Pagi ini, hari pertama Qiya mulai masuk sekolah, seperti anak asrama lainnya pagi hari diawali dengan piket asrama sesuai dengan jadwal masing masing dan mulai mengantri mandi dikamar mandi, model mengantrinya pun unik, bukan orang yang berjejer jejer didepan pintu kamar mandi lho ya, tapi cuma perlengkapan alat mandinya saja yang mengantri, hehe. sementara pemiliknya kembali beraktifitas dengan kesibukannya masing- masing. namun Qiya tidak begitu, dia sudah mandi sejak sebelum subuh tadi, walau kamar mandinya hanya diperuntukkan untuk 3 orang saja, namun Qiya lebih suka mandi sebelum subuh, lebih fresh, dan eeeeits, ternyata lebih bagus juga lhoo untuk kesehatan.
Jam enam pagi, makanan sudah tersedia di meja makan, anak-anak yang sudah kelaparanpun mulai memenuhi meja makan.
Jam setengan tujuh pagi, Qiya sudah siap didepan pintu asrama dan sedang memakai sepatu kesayangannya.
Reyza, pertemuan singkat itu itu, rupanya berlanjut hingga saat ini, ditambah kita ternyata sekamar, jadinya tambah sering bertemu dan berinteraksi.
"Reyza, ayooo cepetaan, nanti kita telat lhoo " . Panggilku dari luar asrama.
"Iya lho haaaat, suabaar doong ". Ucapnya sambil sedikit berlari menemuiku.
Kami pun melangkah bersama menuju sekolah yang jaraknya hanya 100 meter dari tempat kami berdiri.
begitulah kesibukan Qiya dipagi hari sebelum berangkat ke sekolah, kegiatan rutin itu, Qiya lakukan setiap hari.
Di sela jam istirahat, tiba-tiba Qiya dipanggil oleh kakak kelasnya.
"Hey kamu hatqiya ya? "
"Iya kak, ada apa ya kak? "
"nanti pulang sekolah, jangan langsung balik ke asrama ya, kamu diminta kumpul dulu di aula sekolah, oke ?"
"eh, ada apa kak? "
"nanti tau sendiri, kudu dateng ya, penting lho, " ucapnya sambil berlalu, meninggalkanku sendiri dengan rasa penasaran yang menggebu.
"ada apa sih emangnya, aku kan murid baru, kenapa sudah dipanggil ke aula segala. apakah aku membuat sebuah kesalahan? haha enggak deh, aku kan anak baik-baik.
setiba di aula, sudah ada beberapa orang dari kelas sepuluh, yang kukenali wajah wajah baru mereka sama sepertiku, yang aku tahu lebih jelasnya dari seragamnya, karna ada tulisan angka romawi sepuluhnya hehe ditambah bajunya mereka masih kinclong-kinclong kaya punyaku.
Ups, nemu kata baru "kinclong" ini dari temen temen asrama.
Semua nama disebut sesuai dengan jabatannya masing-masing, tibalah giliranku, aku diberi amanah mengemban sebagai sie kemanan asrama, lalu akupun beranjak meninggalkan aula.
"Hey, kamu hatqiya kan? tiba-tiba ada yang menepuk pundakku dari belakang, akupun menoleh kearahnya.
"Iya, kak, maaf kak, namanya siapa ya? kok kenal sama saya ? "
"Namaku tika, ya jelas kenal dong, kamu tu terkenal di asrama sini lhooo.
"Masa sih kak? hehe karna sebab apa terkenal? tanyaku masih ga percaya.
Waw, selama ini aku kemana aja, rupanya aku sudah terkenal gini dikalangan kakak kelas lagi !.
" Iya ya karna kamu dari luar daerah dek, "
"Oh karna itu ya, kok tau kalo aku dari luar daerah kak? "
"Ya karna wajah kamu itu sudah kelihatan banget dek "
"Oh begitu ya kak"
"Eh dek, awalnya aku tu takut tau, mau nyapa kamu, soalnya kamu tu kalo doliat dari luar, kaya cuek banget gtu, tapi ternyata kamu orangnya ramah yaa. "
"Wah ini mungkin karna aku dari luar jawa aja kali ya kak, hehe jadi kelihatannya begitu, syukurlah kalo ternyata dalemnya tidak seperti itu, hehe. "
"Ya sudah, aku pamit ke asrama dulu ya kak"
"Oke dek"
Sore itu, kak yuli, ketua organisasi asrama putri tiba-tiba datang dengan langkahnya yang terburu-terburu, terdengar jelas dari derup suara sandalnya dari dalam asrama kami. Lalu mengetuk dan membuka pintu asrama kami sembari memanggil sebuah nama, bukan, bukan namaku yang dipanggil namun.
" Hey, sinta, ayo kumpul di asrama mawar, ada keributan lho disana, si fildzah lagi berantem sama yusna. "
Sinta pun berlari dengan kak yuli yang merupakan ketua organisai asrama, whaaat ?? kak yuli malah manggil sinta ? sinta kan divisi kebersihan, ngapain kok malah kak sinta manggil dia ? bukannya malah manggil aku yang bertugas menanganin kasus itu.
Qiya menggerutu sendiri dan tanpa pikir panjang lagi, Qiya pun mengajak reyza keruang pembinan organisasi asrama.
"Reyza, ini kan masalah aturannya kita yang nyelesaiin, kenapa kak ketua malah ngajak sinta sih? padahal jelas jelas kita ada di asrama tadi, kak yuli pun melihat kita, kenal kak yuli bukannya malah manggil kita reyza, yang sie kemanan, malah manggil si sinta. wah ga bisa dibiarin ini, aku mau ketemu sama bapak pembina organisasi asramaa putri, ini udah beberapa kalinya kita tidak dilibatkan padahal ini kasusnya kita."
Dengan langkah yang pasti, Qiya melangkahkan kakinya menuju kantor pembina organisasi putri.
"Assalamu'alaikum pak, saya mau mengundurkan diri dari sie kemanan, malah saya liat, beberapa kali ini, saya dapati setiap orang tidak bekerja sesuai dengan divisinya, lalu buat apa adanya organisasi ini ada kalo yang bekerja hanya orang-orang terdekat ketua saja, mendingan dibubarin saja organisasinya pak! "
Sontak ungkapanku itu membuat kaget pak haikal. yang awalnya tidak begitu memperhatikan celotehanku.
"Loh, kok malah mau dibubarkan, justru adanya organisasi ini, membantu kerja sama tim antar kalian. dan juga membantu saya untuk mengawasi kalian, karna saya tidak selalu bisa memantau asrama kalian, kok malah mau dibubarin ? jawab pak haikal santun, sembari menghela nafas, pak haikal melanjutkan kembali ucapannya.
"Sekarang saya tanya sama kamu, suatu organisasi itu, ada ketuanya tidak?
"Ada pak"
"Tubuh kamu, ada yang bertugas untuk menggerakkan kaki kamu tidak?
"Ada pak"
"Apa ? tanya pak haikal
"Otak pak yang memerintahkan"
"Nah itu kamu tau, begitupun dengan organisasi ini, ada ketuanya kalo misalnya suatu organisasi tidak berjalan dengan baik, berarti itu kesalahan ada di otaknya. Tugas kamu sekarang, menegur ketuamu, bilang sama dia kalo ada yang tidak beres."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments