Kubuka lipatan kertas itu, dan perlahan kubaca tulisan didalamnya.
"*Ha***i** Qiya, pagi ini kamu terlihat cantik sekali. kuharap hari-hariimu penuh dengan kebahagian. "
Pengagum rahasiamu.
"Siapa sih ini, iseng banget deh nulis beginian ditaruh dilaciku. kapan coba dia naruhnya, niat banget.
"Hay hat, yuk pulang ! " ajak reyza sambil menepuk pundakku.
segera kusembunyikan kertas itu kedalam saku bajuku.
"Huft, untung reyza ndak lihat, kalo lihat, bisa berabe ini urusannya. Gumamku.
Hari berlalu, dan secret fans itu, secara berkala menaruh kertas di kolong mejaku.
penasaran ya, siapa pelakunya? ya samalah, aku juga aslinya penasaran. Namun karna emang jiwa kekepoanku itu tidak terlalu mendominan. Jadinya ya, tak aku fikirkan.
Keesokan harinya, ada pengumuman tentang kegiatan kemah organinasi di kaki gunung, hanya beberapa yang dipilih untuk mewakili sekolah, dan Qiya, salah satunya.
"Wah Rey, seru nih ya, camping cuy, dikaki gunung lagi, dingin ya pastinya, seneng banget deh. Ndak sabar deh sampe disana."
"Hahahaha, haduuh, seru juga ya temenan sama orang katrok. Kegunung aja udah senengnya minta ampun. Ma syaAllah Qiya, Qiya. Kamu kayanya kapan-kapan kudu ke rumahku deh, rumahku deket sungai lagi."
"Huaaaaa, ma SyaAllah, senengnya pasti ya, wah boleh deh, kalo pas libur asrama, aku nginep dirumahmu ya rey ! "
"Aduh aduh, ni anak, langsung diterima coba tawaranku. Nyesel deh , udah nawarin, padahal itu tu tadi basa basi, wkwkwkwk"
"Hisss, jahatnya kamu ya rey ! "
"Hahaha, ndak ndak, becanda aja kok. iya deh, boleh kok, ku tunggu ya,, kita bisa maen sungai sepuasmu deh. In syaAllah."
" Waah, asyiiiiik, jazakillah khoiron ya rey. Kamu emang sahabatku yang baik buanget deh, hehe" Ucap Qiya sambil memeluk Reyza erat.
" Iya dong, oh iya, kamu bawa berapa baju Qiy, di gunung ndak usah bawa banyak baju. disana dingin, aernya kaya es lho. Mending bawa baju dikit aja. palingan juga ndak keringetan."
"Wah, iyakah, tapi kan kalo ndak mandi bau rey, ada ada aja ah kamu kalo ngasi saran. "
"Yeeeee, dibilangin kok. Asli, bakal wangi kamu walopun ndak mandi. haha. buktikan aja deh kalo ndak percaya. "
"Oke deh oke, percaya deh, kalo kenyataannya ndak begitu. kamu tanggung jawab lho ya rey. "
"Iya, beres deh."
Hatqiya dan Reyza setelah packing-packing, merekapun menutup obrolan malam itu, dan beranjak ke tempat tidurnya masing-masing.
Jarum jam menunjukkan pukul 2 lebih 30 menit. Qiya telah terbangun dari tidurnya, berjalan melewati koridor asrama yang dipenuhi dengan lampu-lampu berwarna kuning yang menempel di sudut-sudut tembok. Lampu itu dihidupkan ketika malam hari. Qiya bergegas menuju kamar mandi, Membersihkan wajahnya dengan facial wash, membersihkan giginya. tak ketinggalan mengambil air wudhu, lalu berjalan menuju kamar mengambil mukena. tak ketinggalan Qiya sembari membangunkan teman temannya untuk turut menghidupkan sepertiga malam bercengkrama dengan Sang Pencipta. Tak banyak memang yang memenuhi ajakan itu. hanya orang-orang terpilihlah yang mampu melaksanakannya. jika diri kita masih kalah dengan rayuan selimut yang menggoda melambai-lambai membalut diri dengan hangatnya. Menangislah, menangislah karna mungkin dosa kita yang telah menutup kita untuk bertemu dengan sang Pencipta, walay sebenarnya mata kita sudah terjaga. Namun, tetap harus niatkan dalam diri, di setiap tidur kita. Bahwa kita akan bangun di malam malam nya untuk bertemu dengan sang Pencipta.
"Hiiiihiiiihiiii, dingin bangeet, rey, yuk banguuun, tahajjud, aku duluan ya ke mushola. Qiya tunggu. Jangan bobok lagi lho ya Rey. "
"Iya, ni mau bangun kok. Jazakillah khoiron sudah dibangunkan ya Qi. "
Usai tahajud. Qiya beranjak ke kamar mandi untuk mandi.
"Qi, mau mandi ya? tanya reyza.
'Iya rey, mandi sebelum shubuh menyehatkan kan. seger banget, walau dingin sih. "
"Ya udah, aq antri abis kamu ya. "
"Oke"
Selepas mandi, merekapun siap-siap membawa ransel dan juga perlengkapan lainnya yang dibutuhkan untuk camping.
Merekapun tiba di halaman sekolah. Diberi arahan dari kepala sekolah, karna acara camping ini bukan sekedar acara camping biasa, tapi juga mewakili sekolahan, dan bertemu dengan sekolah-sekolah lainnya diluar asrama yang masih dalam satu yayasan.
Mereka diantar dengan menggunakan mobil sekolah. Karna hanya cuman 4 orang yang mewakili tiap sekolah.
Perjalanan memakan waktu 2 jam untuk tiba di lokasi.
Setibanya dilokasi, Qiya dan teman-temannya langsung bergegas menurunkan barang bawaan dari dalam mobil. berjalan bersamaan ke tenda-tenda yang sudah di sediakan.
mereka berempat. 2 putra dan 2 putri. Jadi, mereka berpisah di tenda yang sudah dipisah antara putra dan putri.
Walau nanti ketika acara mereka bakal digabung lagi.
"Ma syaAllah, dinginnya ini tempat, brrrr. Alhamdulillah tadi bawa jaket sama syal. jadi sedkit hangat. " ujar Qiya.
" Nah, bener kan aq bilang, dsni tu dingin Qi, aq ndak bohong kan.
"Iya rey, bener kamu, jazakillah khoiron ya, sudah ngasi tau aku. "
"Yuk ah, ke pos panitia dlu Qi. tanya sama mbak-mbak panitianya, kita kebagian tenda yang mana, nomer berapa. "
Merekapun tiba di pos panitia. sembari menunggu antrian untuk registrasi dan mengambil kartu peserta dan juga nomer tenda yang hendak ditempati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments