Denis melihat jika Amanda belum saja membuka bekal makan siangnya.
" Manda? kamu ga makan?" tanya Denis.
" Ia Mas, ini saya mau makan."
Amanda pun pergi meninggalkan Denis, dan ia pergi ke sudut gubuk itu. Disalah ia membuka bekal makan siangnya.
Menu bekal siangnya hanya ada 3 potongan tempe dan sedikit sambal buatan Neneknya.
Ia pun memakan bekal itu dengan sangat lahapnya. Dari kejauhan Denis melihatnya. Ia sangat prihatin sekali dengan keadaan Amanda.
Denis tidak punya nyali untuk mendekati Amanda. Ia takut kalau ia jatuh hati pada wanita cantik itu.
Kalau ia jatuh hati, akan besar masalah yang akan ia hadapi. Pastilah orang tuanya tidak akan pernah merestui hubungannya.
Sebenarnya ia sudah lama tertarik pada wanita itu. Tapi karena jarak juga yang memisahkan. Denis bekerja di kota J sedangkan Amanda tinggal di desa.
Zaman sekarang sudah canggih, hanya saja Amanda tidak punya ponsel. Untuk makan saja mereka harus banting tulang.
Selesai makan siang, para pekerja itu istirahat sebentar. Denis masih saja memperhatikan Amanda. Amanda hanya duduk melamun, seperti banyak masalah yang ia pikirkan. Denis mencoba menghampirinya.
" Manda !"
Sontak saja Amanda kaget.
" Mas Denis ?"
" Kamu melamun apa? "
" Siapa juga yang melamun, Mas? ga ada kok."
" Hhmm..jangan bohong, tadi saya lihat kamu kok."
" Hahaha...Mas Denis mata - mata ya?"
" Hahaha..begitulah. Oh ya, saya boleh ga datang kerumah mu?"
" Datang kerumah saya Mas? mau ngapain?"
" Mau lihat Nenek kamu lah."
" Mau lihat Nenek? hahahah...."
" Ia mau silahturahmi. Bisa ga?"
" Terserah Mas Denis. Saya mah ga bisa melarang. Tapi apa kata orang kalau Mas Denis datang kerumah saya ?"
" Emang apa kata orang?"
" Mas Denis kan anak Pak Lurah, apa kata orang kalau anak Lurah main kerumah saya, Mas ?"
" Anak Lurah? berarti anak Lurah ga boleh main kerumah kamu? "
" Maaf Mas, tapi kan?"
" Ya, saya tahu. Saya ga perduli Manda, selagi orang tersebut baik dan asyik di ajak berteman, ya buat saya si fine - fine aja. Ga ada yang salahkan?"
Amanda terdiam mendengarkan penjelasan Denis. Ia tak menyangka Denis anak yang sudah sukses di kota J itu mau berteman dengannya.
Amanda dan Denis sangatlah jauh perbedaannya. Denis seorang pengusaha, berpendidikan tinggi dan anak Lurah , orang terpandang di desa itu.
Tak terasa waktu pun berlalu, Amanda dan para pekerja pun melanjutkan pekerjaannya lagi. Hingga sore hari pun tiba, pekerjaan pun selesai. Mereka semua pun kembali ke rumah masing - masing dengan membawa rejeki yang telah di dapat hari ini.
Amanda sangat senang sekali, karena Denis memberikan upahnya lumayan banyak.
" Makasih ya Mas, hhmm...saya pamit ya.."
" Ia Manda. Oh ya, hhmm..nanti malam saya datang kerumah kamu ya !"
" Terserah Mas Denis aja."
Denis pun tersenyum dan ia pun pergi meninggalkan Amanda. Amanda pun langsung pulang kerumah. Ia langsung menemui Neneknya.
" Nek..Nenek...!"
" Ya Manda.."
" Nenek lagi apa?"
" Kamu uda pulang nak?"
" Ia Nek, oh ya Nek, ini ada rejeki hari ini. Ini untuk Nenek semua. "
" Kamu sepertinya bahagia nak, ada apa gerangan?"
" Nek, Manda bahagia karena hari ini dapat rejeki lebih, Nek. Untuk beberapa hari ini, uang ini masih cukup untuk keperluan kita. "
" Ia nak. Maafkan Nenek ya , kalau Nenek tidak bisa membahagiakan kamu."
" Ga boleh ngomong gitu Nek, seharusnya Manda lah yang membahagiakan Nenek."
Nenek pun memeluk cucunya itu.
" Nek, Nenek tahu Mas Denis kan?"
" Ia nak, kenapa dengan Denis?"
" Nek, katanya nanti malam dia mau datang kerumah. "
" Datang kerumah kita?"
" Ia Nek."
" Ya gapapa to ndok, Denis itu anak yang baik."
" Tapi Nek?"
" Kamu jangan pernah berharap lebih ya!
" Ia Nek, Manda ngerti Nek. Nek, Manda kangen Ibu dan Ayah Nek. Manda ingin sekali melihat wajah mereka."
Sejenak , Nenek Surti pun terdiam.
" Manda, maafkan Nenek nak, Nenek tidak pernah memperlihatkan fhoto mereka. Nenek hanya punya satu fhoto mereka, ketika Ayah dan Ibu mu menikah. "
Nenek pun pergi ke kamar mengambil fhoto Ayah dan Ibu Amanda.
" Inilah orang tua mu, nak."
Nenek Surti memberikan fhoto kedua orang tua Amanda. Sebuah fhoto yang berukuran kecil, fhoto ketika Ayah dan Ibu nya menikah.
" Ini Ayah dan Ibu, Nek?"
" Ya, Nak. Itulah Ayah dan Ibu mu. kamu itu mirip Ibu mu nak, kamu sangat cantik sekali, cantik seperti Ibu mu."
Amanda pun menangis.
" Manda, tapi mereka berdua telah lama berpisah. Itu semua karena hidup kita susah nak. Tapi ?
" Tapi apa Nek?"
" Ayah dan Ibu mu sudah mempunyai keluarga masing - masing, mereka sudah pada menikah, nak."
Amanda kembali menangis.
" Maafkan Nenek kalau Nenek harus menceritakan ini semua pada mu. Karena biar gimana pun uda saatnya kamu mengetahui semua tentang Ayah dan Ibu mu."
" Nenek tahu dimana Ibu tinggal?"
" Ga nak, Nenek ga tahu dimana sekarang Ibu mu. Dulu dia TKW ke negara AS. Sebulan dua bulan Ibu mu masih mau memberikan kabar, tapi setelah itu, ia hilang bagai di telan bumi. Begitu juga Ayah mu, dia menikahi wanita desa sebelah, tapi Nenek ga tahu apakah Ayah mu masih disana atau tidak. Manda, jika kamu mau mencarinya carilah, tapi jangan harap kamu bisa memilikinya lagi. "
" Ga Nek, Manda ga akan mencari mereka. Mereka yang uda ninggalin Manda. Manda janji ga akan pernah menganggu mereka Nek. Jika mereka sekarang sudah bahagia, Manda senang. Nek, doakan Manda ya agar Manda bisa sukses, bisa membahagiakan Nenek. Manda hanya punya Nenek."
" Ia nak. Maafkan Nenek ya !"
" Ga ada yang perlu di maafkan Nek. Orang tua yang baik itu pasti ia akan ingat akan anaknya, ingat akan orang tua yang yang uda mengandung mereka."
" Manda, Tuhan itu maha adil nak, pasti suatu saat kamu bisa bertemu dengan mereka, jangan pernah membenci mereka ya nak !"
" Ya Nek, kalau pun Manda bertemu dengan mereka, Manda janji Nek, Manda ga akan menganggu mereka."
" Manda, apa kamu ga mau merantau ke kota nak?"
" Ga Nek, Manda akan selalu bersama Nenek. Kita akan hidup berjuang bersama - sama. Manda ga mau ninggalin Nenek di desa seorang diri."
" Tapi nak kamu harus memikirkan masa depan mu."
" Manda yakin Nek, masa depan Manda pasti sudah Tuhan sediakan. Hanya saja belum waktunya."
" Nak, kamu sudah cukup umur untuk menikah."
" Menikah itu tidak harus kan Nek? kalau saat ini jodoh Manda belum ada, itu artinya Tuhan masih belum mengijinkan Manda untuk menikah. Lagian Manda senang - senang aja kok Nek dengan hidup Manda yang sekarang."
" Kamu yakin nak?"
" Yakin Nek. Manda ingin bahagiakan Nenek. Hanya Nenek yang Manda punya."
Nenek dan Amanda pun saling berpelukan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
yanti@anzani.com
hadi utk yg k skian x bca novel....
2022-10-20
1
Retno
baru baca aja udah ada bawang bombay ni thor 😭😭😭😭sedih banget
2022-09-05
1
MEMEY
hadir lagi kak
2022-07-23
1