Bab 4 – Surat Misterius

“Bitna! Kamu kan yang bernama Bitna?” seorang guru datang menghampiri Bitna dengan wajah cemas.

“Benar, Bu. Saya Seo Bitna,” jawab Bitna dengan bingung. “Ada apa gerangan Bu Guru mencarinya?” pikir Bitna dalam hati.

“Bitna, sebaiknya kamu pulang sekarang. Ibumu… Ibumu…” Bu Guru tidak mampu menyelesaikan kalimatnya.

“Ya?” Bitna bertambah bingung. "Ada apa dengan ibuku?" pikirnya.

“Ah, buka HPmu. Barangkali ada kabar penting di sana,” ucap Bu Guru kemudian.

Bitna pun mengecek HP-nya.

Tanpa disadari, ternyata terdapat puluhan pesan dan telepon dari berbagai nomor masuk diHP-nya. Beberapa di antaranya berasal dari tetangga dan pamannya.

“Ada apa, ya?” Bitna mulai gelisah. Ia membuka pesan itu satu per satu.

Jantung Bitna berdebar cepat ketika membacanya. Matanya berkunang-kunang dan tubuhnya melemah. Hampir saja HP itu terlepas dari genggamannya.

“A-astaga! I-ni… I-bu…” Air mata Bitna tumpah. “Ini berita bohong, kan?” ucap Bitna di sela-sela tangisnya.

“Nak, kabar itu benar. Pihak sekolah sudah dihubungi oleh pamanmu, Chae Do Hyuk,” kata Bu Guru.

Dunia Bitna seakan runtuh seketika. Ia baru saja mendengar jika sang ibu, satu-satunya keluarga yang ia miliki baru saja meninggal. Wanita itu tewas mendadak di restoran tempatnya bekerja.

Pihak restoran mengatakan, jika mereka sudah membawa ibu Bitna ke rumah sakit untuk menerima pertolongan medis. Sayangnya, perempuan muda itu benar-benar telah pergi.

“Nak, yang sabar, ya. Ibu turut berduka cita. Kamu akan segera diantar pulang oleh pihak sekolah. Ibumu sudah menunggumu di rumah duka,” ucap Bu Guru Hana.

Bitna tak mampu berkata-kata lagi. Hatinya terus menjerit meminta ibunya untuk kembali. Tak disangka, hari bahagianya memasuki SMA, berubah menjadi hari berkabung baginya.

“Nak… Nak…”

Seorang lelaki mengguncang tubuh Bitna.

“Y-ya, Paman.”

“Kamu turun di SMA Seodaemu-Gu, kan? Kamu sudah sampai,” tegur supir bus tersebut. Ia mengenali siswa sekolah elit itu dari seragamnya.

Bitna tersadar dari lamunannya. Ia melihat sekeliling dan menyadari, bahwa ia berada di dalam bus yang membawanya ke sekolah.

“Kenapa aku kembali mengingat kejadian tiga bulan lalu?” ucap Bitna sambil menyeka air matanya. Kejadian pilu saat ia pertama kali duduk di SMA sangat membekas di dalam ingatan.

“Terima kasih sudah mengingatkanku, Paman,” ucap Bitna pada supir bus sebelum ia turun.

...🍎🍎🍎...

“Hei, juara satu! Bagi PR-mu, dong,” pinta Chae Rin pada Seon Wooil, cowok tampan yang menjadi primadona para siswi.

“Wah, sayang sekali. Kamu salah orang Chae Rin. Bukan aku juara pertama di kelas ini. Lagian untuk apa juga aku berbagi PR padamu,” ucap Wooil.

“Apa? Kau yang jenius ini nggak juara satu. Lalu siapa yang berada di peringkat pertama?” Chae Rin terkejut mendengar pengakuan Wooil.

Wooil menunjuk seseorang dengan isyarat mata.

“Dia? Masa, sih? Kucing kampung itu peringkat pertama?” bisik Chae Rin tak percaya.

“Kau pikir aku ini siapa? Memberi kabar bohong?” ucap Wooil.

Chae Rin mendekati Bitna dengan ragu, “Hei, juara satu! Bagi PR Bahasa Inggrismu, dong. Kamu pasti sudah mengerjakannya, kan?” pinta Chae Rin sambil menendang kursi Bitna.

