BAB 2 Riswan dan Hatinya

Air mata Kanaya sudah tidak bisa lagi di tahan saat Wanita itu menarik nya dan membawanya ke tengah kantor.

"Hai, kalian semua dengarkan aku ... kalian bebas melakukan apapun pada Gendut ini, buatlah dia betah di sini, beri dia pekerjaan yang banyak sehingga ia hengkang dari kantor ini, agar tidak bisa mengotori perusahaan tunangan ku terlalu lama" ucap wanita seraya menatap benci pada Kanaya.

Semua mata menatap Kanaya dengan jijik, mengapa ada manusia semacam Kanaya ... ? jelek dan tidak enak di pandang

Wanita yang mengaku tunangan atasan nya itu kini mendorong tubuh gendut Kanaya dan mengambil ember yang berisi air pembersih lantai yang sidah kotor.

Dengan tak punya hati ... wanita itu menyiram tubuh Kanaya, banyak karyawan yang menertawakan nya.

Ya ... siapa yang tidak tahu akan wanita itu, wanita sombong dengan segala kejelekan hatinya.

*****

Gendut ... kamu salin ini ya ... aku buru-buru soal nya ada acara dirumah"ucap karyawan perempuan saat sudah tiba waktunya pulang namun pekerjaan nya belum selesai.

"Eh iya ni lagi Ndut ... aku ada janji sama pacarku untuk dinner malam ini, kau salin juga laporan ku ya" ucap karyawan lain, tanpa menunggu jawaban Kanaya merkea main meletakkan semua pekerjaan mereka di meja Kanaya.

Membuat Kanaya mau tidak mau harus melakukan tugas tambahan itu.

Tepat jam 7 malam Kanaya sudah menyelesaikan tugasnya, rasa lelahnya sungguh sangat terasa, seharusnya Kanaya malam ini bekerja di sebuah Cafe, tapi malam ini ia izin untuk tidak masuk, beruntungnya pemilik Cafe sangat lah baik, dan dia mengerti kalau sekarang Kanaya sedang magang di sebuah perusahaan.

Saat Kanaya keluar dari perusahaan itu, hari sudah gelap, dan itu berhasil membuat seseorang yang ingin masuk kedalam mobilnya mengurungkan niatnya.

Seolah mengerti keheranan Tuannya, Asisten nya berkata.

"Dia lembur tuan"

"Apa sesibuk itu ... saya ingat devinisi itu tidak mengalami masalah, apa yang di lemburkan?",

Terlihat Kanaya yang celingak-celinguk, namun langkah kakinya terus mengukur jalan.

"Dia anak magang, tentu ini ulah karyawan senior tuan"Ucap Asisten itu.

"Dan juga tadi siang, Nona Alina datang lalu mempermalukan dia do hadapan publik, saya bisa lihat sendiri rasa sakit hatinya wanita itu Tuan" ucap Asisten nya.

Atasannya itu melihat kearah Asisten nya, seolah ia bertanya bagaimana tanggapan wanita itu.

"Saya mendengar sekilas, saat ia berjalan melewati saya, dia akan berusaha mengubah dirinya, dan akan membuat Alina jatuh karena kecantikan nya" ucap Asisten itu dnegan menahan tawanya.

Tapi tidak dengan atasan itu, ia merasa itu akan menjadi kejadian yang langka jika ada wanita buruk rupa bosa menjadi primadona.

"aku menunggu hari itu, dimana Alina akan sadar akan setiap kesalahan nya" ucap atasan itu yang membuat Asisten nya terdiam.

Direktur utama itu terdiam sejenak lalu tatapan nya tertuju pada

gadis yang sudah mulai jauh melangkah kan kakinya.

Tidak bisa berbuat apa, akhirnya Direktur itu masuk kedalam mobilnya, seperti ada pikiran yang mengganjal, Direktur itu terlihat diam dan melamun, pandangan nya kosong.

Sedangkan Kanaya sudah mulai jauh menapaki jalan, namun ia tidak melihat taksi ataupun ojek yang melintas.

Lama Kanaya berdiri di pinggir jalan, tiba-tiba ada suara yang sangat ia kenali sedang memanggilnya.

"Nay ... Kanaya kan ... ?"sapa orang itu dari arah belakang kanaya.

"Eh kak senior ... ia kak"jawab gugup Kanaya.

"Loh jam segini kok masih ada di luar?"tanya senior Kanaya saat di kampus.

"Naya ... baru pulang dari kantor tempat Naya magang kak"ucap Kanaya.

"Tapi sepertinya tidak akan ada ojek yang lewat"ucap Naya seraya tersenyum menghilangkan rasa canggung dan gugupnya.

"Kalau begitu kakak antar ya ..., sudah malam tidak baik anak gadis berkeliaran di jam segini"ucap kakak senior itu dengan terkekeh.

"Tidak usah kak, Kanaya jalan kaki saja sambil menunggu ojek "tolak Kanaya.

Bukan kenapa Kanaya menolak bantuan kakak seniornya, karena ia faham betul tatapan wanita yang ada di dalam mobil kakak seniornya.

"Jangan begitu ... pokoknya kakak antar ya"ucap Kaka senior Kanaya seraya menarik tangan kanaya masuk kedalam mobilnya.

Mau tidak mau kanaya masuk kedalam mobil nya dan duduk di kursi belakang.

"Kak ... Kanaya kan sudah nolak, kenapa di paksa begitu"ucap wanita yang duduk di samping kakak senior kanaya.

"Tidak apa-apa, lagian arah kita sama, kasihan juga kanaya harus lama menunggu ojek datang"ucap kakak senior Kanaya.

Ya lelaki itu selalu bersikap ramah pada siapapun saat masih berada di kampus, tidak terkecuali pada kanaya juga.

Itu membuat Kanaya sempat berfikir kalau Senior nya ini memiliki perasaan terhadap nya, Namun ... pemandangan ini meyakinkan dirinya bahwa tidak ada rasa itu dalam hati senior nya.

Beberapa menit terlewati dengan kecanggungan, kanaya merasa tidak enak hati pada gadis di samping seniornya.

"Kak ... terimakasih karena sudah mengantar Nay pulang",ucap kanaya saat sudah keluar dari mobil kakak seniornya.

"Sama-sama, lain kali jika butuh bantuan hubungi kakak ya ... "ucap seniornya dari dalam mobilnya.

Kanaya tersenyum mendengar penuturan itu.

"Baiklah ... kakak pulang juga ya ... sampai jumpa Nay"ucap kakak senior nya seraya melambaikan tangannya,

Kanaya membalas lambaian tangannya seraya tersenyum manis, senyum yang telah membuat senior nya tersenyum juga.

"Kakak membawaku keluar hanya untuk ini ... kenapa tidak jujur kalau menyukai nya, malah main drama kebetulan lewat, cih ... gak gentle banget"celoteh gadis di samping seniornya kanaya.

"Dia masih kuliah, biar dia fokus dulu"ucap senior itu yang bernama Ridwan.

"Entar di ambil orang nyesel loh"ucap lagi gadis itu yang mana itu adalah adiknya Ridwan, tepat nya adik sepupunya.

"Tapi ... kakak yakin mencintai nya, secara fisik dia ... gendut, jelek ... dan ... ah gak banget deh, jauh beda lah sama kakak" ucap wanita itu.

"Aku sempat berfikir seperti itu ... hanya saja cantik rupa bisa kita poles, tubuh bisa kita ubah begitu juga penampilan. Tapi hati ... tidak bisa"

*****

"Akhirnya bisa rebahan juga, ah lelah sekali"ucap Kanaya seraya merebahkan tubuh nya.

Rasa lelah dan kantuk sangat di rasa, namun perut kosong nya membuatnya ia bangkit lalu merebus mie instan untuk mengganjal rasa laparnya.

"Oh tuhan ... semoga uang ku bisa sampai akhir bulan, hiks ... hiks ... "ucap Kanaya seraya memandang mie instan yang sudah mendidih di atas kompor nya.

Tanpa membersihkan tubuhnya Kanaya langsung menyantap mie instan itu dengan lahap, di campur nasi biar terasa kenyang.

Setelah itu, Kanaya kembali ke kamarnya lalu membersihkan tubuhnya dan langsung istirahat.

Ia masih ingat dengan penghinaan di kantor nya, ia menatap dirinya di cermin kamarnya.

Air mata terjatuh tanpa ia sadari.

*****

"Cukup ma ... Ilyas tidak ingin mama semakin mengatur Ilyas dalam hubungan pribadi Ilyas, Mama ingin Ilyas bertunangan dengan Alina ... Ilyas sudah melakukan itu, tapi ... untuk pernikahan jangan paksa Ilyas ma .."ucap Ilyas kesal pada Mama nya.

"Apa kurangnya Alina ... sehingga kau sulit sekali membuka hatimu untuknya"ucap Mamanya Ilyas.

"Kurangnya ada di hatinya ma ..., hati Ilyas masih belum bisa Ilyas berikan pada Alina, mengerti lah Ma ... hubungan tanpa ada cinta akan berakhir tidak baik"ucap Ilyas lalu pergi meninggalkan Mamanya yang masih menahan amarah.

Sedangkan papa Ilyas, entah pergi kemana sudah dua hari tidak pulang kerumahnya, dengan alasan ada pekerjaan.

Terpopuler

Comments

Novianti Ratnasari

Novianti Ratnasari

harus nya klw mau jodohin anak tuh di liat dlu kepribadian nya gmn.

2022-07-15

0

Novianti Ratnasari

Novianti Ratnasari

pph ya ilyas ga plg2 jngan2 selungkuh.

2022-06-17

0

레이디핏

레이디핏

Duh contoh yg baik ini mh😌🤗

2022-06-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!