken.
"Maaf mbak ada yang bisa saya bantu?" tanya security yang sudah berdiri disampingnya.
"Nggak apa2 pak, saya hanya melihat lihat denah, saya karyawan baru," jawab Alexa kaget seperti orang yang habis kepergok mencuri.
"Mbak dari lantai berapa?" tanya security itu.
"Saya dari lantai 21," jawab Alexa.
"Ohh, denah lantai 21 ini mbak, kalau itu denah lantai 22 ruangan meeting," jawab si security.
Yee aku bisa baca kali pak ini ruangan meeting, aku kan lagi nyari lantai 23. Batin Alexa
"Ingin saya antar ke lantai 21 mbak?" tanya security tersebut.
"Nggak usah pak, ini sudah jam pulang. Terimakasih bantuan nya pak," kata Alexa.
"Sama-sama mbak," jawab Security.
----
Sekarang sudah sabtu, aku bahkan belum sekalipun melihat batang hidung si boss yang super duper tenar itu. Apa dia sudah mengabaikan perusahannya karena ketenaran nya itu? Ternyata dibalik ketampanan nya dia adalah seorang yang pemalas. pikir Alexa kesel sambil menunggu mang Kasim yang akan datang menjemputnya pulang ke rumah Oma Anna.
Sudah 6 hari Alexa bekerja di perusahan milik Ken, gaya nya berpakaian setiap hari begitu elegan dengan dress biru selutut, tas yang senada dengan warna bajunya dan high heels hitam indah melekat dikakinya kini membuat setiap wanita yang melihat nya tau dia seorang anak sultan. Dandanan minimalis semakin menyempurnakan wajah cantiknya sehingga setiap pria akan menatap dirinya dari ujung kaki hingga ujung kepala dan terkadang membuatnya merasa sangat risih.
Ini ulah tante Ratih, dia membelikan aku semua barang barang bermerk ini tanpa meminta pendapat dariku, aku akan bawa kembali barang2 lamaku dari rumah oma. Pikir Alexa.
Mang Kasim sudah berada didepannya berdiri, Alexa weekend dirumah oma Anna sabtu minggu itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
ARSY ALFAZZA
lanjut like this 👍
2020-11-26
0
𝔑𝔢𝔫𝔢𝔫𝔤🌳B.H.F🌳💋𝔭𝔩𝔣
wowww cantik.x😍😍😍
alexa kah itu😕😕
2020-09-14
0
jvt
itu gambarnya Alexa yah🤔
2020-09-14
2