“Aku sudah mengumpulkannya,” sahut Bitna datar. Matanya yang indah sama sekali tidak memandang ke arah cewek cantik itu.

“Wah, bohongmu terlihat sekali. PR Bahasa Inggris kan di kumpulkan setelah jam makan siang nanti,” kata Chae Rin.

"Memang benar. Tapi karena sudah selesai, langsung saja aku kumpulkan," sahut Bitna lagi.

Ia mengepalkan tangannya erat-erat dan menyembunyikannya di balik blazer, agar tak ada yang melihat jemarinya gemetar.

Dalam hati Bitna bertekad, ia akan berusaha melawan tindakan bully mereka. Ia tidak mau menjadi lemah tanpa perlawanan, seperti tiga bulan yang lalu.

"Wah, semakin berani kau sekarang, ya? Lihatlah, Eunjo bodyguardmu belum datang, jadi tak akan ada yang membelamu," Chae Rin menarik kerah baju Bitna.

"Kalian kan orang kaya raya. Bisa menyewa guru les terbaik di negara ini. Masa untuk bikin PR saja harus mengemis padaku yang miskin ini," balas Bitna dengan mata berapi-api.

Grep! Chae Rin menarik kerah baju Bitna hingga kancing paling atas terlepas.

"Chae Rin! Jauhkan tanganmu dari Bitna!" perintah guru Sejarah yang baru datang. "Ayo anak-anak. Kembali ke kursi kalian masing-masing, kita mulai pelajaran hari ini."

Chae Rin kembali ke tempat duduknya, "Cih, kenapa harus Pak Kang sih pelajaran pertama hari ini," gerutu Chae Rin. "Lihat saja nanti pulang sekolah. Dia nggak akan selamat," lanjutnya.

“Anak-anak. Buka buku kalian halaman 105. Pemerintahan Jepang di Korea telah membuat banyak perubahan. Diantaranya…”

Bitna mengambil buku Sejarah di dalam laci meja.

Pluk! Sebuah plastik kecil berisi roti melon dan sepucuk surat berwarna merah muda terjatuh dari sana.

“Kamu pasti mengalami hari yang berat. Ini untuk mengisi semangatmu. J.H,” Bitna membaca isi surat tersebut.

“Dari penggemar misterius lagi?” bisik seseorang di samping Bitna.

Bitna mengangguk, “Eunjo, kamu terlambat?” bisik Bitna.

“Hu’um. Tadi mengantar ayah ke bandara dulu,” balas Eunjo.

“Yang di tengah, jangan berisik. Eunjo, kamu terlambat! Berdiri di depan, bacakan halaman 106 – 107,” perintah Pak Kang.

Eunjo terpaksa maju ke depan, mematuhi perintah Pak Guru. Bitna tertawa kecil melihat sahabatnya dihukum.

...🍎🍎🍎...

“Bitna, kamu masih belum tahu siapa pengirim hadiah itu?” tanya Eunjo ketika jam istirahat.

Bitna mengangguk.

“kamu nggak penasaran?” tanya Eunjo.

“Entahlah. Di antara sekian banyak orang di membullyku, rasanya aneh saja ada orang yang menjadi penggemarku,” kata Bitna.

“Hei, tidak semua orang membencimu. Aku kau anggap apa?” tanya Eunjo.

“Kalau kamu sih sudah tidak diragukan lagi. Di saat semua teman SD menjauh, kamu tetap berada di sisiku. Sayangnya, kita tidak satu SMP. Kenapa kamu mau berteman denganku?” tanya Bitna.

“Memangnya ada alasanku untuk membencimu?” Eunjo balik bertanya.

“Dari pada itu, aku lebih penasaran sama si J.H ini. Di kelas kita siapa ya yang berinisial J.H? Ataukah siswa dari kelas lain?” kata Eunjo.

“Bitna? Kamu nggak mendengarku? Kamu lagi ngapain, sih?” kata Eunjo lagi.

Sudah hampir lima menit Bitna memandangi papan pengumuman di depan ruang guru tersebut.

“Ah, aku lagi mencari pengumuman makalah imiah yang ku ikuti. Seharusnya hari ini sudah keluar pengumumannya,” gumam Bitna. Matanya menelusuri setiap sudut papan pengumuman tersebut.

Sayangnya, pengumuman yang ia cari tidak ketemu. Bola mata Bitna malah menangkap sesuatu yang menarik.

“Pertukaran pelajar ke Indonesia? Semua biaya ditanggung. Hmm… Kenapa belakangan ini aku selalu mendengar nama Indonesia, ya?” pikir Bitna.

(Bersambung)

Episodes
1 Bab 1 - Bom!
2 Bab 2 – Badai Lima Tahun Lalu
3 Bab 3 – Keluarga Baru
4 Bab 4 – Surat Misterius
5 Bab 5 – Rantai Makanan
6 Bab 6 – Video itu...
7 Bab 7 - Ancaman Kaum Borjuis
8 Bab 8 - Terus Mencari
9 Bab 9 - Itu milikmu?
10 Bab 10 - Selingkuhan Guruku
11 Bab 11 – Indonesia
12 Bab 12 - Kucing Kampung dan Stalker Aneh
13 Bab 13 - Kamera Tersembunyi
14 Bab 14 - Tertangkap Basah, Pak Guru!
15 Bab 15 - Tugas Rakyat Jelata
16 Bab 16 - Singkirkan dia!
17 Bab 17 - Rahasia Bibi
18 Bab 18 - Aku Menyukaimu
19 Bab 19 - Ayahku dengan Ibunya
20 Bab 20 - Apakah kita saudara?
21 Bab 21 - Jangan Ganggu Dia!
22 Bab 22 - Skandal Terbongkar
23 Bab 23 - Cemburu Sama Cowok Gembel
24 Bab 24 - Aku Melihatnya
25 Bab 25 - Benci tapi Menolongku?
26 Bab 26 - Dasar Pengganggu!
27 Bab 27 - Sifat Asli Guruku
28 Bab 28 - Hei, dia penguntitnya!
29 Bab 29 - Dia Mengerikan, Tapi...
30 Bab 30 - Cuma Aku yang Boleh!
31 Bab 31 - Wanita Lain Simpanannya
32 Bab 32 - Mulai Berani
33 Bab 33 - Dibalik Topeng Jun Hyoen
34 Bab 34 - Sejenis Hewan Reptil
35 Bab 35 - Ibu, Aku Rindu
36 Bab 36 - Hilang
37 Bab 37 - Min Ji vs Seon Wooil
38 Bab 38 - Terlambat! Bitna Sudah...
39 Bab 39 - Oppa!
40 Bab 40 - Dia yang Menolongmu
41 Bab 41 - Kau Iri, kan?
42 Bab 42 - Belajar dari Drakor
43 Bab 43 - Cowok Berbahaya
44 Bab 44 - Karma Instan
45 Bab 45 - Pertama Kalinya Untukku
46 Bab 46 - Kau Menginginkannya, kan?
47 Bab 47 - Perbuatan Memalukan
48 Bab 48 - Ayahku juga Ayahmu
49 Bab 49 - Bodyguard Misterius
50 Bab 50 - Kena, Kau!
51 S.2 Bab 1 - Sudah Pergi
52 S.2 Bab 2 - Gagal
53 S.2 Bab 3 - Asrama Mawar
54 S.2 Bab 4 - Annyeonghaseo
55 S.2 Bab 5 - Kelas Baru
56 S.2 Bab 6 - Tentang Ayah
57 S.2 Bab 7 - Culture Shock
58 S.2 Bab 8 - Wanita Penggoda
59 S.2 Bab 9 - Saat Terakhir Ayahnya
60 S.2 Bab 10 - Kapal Hantu
61 S.2 Bab 11 - Cieee... Perhatian
62 S.2 Bab 12 - Terlambat
63 S.2 Bab 13 - Anak Nakal
64 S.2 Bab 14 - Hampir Saja
65 S.2 Bab 15 - Beneran Meninggal?
66 S.2 Bab 16 - 잘생겼어
67 S.2 Bab 17 - Apa yang Sudah Diberikannya?
68 S.2 Bab 18 - Rahasia Tuan Seon
69 S.2 Bab 19 - Bintang dari Selatan
70 S.2 Bab 20 - Cinta Tersembunyi
71 S.2 Bab 21 - Kok Aku?
72 S.2 Bab 22 - Nama Baruku
73 S.2 Bab 23 - Tamu Spesial
74 S.2 Bab 24 - Saudara
75 S.2 Bab 25 - Rencana Dua Sekte
76 S.2 Bab 26 - Kok Kita Cuma Berdua?
