2. PERUBAHAN ROBY

Keesokan harinya, sesuai janji Rhihana pada Roby, ia mengajak lelaki yang berprofesi sebagai pengamen itu ke apartemen miliknya, yang tidak ditempati oleh siapapun tapi sering dikunjunginya jika ia ingin menyendiri untuk menulis puisi.

Diantar oleh sopir pribadinya, ia dan Roby sudah berada di apartemen tersebut. Roby sangat gugup ketika masuk kamar apartemen yang begitu mewah milik Rhihana.

"Mengapa anda membawa saya ke sini nona?" Roby yang tidak mengerti berusaha berdiri di sudut ruangan agar tidak mengotori sofa putih ketika dipersilahkan duduk oleh pemilik apartemen.

"Aku ingin kamu mengubah penampilanmu dan kamu harus dalam keadaan bersih jika ingin menjadi sahabatku." Rihanna menarik tubuh Roby ke kamar mandi untuk menyuruh lelaki itu membersihkan dirinya dengan sabun dan sampo mahal yang sudah dipersiapkan oleh Rhihana untuk seorang lelaki dekil ini.

Roby menuruti perintah Rhihana, iapun melucuti pakaiannya lalu berdiri dibawah shower dan mulai menyabuni dirinya dan mengkeramas rambut gondrongnya.

Ting tong!" Bunyi bel apartemen mengagetkan Rhihana. Gadis itu membuka pintu dan melihat seorang transgender yang akan merapikan rambut Roby.

"Cowokmu mana say, Cepatan Eike nggak punya banyak waktu" Ucap Leo yang merupakan stylish salon langganan ayahnya Rhihana.

"Tidak lama kemudian, Roby keluar dengan penampilan barunya yang saat ini sudah memakai kaos berkerah dengan lengan pendek berwarna biru serta celana jins dengan brand ternama.

Rambut gondrongnya di biarkan tergerai basah dan wajahnya saat ini sangat terlihat tampan membuat Rhihana menelan salivanya dengan gugup.

"Astaga, kau bahkan sangat tampan sekali dan tidak seperti penampilanmu sebelumnya, tidakkah kamu sadar wajahmu seperti blasteran, mengapa kamu seperti gelandangan?" Tanya Rhihana menatap lekat wajah Roby.

"Tunggu, apa itu cowok loe?" Leo mengitari tubuh Roby yang menurutnya seperti artis Hollywood.

"Rapikan rambutnya dan buat dia sekeren mungkin." Rihanna meninggalkan keduanya lalu masuk ke kamar utama miliknya.

Leo mengajak Roby untuk duduk tenang dan mulai memasang baju pengaman untuk memulai tugasnya merapikan rambut Roby dengan alat cukur dan gunting khusus yang biasa digunakan oleh para stylish.

"Hei, dari mana asalmu? mengapa kamu tidak sekalian aja jadi artis? lihatlah perubahan wajahmu setelah rambutmu eike rapiin, kamu makin mempesona tuan muda." Leo berdecak kagum melihat wajah Roby yang tidak ia ketahui bahwa lelaki dihadapannya ini adalah pengamen jalanan yang saat ini sedang diangkat sahabat oleh Rhihana.

Rihanna yang sedang menghampiri Leo dan Roby lagi-lagi dibuat tertegun dengan penampilan Roby.

"Benarkah, ini kamu Roby?" Tanya Rhihana yang sedikit salting dihadapan Roby.

"Iya nona muda, ini saya." Sahut Roby polos.

"Ini bayaranmu Leo dan ambil kembaliannya." Ucap Rhihana dengan memberikan berapa lembar uang merah pada lelaki kemayu itu.

"Terimakasih ya CIN, loe baik banget deh ama Eike. Eh ganteng, Eike permisi dulu ya" Leo melambaikan tangannya dan mengangkat kopernya yang merupakan peralatan cukurnya.

Rihanna mengantarkan Leo ke pintu utama kemudian kembali lagi menemui Roby yang setia menunggunya di ruang keluarga dengan menonton televisi yang sudah dinyalakan oleh Rhihana agar lelaki tampan itu tidak gampang bosan.

"Terimakasih nona kamu sudah mengubah penampilanku jauh lebih baik, kalau begitu aku pamit pulang" Roby bergegas berdiri ketika Rhihana menghampiri dan duduk disebelahnya.

