4. KESEPIAN

Tiga tahun kemudian sejak kepergian Roby, Rhihana menyibukkan dirinya dengan mengikuti les menyanyi dengan guru profesional yang merupakan penyanyi terkenal yang melahirkan para penyanyi berbakat yang sudah memiliki jam terbang tersendiri.

"Rhihana konsentrasi sayang tolong atur pitch kontrolnya." Ucap pelatihnya lalu meminta Rhihana mengulang lagi nyanyiannya sehingga terdengar sempurna di hadapan pelatihnya.

"Nah seperti itu, coba kamu mengatur emosimu agar bisa kawin dengan lagunya, jika disampaikan dengan perasaan yang mendalam, kamu akan mendapatkan pujian dari pendengarmu, saat lagu itu disampaikan dengan baik dari dalam hatimu.

Yah mungkin saat kita menyanyikan lagu yang bertema tentang cinta atau lebih tepatnya kerinduan pada seseorang, jika kita merasakannya perasaan rindu itu, maka akan terdengar sangat menyentuh bagi para pecinta musik sekalipun saat ini mereka sedang happy." Imbuh nyonya Renata yang merupakan pelatih Rhihana.

"Tahukah guru, bahwa saat ini aku sangat merindukan seseorang yang sangat aku cintai berada di nun jauh di sana, entah di mana dia kini, aku sangat merindukannya." Gumamnya dalam hati. Rhihana membalikkan badannya hendak meraih minumannya yang berada di atas meja kerja pelatih.

"Apakah kamu sedang jatuh cinta Rhihana?" Tanya nyonya Renata yang saat ini ikut menikmati minuman dinginnya, yang dipegangnya sambil bersandar santai disofa merah yang ada di ruang kerjanya.

"Entahlah nyonya, aku sendiri bingung dengan perasaanku, apakah saat ini aku sedang merindukan dirinya atau tidak." Rhihana meneguk lagi minumannya lalu menatap kosong taman samping yang terlihat indah di pekarangan samping ruang kerja nyonya Renata.

"Mengapa kamu tidak menghubunginya jika kamu merindukannya?" Nyonya Renata berusaha mencari tahu kekasih Rhihana.

"Apa yang harus ku hubungi, keberadaannya saja aku tidak tahu, apa lagi nomor telepon yang bisa aku hubungi, aku tidak memilikinya. " Rhihana hanya mengangkat kedua bahunya dengan memonyongkan bibirnya terlihat cemberut.

"Mengapa tidak berusaha membuka hatimu pada laki-laki lain? mungkin dengan begitu kamu bisa melupakannya ataukah dia cinta pertamamu?" nyonya Renata mencoba menyelidiki lebih dalam apa yang dialami oleh murid kesayangannya ini.

"Tidak semudah itu nyonya, jika hatiku bisa berpaling untuk apa menunggunya selama tiga tahun ini." Ucap gadis itu, yang saat ini sudah berusia 19 tahun.

"Baiklah sayang, jika hatimu tetap terpaut dengan dirinya, maka berdoalah agar ia kembali untuk menemui dirimu, jika cinta sejati itu ada, waktu yang akan memelihara cinta kalian untuk selalu setia." Kata-kata nyonya Renata begitu ringan namun menusuk jauh dalam kalbu Rhihana. Gadis ini tersenyum optimis akan cintanya setelah meluapkan semua perasaan rindunya pada kekasihnya Roby.

"Baiklah nyonya kalau begitu aku pamit pulang dulu karena mau mengerjakan tugas kuliah." Rihanna menyalami nyonya Renata lalu meninggalkan kediaman beliau menuju rumahnya.

Dalam perjalanan pulang ke mansionnya, Renata hanya sibuk menulis beberapa puisi yang saat ini sedang ia pikirkan kata-katanya termasuk kata-kata puitis dari gurunya Nyonya Renata.

"Kita mau mampir lagi atau langsung ke mansion nona?" Tanya mamang Diman sopir baru Rhihana.

"Langsung ke mansion saja mang, aku ingin menyelesaikan tugas kuliahku." Jawab Rhihana menatap kaca spion dalam mobilnya.

"Ok siap!"

Mobil itu melaju dengan cepat melewati beberapa tempat-tempat keramaian menuju perumahan kawasan elite milik Rhihana.

