Malam itu setelah selesai mandi Alexa keluar dari kamar mandi dengan rambut basah nya yang masih menetes membasahi lantai kamar yang di pijaki kakinya. Tante Ratih yang sudah berada di dalam kamarnya mengambil handuk dari dalam lemari dan mengeringkan rambut Alexa.
"Alexa bisa sendiri kok tante," kata Alexa mencoba meraih handuk dari tangan tante Ratih.
"Tante hanya ingin membantu kamu nak, kelamaan dengan rambut basah bisa masuk angin," kata tante Ratih meneruskan kegiatan nya sampai rambut Alexa setengah kering.
Tante Ratih kemudian mengambil hair dryer dan mulai mengeringkan rambut Alexa sampai benar benar kering.
"Trus gimana rencana kamu kedepan? kamu sudah menentukan dimana kamu akan bekerja?" tanya tante Ratih seraya mengambil sepasang piyama dari dalam lemari dan memberikan kepada Alexa.
"Aku sudah menemukan sebuah perusahan tante, aku rasa perusahan itu akan cocok dengan aku," jelas Alexa.
"Apakah perusahan itu adalah perusahan pria itu?" tanya tante Ratih.
Alexa menatap tante Ratih.
Kok tante bisa tau? Pikir Alexa.
"Tante sudah membaca majalah yang barusan kamu beli, foto pria yang ada dihp kamu berada di majalah itu," kata tante Ratih lagi.
"Iya tante, apakah saya akan di terima disana?" tanya Alexa ragu dan kurang percaya diri.
"Kamu pasti di terima, apa kamu ragu dengan kemampuan mu sendiri? Jika perusahan itu menolak kamu tante yang akan turun tangan, tante akan membuat mereka memohon untuk bekerja bersama kamu. Tante kan hebat," kata tante Ratih percaya diri dengan membusungkan dada dia meyakinkan Alexa layak berada diasana.
Sifat tante Ratih seperti inilah yang membuat Alexa sembuh dari fobia sosialnya, tante Ratih begitu mempercayai Alexa 100% dan selalu tulus menyayangi Alexa.
"Jika aku jauh dari tante apa yang akan terjadi dengan diriku?" Alexa mulai menitikan air mata.
"Nak, kamu kan belum mencoba. Jika kamu gagal tante akan membawa kamu kembali ke London, banyak sekali perusahan yang sudah siap merekrut dirimu. Tapi setidak nya kamu jangan berhenti sampai disini, tante tau pria yang ada di picture profil mu adalah idola mu, apa kamu tidak ingin bertemu dengan nya?" kata tante Ratih menyemangati.
Alexa mengangguk dan melap airmata yang menetes membasahi pipinya
"Maaf tante aku sudah mengcewakan tante, seharus nya aku tidak menangis," ucap Alexa.
"Tante tidak khawatir soal perusahan itu akan menerima mu atau tidak, tante hanya berpikir bagai mana kamu akan melewati hari pertama mu. Apa kamu bisa? Di perusahan itu benar benar lingkungan yang sangat asing bagimu. Bagaimana jika kamu pingsan lagi?" tante Ratih yang tadi nya menyemangati Alexa kini meneteskan airmata nya.
"Tante, Alexa pasti bisa kok. Tante nggak usah khawatir, Alexa sudah besar sekarang seharus nya Alexa yang mengkhawatikan Tante dan Mr. Bond. Alexa gak bisa menjaga kalian," Alexa memeluk tante Ratih.
"Tante mau tidur disini malam ini, besok tante akan menemani kamu melengkapi berkas, kirim email berkas keperusahan itu pagi2 dan lamaran akan kita antar secara langsung ke perusah itu siang harinya," kata tante Ratih menyemangati.
