BAB 3

Seusai mendapat nasihat dari pak haikal, niat untuk mengundurkan diri dari organisasi pun ku delete dalam memoriku.

Teeeeeeet, teeeeeeeet!

Bel istirahat berbunyi, akupun beranjak dari kursi tempatku duduk, menuju keluar kelas.

Baru beberapa langkah kaki ini melangkah, mataku langsung tertuju oleh sesosok perempuan yang tak asing lagi dalam ingatanku, ya kak yuli, ketua organisasi putri. Kak yuli sedang melangkah menaiki anak tangga, maka kupercepat langkahku menghampirinya.

"Kak yuli, maaf mau ngomong sebentar boleh kak?"

"Ya, boleh, silahkan dek"

"Ini kak, aku mau ngomong, kalo aku merasa dizholimi, aku kan jadi sie keamanan, dan pada saat ada masalah yang itu sebenarnya bagian dari tugasku, kenapa kak yuli tidak memberitahuku, malah memberitahu divisi lain, yang notabenenya itu bukan tugas dia, tapi karna kak yuli dekat sama dia, kak yuli kasi tau dia. Terus, aku tugasnya ngapain dong kak?

"Oh iya, maaf ya dek, kemaren kak yuli khilaf makasi sudah menegur kakak, kakak berusaha kedepannya akan lebih baik lagi, udah dulu ya dek, maaf, ini ada urusan diatas."

"Oh iya kak."

Huft, leganya sudah ngomong sama kak yuli langsung, ya walau aku kurang puas dengan alasan yang di jawab kak yuli, khilaf? yang benar saja. Ya tapi semoga emang benar2 khilaf ga sadar atas apa yang diperbuat. eh sampe lupa kan aku mau ke kantin sekolah, laper banget nih, udah ah ga usah difikirin lagi, penting udah ngomong. akupun mempercepat langkahku menuju kantin.

Setiba dikantin, dan membeli es jeruk serta semangkok bakso, eh, maksudnya bakso yang ditaruh di mangkok. Penglihatanku terus mengawasi orang-orang disekitar kantin, berharap menemukan sosok Reyza.

Nah itu dia, aku langsung menuju ke meja Reyza. Maklum, kami beda kelas, makanya tidak ke kantin bareng.

"Hey Rey, kucari dari tadi kamunya malah udah disini aja."

"Yang bener kamu nyari aku? bukannya tadi kamu lagi ngobrol sama kak yuli ya ditangga" ungkapnya sambil senyum sinis.

"Yeee, kamu emang suka bener, hahahaha, eh tapi seriusan aku tu mau ngampirin kamu didepan kelasmu, tapi karna liat kak yuli, aku jadi hilang ingatan untuk menemuimu."

"Yeee, ya sudahlah, gimana, udah ngomong sama kak yuli? udah lega?

" Iya lega sih, tapi masih kurang puas gitu sama jawabannya kak yuli, semua itu atas dasar khilaf coba? menurutmu gimana ?

"Ya namanya juga manusia mesti ada khilafnya. ya ga?

"Yeee tapi kan ini beda."

"Udah jangan berprasangka buruk ya hat, oke cantik?

"Hahaha, oke deh"

"Eh, ayo makan keburu masuk lho ntar."

"Ayooo.."

Kamipun dengan lahapnya,karna emang lagi laper, dan sedikit terburu buru karna sebentar lagi bel masuk, takut kalo belum habis baksonya, kan sayang kalo ga abis ditinggalkan begitu saja di meja kantin, nanti mubadzir.

Seusai menyantap bakso yang enak buanget dikantin, enak ! karna emang efek laper, apa-apa aja kalo dimakan pas laper,, pasti enak dan habis ya ga ? coba aja ! hehe. Kamipun langsung bergegas menuju kelas.

Jarum jam didinding menunjukkan pukul 14.30 WIB, pak ega mengucapkan salam penutup di akhir pelajaran, dan di jawab oleh semua murid.

Aku pun mengemasi semua barang bawaanku yang ada di meja, dan di laci, namun, ketika membereskan buku-buku yang ada di dalam laciku, tanganku menyentuk secarik kertas.. kuangkat kertas itu mendekat ke mataku agar bisa kubaca..

"Hah, apa ini ?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!