Bab 3 " Gugup"

Malam hari pun tiba, dimana Denis akan menepati janjinya. Ia akan berkunjung ke rumah Amanda.

Kedatangan Denis kerumah Amanda, membuat Amanda merasa takut . Ia bukan takut karena kondisi rumahnya yang sudah usang itu, melainkan ia takut jika Denis datang kerumahnya akan ada orang yang tidak suka.

Amanda mulai tak tenang. Neneknya melihat jika cucunya itu gelisah. Maklum saja, selama hidupnya, baru kali ini ada seorang pria yang mau mengunjungi Amanda.

Pria itu pun bukan orang sembarangan. Denis pemuda tampan , maka dari itu tak sedikit wanita yang tergila - gila padanya. Gadis - gadis desa banyak yang jatuh hati padanya.

Jam sudah menunjukkan pukul 19.00. Denis belum juga datang.

" Manda, sebaiknya kamu makan dulu, nak. Mungkin sebentar lagi nak Denis akan datang. " ucap Nek Surti.

" Tapi, Nek?"

" Ingat pesan Nenek, jangan pernah terlalu berharap padanya. Kamu harus tahu batasan kamu."

" Ia, Nek. Manda tahu, Nek."

" Ya uda, sekarang kita makan dulu, keburu nasinya dingin."

Amanda menganggukkan kepalanya. Ketika hendak makan, Denis tiba - tiba saja datang.

Tok..tok..tok...

" Nek, itu mungkin Mas Denis, Nek."

" Coba kamu lihat dulu, nak !"

Amanda pun berlari ke ruang tamu dan ia membukakan pintu rumah tua itu. Dan benar saja, Denis datang menepati janjinya.

Pria tampan itu sudah berdiri di depan pintu rumah. Ia memberikan senyumannya pada Amanda.

" Selamat malam, Manda !"

" Mas Denis ? hhmm..ma..ma..masuk Mas..silahkan masuk, Mas."

Amanda salah tingkah dengan tatapan Denis. Malam itu penampilan Denis sangat rapi. Wangi parfum di bajunya sangat wangi sekali. Denis benar - benar pria yang sangat memperhatikan penampilan.

" Manda, Nenek kamu mana?"

" Ada, ada kok, Mas. Nenek lagi di dapur. Mau ketemu dengan Nenek?"

" Hhmm..nanti aja. "

" Oh ya Mas, silahkan duduk, Mas !"

Amanda diam seribu bahasa. Ia tak tahu harus mulai cerita apa. Denis selalu memperhatikan Amanda. Amanda selalu menunduk. Ntah mengapa tatapan Denis begitu sangat tajam sekali, Amanda pun jadi salah tingkah.

" Kamu uda makan belum?" tanya Denis.

" Be..be..belum, Mas. Ntar aja. Oh ya, Mas mau minum apa? biar Manda buatin."

" Terserah kamu aja."

" Ya uda Manda buatin minum dulu ya, Mas. Mas tunggu disini ya !"

Denis menganggukkan kepalanya. Amanda pun pergi ke dapur. Ternyata wajah Amanda sudah sangat pucat.

" Manda, kamu kenapa?" tanya Neneknya.

"Nek, di depan ada Mas Denis. Manda mau buatin minum dulu ya, Nek."

" Oh jadi nak Denis sudah datang ! Ya uda buatin minumannya."

" Ia, Nek. Ini mau Manda buat, Nek."

Amanda pun menyuguhkan air minum untuk Denis. Mata Denis tidak berkedip melihat kecantikan Amanda. Amanda pun sangat malu dilihati terus oleh Denis.

" Mas, silahkan diminum !"

" Ia, makasih ya."

" Oh ya, Pak Lurah tahu kalau Mas Denis datang kesini?"

" Ya, Bapak tahu. Emang kenapa?"

" Hhmm..ga papa, Mas."

" Kamu ga usah takut, Manda. Bapak saya itu orang baik kok, hahaha...!"

" Hehe ia, Mas. Oh ya gimana minumannya Mas, kurang manis ya?"

