BAB 3 Usaha Kanaya

Semalaman Kanaya tidak bisa memejamkan matanya, ia mengambil benda pipih yang layarnya sudah retak, ia membuka Google, mencari tahu cara diet tanpa meminum obat mahal.

Untuk pertama ia ingin menurunkan berat badannya terlebih dahulu.

Kini Kanaya bertekad,akan merawat dirinya setelah selama ini ia abai.

Pagi telah menyapa, Ia bersemangat pagi ini tidak akan anik ojek atau angkot, ia akan memulai hari ini perjuangan nya.

"Iya Fir ... "tanya Kanaya

"Tidak usah, aku ... aku sudah pesan ojek, kau jalan lah dulu" ucap Kanaya yang sudah ada di tengah jalan dengan berlari sebagai kendaraan pagi ini.

Nafas nya terdengar memburu.

"Kau kenapa Nay, kenapa kau seperti

ngos-ngosan ... ?" tanya Safira

"Eh ... nggak kok, ya sudah ya Fir ... aku matikan dulu, bay ... selamat berjumpa di kantor" ucap Kanaya seraya mematikan ponsel nya.

Ia tidak ingin sahabatnya tahu akan apa yang sudah ia lakukan.

Kanaya kini mulai berlari lagi menyusuri jalan yang sudah mulai ramai, keringat sudah bercucuran di seluruh tubuh, untung ia membawa baju ganti.

Di saat Kanaya berlari di pinggir jalan, dua sosok memerhatikan Kanaya, mereka sama-sama terkejut saat melihat perjuangan Kanaya.

"Panggil dia keruangan ku nanti" ucap orang itu yang pandangan nya terus tertuju pada Kanaya.

Jam 7 kurang 15 menit Kanaya sudah sampai di gerbang perusahaan, ia berhenti sejenak untuk mengatur nafasnya.

Di saat Kanaya masih ngos-ngosan dengan nafasnya di pintu gerbang, satu mobil yang menjadi perhatian nya membuat Kanaya menelan ludahnya.

"Kanaya datanglah keruangan Presdir setelah ini ... " ucap orang yang kini sedang mengendalikan mobil.

Ya dia adalah Asisten Jav, orang yang selalu tampil di depan dari pada Presdir nya.

"Baik Tuan " ucap Kanaya seraya membungkukkan tubuhnya.

Mobil itupun berlalu dari hadapan Kanaya, dengan segera Kanaya juga masuk dan menuju ke toilet, mengganti bajunya yang sudah basah dengan keringat, menyemprotkan sedikit parfum, dan merapikan rambutnya.

Meski ia tahu Presdir nya tidak akan sudi melirik nya, setidaknya ia tampil rapi.

"Nay, kau mau kemana ... ?" tanya Safira saat melihat Kanaya hendak menuju keruang Presdir nya.

"Tuan Jav memanggilku tadi" ucap Kanaya dengan wajah bodoh nya.

"Kenapa ... ? apakah kau membuat kesalahan, atau jangan-jangan ... karena kejadian kemaren ... ? ah tidak Nay ... tamatlah kau ..., mau tahu ... dia katanya tunangan Presdir" ucap Safira yang takut duluan.

"Jangan nakut-nakutin aku dong, tapi, bukan aku kan yang salah ... aku juga sudah minta maaf, ah sudahlah, aku keruang Presdir dulu" ucap Kanaya yang langsung membalikkan tubuhnya.

Dengan tangan bergetar, Kanaya mengetuk pintu Presdir itu, benar saja, Asisten Jav membukakan pintu untuk Kanaya, Asisten Jav tersenyum saat melihat Kanaya yang sudah berganti baju dan rambut nya sudah rapi.

"Masuklah Nona" ucap Asisten Jav saat Kanaya masih berdiri mematung.

Kanaya pun mengikuti langkah Asisten Jav sehingga Kanaya kini bisa melihat wajah Presdir nya dari jarak dekat.

Kanaya kembali menunduk kan kepala nya.

"Keluarlah Jav ... kau sudah membuat nya takut" ucap Presdir itu.

Tanpa berkata Jav pun keluar dari ruangan Presdir nya dan berdiri tepat di depan pintu.

Presdir itu melihat kanaya dari ujung rambut hingga ke bawah.

Sungguh sangat tidak nyaman di lihat, namun ada rasa berbeda saat melihat Kanaya menundukkan kepalanya.

"Kau ingin melawan Alina ...?" tanya Presdir itu pada Kanaya.

Deg ...

Deg ...

Deg ...

"Jangan takut, aku tidak akan ikut campur akan hal itu, malah aku bangga dengan mu jika kau memiliki keberanian itu" ucap sang Presdir.

"Aku tidak memiliki keberanian itu Tuan, hanya saja ... aku ingin memperjuangkan hak tubuh saya agar tidak selalu di hina, saya yang salah ... karena sudah tidak merawat tubuh saya, sehingga orang-orang mudah untuk menghina" ucap Kanaya yang membuat Presdir itu kagum.

"Ilyas ... kau pasti sudah tahu nama ku kan, sebagai hadiah dariku ... datanglah ke apartemen ku, tepat nya apartemen yang sudah lama tidak aku tempati, di sana terdapat peralatan olahraga yang lengkap, kau bisa menggunakan itu, dan sekalian kau rawat apartemen ku" ucap Ilyas.

Kanaya terkejut, Tentu ... ! siapa yang tidak terkejut dengan penuturan itu.

"Ini kunci apartemen ku, selamat berjuang Kanaya ... buatlah Alina malu dengan penghinaan itu" ucap Ilyas.

Kanaya masih belum bergeming, ia tidak tahu ... apakah ini nyata atau tambahan dari hinaan tunangan nya kemaren.

"Aku tidak mendukung apa yang Alina lakukan, jadi kau jangan takut, ini hanya rahasia kita berdua, buktikan ... kalau kau bisa ... " ucap Ilyas seraya menatap Kanaya.

"Ambillah ... ini tidak gratis ... aku pasti minta imbalan darimu nantinya kalau kau sudah sukses dengan perjuangan mu" ucap Ilyas yang mana Kanaya langsung mengangkat kepalanya.

"Tapi, saya tidak punya apa-apa sebagai imbalan untuk anda Tuan" ucap Kanaya.

"Itu kalau kau sukses, maka ambillah dan segeralah kembali bekerja" ucap Ilyas.

Kanaya pun mengambil dengan ragu kunci apartemen itu, sebelum Kanaya benar-benar keluar Ilyas berkata.

"Apartemen ku tidak jauh dari perusahaan itu akan memudahkan mu untuk berangkat dengan lari pagi" ucap Ilyas yang membuat Kanaya berhenti sejenak, lalu menunduk kan kepalanya dan segera berlalu.

Ia menatap kunci yang ia genggam saat ini, ada rasa penasaran dan rasa bahagia nyang datang secara bersamaan, heran dan tak percaya juga bergabung.

Mana ada tunangan ingin tunangan yang lain kalah dalam pertarungannya.

Apakah ada masalah dalam hubungan mereka.

Jam berlalu dengan begitu cepat, seperti biasa hinaan adalah makanan ringan bagi Kanaya, Gendut dan Culun adalah julukan baru baginya.

tepat jam 8 malam, Kanaya tiba di apartemen yang sudah Ilyas katakan.

Ia masuk ... betapa kagumnya Kanaya melihat suasana ruangan itu,

"Apanya yang harus di rawat, ini sudah bersih pakai banget lagi" decak kagum Kanaya.

Ia segera melihat-lihat semua ruangan benar saja ada ruangan khusus untuk olahraga.

*****

"Hidupku dan hidupnya sangat jauh berbeda, dia dengan segala kekurangan materi dan fisiknya, aku ... aku sempurna dalam segala hal, tapi aku bisa melihat ... kepuasan dalam hidupnya, semangat dalam memperjuangkan harga dirinya, aku juga berharap bisa berjuang untuk mendapatkan kebebasan dari hubungan ku dengan Alina" gumam Ilyas pada dirinya sendiri.

Ia merebahkan tubuhnya di atas ranjangnya, ia mulai mengingat bajwa malam ini ... wanita itu sudah ada di apartemen nya.

Lalu Ilyas menelfon ke nomor telfon apartemen nya.

1kali tidak ada jawaban, ke 2 kali juga tidak ada jawaban ke 3 kali barulah ada suara.

"Ha ... hallo ... " ucap gugup Kanaya

"Kenapa lama sekali mengangkat nya ... ?"geram Ilyas

"Maaf, Tuan ... "

"jika kau lapar tengah malam, tahan jangan nyemil ... ingat kau sekarang lagi berperang, kalau kau nyemil pada malam hari ... percuma saja olahraga mu" ucap Ilyas

"Eh ... begitu ... baiklah Tuan" ucap Kanaya yang langsung membuang makan ringan yang ada di tangannya.

Terpopuler

Comments

Novianti Ratnasari

Novianti Ratnasari

semangat Kanaya km pasti bisa

2022-11-21

0

Novianti Ratnasari

Novianti Ratnasari

ko bisa tau klw Kanaya lg ngemil

2022-07-15

0

Henny Piri Tjiang

Henny Piri Tjiang

lanjuttt .. 👍🏻

2022-06-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!