Bab 5 – Rantai Makanan

Bel pulang yang telah ditunggu sejak tadi, baru saja berbunyi. Seluruh siswa berhamburan keluar kelas, tak terkecuali dengan Bitna dan Eunjo.

“Bitna, aku duluan ya. Hampir terlambat les Matematika, nih,” ucap Eunjo terburu-buru.

Bitna hanya menganggukkan kepala. Sudah menjadi rahasia umum, jadwal harian anak-anak kalangan atas selalu dipenuhi oleh jadwal les yang taka da habisnya. Demikian juga Eunjo. Gadis kaya raya itu bahkan mengikuti sembilan jenis les yang berbeda setiap harinya.

Bitna pun melangkah keluar halaman sekolah. Gadis itu berlari ke halte, untuk mengejar bus yang akan lewat beberapa menit lagi. Ia sudah tak sabar untuk ke kantor imigrasi dan menanyakan kabar terbaru tentang ayahnya.

"Hei, jelata! Mau ke mana kamu? Urusan kita belum selesai."

Sekelompok siswi menghadang Bitna sebelum ia sampai ke halte bus.

"Chae Rin? Min Ji?" Perasaan Bitna nggak enak.

"Seret dia ke gang samping sekolah. Amankan tasnya," perintah Chae Rin.

“Lepaskan! Atau aku akan berteriak!” seru Bitna

Beberapa siswa yang melintas, menoleh ke arah mereka.

Bet!

Salah Seorang siswi merebut tas Bitna, “Kalau kamu mau benda ini kembali, harap ikuti kami dengan tenang.”

Bitna tak bisa berbuat apa-apa. Semua benda penting untuk sekolah ada di dalam tas tersebut. Ia pun terpaksa mengikuti Geng Chae Rin ke dalam sebuah gang kecil di belakang sekolah.

Dengan cekatan, para siswa tersebut menyumpal mulut Bitna, dan memegang kedua tangannya agar tidak kabur.

Crashh... Crash...

Satu per satu helaian rambut berwarna hitam kecoklatan itu menjejak ke permukaan bumi. Para siswi tersebut memotong rambut Bitna sembarangan.

Ceplash...

Kali ini sebotol susu basi dan telur busuk mendarat di seragam sekolahnya.

"Inilah yang kau rasakan, kalau berani melawan kami," ujar para siswi tersebut.

“Kalau kau patuh dan mau menyerahkan PR-mu, pasti tidak akan berakhir begini,” seru mereka diiringi gelak tawa. Seolah-olah perbuatan mereka menghakimi Bitna adalah tindakan yang paling benar.

"Ingat, kau itu berada di paling bawah dari rantai makanan. Kau hanyalah pelengkap ekosistem yang ada. Kalau di dunia nyata, kau hanyalah seekor cacing yang menggeliat di tanah," seru mereka.

Bitna berusaha berteriak dan memberontak, akan tetapi kedua tangan dan kakinya dipegang erat. Mulutnya disumpal dengan sebuah ikat rambut.

Cekrik! Cekrik!

“Hahaha…. Hebat! Aku menemukan berita yang menarik untuk esok pagi,” bisik seseorang dari balik semak belukar dalam gang sempit tersebut.

Tidak ada yang menyangka, jika aksi brutal itu direkam diam-diam oleh seseorang.

...🍎🍎🍎...

"Pak Hwan... Apa yang Anda lakukan di sana? Anda mau sekalian pesan makan malam bersama kami?"

"Hmm... Sekarang sudah hampir jam tujuh malam. Sepertinya dia nggak datang hari ini," ucap Pak Hwan tanpa mempedulikan ajakan makan malam.

"Apa?"

"Seo Bitna. Gadis yang selalu datang ke sini, meski pun hujan salju di malam tahun baru. Tapi kali ini ia tidak datang di hari yang cerah," jawab Pak Hwan.

“Wah, jadi Bapak sekarang mencemaskannya?” kata Yul. “Anda berlebihan sekali, Pak. Bisa saja kan dia sekarang lagi ada les, atau kegiatan lain bersama teman-temannya. Apa lagi dia sudah SMA,” lanjutnya.

“Lagian, kabar tentang kapal itu juga masih simpang siur. Rasanya sangat kecil kemungkinan kapal yang sudah hilang lima tahun, tiba-tiba ditemukan lagi,” kata pegawai junior lainnya.

Pak Hwan menggeleng, "Dia bukan anak yang bisa melewatkan hari-hari seperti itu, tanpa menanyakan kabar ayahnya. Selarut apa pun, dia pasti akan tetap datang,” ujar Pak Hwan, pegawai senior di kantor imigrasi ini.

“Setelah bertahun-tahun, aku malah terbiasa dengan kedatangannya. Bahkan aku sampai menunda pensiun dan membuat kebijakan shift malam. Sekarang aku justru khawatir terjadi apa-apa dengannya," lanjut Pak Hwan.

"Tapi apa itu nggak berlebihan, Pak? Hanya demi dia, kita justru harus bekerja lembur begini?” kata pegawai junior.

"Menurutku ini nggak berlebihan. Aku nggak bisa membayangkan, bagaimana jika istri dan putriku yang mencariku setiap hari. Ah... Rasanya Bitna sudah seperti putriku sekarang." Pak Hwan mengelap sudut matanya yang berair.

"Semoga kali ini ada kabar baik tentang kapal itu," ucap Pak Hwan tulus.

“Ah, kalian boleh pulang, kok. Biar aku saja yang berjaga di sini,” kata Pak Hwan kepada para juniornya. Ia sadar, setiap orang memiliki kesibukan masing-masing, dan ia tidak bisa memaksanya.

“Kami di sini saja, deh. Udara di sini lebih hangat dari pada di luar. Lagian kami juga sudah pesan jjajangmyeon dan mandu untuk kita semua,” kata para junior.

Pak Hwan hanya tersenyum. Ternyata di balik sikap kritis para pegawai muda tersebut, mereka adalah orang-orang yang peduli.

...🍎🍎🍎...

Bitna berjalan mengendap-ngendap melalui pintu belakang. Jantungnya berdegup kencang. Ia berharap, semoga saja orang di rumah sedang sibuk dan tak memperhatikannya pulang.

"Kak Bitna?" gumam Ara dari balik pintu. Sepertinya ia hendak ke kamar mandi yang terletak di belakang.

"A-ara."

Bitna cepat-cepat menyembunyikan pakaian kotornya dalam bak. Untung saja ia sudah mandi di pemandian air panas dan berganti pakaian dengan seragam cadangan yang dibawanya.

"Kakak sudah pulang? Dari mana saja sampai terlambat makan malam?" tanya Ara.

"Tadi ada kegiatan lain bersama teman-teman. Jadi pulang terlambat. Apa Bibi di rumah?" ucap Bitna hati-hati.

Ara menggeleng, "Ayah dan ibu belum pulang kerja. Sementara Kak Yeon Woo masih di kampus. Untung kakak sudah pulang.

"Fyuh... Syukurlah..."

"Kenapa? Kakak takut kena marah ibu karena pulang telat, ya?" Ara terkikik melihat Bitna.

Bitna hanya tersenyum. Semoga saja tidak ada yang tahu, apa yang terjadi padanya hari ini.

“Eh, sebentar. Kakak potong rambut, ya? Tapi kok modelnya aneh?” ucap Ara.

Deg! Jantung Bitna serasa berhenti mendengar pertanyaan adik sepupunya.

“Yah… Tadi kakak mencoba potong rambut di tempat kawan kakak yang baru buka salon. Ternyata hasilnya aneh gini. Heheheh...” ucap Bitna terpaksa berbohong.

“Wah, harusnya minta ganti rugi, tuh,” protes Ara.

Bitna tertawa kecil melihat tingkah polos Ara. Untung saja bocah SMP itu percaya. Tetap tak ada yang tahu kalau sebenarnya Bitna membayar mahal untuk merapikan rambutnya yang dipotong sembarangan oleh geng Ahn Chae Rin tadi.

“Yah… Seminggu ini aku libur dulu deh jajannya. Nggak enak kalau minta uang sama bibi lagi,” pikir Bitna.

Pagi harinya...

"Seo Bitna! Cepat kemari! Apa yang sudah kamu lakukan? Kamu pikir tinggal di sini sebagai anak kos?" marah Bibi Dami padanya.

Bitna yang sedang bersiap ke sekolah, berlari tergopoh-gopoh menemui sang bibi.

“Ada apa, Bi?” tanya Bitna.

“Kau lihat apa yang kau lakukan? Merendam pakaianmu sendiri sampai bau begini?” ujar bibi.

“Astaga! Aku melupakannya!” Bitna melihat sebaskom cucian berisi pakaiannya yang bau telur busuk semalam.

“Kau pikir biaya air itu murah? Sudah bibi katakan berulang kali, jangan mencuci masing-masing! Letakkan saja pakaianmu di dalam mesin cuci.” Bibi benar-benar marah.

“Maafkan aku, Bi,” ujar Bitna menyesal.

Karena kelelahan, ia benar-benar melupakan soal seragamnya itu.

“Hhhh… Kamu urus sendiri deh, baju busukmu itu,” ucap bibi dengan nada kesal.

(Bersambung)

Terpopuler

Comments

Ayy_

Ayy_

Sayang sekali,padahal ceritanya bagus,tapi like masih sedikit.
Semangat Othor,jgn berhenti sebelum tamat yaa...😁

2022-03-12

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Bom!
2 Bab 2 – Badai Lima Tahun Lalu
3 Bab 3 – Keluarga Baru
4 Bab 4 – Surat Misterius
5 Bab 5 – Rantai Makanan
6 Bab 6 – Video itu...
7 Bab 7 - Ancaman Kaum Borjuis
8 Bab 8 - Terus Mencari
9 Bab 9 - Itu milikmu?
10 Bab 10 - Selingkuhan Guruku
11 Bab 11 – Indonesia
12 Bab 12 - Kucing Kampung dan Stalker Aneh
13 Bab 13 - Kamera Tersembunyi
14 Bab 14 - Tertangkap Basah, Pak Guru!
15 Bab 15 - Tugas Rakyat Jelata
16 Bab 16 - Singkirkan dia!
17 Bab 17 - Rahasia Bibi
18 Bab 18 - Aku Menyukaimu
19 Bab 19 - Ayahku dengan Ibunya
20 Bab 20 - Apakah kita saudara?
21 Bab 21 - Jangan Ganggu Dia!
22 Bab 22 - Skandal Terbongkar
23 Bab 23 - Cemburu Sama Cowok Gembel
24 Bab 24 - Aku Melihatnya
25 Bab 25 - Benci tapi Menolongku?
26 Bab 26 - Dasar Pengganggu!
27 Bab 27 - Sifat Asli Guruku
28 Bab 28 - Hei, dia penguntitnya!
29 Bab 29 - Dia Mengerikan, Tapi...
30 Bab 30 - Cuma Aku yang Boleh!
31 Bab 31 - Wanita Lain Simpanannya
32 Bab 32 - Mulai Berani
33 Bab 33 - Dibalik Topeng Jun Hyoen
34 Bab 34 - Sejenis Hewan Reptil
35 Bab 35 - Ibu, Aku Rindu
36 Bab 36 - Hilang
37 Bab 37 - Min Ji vs Seon Wooil
38 Bab 38 - Terlambat! Bitna Sudah...
39 Bab 39 - Oppa!
40 Bab 40 - Dia yang Menolongmu
41 Bab 41 - Kau Iri, kan?
42 Bab 42 - Belajar dari Drakor
43 Bab 43 - Cowok Berbahaya
44 Bab 44 - Karma Instan
45 Bab 45 - Pertama Kalinya Untukku
46 Bab 46 - Kau Menginginkannya, kan?
47 Bab 47 - Perbuatan Memalukan
48 Bab 48 - Ayahku juga Ayahmu
49 Bab 49 - Bodyguard Misterius
50 Bab 50 - Kena, Kau!
51 S.2 Bab 1 - Sudah Pergi
52 S.2 Bab 2 - Gagal
53 S.2 Bab 3 - Asrama Mawar
54 S.2 Bab 4 - Annyeonghaseo
55 S.2 Bab 5 - Kelas Baru
56 S.2 Bab 6 - Tentang Ayah
57 S.2 Bab 7 - Culture Shock
58 S.2 Bab 8 - Wanita Penggoda
59 S.2 Bab 9 - Saat Terakhir Ayahnya
60 S.2 Bab 10 - Kapal Hantu
61 S.2 Bab 11 - Cieee... Perhatian
62 S.2 Bab 12 - Terlambat
63 S.2 Bab 13 - Anak Nakal
64 S.2 Bab 14 - Hampir Saja
65 S.2 Bab 15 - Beneran Meninggal?
66 S.2 Bab 16 - 잘생겼어
67 S.2 Bab 17 - Apa yang Sudah Diberikannya?
