Bab 3 – Keluarga Baru

Senyum yang sedari tadi terukir di wajah Bitna, kembali lenyap ketika ia memandang sebuah bangunan kumuh yang suram tersebut. Sejak tiga bulan lalu, rumah reot tersebut menjadi rumahnya.

Sudah hampir tiga puluh menit ia berdiri di sana. Di seberang jalan depan rumah itu. Entah mengapa, kakinya enggan sekali melangkah ke sana.

"Benarkah kapal ayah sudah ditemukan? Kapan ayah pulang? Aku ingin tinggal bersama ayah saja," pikir Bitna.

"Seo Bitna! Kau sudah pulang? Kenapa dari tadi hanya berdiri di depan sana? " Seorang wanita dengan logat pesisir Korea yang khas meneriaki Bitna yang termenung di seberang jalan.

"Ah, ternyata bibi sudah melihatku," gumam Bitna.

“Memangnya kamu pikir, siapa yang tidak melihatmu berdiri di sana sejak setengah jam yang lalu? Kamu nggak mau makan malam?” tanya wanita itu.

Tak ada lagi alasan Bitna untuk berdiam diri di seberang jalan. Udara malam yang mampu membekukan tulang, hingga ternak di perut yang sudah memberontak, membuat Bitna mengalahkan egonya untuk sementara waktu. Gadis remaja tersebut segera mengahpus air matanya dan pulang ke rumah.

Ceklek!

"Aku pulang."

"Bitna. Kau pulang terlambat hari ini? Apa terjadi sesuatu?" tanya Paman Chae Do Hyuk padanya.

Bitna mengukir senyum di bibirnya, "T-tidak ada apa-apa kok, Paman," jawabnya.

"Ya sudah. Kalau begitu ayo kita makan malam," ajak paman.

"Tidak!" sela bibi dengan tegas.

“Ada apa lagi, Dami? Keponakanmu ini pasti sudah lapar sekali setelah belajar seharian,” bela paman.

"Ganti dulu seragammu baru makan malam," lanjut wanita itu.

"Dami, kenapa bicara seperti itu. Tetangga bisa salah paham jika mendengarnya,” tegur paman lagi.

"Nggak kok, Paman. Yang dikatakan Bibi benar. Aku harus ganti baju dulu sebelum makan," sahut Bitna.

Bitna memasuki kamar berukuran 2 x 3 meter yang banyak tempelan di sana-sini. Sebelumnya ruang itu adalah gudang, yang kemudian diubah menjadi kamarnya sejak ia pindah kemari.

Di musim semi seperti ini, Bitna merasakan udara dingin yang menggigit tulangnya setiap malam. Maklum, suhu udara di musim semi Korea lebih dingin dari pada suhu AC.

Sudah di bayangkan, saat musim panas nanti ruang minimalis tersebut terasa sangat pengap. Mungkin Bitna harus keluar rumah untuk sekedar memenuhi kebutuhan oksigennya. Lalu bagaimana saat musim dingin kemarin? Bitna bisa merasakan sum-sum tulangnya membeku.

"Sepertinya Bitna berbohong," ujar bibi.

"Berbohong? Hei, tidak mungkin. Bitna itu anak baik. Ia tidak pernah berbohong," bantah paman.

"Kau itu nggak peka, suamiku. Aku bisa merasakan kalau Bitna menyembunyikan sesuatu dari kita. Aku bisa melihat dari raut wajahnya," ujar bibi lagi.

"Maklumi saja. Semua remaja memang seperti itu, kan? Pasti ada masa pasang surutnya," bela paman.

Bitna yang mendengar jelas semuanya dari kamar, hanya bisa menggigit bibir. Hatinya terasa sangat perih.

Yah, bibi tidak salah, sih. Saat ini ia memang menyembunyikan fakta, bahwa kemungkinan kapal ayahnya telah ditemukan.

"Wah... Tumben Ibu memasak sup ayam perilla di musim semi? Ada apaan, nih?" seru Chae Ara, adik sepupu Bitna.

Plak! Bibi Dami memukul jemari Ara dengan serbet.

"Jangan dimakan," ujar bibi.

“Ah, Ibu kenapa, sih? Aku kan ingin mencicipinya. Sudah lama sekali Ibu tidak memasak ayam. Apa Ibu baru saja menarik uang asuransi Kak…”

Plak! Bibi Dami kembali memukul Putrinya dengan serbet. Kali ini tamparannya mendarat di pipi remaja tiga belas tahun tersebut.

“Kecilkan suaramu,” bisik bibi.