"Nggak usah sungkan seperti itu, aku nggak ngusir kamu ko, aku ingin kamu tinggal di sini di apartemen milikku dan aku akan kembali ke mansion, mulai besok jika ingin bernyanyi kamu harus melakukannya ditempat yang lebih baik dan aku akan merekomendasikanmu di salah satu cafe langganan orangtuaku" Rhihana mengambil tasnya lalu bangkit meninggalkan Roby yang masih bingung berada di tempat yang terlalu mewah baginya.

"Tunggu nona jangan pergi, aku ingin menunjukkan sesuatu padamu dan ingin menyanyikan sebuah lagu untukmu, maukah kamu mendengarkannya?" Roby ingin mempersembahkan lagu yang merupakan bait puisi milik Rhihana yang sudah ia gubah dalam sebuah lagu. Robby lalu menyanyikan lagu itu diiringi dengan gitar tuanya untuk di perdengarkan pada Rhihana.

"Ku nyanyikan lagu ini, ku persembahkan untukmu, walaupun syair lagu ini merupakan milikmu sendiri.

Walau apa yang terjadi, kau tetap akan ku miliki, jika suatu saat nanti kita berpisah, yakinlah bahwa aku tetap memilih untuk mencintaimu dan setia menantimu di penghujung sepi di kala malam merambah sunyi.

Oh cinta, mengapa dipertemuan pertama ini Kau memberiku bahagia namun aku sulit untuk berpaling meninggalkan dia yang akan merindukanku untuk kembali dalam pelukannya."

Lagu itu pun selesai didendangkan oleh Roby, Rhihana seakan tidak percaya bahwa syair dari lagu itu adalah bagian dari puisinya, walaupun beberapa bait sudah digubah liriknya oleh Roby.

"Kamu bisa menuliskan not lagu? Boleh aku belajar memetik gitar denganmu, aku juga ikut private menyanyi, tapi aku tidak bisa bermain alat musik." Ujar Rhihana.

"Bisa nona muda kapanpun anda mau, aku siap mengajari anda nona" Ucap Roby tanpa menatap wajah Rhihana.

"Oh iya, makanan sudah siap di meja makan, ada buah dan cemilan lainnya di kulkas, makan saja yang kamu inginkan dan lakukan apapun yang kamu mau di dalam apartemen ini, aku mohon kamu jangan turun ke jalan lagi untuk mengamen jika kamu ingin tetap bersahabat denganku." Rihanna menasehati Roby lalu meninggalkan Roby yang menatapnya pergi.

"Cih, rupanya dia sangat tampan setelah diubah penampilannya, berarti aku harus menempati janjiku untuk menjadikan ia seorang kekasih. Tapi bagaimana caranya untuk memulai, masa aku sih menyatakan perasaanku padanya." Rihanna menarik nafasnya berat. Pertemuan pertama mereka hari ini cukup banyak bermanfaat." Besok aku akan mengajarkan ia banyak hal agar dia sejajar pemikirannya denganku." Gumam Rhihana dalam diam.

"Nona, apakah Tuan Garhal tahu jika anda meminta pemuda itu untuk tinggal di apartemen itu?" Tanya pak Rudi sopir pribadi Rhihana.

"Jika papa tahu, kamu orang pertama yang akan aku hukum" Ancam Rhihana pada sopir pribadinya.

"Maaf non, mamang hanya mengingatkan saja nona agar berhati-hati dengan pemuda yang anda belum tahu asal usulnya." Ujar mang Rudi.

"Aku yakin dia orang baik mamang, hanya saja nasibnya tidak berpihak pada keadaannya yang papah." Rihanna meyakinkan mang Rudi untuk mempercayai Roby.

Mobil itu pun memasuki mansion milik Rhihana dan gadis itu turun menuju kamarnya karena kedua orangtuanya sibuk bekerja di perusahaan milik mereka.

Kedua orangtua Rhihana memiliki perusahaan masing-masing. Kesibukan mereka di luar rumah, membuat Rhihana tidak begitu merasakan kasih sayang dari keduanya.

Untuk membuat gadis ini sibuk, kedua orangtuanya menginginkan Rihanna mengikuti berbagai macam les private entah itu menyangkut pelajaran sekolah maupun minat dan bakat yang dimiliki oleh Rhihana.