" Ga, manis banget malah."

" Oh ya? maaf ya Mas, Manda kebanyakan masukin gulanya."

" Ini manis bukan karena kebanyakan gulanya , tapi karena kamu Manda."

" Karena saya?"

" Hahahaha...Kamu manis nya melebihi gula, Manda."

" Hahaha, Mas Denis ada - ada aja."

Ya, malam itu Denis dan Amanda sangat serius cerita, sesekali Denis selalu berbuat canda agar suasana tidak terlalu tegang karena Amanda anak yang sedikit pemalu. Denis sangat tahu bagaimana sebenarnya sifat Amanda. Amanda anak yang baik dan rendah hati.

Ditengah keasyikan mereka ngobrol, Nenek Surti menghampiri mereka berdua.

" Nak Denis !"

" Nenek !" Denis langsung menjabat kedua tangan Nenek Surti dan membungkuk memberikan salam.

" Gimana kabar mu, Nak ?"

" Baik, Nek. Nenek sendiri gimana? sehatkan ?"

" Sehat, nak Denis. Maaf ya Nenek mengganggu, lanjutkan ceritanya, Nenek permisi dulu ya !"

Nenek Surti pun meninggalkan Denis dan Amanda. Nek Surti hanya bisa berharap, Denis tak akan mempermainkan cucunya itu.

Laki - laki zaman sekarang itu banyak siasatnya, ketika ia sudah mulai bosan pasti akan pergi dengan sendirinya. Amanda, ia hanya gadis desa yang hidupnya sederhana. Nek Surti takut jika Amanda mulai menyukainya, Denis pergi meninggalkannya.

Denis tinggal di kota besar, pekerjaannya pun sangatlah bagus, pastilah ia selalu bertemu dengan gadis - gadis kota yang cantik, pintar dan mapan hidupnya.

Nek Surti hanya bisa berharap, kelak cucunya itu bisa bahagia dengan pria yang baik dan menerima dia apa adanya, bukan ada apanya.

Nek Surti melihat, Denis dan Amanda sangat akrab sekali. Padahal mereka jarang bertemu. Paling kalau Denis pulang ke desa, itupun kalau ia disuru Pak Lurah untuk mengawasi pekerja.

Amanda salah satu pekerja yang selalu ikut dengan Pak Lurah. Ntah itu ketika panen padi, jagung atau pun membajak sawah, semua dilakukan Amanda demi kehidupannya dengan Neneknya.

Tak terasa, malam pun semakin larut. Denis pun berpamitan hendak pulang.

" Makasih ya Mas, uda mau datang kerumah." ucap Amanda.

" Ia, Manda. Oh ya, mungkin minggu depan saya balik ke kota, karena cuti saya uda habis. "

" Oh begitu ya, Mas. Ya wes, Mas Denis baik - baik di kota, jaga diri juga."

" Ia, Manda. Oh ya, Nenek kamu mana?"

" Nenek palingan uda tidur, Mas. Biasanya jam segini uda tidur Nenek, Mas."

" Oh gitu. Titip salam aja buat Nenek kamu ya !"

" Ia Mas, nanti Manda sampein."

" Saya pamit ya ! selamat malam Manda."

"Malam juga, Mas. Hati - hati di jalan ya, Mas !"

Denis pun pergi meninggalkan rumah Manda. Tanpa disengaja, ada seseorang yang melihat Denis keluar dari pekarangan rumah Amanda. Ya, dia adalah Wina. Wina adalah anak Pak Bagas, si rentenir kejam di desa itu.

" Itu kan Mas Denis? ngapain dia ke rumah Manda? baiknya saya tanyakan aja sama Mas Denis." gumam Wina.

Wina terus berjalan hingga ia bertemu dengan Denis.

" Mas Denis !"

" Wina !"

" Dari mana, Mas? kok malam - malam lewat sini?"

" Anu Win, dari rumahnya Amanda."

" Oh dari rumah Amanda. Ngapai , Mas?"

" Ya berkunjung aja."

" Berkunjung ya?"