“Iya… Iya… Tapi aku boleh mencicipinya kan, Bu?” bisik Ara.

“Tidak boleh! Itu untuk Bitna,” ucap bibi tegas.

"Ah... Ibu. Sebenarnya yang anak Ibu itu aku atau Kak Bitna, sih?" ucap Ara kesal.

"Kamu itu sudah pulang sekolah sejak siang, tapi tidak membantu Ibu sedikit pun," sahut bibi.

"Hahaha... Itu benar. Ara hanya tahu makan, tidur dan ngidol biasnya saja di rumah," sela Chae Yeon Woo, sepupu Bitna yang kini kuliah di jurusan teknik mesin tingkat pertama.

Yeon Woo mengambil sebuah mangkok dan hendak mengisinya dengan sup ayam. Tetapi...

Plak! Plak! Kali ini kain serbet mendarat dua kali di tangan Yeon Woo.

"Aduh! Apa lagi sih, Bu?" seru Yeon Woo.

"Kamu juga sama saja Yeon Woo. Tidak pernah membantu Ibu sama sekali. Kalian berdua hanya boleh makan sup kimchi dan cumi-cumi kering saja," ujar bibi.

"Ibu...!" seru Yeon Woo dan Ara bersamaan.

"Hahaha... Bibi, jangan keterlaluan bercandanya. Supnya ada banyak, kok. Cukup untuk kita semua," ujar Bitna.

"Ahh... Kak Bitna emang yang terbaik, deh.” Ara memeluk sepupunya tersebut dengan manja.

"Ya... Ya... Kalian bicara saja terus, selama Ayah menghabiskan sup ini," sela paman sambil mengangkat panci berisi sup ayam menjauh dari meja makan.

"Ayah...!"

Saat makan, Bitna kembali bermuram. Sesungguhnya ia mendengar ucapan Ara yang membicarakan uang asuransi tadi. Yah, Bitna memang masih di bawah umur dan segala keuangannya dikelola oleh sang bibi. Tapi sebenarnya apa yang mereka tutupi, yah?

“Yah, kupikir ini impas. Aku masih menyembunyikan soal kapal ayah dari mereka. Dan mereka pun masih menutupi uang asuransi milikku,” batin Bitna.

"Hahh... Bagaimana ini? Apa aku harus menceritakan soal ayah sekarang? Bagaimana reaksi mereka nanti?" gumam Bitna lagi.

"Bitna, apalagi yang kau pikirkan? Apa ada masalah di sekolah?" tanya Bibi.

"Nggak kok, Bi."

"Kalau begitu ayo cepat makan. Bibi tak akan memasak dua kali jika kau tak kebagian supnya,” ujar bibi.

...🍎🍎🍎...

Tiga bulan yang lalu...

“Wah, jadi ini Gedung SMA-ku? Mewah banget.”

Bitna berdecak kagum melihat Gedung mewah di hadapannya. Hari ini adalah hari pertamanya sebagai siswa SMA. Jangankan ruang belajar, halamannya saja sudah seperti taman istana. Bagaimana dengan fasilitas lainnya, ya?

“Berapa ya, biaya SPP-nya per bulan? Apa benar semuanya ditanggung beasiswa?” pikir Bitna cemas.

Bitna berjalan terus memasuki Gedung yang lebih mewah dari pada mall itu. Ia mencari aula pertemuan bagi penyambutan siswa baru.

Namun Bitna merasakan sesuatu yang aneh. Ia merawa, semua siswa menatapya dengan wajah mencibir. Beberapa di antaranya bahkan terang-terangan mentertawainya.

“Jadi ini yang mengaku-ngaku sebagai anak Kapten agar bisa bersekolah di sini? Padahal ibunya hanya pegawai restoran yang bertugas mengupas kentang,” sindir beberapa siswa ketika ia memasuki aula.

“Dilihat dari ekspresinya, sepertinya dia belum baca grup chat, tuh,” ucap siswa lainnya.

“Atau jangan-jangan dia nggak peduli sama ibunya,” timpal yang lain.

Bitna menundukkan kepala. Semangat yang dibawanya sejak dari rumah, kini luntur seketika.

“Apakah anak biasa sepertinya dilarang bersekolah di sini?” pikirnya sedih.

“Bitna! Kamu kan yang bernama Bitna?” seorang guru datang tergopoh-gopoh, menghampiri Bitna dengan wajah cemas.

“Benar, Bu. Saya Seo Bitna,” jawab Bitna dengan bingung. “Ada apa gerangan Bu Guru mencarinya?” pikir Bitna dalam hati.

