...BAB 2...
...MAGIC WORLD...
...a novel by youmaa...
...❝Katakan padaku tentang artinya dunia, agar aku tahu seluruh alam semesta.❞...
...Happy Reading♥...
...𓆝 𓆟 𓆜 𓆞...
"Apa itu tadi?"
Perlahan kelopak mata gadis itu terbuka dengan memicingkannya. Penglihatannya sedikit mengabur karena cahaya matahari yang masuk ke dalam retina secara paksa.
"Astaga, dimana ini?" gumam Shaula, pelan.
Arah pandangannya langsung terpaku pada suasana yang ada disekitar. Hutan yang nampak masih sama, namun dia merasakan jika ini adalah tempat yang berbeda.
Tiba-tiba ada rasa gatal yang menyerang leher Shaula.
"Eh, apa ini?" katanya seraya meraba lehernya.
Shaula terkejut ketika dilehernya itu ada sebuah kalung yang entah muncul dari mana. Pikirannya kini terus terpaku pada liontin yang menggantung cantik dikalung itu.
Shaula pun memilih untuk mrnggendikkan bahu acuh dan memutuskan segera beranjak dari posisinya. Arah pandangannya saat ini tertuju pada area sekitar yang nampak sangat indah dan sejuk.
Banyak terdapat bunga ungu kecil yang bertabur ditempat ini.
"Tempat apa ini?" gumam Shaula dengan mata yang sama sekali tidak lepas dari keadaan sekitar.
Dunia sihir.
Langkah Shaula terhenti karena telinganya mendadak mendengar sebuah suara. Dia melempar tatapannya ke arah belakang, namun dia sama sekali tidak menemukan siapa pun.
Lantas suara siapa tadi?
"Mungkin hanya perasaanku saja," kata Shaula seraya menggendikkan bahu.
Hei, kau mengabaikanku.
Shaula sekarang menjadi takut sendiri karena dia terus saja mendengar suara itu muncul lagi. Dia mengambil ancang-ancang untuk berlari, jika saja dia mendengar suara itu lagi.
"Apakah suara angin?" gumam Shaula, pelan.
Bodoh, itu bukan angin.
Shaula kini benar-benar takut setengah mati, lantas dia langsung memejamkan mata rapat-rapat. Kedua tangannya terkepal kuat karena menahan rasa takut.
"KELUAR!" seru Shaula, setengah teriak.
Dasar bodoh, kau tidak mengerti juga rupanya.
"Bodoh? Jangan main-main denganku, tuan!" sungut Shaula, kesal.
Siapa juga yang ingin bermain denganmu.
Apakah Shaula tengah dikerjai saat ini? Bahkan dia sama sekali tidak mengerti dengan apa yang terjadi.
Siapa pria ini sebenarnya?
Shaula membalikkan tubuhnya. "Kamu mempermainkanku? Keluar atau aku—"
Aku malaikatmu.
Shaula terkejut setengah mati karena mendengar apa yang dikatan oleh pria gila ini. Lelucon macam apa ini? Apa maksud dari perkataannya baru saja?
Memang sudah gila orang ini.
"Malaikat? Apakah kamu adalah seorang malaikat maut?" tanya Shaula.
Apa kau bercanda? Mana ada malaikat maut sepertiku.
"Lalu kamu siapa?" tanya Shaula, ketus.
Oh, astaga. Aku ini malaikatmu, kenapa kau selalu bertanya hal yang sama padaku.
Shaula menghentikan langkahnya. Dia masih terkejut karena merasa jika ini adalah sebuah lelucon. Jika benar, tapi kenapa seperti sungguhan?
Shaula mengendurkan alisnya dengan bahu yang merosot secara perlahan. "Lalu ini tampat apa?" katanya.
Dimensi dunia sihir.
.........
"Benarkah ini perbatasan yang kamu maksud?"
Akhirnya Shaula sampai juga didepan sebuah gerbang yang nampak mewah. Saat perjalanan tadi, malaikat menyebalkan itu mengatakan jika dia harus menemukan gerbang.