68 S.2 Bab 18 - Rahasia Tuan Seon
69 S.2 Bab 19 - Bintang dari Selatan
70 S.2 Bab 20 - Cinta Tersembunyi
71 S.2 Bab 21 - Kok Aku?
72 S.2 Bab 22 - Nama Baruku
73 S.2 Bab 23 - Tamu Spesial
74 S.2 Bab 24 - Saudara
75 S.2 Bab 25 - Rencana Dua Sekte
76 S.2 Bab 26 - Kok Kita Cuma Berdua?
77 S.2 Bab 27 - Balas Dendam yang Manis
78 S.2 Bab 28 - Sebelum Glow Up
79 S.2 Bab 29 - Latar Belakangnya
80 S.2 Bab 30 - Tawaran Menarik
81 S.2 Bab 31 - Nilai Ulangan & Liontin Bintang
82 S.2 Bab 32 – Berlibur ke Pulau
83 S.2 Bab 33 – Penemuan Mengerikan
84 S.2 Bab 34 - Terguncang
85 S.2 Bab 35 – Mencuri Waktu
86 S.2 Bab 36 - Tinggal Lebih Lama
87 S.2 Bab 37 - Sama Alva?
88 S.2 Bab 38 - Anak Pria Itu
89 S.2 Bab 39 - Tanggung Jawab
90 S.2 Bab 40 - Mantan Trainee Idol
91 S.2 Bab 41 - Siapa Gadis Ini?
92 S.2 Bab 42 - Berbelok Arah
93 S.2 Bab 43 - Ayah dan Ibu
94 S.2 Bab 44 - Sebelum Badai
95 S.2 Bab 45 - Maaf
96 S.2 Bab 46 - 사랑행
97 S.2 Bab 47 - Menyesal
98 S.2 Bab 48 - Bahaya
99 S.2 Bab 49 - Jangan Lupakan Aku
100 S.2 Bab 50 - Bayaran Setimpal
101 S.2 Bab 51 - Hancur
102 S.2 Bab 52 - Sebagai Imammu
103 S.2 Bab 53 - Ketika Mendengarnya
104 S.2 Bab 54 - Aku Nggak Bisa
105 S.2 Bab 55 - Di Bawah Rembulan
106 S.2 Bab 56 - Halo, Adik Kelas!
107 S.2 Bab 57 - Bodyguard Bitna
108 S.2 Bab 58 - Hadiah dari Alva
109 S.2 Bab 59 - Namja Chingu
110 S.2 Bab 60 - (Musim Gugur)
111 S.2 Bab 61 - Pertemuan Mengejutkan
112 S.2 Bab 62 - Roda yang Berputar
113 S.2 Bab 63 - Reuni Dadakan
114 S.2 Bab 64 - Happy Wedding
115 S.2 Bab 65 - Metamorfosis Sempurna (Tamat)
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Bab 1 - Bom!
2
Bab 2 – Badai Lima Tahun Lalu
3
Bab 3 – Keluarga Baru
4
Bab 4 – Surat Misterius
5
Bab 5 – Rantai Makanan
6
Bab 6 – Video itu...
7
Bab 7 - Ancaman Kaum Borjuis
8
Bab 8 - Terus Mencari
9
Bab 9 - Itu milikmu?
10
Bab 10 - Selingkuhan Guruku
11
Bab 11 – Indonesia
12
Bab 12 - Kucing Kampung dan Stalker Aneh
13
Bab 13 - Kamera Tersembunyi
14
Bab 14 - Tertangkap Basah, Pak Guru!
15
Bab 15 - Tugas Rakyat Jelata
16
Bab 16 - Singkirkan dia!
17
Bab 17 - Rahasia Bibi
18
Bab 18 - Aku Menyukaimu
19
Bab 19 - Ayahku dengan Ibunya
20
Bab 20 - Apakah kita saudara?
21
Bab 21 - Jangan Ganggu Dia!
22
Bab 22 - Skandal Terbongkar
23
Bab 23 - Cemburu Sama Cowok Gembel
24
Bab 24 - Aku Melihatnya
25
Bab 25 - Benci tapi Menolongku?
26
Bab 26 - Dasar Pengganggu!
27
Bab 27 - Sifat Asli Guruku
28
Bab 28 - Hei, dia penguntitnya!
29
Bab 29 - Dia Mengerikan, Tapi...
30
Bab 30 - Cuma Aku yang Boleh!
31
Bab 31 - Wanita Lain Simpanannya
32
Bab 32 - Mulai Berani
33
Bab 33 - Dibalik Topeng Jun Hyoen
34
Bab 34 - Sejenis Hewan Reptil
35
Bab 35 - Ibu, Aku Rindu
36
Bab 36 - Hilang
37
Bab 37 - Min Ji vs Seon Wooil
38
Bab 38 - Terlambat! Bitna Sudah...
39
Bab 39 - Oppa!
40
Bab 40 - Dia yang Menolongmu
41
Bab 41 - Kau Iri, kan?
42
Bab 42 - Belajar dari Drakor
43
Bab 43 - Cowok Berbahaya
44
Bab 44 - Karma Instan
45
Bab 45 - Pertama Kalinya Untukku
46
Bab 46 - Kau Menginginkannya, kan?
47
Bab 47 - Perbuatan Memalukan
48
Bab 48 - Ayahku juga Ayahmu
49
Bab 49 - Bodyguard Misterius
50
Bab 50 - Kena, Kau!
51
S.2 Bab 1 - Sudah Pergi
52
S.2 Bab 2 - Gagal
53
S.2 Bab 3 - Asrama Mawar
54
S.2 Bab 4 - Annyeonghaseo
55
S.2 Bab 5 - Kelas Baru
56
S.2 Bab 6 - Tentang Ayah
57
S.2 Bab 7 - Culture Shock
58
S.2 Bab 8 - Wanita Penggoda
59
S.2 Bab 9 - Saat Terakhir Ayahnya
60
S.2 Bab 10 - Kapal Hantu
61
S.2 Bab 11 - Cieee... Perhatian
62
S.2 Bab 12 - Terlambat
63
S.2 Bab 13 - Anak Nakal
64
S.2 Bab 14 - Hampir Saja
65
S.2 Bab 15 - Beneran Meninggal?
66
S.2 Bab 16 - 잘생겼어
67
S.2 Bab 17 - Apa yang Sudah Diberikannya?
68
S.2 Bab 18 - Rahasia Tuan Seon
69
S.2 Bab 19 - Bintang dari Selatan
70
S.2 Bab 20 - Cinta Tersembunyi
71
S.2 Bab 21 - Kok Aku?
72
S.2 Bab 22 - Nama Baruku
73
S.2 Bab 23 - Tamu Spesial
74
S.2 Bab 24 - Saudara
75
S.2 Bab 25 - Rencana Dua Sekte
76
S.2 Bab 26 - Kok Kita Cuma Berdua?
77
S.2 Bab 27 - Balas Dendam yang Manis
78
S.2 Bab 28 - Sebelum Glow Up
79
S.2 Bab 29 - Latar Belakangnya
80
S.2 Bab 30 - Tawaran Menarik
81
S.2 Bab 31 - Nilai Ulangan & Liontin Bintang
82
S.2 Bab 32 – Berlibur ke Pulau
83
S.2 Bab 33 – Penemuan Mengerikan
84
S.2 Bab 34 - Terguncang
85
S.2 Bab 35 – Mencuri Waktu
86
S.2 Bab 36 - Tinggal Lebih Lama
87
S.2 Bab 37 - Sama Alva?
88
S.2 Bab 38 - Anak Pria Itu
89
S.2 Bab 39 - Tanggung Jawab
90
S.2 Bab 40 - Mantan Trainee Idol
91
S.2 Bab 41 - Siapa Gadis Ini?
92
S.2 Bab 42 - Berbelok Arah
93
S.2 Bab 43 - Ayah dan Ibu
94
S.2 Bab 44 - Sebelum Badai
95
S.2 Bab 45 - Maaf
96
S.2 Bab 46 - 사랑행
97
S.2 Bab 47 - Menyesal
98
S.2 Bab 48 - Bahaya
99
S.2 Bab 49 - Jangan Lupakan Aku
100
S.2 Bab 50 - Bayaran Setimpal
101
S.2 Bab 51 - Hancur
102
S.2 Bab 52 - Sebagai Imammu
103
S.2 Bab 53 - Ketika Mendengarnya
104
S.2 Bab 54 - Aku Nggak Bisa
105
S.2 Bab 55 - Di Bawah Rembulan
106
S.2 Bab 56 - Halo, Adik Kelas!
107
S.2 Bab 57 - Bodyguard Bitna
108
S.2 Bab 58 - Hadiah dari Alva
109
S.2 Bab 59 - Namja Chingu
110
S.2 Bab 60 - (Musim Gugur)
111
S.2 Bab 61 - Pertemuan Mengejutkan
112
S.2 Bab 62 - Roda yang Berputar
113
S.2 Bab 63 - Reuni Dadakan
114
S.2 Bab 64 - Happy Wedding
115
S.2 Bab 65 - Metamorfosis Sempurna (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!