" Kamu dari mana?" tanya Denis.

" Ini, dari warung depan. Tadi lagi beli sesuatu."

" Oh gitu. Hhmm.. ya da saya duluan ya !"

" Mas Denis, tunggu. Boleh ga kita barengan pulangnya ? soalnya saya takut jalan dekat pohon bambu itu. Jalannya agak serem, Mas."

" Hahaha, masa sih ? kamu takut ya?"

" Ia Mas, saya takut. Habisnya gelap banget, bilangin dong ke Pak Lurah pasangin lampu jalan disitu."

" Pasangin lampu jalan?"

" Ia. Emang kenapa? masa si, Pak Lurah tega lihat orang - orang kalau lewat dari situ gelap - gelapan?"

" Hehehe, ia nanti saya bilangin ke Bapak. Ya da kita pulang barengan."

" Hehehe, makasih ya, Mas."

Akhirnya Wina dan Denis pulang berbarengan .

" Mas, kapan balik ke kota?"

"Mungkin minggu depan. Emangnya kenapa?"

" Ga papa sih, nanya doang."

" Kamu gimana? uda dapat kerja?"

" Belum mas, belum ada panggilan. Ya, ini lagi coba - coba ikut jalur penerimaan pegawai negeri, Mas."

" Oh, bagus dong. Semoga kamu berhasil ya !"

" Ia, Mas. Makasih ya, Mas."