“Bitna, sebaiknya kamu pulang sekarang. Ibumu… Ibumu…” Bu Guru tidak mampu menyelesaikan kalimatnya.

“Ya?” Bitna bertambah bingung.

“Ah, buka HPmu. Barangkali ada kabar penting di sana,” ucap Bu Guru kemudian.

Bitna pun mengecek HP-nya.

“A-astaga! I-ni… I-bu…” Air mata Bitna tumpah. “Ini berita bohong, kan?” ucap Bitna di sela-sela tangisnya.

(Bersambung)

Terpopuler

Comments

Aldi Yaconus Aldi

Aldi Yaconus Aldi

wweeeee

2022-03-20

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Bom!
2 Bab 2 – Badai Lima Tahun Lalu
3 Bab 3 – Keluarga Baru
4 Bab 4 – Surat Misterius
5 Bab 5 – Rantai Makanan
6 Bab 6 – Video itu...
7 Bab 7 - Ancaman Kaum Borjuis
8 Bab 8 - Terus Mencari
9 Bab 9 - Itu milikmu?
10 Bab 10 - Selingkuhan Guruku
11 Bab 11 – Indonesia
12 Bab 12 - Kucing Kampung dan Stalker Aneh
13 Bab 13 - Kamera Tersembunyi
14 Bab 14 - Tertangkap Basah, Pak Guru!
15 Bab 15 - Tugas Rakyat Jelata
16 Bab 16 - Singkirkan dia!
17 Bab 17 - Rahasia Bibi
18 Bab 18 - Aku Menyukaimu
19 Bab 19 - Ayahku dengan Ibunya
20 Bab 20 - Apakah kita saudara?
21 Bab 21 - Jangan Ganggu Dia!
22 Bab 22 - Skandal Terbongkar
23 Bab 23 - Cemburu Sama Cowok Gembel
24 Bab 24 - Aku Melihatnya
25 Bab 25 - Benci tapi Menolongku?
26 Bab 26 - Dasar Pengganggu!
27 Bab 27 - Sifat Asli Guruku
28 Bab 28 - Hei, dia penguntitnya!
29 Bab 29 - Dia Mengerikan, Tapi...
30 Bab 30 - Cuma Aku yang Boleh!
31 Bab 31 - Wanita Lain Simpanannya
32 Bab 32 - Mulai Berani
33 Bab 33 - Dibalik Topeng Jun Hyoen
34 Bab 34 - Sejenis Hewan Reptil
35 Bab 35 - Ibu, Aku Rindu
36 Bab 36 - Hilang
37 Bab 37 - Min Ji vs Seon Wooil
38 Bab 38 - Terlambat! Bitna Sudah...
39 Bab 39 - Oppa!
40 Bab 40 - Dia yang Menolongmu
41 Bab 41 - Kau Iri, kan?
42 Bab 42 - Belajar dari Drakor
43 Bab 43 - Cowok Berbahaya
44 Bab 44 - Karma Instan
45 Bab 45 - Pertama Kalinya Untukku
46 Bab 46 - Kau Menginginkannya, kan?
47 Bab 47 - Perbuatan Memalukan
48 Bab 48 - Ayahku juga Ayahmu
49 Bab 49 - Bodyguard Misterius
50 Bab 50 - Kena, Kau!
51 S.2 Bab 1 - Sudah Pergi
52 S.2 Bab 2 - Gagal
53 S.2 Bab 3 - Asrama Mawar
54 S.2 Bab 4 - Annyeonghaseo
55 S.2 Bab 5 - Kelas Baru
56 S.2 Bab 6 - Tentang Ayah
57 S.2 Bab 7 - Culture Shock
58 S.2 Bab 8 - Wanita Penggoda
59 S.2 Bab 9 - Saat Terakhir Ayahnya
60 S.2 Bab 10 - Kapal Hantu
61 S.2 Bab 11 - Cieee... Perhatian
62 S.2 Bab 12 - Terlambat
63 S.2 Bab 13 - Anak Nakal
64 S.2 Bab 14 - Hampir Saja
65 S.2 Bab 15 - Beneran Meninggal?
66 S.2 Bab 16 - 잘생겼어
67 S.2 Bab 17 - Apa yang Sudah Diberikannya?
68 S.2 Bab 18 - Rahasia Tuan Seon
69 S.2 Bab 19 - Bintang dari Selatan
