Misi balas dendam

Cinta tulus Zena terkoyak dan lusuh. Seperti hatinya yang mulai dipenuhi dendam. Zena jatuh sakit karena terlalu lelah dengan hidupnya yang sekarang dia jalani. Lelah hati, lelah fikiran dan lelah badan.

Semuanya menyatu dan membentuk anak panah yang dengan cepat dan tanpa ampun menembus jantung dan hatinya.

Sakiit...dan teramat menyiksa jiwa. Semua hal yang selama ini dia tahan karena keadaan yang harus membuatnya bertahan, kini Zena berniat melepaskan topengnya.

Meskipun Zena sadar konsekuensinya seperti apa jika dia membuka diri.

Zena terbaring lemah didalam kamarnya yang kecil. Sementara sang nenek sibuk membuatkannya bubur di dapur.

Merasa capek dan lelah berjibaku dengan celaan dan hinaan orang, Zena memutuskan membuka jati dirinya yang dia sembunyikan begitu rapat selama 3 bulan ini. Nenek sangat senang ketika Zena memutuskan kembali menjadi Zena yang nenek lihat waktu pertama kali bertemu Zena di depan toko makanan.

Zena teringat kejadian 3 bulan lalu.

Seumur hidupnya, Zena diperlakukan bak putri raja. Mau minta apa tinggal bilang. Uang juga bukan masalah. Pergi kuliah dengan mobil mewah bahkan bisa gonta ganti mobil sesuka hati. Pergi belanja dengan teman yang semuanya sosialita.

Zena Asara, gadis cantik dengan tinggi 170 dan berat seimbang dengan rambut panjang tergerai. Menikmati masa muda dengan bergelimang harta.Ayahnya pemilik perusahaan tekstil terbesar di kota A.

Hari itu, setelah Zena dinyatakan lulus kuliah dan selesai menghadiri wisuda. Zena dihadapkan pada suatu masalah perjodohan. Orang tua Zena akan menjodohkan dia dengan anak sahabat ayahnya.

Zena yang sudah terbiasa hidup manja dan seenaknya, tidak mau dijodohkan dan dikekang. Zena ingin mencari cinta sejatinya sendiri tanpa campur tangan orangtuanya.

Namun ayah Zena sangat marah sehingga mengurung Zena didalam kamar sampai Zena menerima perjodohan ini. Zena sama keras kepalanya denagn ayahnya.

Meskipun dikurung dia tidak kekurangan akal. Zena sudah mempersiapkan segalanya. Dia membuat tali dari kain sprei lalu dia lempar kebawah. Karena talinya tidak cukup, dia menambahkan apa saja yang bisa digunakan termasuk bajunya sendiri.

Dia melempar tasnya kebawah terlebih dahulu baru di turun merambat melewati tali sprei hingga selamat sampai dibawah. Dia segera berlari secepat mungkin karena takut ketahuan.

Meskipun sudah berlari cukup jauh dari rumah, Zena masih belum merasa aman. Akhinya Zena memilih pergi keluar kota yang cukup jauh sekalian agar ayahnya tidak bisa menemukannya dengan mudah

Meski dengan uang pas-pasan, dia mencoba bertahan hidup dikota baru yang belum pernah dia datangi. Setelah keliling beberapa waktu, Zena masih belum juga menemukan tempat kos yang murah yang sesuai dengan keuangannya. Untunglah Zena bertemu denan nenek dan mengajaknya tinggal di rumahnya tanpa membayar sewa.

Zena merubah penampilan dari gadis cantik menjadi gadis culun yang jelek agar orang-orang suruhan ayahnya tidak mengenalinya.

***

Zena tersenyum getir mengenang kisahnya hidupnya. Kini awal babak baru kisah hidupnya akan dimulai. Kisah dendam cinta yang terkoyak akan mulai dijalankan.

Zena terbangun dari keterpurukannya dan mulai bangkit. Dengan tenang dia mulai membuka dua kepang rambutnya hingga rambutnya yang panjang terurai dengan lembut.

Zena bergegas mandi dan mencuci rambutnya.Selesai mandi, Zena berdiri didepan cermin sambil mengusap rambutnya dengan handuk. Zena tampak cantik meski tanpa make up sedikitpun.

Zena, mengenakan pakaian santai yang biasa dia pake saat dirumahnya dulu. Hari ini Zena ingin membuang semua yang berhubungan dengan 'Zena as maak Zen' yang menjadi memory buruk dalam hidupnya. Pakaian dan semua asesoris dia buang semua ketempat sampah.