Terpopuler

Comments

Nadiya Rahman

Nadiya Rahman

Benar kata nenekmu Manda,jangan terlalu banyak berharap ya,takutnya kamu kecewa😢

2022-07-24

1

MEMEY

MEMEY

semangat kak

2022-07-23

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 " Kehidupan Amanda "
2 Bab 2 " Rindu Ibu dan Ayah "
3 Bab 3 " Gugup"
4 Bab 4 " Jatuh Cinta "
5 Bab 5 " Nenek Sakit "
6 Bab 6 " Melarikan Diri "
7 Bab 7 " Nasib Manda "
8 Bab 8 " Amanda Jadi Joki Payung "
9 Bab 9 " Rumah Tua Itu Dihancurkan "
10 Bab 10 " Dikota Amanda Dapat Kerja "
11 Bab 10 " Dikota Amanda Dapat Kerja "
12 Bab 11 " Hari Pertama Kerja "
13 Bab 12 " Amanda Dimarahi "
14 Bab 13 " Denis Dan Wina Menikah "
15 Bab 14 " Amanda Di Pecat "
16 Bab 15 " Dapat Tawaran Kerja "
17 Bab 16 " Membantu Atasan "
18 Bab 17 " Amanda Sakit "
19 Bab 18 " Minum Kopi Bos Sendiri "
20 Bab 19 " Pertama Sekali Ke Mall "
21 Bab 20 " Bertemu Dengan Denis Dan Wina "
22 Bab 21 " Bertemu Dengan Mantan Bos "
23 Bab 22 " Memikirkan Amanda "
24 Bab 23 " Nonton Bioskop "
25 Bab 24 " Bantu Bersih - Bersih "
26 Bab 25 " Gerah "
27 Bab 26 " Belanja Berdua "
28 Bab 27 " Amanda Mendapatkan Pujian "
29 Bab 28" Amanda Bertemu Dengan Ibu nya "
30 Bab 29 " Penasaran "
31 Bab 30 " Makan Malam Bersama "
32 Bab 31 " Laptop Di Cuci "
33 Bab 32 " Amarah Lingga "
34 Bab 33 " Ketahuan Bohong "
35 Bab 34 " Denis Titip Salam "
36 Bab 35 " Bertengkar Dengan Ibu "
37 Bab 36 " Gagal Tunangan "
38 Bab 37 " Ketahuan "
39 Bab 38 " Dapat Restu Dari Papa "
40 Bab 39 " Pura - Pura Sakit "
41 Bab 40 " Merelakan Kesuciannya "
42 Bab 41 " Ibu Yang Tega "
43 Bab 42 " Amanda Pergi "
44 Bab 43" Amanda Positif Hamil "
45 Bab 44 " Akhirnya Bertemu "
46 Bab 45 " Lingga Berbohong "
47 Bab 46" Rahasia Terkuak "
48 Bab 47" Mama Nania Marah "
49 Bab 48 " Ketahuan Sifat Jeleknya "
50 Ba 49 " Janji Manis Dari Lingga "
51 Bab 50" Nadine Jatuh Cinta "
52 Bab 51 " Ketahuan Membawa Alat Kontrasepsi ''
53 Bab 52 " Video Nadine "
54 Bab 53 " Ungkapan Hati "
55 Bab 54 " Lingga dan Amanda Kecelakaan"
56 Bab 55 " Semua Menangis "
57 Bab 56 " Perban Mata "
58 Bab 57 " Pengorbanan Cinta "
59 Bab 58 " Di Bully "
60 Bab 59 " Di rendahkan "
61 Bab 60 " Berpura - Pura "
62 Bab 61 " Lingga Akan Pergi "
63 Bab 62 " Dapat Ancaman "
64 Bab 63 " Pertemuan Antara Ayah dan Ibu Amanda "
65 Bab 64 " Nadine dan David Menikah "
66 Bab 65 " Amanda Bersedih "
67 Bab 66 " Denis dan Amanda "
68 Bab 67" Ketakutan Amanda "
69 Bab 68 " Masih Berpikir "
70 Bab 69" Lita Kecewa "
71 Bab 70 " Amanda Sakit "
72 Bab 71 " Mau Di Comblangi "
73 Bab 72" Pertemuan Amanda dan Lingga "
74 Bab 73" Lingga Cemburu "
75 Bab 74 " Kasus Nadine "
76 Bab 75 " Bertengkar "
77 Bab 76 " Nadine Di Tahan "
78 Bab 77 " Kecewa "
79 Bab 78 " Permohonan Maaf "
80 Bab 79" Pergi Ke Villa "
81 Bab 80 " Diajak Menikah "
82 Bab 81 " Pulang Kedesa "
83 Bab 82 " Ancaman Pak Alvan "
84 Bab 83 " Tidak Merestui "
85 Bab 84 " Hubungan Tanpa Restu "
86 Bab 85 " Menikah "
87 Bab 86 " Mandi Basah "
88 Bab 87 " Bapak Mertua Sakit "
89 Bab 88 " Bertemu Ayah "
90 Bab 89 " Nadine Bebas "
91 Bab 90 " Amanda Mendapatkan Hadiah "
92 Bab 91" Papa Lingga Sembuh "
93 Bab 92 " Positif Hamil "
94 Bab 93 " Ribut "
95 Bab 94 " Bermain Dengan Calon Anak "