70 S.2 Bab 20 - Cinta Tersembunyi
71 S.2 Bab 21 - Kok Aku?
72 S.2 Bab 22 - Nama Baruku
73 S.2 Bab 23 - Tamu Spesial
74 S.2 Bab 24 - Saudara
75 S.2 Bab 25 - Rencana Dua Sekte
76 S.2 Bab 26 - Kok Kita Cuma Berdua?
77 S.2 Bab 27 - Balas Dendam yang Manis
78 S.2 Bab 28 - Sebelum Glow Up
79 S.2 Bab 29 - Latar Belakangnya
80 S.2 Bab 30 - Tawaran Menarik
81 S.2 Bab 31 - Nilai Ulangan & Liontin Bintang
82 S.2 Bab 32 – Berlibur ke Pulau
83 S.2 Bab 33 – Penemuan Mengerikan
84 S.2 Bab 34 - Terguncang
85 S.2 Bab 35 – Mencuri Waktu
86 S.2 Bab 36 - Tinggal Lebih Lama
87 S.2 Bab 37 - Sama Alva?
88 S.2 Bab 38 - Anak Pria Itu
89 S.2 Bab 39 - Tanggung Jawab
90 S.2 Bab 40 - Mantan Trainee Idol
91 S.2 Bab 41 - Siapa Gadis Ini?
92 S.2 Bab 42 - Berbelok Arah
93 S.2 Bab 43 - Ayah dan Ibu
94 S.2 Bab 44 - Sebelum Badai
95 S.2 Bab 45 - Maaf
96 S.2 Bab 46 - 사랑행
97 S.2 Bab 47 - Menyesal
98 S.2 Bab 48 - Bahaya
99 S.2 Bab 49 - Jangan Lupakan Aku
100 S.2 Bab 50 - Bayaran Setimpal
101 S.2 Bab 51 - Hancur
102 S.2 Bab 52 - Sebagai Imammu
103 S.2 Bab 53 - Ketika Mendengarnya
104 S.2 Bab 54 - Aku Nggak Bisa
105 S.2 Bab 55 - Di Bawah Rembulan
106 S.2 Bab 56 - Halo, Adik Kelas!
107 S.2 Bab 57 - Bodyguard Bitna
108 S.2 Bab 58 - Hadiah dari Alva
109 S.2 Bab 59 - Namja Chingu
110 S.2 Bab 60 - (Musim Gugur)
111 S.2 Bab 61 - Pertemuan Mengejutkan
112 S.2 Bab 62 - Roda yang Berputar
113 S.2 Bab 63 - Reuni Dadakan
114 S.2 Bab 64 - Happy Wedding
115 S.2 Bab 65 - Metamorfosis Sempurna (Tamat)
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Bab 1 - Bom!
2
Bab 2 – Badai Lima Tahun Lalu
3
Bab 3 – Keluarga Baru
4
Bab 4 – Surat Misterius
5
Bab 5 – Rantai Makanan
6
Bab 6 – Video itu...
7
Bab 7 - Ancaman Kaum Borjuis
8
Bab 8 - Terus Mencari
9
Bab 9 - Itu milikmu?
10
Bab 10 - Selingkuhan Guruku
11
Bab 11 – Indonesia
12
Bab 12 - Kucing Kampung dan Stalker Aneh
13
Bab 13 - Kamera Tersembunyi
14
Bab 14 - Tertangkap Basah, Pak Guru!
15
Bab 15 - Tugas Rakyat Jelata
16
Bab 16 - Singkirkan dia!
17
Bab 17 - Rahasia Bibi
18
Bab 18 - Aku Menyukaimu
19
Bab 19 - Ayahku dengan Ibunya
20
Bab 20 - Apakah kita saudara?
21
Bab 21 - Jangan Ganggu Dia!
22
Bab 22 - Skandal Terbongkar
23
Bab 23 - Cemburu Sama Cowok Gembel
24
Bab 24 - Aku Melihatnya
25
Bab 25 - Benci tapi Menolongku?
26
Bab 26 - Dasar Pengganggu!
27
Bab 27 - Sifat Asli Guruku
28
Bab 28 - Hei, dia penguntitnya!
29
Bab 29 - Dia Mengerikan, Tapi...
30
Bab 30 - Cuma Aku yang Boleh!
31
Bab 31 - Wanita Lain Simpanannya
32
Bab 32 - Mulai Berani
33
Bab 33 - Dibalik Topeng Jun Hyoen
34
Bab 34 - Sejenis Hewan Reptil
35