77 S.2 Bab 27 - Balas Dendam yang Manis
78 S.2 Bab 28 - Sebelum Glow Up
79 S.2 Bab 29 - Latar Belakangnya
80 S.2 Bab 30 - Tawaran Menarik
81 S.2 Bab 31 - Nilai Ulangan & Liontin Bintang
82 S.2 Bab 32 – Berlibur ke Pulau
83 S.2 Bab 33 – Penemuan Mengerikan
84 S.2 Bab 34 - Terguncang
85 S.2 Bab 35 – Mencuri Waktu
86 S.2 Bab 36 - Tinggal Lebih Lama
87 S.2 Bab 37 - Sama Alva?
88 S.2 Bab 38 - Anak Pria Itu
89 S.2 Bab 39 - Tanggung Jawab
90 S.2 Bab 40 - Mantan Trainee Idol
91 S.2 Bab 41 - Siapa Gadis Ini?
92 S.2 Bab 42 - Berbelok Arah
93 S.2 Bab 43 - Ayah dan Ibu
94 S.2 Bab 44 - Sebelum Badai
95 S.2 Bab 45 - Maaf
96 S.2 Bab 46 - 사랑행
97 S.2 Bab 47 - Menyesal
98 S.2 Bab 48 - Bahaya
99 S.2 Bab 49 - Jangan Lupakan Aku
100 S.2 Bab 50 - Bayaran Setimpal
101 S.2 Bab 51 - Hancur
102 S.2 Bab 52 - Sebagai Imammu
103 S.2 Bab 53 - Ketika Mendengarnya
104 S.2 Bab 54 - Aku Nggak Bisa
105 S.2 Bab 55 - Di Bawah Rembulan
106 S.2 Bab 56 - Halo, Adik Kelas!
107 S.2 Bab 57 - Bodyguard Bitna
108 S.2 Bab 58 - Hadiah dari Alva
109 S.2 Bab 59 - Namja Chingu
110 S.2 Bab 60 - (Musim Gugur)
111 S.2 Bab 61 - Pertemuan Mengejutkan
112 S.2 Bab 62 - Roda yang Berputar
113 S.2 Bab 63 - Reuni Dadakan
114 S.2 Bab 64 - Happy Wedding
115 S.2 Bab 65 - Metamorfosis Sempurna (Tamat)
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Bab 1 - Bom!
2
Bab 2 – Badai Lima Tahun Lalu
3
Bab 3 – Keluarga Baru
4
Bab 4 – Surat Misterius
5
Bab 5 – Rantai Makanan
6
Bab 6 – Video itu...
7
Bab 7 - Ancaman Kaum Borjuis
8
Bab 8 - Terus Mencari
9
Bab 9 - Itu milikmu?
10
Bab 10 - Selingkuhan Guruku
11
Bab 11 – Indonesia
12
Bab 12 - Kucing Kampung dan Stalker Aneh
13
Bab 13 - Kamera Tersembunyi
14
Bab 14 - Tertangkap Basah, Pak Guru!
15
Bab 15 - Tugas Rakyat Jelata
16
Bab 16 - Singkirkan dia!
17
Bab 17 - Rahasia Bibi
18
Bab 18 - Aku Menyukaimu
19
Bab 19 - Ayahku dengan Ibunya
20
Bab 20 - Apakah kita saudara?
21
Bab 21 - Jangan Ganggu Dia!
22
Bab 22 - Skandal Terbongkar
23
Bab 23 - Cemburu Sama Cowok Gembel
24
Bab 24 - Aku Melihatnya
25
Bab 25 - Benci tapi Menolongku?
26
Bab 26 - Dasar Pengganggu!
27
Bab 27 - Sifat Asli Guruku
28
Bab 28 - Hei, dia penguntitnya!
29
Bab 29 - Dia Mengerikan, Tapi...
30
Bab 30 - Cuma Aku yang Boleh!
31
Bab 31 - Wanita Lain Simpanannya
32
Bab 32 - Mulai Berani
33
Bab 33 - Dibalik Topeng Jun Hyoen
34
Bab 34 - Sejenis Hewan Reptil
35
Bab 35 - Ibu, Aku Rindu
36
Bab 36 - Hilang
37
Bab 37 - Min Ji vs Seon Wooil
38
Bab 38 - Terlambat! Bitna Sudah...