96 Bab 95 " Lahirnya Lingga Junior "
97 Bab 96 " Keluarga Yang Bahagia "
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Bab 1 " Kehidupan Amanda "
2
Bab 2 " Rindu Ibu dan Ayah "
3
Bab 3 " Gugup"
4
Bab 4 " Jatuh Cinta "
5
Bab 5 " Nenek Sakit "
6
Bab 6 " Melarikan Diri "
7
Bab 7 " Nasib Manda "
8
Bab 8 " Amanda Jadi Joki Payung "
9
Bab 9 " Rumah Tua Itu Dihancurkan "
10
Bab 10 " Dikota Amanda Dapat Kerja "
11
Bab 10 " Dikota Amanda Dapat Kerja "
12
Bab 11 " Hari Pertama Kerja "
13
Bab 12 " Amanda Dimarahi "
14
Bab 13 " Denis Dan Wina Menikah "
15
Bab 14 " Amanda Di Pecat "
16
Bab 15 " Dapat Tawaran Kerja "
17
Bab 16 " Membantu Atasan "
18
Bab 17 " Amanda Sakit "
19
Bab 18 " Minum Kopi Bos Sendiri "
20
Bab 19 " Pertama Sekali Ke Mall "
21
Bab 20 " Bertemu Dengan Denis Dan Wina "
22
Bab 21 " Bertemu Dengan Mantan Bos "
23
Bab 22 " Memikirkan Amanda "
24
Bab 23 " Nonton Bioskop "
25
Bab 24 " Bantu Bersih - Bersih "
26
Bab 25 " Gerah "
27
Bab 26 " Belanja Berdua "
28
Bab 27 " Amanda Mendapatkan Pujian "
29
Bab 28" Amanda Bertemu Dengan Ibu nya "
30
Bab 29 " Penasaran "
31
Bab 30 " Makan Malam Bersama "
32
Bab 31 " Laptop Di Cuci "
33
Bab 32 " Amarah Lingga "
34
Bab 33 " Ketahuan Bohong "
35
Bab 34 " Denis Titip Salam "
36
Bab 35 " Bertengkar Dengan Ibu "
37
Bab 36 " Gagal Tunangan "
38
Bab 37 " Ketahuan "
39
Bab 38 " Dapat Restu Dari Papa "
40
Bab 39 " Pura - Pura Sakit "
41
Bab 40 " Merelakan Kesuciannya "
42
Bab 41 " Ibu Yang Tega "
43
Bab 42 " Amanda Pergi "
44
Bab 43" Amanda Positif Hamil "
45
Bab 44 " Akhirnya Bertemu "
46
Bab 45 " Lingga Berbohong "
47
Bab 46" Rahasia Terkuak "
48
Bab 47" Mama Nania Marah "
49
Bab 48 " Ketahuan Sifat Jeleknya "
50
Ba 49 " Janji Manis Dari Lingga "
51
Bab 50" Nadine Jatuh Cinta "
52
Bab 51 " Ketahuan Membawa Alat Kontrasepsi ''
53
Bab 52 " Video Nadine "
54
Bab 53 " Ungkapan Hati "
55
Bab 54 " Lingga dan Amanda Kecelakaan"
56
Bab 55 " Semua Menangis "
57
Bab 56 " Perban Mata "
58
Bab 57 " Pengorbanan Cinta "
59
Bab 58 " Di Bully "
60
Bab 59 " Di rendahkan "
61
Bab 60 " Berpura - Pura "
62
Bab 61 " Lingga Akan Pergi "
63
Bab 62 " Dapat Ancaman "
64
Bab 63 " Pertemuan Antara Ayah dan Ibu Amanda "
65
Bab 64 " Nadine dan David Menikah "
66
Bab 65 " Amanda Bersedih "
67
Bab 66 " Denis dan Amanda "
68
Bab 67" Ketakutan Amanda "
69
Bab 68 " Masih Berpikir "
70
Bab 69" Lita Kecewa "
71
Bab 70 " Amanda Sakit "
72
Bab 71 " Mau Di Comblangi "
73
Bab 72" Pertemuan Amanda dan Lingga "
74
Bab 73" Lingga Cemburu "
75
Bab 74 " Kasus Nadine "
76
Bab 75 " Bertengkar "
77
Bab 76 " Nadine Di Tahan "
78
Bab 77 " Kecewa "
79
Bab 78 " Permohonan Maaf "
80
Bab 79" Pergi Ke Villa "
81
Bab 80 " Diajak Menikah "
82
Bab 81 " Pulang Kedesa "
83
Bab 82 " Ancaman Pak Alvan "
84
Bab 83 " Tidak Merestui "
85
Bab 84 " Hubungan Tanpa Restu "
86
Bab 85 " Menikah "
87
Bab 86 " Mandi Basah "
88
Bab 87 " Bapak Mertua Sakit "
89
Bab 88 " Bertemu Ayah "
90
Bab 89 " Nadine Bebas "
91
Bab 90 " Amanda Mendapatkan Hadiah "
92
Bab 91" Papa Lingga Sembuh "
93
Bab 92 " Positif Hamil "
94
Bab 93 " Ribut "
95
Bab 94 " Bermain Dengan Calon Anak "
96
Bab 95 " Lahirnya Lingga Junior "
97
Bab 96 " Keluarga Yang Bahagia "

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!