Part 5
Abang ku, kelihatan frustasi sekali. Aku sangat senang diatas penderitaannya, yang sangat protektif dengan aku. Akupun berkata pada Abangku.
"Mas Andre, Cepat ganti baju" kataku sedikit nyaring. Diapun berlalu meninggalkan kami. Ayah dan ibu terlihat sangat kagum dengan kecantikan anak gadisnya, yang sudah mulai beranjak dewasa.
Waktu pun bergulir, sudah 5 kali Dea menelpon, Abang Andre, belum nongol juga,
akupun mulai mempengaruhi Ayahku, yang selalu di pihak ku.
"Ayah kok, Abang Andre lama sekali". Dan seperti biasanya, Ayah menjadi Tarzan rumah berteriak lantang. "Andre, kenapa lama sekali, kasian adikmu nungguin.
Tidak lama muncullah Abang Andre, wajahnya sangat tampan dan maskulin. Rambut disisir kesamping dengan minyak rambut pria, dengan parfum khasnya yang memabukkan, memakai Baju kemeja bergaris.dengan didalamnya baju kaos putih, serta celana kain dipadukan sepatu putih.
Wajahnya terlihat seperti idol Korea, sangat mirip dengan artis tampan Korea, sangat tampan dan memiliki karakteristik nilai jual tinggi,......., emangnya barang antik. Buyar lah lamunanku, suara hpku memecah kesunyian, tertulis Dea di layar ku.
Akupun segera berlari, merangkul lengan abangku, berteriak di Ayah dan ibuku, menarik abangku keluar.
"Ayah ,Ibu, pergi dulu..."Terdengar suara mereka, hampir bersamaan "iyaa sayang!!!. Hati hati!!!.".
Kamipun ke garasi samping, Abang memilih mobil sedan BMW warna hitam, yang biasa kami pakai jalan bersama.
Didalam mobil, abangku lebih banyak diam, sesekali Aku melirik wajah tampannya, yang tampak sangat sempurna itu, bercahaya karna kilauan lampu.
Akupun, mencubit pipinya, masih dia terdiam. Apakah Abang ku sangat marah ?, aku dandan seperti ini?.
Akupun mengelus pahanya, sengaja membawanya terus tanganku naik menggodanya, sengaja mau menyentuh barang pribadinya, sedikit lagi, dia masih cuek.
Biasanya dia langsung menangkap tanganku, padahal aku tidak mungkin mau menyentuhnya, cuma suka mengerjainya, wajah tampan itu tetap terdiam.
Abang Andre, benar - benar marah, pikiranku terus melanglang buana.
Sampai Abang Andre, sudah mulai membawa mobilnya melaju memasuki area parkir Bioskop yang didalamnya, sudah ada Dea menunggu.
Setelah terparkir baik, Abang Andre pun turun, akupun mulai turun. Biar abangku marah dia tetap mengambil tanganku dan merangkulnya.
Akupun memeluk lengannya dengan erat, tampak banyak pasang mata yang memperhatikan kami, begitu terpana melihat kami, melihat dua sejoli yang tampak sangat serasi, mereka tidak tahu kami bersaudara.
Kaki kami terus melangkah masuk, tampaklah wajah cantik Dea, dengan penampilan, tidak jauh beda denganku. Sangat cantik, tapi abangku hanya cuek sekali.
Pasti Dea, sedih. Pasti lama dandannya, tapi dicuekin. Dasar laki - laki tidak peka, padahal Dea sangat terpana melihat kegantengan abangku, yang sedingin es itu. Dea Khan cantik dipuji kah, wanita suka dipuji.
Akupun, segera memeluk Dea, dan memujinya setinggi langit. Tapi tetap wajahnya muram dan masam tercetak jelas, diwajahnya.
Wajah cantik itu sesekali menoleh, ke Abangku. Yang sangat cuek, Sangat menjengkelkan Abang Andre, malam ini.
Abang ku pun berlalu, membelikan kami Pop Corn, karna Dea sudah membeli 3 karcis. Kamipun segera masuk, disusul abangku membelikan kami 2 tempat berisi Popcorn, memberikannya kepada kami.
Ku atur abangku duduk bersebelahan dengan Dea, disebelah kirinya, aku disebelah kanannya. Diapit lah abangku, oleh dua gadis cantik dengan tatapan iri, para pria bujang yang satu garis tempat duduk dengan kami, yang ada disamping kami.
Begitupun sebaliknya, tatapan mata para lajang ABG maupun jomblo sejati, terhadap kami berdua.
Abangku tetap diam mematung, akupun sangat frustasi dibuatnya, Film yang sudah mulai diputar, tidak ku tonton lagi, aku fokus dengan abangku, aku stres, sia - sia lah usahaku, pengorbananku, dasar Abang, tidak peka amat sih, di ajak ngomong kah Si Dea.
Akupun, stres dan mulai mengendus kan wajahku, dan hidungku di lengan Abang ku. Naik turun dengan wajah yang frustasi berat, dan berbisik sangat pelan kayak hantu perawan frustasi, agar tidak terdengar Dea. Abang....., please...., sapa ...., Dea......, please..., jangan...... ,diam..... ,begitu..?"
Terus berulang saya berbisik, menggosok wajahku, di lengan baju Abangku, sampai kusut , serta rambutku mulai berantakan.
Mungkin dandanan ku juga sudah berantakan, seperti hantu penasaran.
Abangku pun menoleh melihatku, wajahnya tersenyum lebar, mungkin wajahku lucu dan sangat berantakan.
Abang Andre tertawa kecil tampa suara, tidak tahan melihat kekonyolan ku, yang mungkin sudah seperti hantu di matanya, rambutku pun sudah berantakan, hampir menutupi wajahku.
Betul betul mungkin sudah tampak mirip hantu perawan frustasi, Abang Andre menangkap wajahku, keseluruhan. Mendorongnya menjauhi, lengan bajunya. yang sudah ada noda lipstik ku disana.
Jarinya sibuk membersihkan pinggir bibirku, yang mungkin sudah ta coreng lipstik ku sendiri, membersihkan pipiku dan mengatur rambutku, menyisirnya dengan tangannya.
Akupun menoleh kearah Dea, untung dia serius nonton, tapi kutahu pasti pikirannya sudah melanglang buana yang tak berujung.
Aku menoleh ke belakang dan kesamping. tampak mata wanita jomblo serta gadis ABG begitu sinis dan matanya tampak bersinar, berkilat, penuh amarah.
Tatapan membunuh, sangat masam serta bercampur iri , tapi ada juga baper. Karna Abangku sangat mesra membersihkan wajahku yang sudah seperti hantu.
Akupun segera membuka tas ku dan mengambil cermin kecil, memang sih berantakan, akupun memperbaiki riasan ku dan mengambil lipstik, memoleskan lagi di bibirku.
sedangkan abangku masih sibuk merapikan rambutku, dengan jari jarinya.
Akupun, mau menempelkan wajahku kembali, di lengan Abangku. Tapi Abangku sudah duluan jentik kan kedua jarinya di keningku.
"Waduuuuuh...!!!" Tampa sadar, akupun teriak, mengusap keningku. Dea pun bersuara.
"Ada apa, Ayu!?."Akupun tersentak, segera menjawabnya. " Tidak apa Dea, aku digigit semut kayaknya." Mengusap keningku.
Abangku pun membantu mengelusnya, padahal hasil perbuatannya, dia tampak menyesal, telah tidak sadar, men jentik ku dengan keras.
Kemudian mencium keningku lembut. Dea pun Baper, pasti membayangkan dia yang dikecup abangku.
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 172 Episodes
Comments