Bab 35 - Ibu, Aku Rindu
36
Bab 36 - Hilang
37
Bab 37 - Min Ji vs Seon Wooil
38
Bab 38 - Terlambat! Bitna Sudah...
39
Bab 39 - Oppa!
40
Bab 40 - Dia yang Menolongmu
41
Bab 41 - Kau Iri, kan?
42
Bab 42 - Belajar dari Drakor
43
Bab 43 - Cowok Berbahaya
44
Bab 44 - Karma Instan
45
Bab 45 - Pertama Kalinya Untukku
46
Bab 46 - Kau Menginginkannya, kan?
47
Bab 47 - Perbuatan Memalukan
48
Bab 48 - Ayahku juga Ayahmu
49
Bab 49 - Bodyguard Misterius
50
Bab 50 - Kena, Kau!
51
S.2 Bab 1 - Sudah Pergi
52
S.2 Bab 2 - Gagal
53
S.2 Bab 3 - Asrama Mawar
54
S.2 Bab 4 - Annyeonghaseo
55
S.2 Bab 5 - Kelas Baru
56
S.2 Bab 6 - Tentang Ayah
57
S.2 Bab 7 - Culture Shock
58
S.2 Bab 8 - Wanita Penggoda
59
S.2 Bab 9 - Saat Terakhir Ayahnya
60
S.2 Bab 10 - Kapal Hantu
61
S.2 Bab 11 - Cieee... Perhatian
62
S.2 Bab 12 - Terlambat
63
S.2 Bab 13 - Anak Nakal
64
S.2 Bab 14 - Hampir Saja
65
S.2 Bab 15 - Beneran Meninggal?
66
S.2 Bab 16 - 잘생겼어
67
S.2 Bab 17 - Apa yang Sudah Diberikannya?
68
S.2 Bab 18 - Rahasia Tuan Seon
69
S.2 Bab 19 - Bintang dari Selatan
70
S.2 Bab 20 - Cinta Tersembunyi
71
S.2 Bab 21 - Kok Aku?
72
S.2 Bab 22 - Nama Baruku
73
S.2 Bab 23 - Tamu Spesial
74
S.2 Bab 24 - Saudara
75
S.2 Bab 25 - Rencana Dua Sekte
76
S.2 Bab 26 - Kok Kita Cuma Berdua?
77
S.2 Bab 27 - Balas Dendam yang Manis
78
S.2 Bab 28 - Sebelum Glow Up
79
S.2 Bab 29 - Latar Belakangnya
80
S.2 Bab 30 - Tawaran Menarik
81
S.2 Bab 31 - Nilai Ulangan & Liontin Bintang
82
S.2 Bab 32 – Berlibur ke Pulau
83
S.2 Bab 33 – Penemuan Mengerikan
84
S.2 Bab 34 - Terguncang
85
S.2 Bab 35 – Mencuri Waktu
86
S.2 Bab 36 - Tinggal Lebih Lama
87
S.2 Bab 37 - Sama Alva?
88
S.2 Bab 38 - Anak Pria Itu
89
S.2 Bab 39 - Tanggung Jawab
90
S.2 Bab 40 - Mantan Trainee Idol
91
S.2 Bab 41 - Siapa Gadis Ini?
92
S.2 Bab 42 - Berbelok Arah
93
S.2 Bab 43 - Ayah dan Ibu
94
S.2 Bab 44 - Sebelum Badai
95
S.2 Bab 45 - Maaf
96
S.2 Bab 46 - 사랑행
97
S.2 Bab 47 - Menyesal
98
S.2 Bab 48 - Bahaya
99
S.2 Bab 49 - Jangan Lupakan Aku
100
S.2 Bab 50 - Bayaran Setimpal
101
S.2 Bab 51 - Hancur
102
S.2 Bab 52 - Sebagai Imammu
103
S.2 Bab 53 - Ketika Mendengarnya
104
S.2 Bab 54 - Aku Nggak Bisa
105
S.2 Bab 55 - Di Bawah Rembulan
106
S.2 Bab 56 - Halo, Adik Kelas!
107
S.2 Bab 57 - Bodyguard Bitna
108
S.2 Bab 58 - Hadiah dari Alva
109
S.2 Bab 59 - Namja Chingu
110
S.2 Bab 60 - (Musim Gugur)
111
S.2 Bab 61 - Pertemuan Mengejutkan
112
S.2 Bab 62 - Roda yang Berputar
113
S.2 Bab 63 - Reuni Dadakan
114
S.2 Bab 64 - Happy Wedding
115
S.2 Bab 65 - Metamorfosis Sempurna (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!