Bab 2 – Badai Lima Tahun Lalu

Jalanan Kota Seoul di sore hari sangat ramai. Berbagai jenis kendaraan memenuhi jalanan hingga penuh sesak.

Para siswa dengan seragam sekolah turut memenuhi area trotoar dan juga bus umum.

Sama seperti mereka, Seo Bitna juga berjalan menyisiri area trotoar yang dipenuhi dedaunan pohon cherry dan sakura.

Bedanya, gadis itu tidak melangkahkan kaki menuju rumahnya. Sejak lima tahun yang lalu, dia selalu rutin mengunjungi suatu tempat, meski hujan badai sekali pun.

Kakinya tak pernah lelah melangkah ke sana. Hatinya tak pernah bosan menuju ke sana. Semua demi orang tercintanya yang telah lama hilang.

"Permisi... Selamat sore..."

"Ya, selamat da... Hei, Nak. Kau datang lagi hari ini?" ucap salah seorang pria usia empat pukuh tahunan.

"Benar, Paman. Maaf kalau saya mengganggu," ucap Bitna diiringi senyuman.

"Sama sekali tidak mengganggu, Nak. Tapi jawabanku hari ini masih sama. Belum ada kabar soal kapal yang membawa ayahmu," jawab pria bernama Park Wo Hwan tersebut.

"O-ooh... Begitu, ya?" sahut Bitna dengan suara melemah. Senyum di wajahnya tampak memudar.

"Jangan menangis, Nak. Kami pasti akan memberitahumu jika sudah ada kabar," ujar Pak Hwan menguatkan gadis remaja tersebut.

Dengan langkah gontai, Bitna meninggalkan kantor imigrasi itu. Hati kecilnya menjerit, apakah ayahnya masih hidup? Ibu pun kini sudah pergi untuk selamanya, meninggalkannya seorang diri. Padahal di dunia yang keras ini, dia sangat membutuhkan peran ayah maupun sang ibunda.

"Siapa itu, Pak? Apakah dia gadis yang selalu disebut pegawai sini?" tanya salah seorang pegawai baru.

"Benar. Dia Seo Bitna,” jawab Pak Hwan.

“Lima tahun yang lalu, kapal dagang Korea yang dinakhodai oleh Kapten Seo Il Sang tersapu badai di perairan Asia Tenggara. Sayangnya hingga saat ini, tidak ada kabar dari kapal tersebut,” cerita Pak Hwan.

“Ya ampun, malangnya," ujar Yul, sang pegawai baru.

“Kantor ini dulu dijadikan sebagai pusat informasi pencarian kapal tersebut. Para keluarga korban juga berdatangan. Termasuk Seo Bitna dan ibunya. Sejak saat itu, ia tak pernah absen datang ke sini untuk mendengar kabar dari sang ayah, bahkan sampai ibunya meninggal tiga bulan yang lalu." Pak Hwan menutup ceritanya.

"Astaga! Kasihan sekali. Tapi apakah masih ada harapan, untuk kapal yang telah hilang selama lima tahun itu?" tanya Yul.

"Entahlah. Pencarian sudah dihentikan sejak empat tahun yang lalu. Seluruh penumpang yang hilang dinyatakan tewas. Hanya Bitna yang masih bertahan," jawab Pak Hwan.

...🍎🍎🍎...

Bitna berjalan di antara pepohonan yang tumbuh di tepi jalan. Bunga-bunga aneka warna mulai bermekaran. Lampu-lampu indah mulai menghiasi setiap sudut kota.

Bitna mengangkat kepalanya menghadap ke langit, “Ah, ternyata matahari sudah hampir terbenam,” ujar Bitna. Air mata menggenang di pelupuk matanya.

Sinar jingga sang mentari musim semi ini masih terasa membeku kulit putih Bitna. Maklum saja, musim semi di Korea biasanya memiliki suhu udara antara tujuh hingga dua puluh tiga derajat celcius.

Di sebelah selatan, sebuah planet indah bernama Venus berkelap-kelip di tengah langit senja. Sinarnya yang cerah, sangat mencolok di antara ribuan bintang yang memancarkan cahaya redup, serta langit yany berwarna lembayung.

Bitna tersenyum kecil. “Apa Ayah sedang melihatku dari bumi selatan?” ucap Bitna sambil menengadahkan kepala menatap venus.

Ingatan Bitna masih sangat jelas tentang dongeng kecil yang diceritakan sang ayah.