39
Bab 39 - Oppa!
40
Bab 40 - Dia yang Menolongmu
41
Bab 41 - Kau Iri, kan?
42
Bab 42 - Belajar dari Drakor
43
Bab 43 - Cowok Berbahaya
44
Bab 44 - Karma Instan
45
Bab 45 - Pertama Kalinya Untukku
46
Bab 46 - Kau Menginginkannya, kan?
47
Bab 47 - Perbuatan Memalukan
48
Bab 48 - Ayahku juga Ayahmu
49
Bab 49 - Bodyguard Misterius
50
Bab 50 - Kena, Kau!
51
S.2 Bab 1 - Sudah Pergi
52
S.2 Bab 2 - Gagal
53
S.2 Bab 3 - Asrama Mawar
54
S.2 Bab 4 - Annyeonghaseo
55
S.2 Bab 5 - Kelas Baru
56
S.2 Bab 6 - Tentang Ayah
57
S.2 Bab 7 - Culture Shock
58
S.2 Bab 8 - Wanita Penggoda
59
S.2 Bab 9 - Saat Terakhir Ayahnya
60
S.2 Bab 10 - Kapal Hantu
61
S.2 Bab 11 - Cieee... Perhatian
62
S.2 Bab 12 - Terlambat
63
S.2 Bab 13 - Anak Nakal
64
S.2 Bab 14 - Hampir Saja
65
S.2 Bab 15 - Beneran Meninggal?
66
S.2 Bab 16 - 잘생겼어
67
S.2 Bab 17 - Apa yang Sudah Diberikannya?
68
S.2 Bab 18 - Rahasia Tuan Seon
69
S.2 Bab 19 - Bintang dari Selatan
70
S.2 Bab 20 - Cinta Tersembunyi
71
S.2 Bab 21 - Kok Aku?
72
S.2 Bab 22 - Nama Baruku
73
S.2 Bab 23 - Tamu Spesial
74
S.2 Bab 24 - Saudara
75
S.2 Bab 25 - Rencana Dua Sekte
76
S.2 Bab 26 - Kok Kita Cuma Berdua?
77
S.2 Bab 27 - Balas Dendam yang Manis
78
S.2 Bab 28 - Sebelum Glow Up
79
S.2 Bab 29 - Latar Belakangnya
80
S.2 Bab 30 - Tawaran Menarik
81
S.2 Bab 31 - Nilai Ulangan & Liontin Bintang
82
S.2 Bab 32 – Berlibur ke Pulau
83
S.2 Bab 33 – Penemuan Mengerikan
84
S.2 Bab 34 - Terguncang
85
S.2 Bab 35 – Mencuri Waktu
86
S.2 Bab 36 - Tinggal Lebih Lama
87
S.2 Bab 37 - Sama Alva?
88
S.2 Bab 38 - Anak Pria Itu
89
S.2 Bab 39 - Tanggung Jawab
90
S.2 Bab 40 - Mantan Trainee Idol
91
S.2 Bab 41 - Siapa Gadis Ini?
92
S.2 Bab 42 - Berbelok Arah
93
S.2 Bab 43 - Ayah dan Ibu
94
S.2 Bab 44 - Sebelum Badai
95
S.2 Bab 45 - Maaf
96
S.2 Bab 46 - 사랑행
97
S.2 Bab 47 - Menyesal
98
S.2 Bab 48 - Bahaya
99
S.2 Bab 49 - Jangan Lupakan Aku
100
S.2 Bab 50 - Bayaran Setimpal
101
S.2 Bab 51 - Hancur
102
S.2 Bab 52 - Sebagai Imammu
103
S.2 Bab 53 - Ketika Mendengarnya
104
S.2 Bab 54 - Aku Nggak Bisa
105
S.2 Bab 55 - Di Bawah Rembulan
106
S.2 Bab 56 - Halo, Adik Kelas!
107
S.2 Bab 57 - Bodyguard Bitna
108
S.2 Bab 58 - Hadiah dari Alva
109
S.2 Bab 59 - Namja Chingu
110
S.2 Bab 60 - (Musim Gugur)
111
S.2 Bab 61 - Pertemuan Mengejutkan
112
S.2 Bab 62 - Roda yang Berputar
113
S.2 Bab 63 - Reuni Dadakan
114
S.2 Bab 64 - Happy Wedding
115
S.2 Bab 65 - Metamorfosis Sempurna (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!