Zena bahagia menjadi diri sendiri, tapi dia selalu harus waspada dengan orang lain yang kemungkinan mereka adalah orang suruhan ayahnya.

Zena berjalan menuju ke sebuah lapangan basket yang tampak sepi. Zena kangen ingin bermain basket setelah 3 bulan lamanya menjadi gadis pendiam.

Zena bergerak bebas memperagakan permainan basket profesional. Lincah dan nyaris tanpa cela. Zena dengan mudah bisa memasukan bola tanpa kesulitan sedikitpun.

Saat itulah datang seseorang yang kemudian bertepuk tangan untuknya. Zena menghentikan gerakannya dan dan menoleh kearah sumber suara. Matanya terbuka lebar ketika menyadari siapa yang datang. Zena berjalan mendekati seorang pemuda yang tingginya sekitar 180, ganteng berkulit bersih dan murah senyum tapi hanya dengan Zena.

Dia adalah Zaedan, sahabat Zena. Mereka lalu mencari tempat duduk yang nyaman untuk mengobrol dengan tenang.

"Aku dengar kamu pergi dari rumah, kenapa tidak menghubungi aku?" tanya Zaedan.

"Maaf, aku tidak ada ponsel waktu itu lagi pula aku lupa nomor ponselmu," jawab Zena malu.

"Zena, tak apalah yang penting sekarang kita sudah bertemu. Aku akan mengantarmu pulang."

"Tidak Zaedan, aku belum bisa pulang sekarang," jawab Zena panik.

"Jika kamu tidak berani pulang karena masalah perjodohan itu, tenang saja biar aku yang bicara dengan paman dan bibi. Mereka pasti akan mengerti keinginanmu," kata Zaedan lagi.

"Bukan itu, tapi aku ingin balas dendam," jawab Zena pelan.

"Apa? Balas dendam? Dengan siapa dan kenapa?" tanya Zaedan kaget.

"Kamu tidak perlu tahu. Setelah aku selesai balas dendam, aku pasti akan kembali dan menerima perjodohan yang diinginkan ayah dan ibu," jawab Zena.

"Zena, demi bisa balas dendam kamu rela menerima pria yang belum kamu kenal sama sekali?" tanya Zaedan berharap Zena merubah keputusannya.

"Benar. Dendam ini tidak akan bisa hilang begitu saja jika aku belum membalasnya 2 kali lipat sakitnya," jawab Zena.

"Kamu masih sangat keras kepala seperti dulu dan pantang menyerah," kata Zaedan.

"Zaedan, jangan bilang ke orangtuaku jika kamu bertemu denganku di kota ini. Atau dia akan membawaku pulang," kata Zena memohon.

"Baiklah, aku akan selalu mendukungmu Jika kamu ada kesulitan, hubungi aku jangan buat dirimu susah sendiri seperti kemarin," pinta Zaedan.

"Terimakasih, Zaedan sahabatku."

Zena memeluk Zaedan sebagai tanda terimakasih. Zaedan hanya bisa tersenyum dan membalas pelukan Zena.

Zaedan berharap suatu saat Zena menyadari perasaannya pada Zena yang lebih dari sekedar sahabat. Walaupun itu entah kapan akan terwujud.

Sedangkan dalam hatinya Zena sudah mulai menyusun strategi untuk menjalankan misi balas dendamnya pada orang-orang kantor dan Sinta. Dan yang paling utama adalah pembalasan untuk Zaka.

Misi utama Zena adalah membuat Zaka jatuh cinta padanya. Walaupun ini sangat sulit karena setahu Zena, Zaka sudah memiliki tunangan yang pasti sangat cantik dan elegant. Karena Sinta saja tidak mampu membuat Zaka melirik kepadanya.

Tapi tentu saja ini menjadi tantangan tersendiri buat Zena untuk memenangkan pertempuran ini. Tunangan Zaka, Sinta atau dirinya yang akan mampu keluar sebagai pemenang di hati Zaka.

Terpopuler

Comments

@ £I£I$ Mυɳҽҽყ☪️

@ £I£I$ Mυɳҽҽყ☪️

kasih 2 mawar🤭

2022-02-23

0

@ £I£I$ Mυɳҽҽყ☪️

@ £I£I$ Mυɳҽҽყ☪️

lanjut kak..semangat💪

2022-02-23

0

Miss GH

Miss GH

sesak sekali sabar Zen!


Bad Wife hadir.

2022-02-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!