“Jika kamu melihat planet indah di langit selatan, artinya Ayah mengawasimu dari jauh. Ayah selalu bersamamu.” Begitu ucap Seo Il Sang pada putrinya yang berumur tujuh tahun.

Setelah cukup besar, Bitna menyadari bahwa planet tersebut sama sekali tidak ada kaitannya dengan sang Ayah. Namun ia masih tetap meyakini, jika sang Ayah masih mengawasinya dari kejauhan.

“Aku baik-baik saja, Yah. Jangan khawatir. Aku harap Ayah cepat pulang,” bisik Bitna sambil menahan tangisnya. Rasa rindunya pada sang ayah tidak tertahan lagi.

Lima tahun yang lalu, Bitna masih duduk di sekolah dasar. Ia adalah gadis pintar yang sangat ceria.

“Bitna, hari ini kamu boleh pulang duluan. Ibumu sudah datang menjemputmu,” kata Bu Guru setelah bel masuk berbunyi.

“Kenapa Bitna pulang duluan? Bukankah nanti ada praktek IPA tentang tata surya?” ucap Bitna penuh tanda tanya.

“Emm… Hari ini tidak jadi praktikum. Bitna boleh pulang duluan,” ucap Bu Guru.

Dengan langkah berat, Bitna pun mematuhi Bu Guru. Ia melihat sang ibu telah menunggunya di depan kelas.

“Bu, kita mau ke mana? Kenapa Ibu menangis dari tadi?” tanya Bitna kebingungan. Bus yang mereka naiki, bukanlah bus yang menuju ke rumah mereka.

“Bu, kenapa aku harus pulang cepat? Harusnya kan hari ini aku ada praktikum IPA?” oceh Bitna terua menerus.

“Di saat ayahmu kemungkinan tidak bisa pulang lagi, kamu masih saja memikirkan praktikum sekolah?” bentak ibu.

Bitna terkejut mendengar kalimat ibunya, “Kenapa ayah nggak pulang? Ayah kan janji musim semi nanti akan pulang membawa hadiah untukku?” protes Bitna.

Semua pertanyaan Bitna hari itu, akhirnya terjawab di sebuah kantor yang dipenuhi puluhan orang. Semuanya menangis, meminta kepastian tentang keadaan keluarga mereka.

Bitna kecil terduduk di bawah pohon persik yang ditutupi salju tebal. Air matanya mengalir deras. Ia menyesal telah marah pada ibu tadi.

“Kapal dagang dari Korea, hilang kontak di lautan Asia Tenggara setelah terkena badai siklon vinta di perairan Asia Tenggara. Keberadaan kapal tidak diketahui pasti. Kontak radio kapal yang terakhir enam jam yang lalu, menunjukkan posisi di Filipina,” begitu kabar yang Bitna dengar dari barusan.

Sejak hari itu, Bitna pun menantikan kepulangan sang ayah ke Korea. Musim dingin lima tahun lalu, adalah hari terakhir Bita melihat wajah sang ayah.

Drrrttt...!

Suara dering ponsel dari dalam tas, membuyarkan ingatan Bitna barusan.

"Kantor imigrasi? Mungkinkah...?" HP ponsel model lama itu basah terkena air mata Bitna yang tiba-tiba mengalir.

Dengan tangan gemetar, Bitna lalu menjawab telepon tersebut.

"Halo?"

"Halo? Apakah ini Seo Bitna?"

"Benar,” jawab Bitna dengan suara serak dan gemetar.

"Syukurlah. Nak, ini Paman Hwan. Baru saja kami mendengar kabar dari kantor imigrasi pusat, kalau sinyal radio yang mirip dengan kapal ayahmu terlacak di perairan Indonesia. Ini suatu keajaiban."

"Be-benarkah?" Bitna membiarkan air matanya mengalir.

"Benar. Tapi ini masih belum pasti, Nak. Kita harus menunggu info selanjutnya."

"Baiklah, Paman. Terima kasih infonya," ujar Bitna berbunga-bunga.

"Ya Tuhan. Syukurlah. Semoga saja ayahku masih hidup."

Bitna melangkah riang pulang ke rumah. Kakinya terasa sangat ringan bagaikan kapas. Setidaknya masih ada secercah harapan untuk sang ayah.

(Bersambung)

Terpopuler

Comments

⍣⃝ꉣꉣAndini Andana

⍣⃝ꉣꉣAndini Andana

aduuuh.. abis baca mbak kun yg bikin merinding, disini malah jadi mewek 😩😩

2023-09-19

1

Fanvie

Fanvie

ada sedikit harapan💪💪💪💪

2022-10-03

1

Deping

Deping

ikut mau nangis

2022-03-14

4

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Bom!
2 Bab 2 – Badai Lima Tahun Lalu
3 Bab 3 – Keluarga Baru
4 Bab 4 – Surat Misterius
5 Bab 5 – Rantai Makanan
6 Bab 6 – Video itu...
7 Bab 7 - Ancaman Kaum Borjuis
8 Bab 8 - Terus Mencari
9 Bab 9 - Itu milikmu?
10 Bab 10 - Selingkuhan Guruku
11 Bab 11 – Indonesia
12 Bab 12 - Kucing Kampung dan Stalker Aneh
13 Bab 13 - Kamera Tersembunyi
14 Bab 14 - Tertangkap Basah, Pak Guru!
15 Bab 15 - Tugas Rakyat Jelata
16 Bab 16 - Singkirkan dia!
17 Bab 17 - Rahasia Bibi
18 Bab 18 - Aku Menyukaimu
19 Bab 19 - Ayahku dengan Ibunya
20 Bab 20 - Apakah kita saudara?
21 Bab 21 - Jangan Ganggu Dia!
22 Bab 22 - Skandal Terbongkar
23 Bab 23 - Cemburu Sama Cowok Gembel
24 Bab 24 - Aku Melihatnya
25 Bab 25 - Benci tapi Menolongku?
26 Bab 26 - Dasar Pengganggu!
27 Bab 27 - Sifat Asli Guruku
28 Bab 28 - Hei, dia penguntitnya!
29 Bab 29 - Dia Mengerikan, Tapi...
30 Bab 30 - Cuma Aku yang Boleh!
31 Bab 31 - Wanita Lain Simpanannya
32 Bab 32 - Mulai Berani
33 Bab 33 - Dibalik Topeng Jun Hyoen
34 Bab 34 - Sejenis Hewan Reptil
35 Bab 35 - Ibu, Aku Rindu
36 Bab 36 - Hilang
37 Bab 37 - Min Ji vs Seon Wooil
38 Bab 38 - Terlambat! Bitna Sudah...
39 Bab 39 - Oppa!
40 Bab 40 - Dia yang Menolongmu
41 Bab 41 - Kau Iri, kan?
42 Bab 42 - Belajar dari Drakor
43 Bab 43 - Cowok Berbahaya
44 Bab 44 - Karma Instan
45 Bab 45 - Pertama Kalinya Untukku
46 Bab 46 - Kau Menginginkannya, kan?
47 Bab 47 - Perbuatan Memalukan
48 Bab 48 - Ayahku juga Ayahmu
49 Bab 49 - Bodyguard Misterius
50 Bab 50 - Kena, Kau!
51 S.2 Bab 1 - Sudah Pergi
52 S.2 Bab 2 - Gagal
53 S.2 Bab 3 - Asrama Mawar
54 S.2 Bab 4 - Annyeonghaseo
55 S.2 Bab 5 - Kelas Baru
56 S.2 Bab 6 - Tentang Ayah
57 S.2 Bab 7 - Culture Shock
58 S.2 Bab 8 - Wanita Penggoda
59 S.2 Bab 9 - Saat Terakhir Ayahnya
60 S.2 Bab 10 - Kapal Hantu
61 S.2 Bab 11 - Cieee... Perhatian
62 S.2 Bab 12 - Terlambat
63 S.2 Bab 13 - Anak Nakal
64 S.2 Bab 14 - Hampir Saja
65 S.2 Bab 15 - Beneran Meninggal?
66 S.2 Bab 16 - 잘생겼어
67 S.2 Bab 17 - Apa yang Sudah Diberikannya?
68 S.2 Bab 18 - Rahasia Tuan Seon
69 S.2 Bab 19 - Bintang dari Selatan
70 S.2 Bab 20 - Cinta Tersembunyi
71 S.2 Bab 21 - Kok Aku?
72 S.2 Bab 22 - Nama Baruku
73 S.2 Bab 23 - Tamu Spesial
74 S.2 Bab 24 - Saudara
75 S.2 Bab 25 - Rencana Dua Sekte
76 S.2 Bab 26 - Kok Kita Cuma Berdua?
77 S.2 Bab 27 - Balas Dendam yang Manis
78 S.2 Bab 28 - Sebelum Glow Up
79 S.2 Bab 29 - Latar Belakangnya
80 S.2 Bab 30 - Tawaran Menarik
81 S.2 Bab 31 - Nilai Ulangan & Liontin Bintang
82 S.2 Bab 32 – Berlibur ke Pulau
83 S.2 Bab 33 – Penemuan Mengerikan
84 S.2 Bab 34 - Terguncang
85 S.2 Bab 35 – Mencuri Waktu
86 S.2 Bab 36 - Tinggal Lebih Lama
87 S.2 Bab 37 - Sama Alva?
88 S.2 Bab 38 - Anak Pria Itu
89 S.2 Bab 39 - Tanggung Jawab
90 S.2 Bab 40 - Mantan Trainee Idol
91 S.2 Bab 41 - Siapa Gadis Ini?
92 S.2 Bab 42 - Berbelok Arah
93 S.2 Bab 43 - Ayah dan Ibu
94 S.2 Bab 44 - Sebelum Badai
95 S.2 Bab 45 - Maaf
96 S.2 Bab 46 - 사랑행
97 S.2 Bab 47 - Menyesal
98 S.2 Bab 48 - Bahaya
99 S.2 Bab 49 - Jangan Lupakan Aku
100 S.2 Bab 50 - Bayaran Setimpal
101 S.2 Bab 51 - Hancur
102 S.2 Bab 52 - Sebagai Imammu
103 S.2 Bab 53 - Ketika Mendengarnya
104 S.2 Bab 54 - Aku Nggak Bisa
105 S.2 Bab 55 - Di Bawah Rembulan
106 S.2 Bab 56 - Halo, Adik Kelas!
107 S.2 Bab 57 - Bodyguard Bitna
108 S.2 Bab 58 - Hadiah dari Alva
109 S.2 Bab 59 - Namja Chingu
110 S.2 Bab 60 - (Musim Gugur)
111 S.2 Bab 61 - Pertemuan Mengejutkan
112 S.2 Bab 62 - Roda yang Berputar
113 S.2 Bab 63 - Reuni Dadakan
114 S.2 Bab 64 - Happy Wedding
115 S.2 Bab 65 - Metamorfosis Sempurna (Tamat)
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Bab 1 - Bom!
2
Bab 2 – Badai Lima Tahun Lalu
3
Bab 3 – Keluarga Baru
4
Bab 4 – Surat Misterius
5
Bab 5 – Rantai Makanan
6
Bab 6 – Video itu...
7
Bab 7 - Ancaman Kaum Borjuis
8
Bab 8 - Terus Mencari
9
Bab 9 - Itu milikmu?
10
Bab 10 - Selingkuhan Guruku
11
Bab 11 – Indonesia
12
Bab 12 - Kucing Kampung dan Stalker Aneh
13
Bab 13 - Kamera Tersembunyi
14
Bab 14 - Tertangkap Basah, Pak Guru!
15
Bab 15 - Tugas Rakyat Jelata
16
Bab 16 - Singkirkan dia!
17
Bab 17 - Rahasia Bibi
18
Bab 18 - Aku Menyukaimu
19
Bab 19 - Ayahku dengan Ibunya
20
Bab 20 - Apakah kita saudara?
21
Bab 21 - Jangan Ganggu Dia!
22
Bab 22 - Skandal Terbongkar
23
Bab 23 - Cemburu Sama Cowok Gembel
24
Bab 24 - Aku Melihatnya
25
Bab 25 - Benci tapi Menolongku?
26
Bab 26 - Dasar Pengganggu!
27
Bab 27 - Sifat Asli Guruku
28
Bab 28 - Hei, dia penguntitnya!
29
Bab 29 - Dia Mengerikan, Tapi...
30
Bab 30 - Cuma Aku yang Boleh!
31
Bab 31 - Wanita Lain Simpanannya
32
Bab 32 - Mulai Berani
33
Bab 33 - Dibalik Topeng Jun Hyoen
34
Bab 34 - Sejenis Hewan Reptil
35
Bab 35 - Ibu, Aku Rindu
36
Bab 36 - Hilang
37
Bab 37 - Min Ji vs Seon Wooil
38
Bab 38 - Terlambat! Bitna Sudah...
39
Bab 39 - Oppa!
40
Bab 40 - Dia yang Menolongmu
41
Bab 41 - Kau Iri, kan?
42
Bab 42 - Belajar dari Drakor
43
Bab 43 - Cowok Berbahaya
44
Bab 44 - Karma Instan
45
Bab 45 - Pertama Kalinya Untukku
46
Bab 46 - Kau Menginginkannya, kan?
47
Bab 47 - Perbuatan Memalukan
48
Bab 48 - Ayahku juga Ayahmu
49
Bab 49 - Bodyguard Misterius
50
Bab 50 - Kena, Kau!
51
S.2 Bab 1 - Sudah Pergi
52
S.2 Bab 2 - Gagal
53
S.2 Bab 3 - Asrama Mawar
54
S.2 Bab 4 - Annyeonghaseo
55
S.2 Bab 5 - Kelas Baru
56
S.2 Bab 6 - Tentang Ayah
57
S.2 Bab 7 - Culture Shock
58
S.2 Bab 8 - Wanita Penggoda
59
S.2 Bab 9 - Saat Terakhir Ayahnya
60
S.2 Bab 10 - Kapal Hantu
61
S.2 Bab 11 - Cieee... Perhatian
62
S.2 Bab 12 - Terlambat
63
S.2 Bab 13 - Anak Nakal
64
S.2 Bab 14 - Hampir Saja
65
S.2 Bab 15 - Beneran Meninggal?
66
S.2 Bab 16 - 잘생겼어
67
S.2 Bab 17 - Apa yang Sudah Diberikannya?
68
S.2 Bab 18 - Rahasia Tuan Seon
69
S.2 Bab 19 - Bintang dari Selatan
70
S.2 Bab 20 - Cinta Tersembunyi
71
S.2 Bab 21 - Kok Aku?
72
S.2 Bab 22 - Nama Baruku
73
S.2 Bab 23 - Tamu Spesial
74
S.2 Bab 24 - Saudara
75
S.2 Bab 25 - Rencana Dua Sekte
76
S.2 Bab 26 - Kok Kita Cuma Berdua?
77
S.2 Bab 27 - Balas Dendam yang Manis
78
S.2 Bab 28 - Sebelum Glow Up
79
S.2 Bab 29 - Latar Belakangnya
80
S.2 Bab 30 - Tawaran Menarik
81
S.2 Bab 31 - Nilai Ulangan & Liontin Bintang
82
S.2 Bab 32 – Berlibur ke Pulau
83
S.2 Bab 33 – Penemuan Mengerikan
84
S.2 Bab 34 - Terguncang
85
S.2 Bab 35 – Mencuri Waktu
86
S.2 Bab 36 - Tinggal Lebih Lama
87
S.2 Bab 37 - Sama Alva?
88
S.2 Bab 38 - Anak Pria Itu
89
S.2 Bab 39 - Tanggung Jawab
90
S.2 Bab 40 - Mantan Trainee Idol
91
S.2 Bab 41 - Siapa Gadis Ini?
92
S.2 Bab 42 - Berbelok Arah
93
S.2 Bab 43 - Ayah dan Ibu
94
S.2 Bab 44 - Sebelum Badai
95
S.2 Bab 45 - Maaf
96
S.2 Bab 46 - 사랑행
97
S.2 Bab 47 - Menyesal
98
S.2 Bab 48 - Bahaya
99
S.2 Bab 49 - Jangan Lupakan Aku
100
S.2 Bab 50 - Bayaran Setimpal
101
S.2 Bab 51 - Hancur
102
S.2 Bab 52 - Sebagai Imammu
103
S.2 Bab 53 - Ketika Mendengarnya
104
S.2 Bab 54 - Aku Nggak Bisa
105
S.2 Bab 55 - Di Bawah Rembulan
106
S.2 Bab 56 - Halo, Adik Kelas!
107
S.2 Bab 57 - Bodyguard Bitna
108
S.2 Bab 58 - Hadiah dari Alva
109
S.2 Bab 59 - Namja Chingu
110
S.2 Bab 60 - (Musim Gugur)
111
S.2 Bab 61 - Pertemuan Mengejutkan
112
S.2 Bab 62 - Roda yang Berputar
113
S.2 Bab 63 - Reuni Dadakan
114
S.2 Bab 64 - Happy Wedding
115
S.2 Bab 65 - Metamorfosis Sempurna (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!