🌷🌷🌷

Di Paris Perancis, Roby yang saat ini sudah dibentuk kepribadiannya menjadi seorang mafia yang akan menggantikan ayah angkatnya Tuan Robert Pattinson. Setiap hari Roby harus terus berlatih beberapa olahraga beladiri dari wusu maupun Taekwondo bahkan ilmu bela diri yang terkenal di Cina, yaitu kungfu dipelajarinya juga, sehingga kemampuan bela dirinya lebih optimal saat ini.

Sekarang ini, untuk melengkapi kesempurnaan dalam menjaga dirinya, ia juga berlatih menembak dari senjata sejenis pistol baik yang berlaras panjang maupun berlaras pendek. Semua jenis senjata yang bisa melumpuhkan lawan iapun mempelajarinya.

"Ok, cukup latihanmu hari ini Roby, sejauh ini kemampuanmu sudah lebih di atas rata-rata, aku bangga padamu karena kamu cepat beradaptasi dengan lingkungan kerjaku, sekarang aku tidak takut lagi meninggalkan semua hartaku untukmu, jagalah ini semua Roby karena mulai saat ini semua ini milikmu." Ucap Tuan Robert sambil menepuk bahu Roby.

"Terimakasih ayah!" Ucapnya lalu mengambil handuk kecil untuk mengusap peluh yang saat ini membanjiri tubuh kekarnya.

Pria tampan yang sudah berusia 23 tahun ini, kini sudah berubah menjadi pria gagah dengan tubuh atletis. Ia bukan lagi Roby yang dulu yang hanya menghabiskan waktunya dengan menghibur para pengunjung Cafe tempat dia bekerja.

Tuan Robert telah mengubahnya menjadi pria sejati dengan kemampuan fisik yang memadai dan otak yang sangat cerdas dalam mengelola semua perusahaan yang telah diserahkan oleh tuan Robert kepadanya.

"Istirahatlah, aku mau ke kota lain untuk menyelesaikan beberapa masalah bisnis kita." Tuan Robert meninggalkan Roby yang saat ini sedang meneguk minumannya.

Dimalam harinya entah kenapa Roby tidak bisa memejamkan matanya, ia sangat merindukan kekasihnya Ana. Ia pun bangkit menuju tempat di mana gitar tuanya yang ia bawa bersamanya saat hijrah bersama Tuan Robert.

Pelan-pelan ia mulai memetikkan setiap dawai gitarnya dan menyanyikan lagu yang biasa ia dendangkan bersama Ana.

Tanpa terasa air matanya menetes membayangkan wajah Ana dalam setiap lirik yang dinyanyikannya.

"Ana, kebahagiaanku sebenarnya ada bersamamu, walaupun kemewahan yang kini telah ku raih, tapi aku tetap menginginkan dirimu, bagaimana kabarmu saat ini sayang? bagaimana caraku untuk menghubungimu?" Ucapnya usai lagu itu didendangkan olehnya.

Tidak lama kemudian, Roby akhirnya terlelap juga, ia mengembara dalam mimpinya dan benar saja ia melihat gadisnya sedang bernyanyi sebuah lagu untuknya yang saat ini duduk dihadapannya.

Tapi mimpi itu tiba-tiba berubah mengerikan, gadisnya disandera oleh seseorang yang memakai penutup wajah dan melukai wajah Rhihana sehingga gadis itu berteriak kesakitan memegang wajahnya yang sudah bersimbah darah.

"Anaaa....!" Teriak Roby setelah tersadar dari mimpinya." Apa yang terjadi pada Anaku, ya Allah lindungilah gadisku, aku tidak mau sesuatu yang buruk terjadi pada dirinya." Ucapnya dengan nafas tersengal-sengal.

Ia kemudian bangun menuju kamar mandi karena sudah waktunya masuk subuh, ia kemudian berwudhu. Roby menunaikan sholat subuh di kamarnya. Walaupun ia sudah diangkat anak oleh Tuan Robert yang memiliki keyakinan berbeda dengan dirinya, namun ia tetap dengan keyakinannya sebagaimana ia dibesarkan dipanti asuhan dulu, yang mengajarkan dasar agama Islam yang sesuai dianutnya sampai saat ini.