Pagi hari Alexa sudah sibuk didepan laptop miliknya. Dia mulai mengotak atik data perusahan Permata Husada.Corp (PH.Corp) dan masuk sampai ke system database perusahan. Alexa kepingin lihat perusahan seperti apa yang dijalankan Ken. Ada beberapa kejanggalan disana, beberapa server penting mereka disusup malware namun menurut nya itu bukan urusan nya.
Dengan mengutak atik data perusahan kini Alexa tau lamaran nya harus ditujukan kebagian System Programer / Software Engineer.
Tante Ratih sudah tidak asing dengan kegiatan yang dilakukan Alexa karena mengingat suaminya juga berada di bidang yang sama.
"Sudah di send nak, jika sudah tante akan menemani mu mengantar berkas nya langsung sekarang," kata tante Ratih.
"Sudah tante, apakah tante baik baik saja jika ikut denganku ke sana?" tanya Alexa.
"Nak tante justru akan merasa bosan berada dirumah sepanjang hari, Mungkin minggu depan tante akan kembali ke London. Tante gak tega terlalu lama tinggalin suami disana sendiri. Lagian oma Anna sudah merasa sehat. Tante tidak perlu berlama lama disini," jelas tante Ratih.
"Baiklah jika tante mau ikut, aku mandi dulu" lanjut Alexa.
Alexa dan tante Ratih mengantar lamaran ke PT PH.corp. Sesuai kesepakatan, mereka juga akan langsung mencari apartemen untuk Alexa, mengingat rumah oma Anna terletak sangat jauh dari perusahan.
"Tante begitu yakin Alexa akan di terima," kata Alexa.
Bahkan apartemen Alexa hanya berjarak 1 blok dari perusahan dan hanya di tempuh sekitar 6 menit dengan berjalan kaki.
"Bukan nya tadi pagi kamu sudah intip dan mencari info bagian apa yang lagi dibutuhkan disana?" jawab tante Ratih.
"Iya sih," jawab Alexa agak malu.
"Besok kita akan belanja dan mengisi apartemen kamu ya nak. Kamu bisa pilih sendiri mau di dekorasi seperti apa, tante siap membantu kamu," kata tante Ratih.
"Terserah tante aja yang penting tante tidak merasa terbebani," kata Alexa pasrah, menolak tante Ratih hanyalah sebuah kesia siaan menurut nya.
Selang empat hari Aparteman Alexa sudah rampung, Alexa yang duduk di ruangan depan tv terus menunggu bunyi dering di hpnya. Mengingat ini sudah hari ke empat, sama sekali belum dihubungi dirinya menjadi rada cemas.
Oma Anna dan tante Ratih yang melihat nya mondar mandir langsung mengajak nya jalan.
"Nak kita Shooping yuuk?" ajak tante Ratih
"Tante mau belikan Alex baju lagi? Baju banyak banyak buat apa? Sayang jika nggak terpakai," kata Alexa agak ngambek karena mengingat tentengan belanja baju dan sepatu nya kemaren hampir tidak muat di bagasi mobil.
"Kali ini kita Shooping buat Oma Anna," kata tante Ratih.
"Jadi oma ikut?" tanya Alexa.
"Mama mau ikut?" tanya tante Ratih pada Oma Anna.
"Mama sebaik nya dirumah aja, hari sabtu begini biasanya jalanan agak macet. Mama tidak betah berlama lama didalam mobil," kata oma Anna menolak ajakan anak perempuan nya itu.
"Ya baiklah, Mama mau dibelikan apa?" tanya tante Ratih pada oma Anna.
"Mama mau dibelikan mobil," kata oma Anna.
"Kenapa dengan mobil mama, mama tidak suka?" tanya tante Ratih.
"Mama suka mobil mama yang sekarang, itu baru dibeli setahun yang lalu. Mama mau di belikan mobil buat Alexa," kata oma Anna.
"Hmm?? kok buat Alex sih. Emang Alexa kelihatan seperti orang yang butuh mobil?" tanya Alexa agak kesel.
Aku melarang di belikan baju kini malah mau dibelikan mobil. pikir Alexa
"Itu Artinya Alexa sudah harus mulai latihan mengemudi mulai senin," kata tante Ratih.
"Tante jika Alexa kepengen sebuah mobil Alexa bisa kok beli pakai uang Alex sendiri. Tabungan Alexa masih cukup kok. Tante gak usah berpikir untuk membelikan Alexa mobil lagi," tolak Alexa
" Jika kamu memiliki mobil kamu akan langsung ke sini begitu oma merindukan kamu kamu sudah seperti cucu oma sendiri," kata Oma Anna
Alexa terharu dan tak berkata apa2 lagi.
"Alexa akan sering2 kunjungi oma jika tidak banyak kerjaan, mang Kasim juga bisa menjemput Alexa untuk datang ke sini" kata Alexa. Alexa kini menjadi merasa bersalah melihat oma Anna bersedih.
"Setiap weekend kamu harus datang ya?" pinta Oma Anna.
"Asal kan dia tidak sibuk dia pasti akan pulang ke sini. Rumah ini adalah rumah Alexa juga kan ma?" bujuk Tante Ratih.
"Oma dan tante membahas kerjaan mulu seolah olah Alex sudah di terima, padahal Alexa masih belum tau nasib Alexa sekarang. Alexa begitu ingin bekerja di perusahan itu," Alexa berkata sambil berjongkok di depan hp nya.
"Anak baik itu harus sabar dong, hmm Karena kita tidak jadi beli mobil hari ini jadi kita dirumah aja, kalian mau makan apa? Bi Asih akan kepasar," tanya tante Ratih.
"Hari ini Alex kepengen makan makanan kesukaan oma," jawab Alexa.
Hari itu jam 09.43 tiba tiba dering di hp Alexa berbunyi
021***** nomor tak dikenal tertera di layar hp Alexa. Oma dan Tante Ratih mendengar suara hp Alexa yang volume membahana langsung mendekati Alexa.
"Selamat Pagi dengan Mbak Alexa Corrina?" suara wanita dari hp hitam Alexa
"Iya betul," jawab Alexa.
"Kami dari PT. PH.Corp telah menerima surat lamaran mbak, mbak diminta untuk melakukan interview pada hari senin jam 9 pagi atas nama pak Steave di lantai 21. Di harap kan untuk datang tepat waktu, Terimakasih."
Alexa langsung melepas hp nya dan memeluk tante Ratih dan Oma Anna.
"Aku diterima," kata Alexa
Mereka bertiga kemudian berlompat sambil berpelukan (gaya teletubis)
"Kalau begitu ayo kita ke salon, rambut mu terlihat begitu kucel. Kamu harus merubah penampilan kamu," kata tante Ratih.
"Tante, bukan kah hari ini kita akan memasak makanan kesukaan oma?" Alexa menghindari ajakan tante Ratih untuk ke salon.
Entah apa yang harus dirubah dari dirinya saat ini. Pikir Alexa.
"Tapi oma sekarang jadi kepingin makan makanan kesukaan Alexa," kata Oma Anna sambil berteriak memanggil bi Asih.
"Asih, kamu kepasar dan beli bahan2 ini," oma menyodor kan kertas berisi bahan bahan yang akan di beli.
Alexa selalu merasa kalah jika sudah oma yang memutuskan,
Alexa hanya bisa ikuti setiap keeinginan kedua orang yang disayangi nya ini, selama mereka senang aku juga pasti ikut senang.
Alexa bahagia memiliki mereka disekitar nya..
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
ARSY ALFAZZA
like like ❤️
2020-11-26
0
jvt
cari kerja sesulit itu kah🤔
2020-09-14
2
Yhu Nitha
salaM dari 💗💗
TAKDIR CINTA
LOVE N TEARS
SHA RA
CINTAI AKU SEPENUHNYA
✌✌
2020-08-19
0