Walaupun begitu, Rhihana tumbuh normal seperti remaja lainnya. Ia tetap memiliki prestasi di sekolah yang bisa ia banggakan kepada kedua orangtuanya.

Rihanna tersenyum sendiri di kamarnya ketika membayang lagi wajah tampan milik Roby yang sudah bermetamorfosis dari seorang gembel menjadi seorang manusia yang sudah diangkat derajatnya oleh Rhihana.

"Ya Tuhan ternyata dia sangat tampan, tapi kenapa hidupnya begitu malang harus menjalani kehidupan di jalanan dengan mencari makan sebagai pengamen." Lagi-lagi Rhihana sangat prihatin.

"Ya Roby, andai dirimu bukan pengamen jalanan, mungkin kamu akan bisa menjadi seorang artis. Tahukah kamu bahwa kamu sangat tampan, jika ada yang melihatmu pasti mereka akan tergila-gila padamu." Sambung Rhihana sambil berbaring dengan memeluk bonekanya.

Tok....tok..

Masuk!" Ucap Rhihana.

Seorang pelayan datang dengan membawa baki besar berisi makanan untuk dirinya.

"Ini makan siang anda nona muda." Ucap kepala pelayan Sandra.

"Letakkan di situ Sandra dan kembali ke tempatmu. Terimakasih ya Sandra." Ucap Rhihana lalu menghampiri meja kecil yang terdapat di kamarnya.

Tadi di apartemen miliknya, Rhihana belum sempat makan nasi karena ia sibuk mengurus Roby. Walaupun ia sudah memasak nasi menggunakan rice cooker untuk Roby tapi ia masih enggan mengajak Roby makan bersama karena takut lelaki itu minder padanya.

Rhihana mengerti Roby butuh adaptasi dengan lingkungan barunya, apa lagi dengan dirinya.

"Bagaimana aku mau mengajakmu makan bersama, ngomongmu saja sudah gemetar saat berhadapan denganku, apa lagi kalau aku ajak kamu makan bareng, bisa jadi kamu nggak makan-makan." Ucap Rhihana sambil terkekeh sendiri.

Tidak lama kemudian, bunyi ponselnya berdering. Rhihana melihat di layar ponselnya ternyata ibunya sedang meneleponnya.

"Hallo sayang!" Sapa Nyonya Maya dari sebrang telepon.

"Hallo bunda!" Kapan bunda pulang dari Jerman?" Tanya Rhihana sambil mengunyah makanannya.

"Dua hari lagi bunda akan tiba di Jakarta sayang, kamu hati-hati ya, jangan keluyuran di luar jika tidak ada yang penting, kamu dengar itu sayang!" Nyonya Maya memperingatkan putrinya yang selalu ia tinggalkan karena sedang menjalani bisnisnya.

"Yang paling penting buatku adalah bundaku sendiri, cepat pulang bunda atau aku akan minta ayah cari bunda baru untuk Rhihana." Seloroh Rhihana pada bundanya.

"Ayahmu hanya tergila-gila pada bunda sayang, karena tidak ada yang bisa membahagiakannya selain bunda." Balas bundanya yang tidak ingin diremehkan putrinya.

"Iya Rhihana percaya, intinya Rhihana juga pingin bunda ada di sini temanin Rhihana sehari saja." Pinta Rhihana sedikit manja pada bundanya.

"Iya sayang bunda akan segera pulang kalau tugas bunda sudah selesai, bagaimana kamu senang?" Bunda Maya menghibur putrinya.

"Ok siap permaisuri, tolong dipercepat kepulangan anda kalau tidak putrimu ini akan mogok makan." Ucap Rhihana lalu mengakhiri percakapannya dengan bundanya.

Keduanya saling mengucapkan kata-kata mesra sebagai ibu dan anak dan memberikan ciuman jarak jauh.

Terpopuler

Comments

Septi Wariyanti

Septi Wariyanti

feeling aku kayaknya Roby bukan anak orang biasa , tp hanya author yg tau 😊😊😊😊

2022-09-23

1

🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠

🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠

mimpi apa rob bisa tinggal di apartemen mewah🤗👍

2022-03-09

1

Erika Syarif

Erika Syarif

semakin kebelakang smkin asikkk ceritanya

2022-03-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!