Ia terus memohon untuk keselamatan gadisnya agar tidak terjadi sesuatu pada Ana.

"Ya Allah, aku bukanlah hambaMu yang sholeh, namun aku tidak pernah melupakan ajaranMu ya Allah, lindungi gadis yang aku cintai ditanah airku. Hanya padaMu aku menyerahkan segala urusanku... aamiin!" Roby mengakhiri sholatnya sambil berzikir menyebut nama-nama terbaik Tuhannya agar hatinya merasakan ketenangan.

Rhihana seperti biasa menyelesaikan tugas kuliahnya. Entah mengapa, bayangan wajah Roby terus memenuhi pikirannya.

Ia lalu mengambil buku diary miliknya lalu menuliskan puisi untuk sang kekasih hatinya.

"Disaat rinduku melambung tinggi, hanya wajahmu berada di antara ruang sepi sudut kamarku. Di saat aku berbaring, wajah tampanmu kembali menggodaku....

Aku ingin memintamu hadir nyata dihadapanku, tapi aku tak punya tempat untuk menanyakan keberadaanmu.

Kekasih, rindu ini memang sakit tapi lebih sakit jika engkau melupakan cinta kita...

Adakah kesetiaan yang sama yang engkau rasakan kini?

Apakah engkau juga menjaga hatiku untukku?"

Tiap saat aku bertanya, namun jawaban itu hanya kehampaan.

Tok...tok!...

Rhihana buru-buru menutup diary-nya.

"Siapa?"

Cek lek...

"Eh bunda kirain siapa." Ucap Rhihana lalu merapikan buku-bukunya dan duduk di samping bundanya.

"Apakah bunda mengganggumu sayang?" Tanya Nyonya Maya pada putri semata wayangnya.

"Ana memang ingin diganggu bunda," ujar Ana lalu memeluk bundanya dengan manja.

"Ana sudah punya pacar?" Tanya Nyonya Maya sambil membelai rambut panjang putrinya.

"Punya sih bunda, tapi orangnya sudah pergi." Ujar Rhihana malas.

"Apakah dia tega meninggalkan putriku secantik ini?" Seloroh bundanya.

"Dia tidak meninggalkan aku bunda, tapi dia dibawa pergi seseorang, ah sudahlah bunda nggak penting. Sekarang aku mau bunda temanin aku tidur." Ucap Rhihana lalu berbaring.

"Masa sudah besar masih dikelonin sayang?"

"Kapan lagi manjain Ana, kalau bundanya tahu-tahu sudah ke negeri orang, pulangnya seminggu sekali. Di rumah sehari langsung kabur lagi." Rhihana protes pada ibunya.

"Ok, sayang....bunda temanin tidur ya."

Keduanya tidur bersama malam itu saling berpelukan.

"Bunda!" Ana senang cium wangi tubuh bunda. Bukan karena parfum bunda tapi bau wangi tubuh seorang ibu yang selalu buat Rhihana kangen dengan bau ini. Harum tubuh bunda menenangkan pikiran Ana." Ucap Ana.

"Sayang, kamu buat bunda jadi sedih kalau sudah ngomong seperti ini." Ucap Nyonya Maya.

"Bunda, jangan suka tinggalin Ana karena Ana lebih butuh bunda saat ini." Ujar Ana yang merasakan sesuatu yang akan hilang dalam dirinya selain Roby.

"Insya Allah, bunda akan berusaha bulan ini tidak akan pergi keluar negeri dulu sampai hati putri bunda tidak sedih lagi. Sekarang tidurlah sayang." Ujar Nyonya Maya.

Keduanya memejamkan mata mereka melewati malam yang panjang untuk menuju hari esok.

Di luar mansion hujan mulai turun dengan derasnya. Mendengar suara rintikan hujan membuat Rhihana makin mengeratkan pelukannya pada bundanya.

Terpopuler

Comments

Septi Wariyanti

Septi Wariyanti

yg lagi LDR an sabar ana tunggu babang Roby pulang😁, buat bundanya ana semoga baik2 saja

2022-09-23

1

🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠

🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠

LDR no kabar apapun namun ttp saling menjaga hingga detik ini🤗👍💪

2022-03-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!