Saat ini dia tengah berdiri didepannya.
Tanyakan ke penjaga gerbang disana tentang Profesor Aludra berada. Disana kau akan tahu semua alasannya.
Shaula pun menggangguk sebagai jawaban, walaupun hal itu percuma saja dia dilakukan. Baru saja dia melangkahkan kaki, tiba-tiba langkahnya langsung terhenti ditempat.
"Hei, siapa kau! Beraninya datang kemari."
Tiba-tiba saja, muncul seseorang dari arah lain yang diduga sebagai penjaga gerbang. Karena hal tersebut, sontak membuat Shaula terkejut sehingga dia merasakan takut.
"Sa—saya mencari keberadaan—"
"PERGI DARI SINI!" potong penjaga itu.
Shaula meremat tangannya kuat tanpa dia sadari akan hal itu. Tiba-tiba tangannya mengarah ke arah penjaga itu—hal ini sama sekali diluar kendalinya.
ZLAP!
Shaula membulatkan matanya ketika dirinya melihat ada sebias cahaya neon keluar dari tangannya. Lantas dia langsung menatap telapak tangannya dengan tatapan binggung.
Sepertinya karena hal itu, penjaga itu nampak terkejut.
Penjaga itu membungkukkan badan. "Maafkan saya, nona," katanya.
Shaula mengernyitkan alis binggung. "Kenapa tiba-tiba meminta maaf?" gumamnya.
"Sebagai permintaan maaf. Saya akan mengantar nona menuju Profesor Aludra," kata sang penjaga gerbang.
Lihat 'kan? Kau memang berada di dunia sihir.
Shaula hanya bergumam sebagai jawaban. Sekarang dia baru percaya jika dirinya berada di dimensi yang jauh berbeda dari tempatnya berasal.
Penjaga itu benar-benar membawa Shaula menuju ke sebuah perkampungan elit yang nampak seperti dalam film fantasi. Namun manik matanya tertarik pada model bangunan yang nampak unik.
Tidak seperti model bangunan yang ada ditempat asalnya.
Hingga akhirnya, keduanya bertemu dengan seseorang yang tengah melipat kedua tangannya dibelakang punggung. Laki-laki itu tengah menatap sesuatu dengan seragam rapi yang sangat cocok padanya.
"Profesor Aludra, maaf saya mengganggu anda. Tapi saya membawa seseorang yang ingin bertemu dengan anda," kata sang penjaga gerbang.
Sang pria yang diduga sebagai Profesor Aludra itu langsung melemparkan tatapannya ke arah Shaula. Hal yang sempat membuat gadis itu terkejut adalah tekukan wajah sempurna yang dimiliki oleh sang profesor.
Ternyata Profesor Aludra sangat tampan.
Profesor Aludra menggangguk pelan. "Siapa namamu?" tanyanya.
Shaula tersentak karena sahutan tersebut, lantas dia membungkukkan badannya. "Shaula, profesor," balasnya.
Profesor Aludra terdiam sejenak, lalu dia pun mengganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Setelah itu, laki-laki tersebut mengangkat kedua sudut bibirnya tipis.
Profesor Aludra mengulurkan tangannya. "Mari ikuti saya," pintanya.
Shaula terpesona dengan apa yang dikatakan oleh sang profesor. Suaranya yang berat namun sangat lembut ditelinga itu sontak membuatnya tersihir dalam waktu singkat.
"Jadi ini kejutannya," gumam Shaula, pelan.
"Kamu mengatakan sesuatu?" sahut sang profesor.
Shaula menggelengkan kepalanya pelan. "Ah~ tidak, profesor. Saya hanya terkejut saja," balasnya.
Baiklah, aku akan pergi. Baik-baiklah kau disini dan jangan buat masalah.
Shaula menghela napas lega setelah mendengar perkataan malaikatnya. Akhirnya dia dapat tenang juga setelah kepergian dari makhluk tidak berwujud itu.
Sepanjang perjalanan, mata Shaula dimanjakan oleh pemandangan yang sangat unik. Disetiap mata memandang, dia selalu mendapati banyak siswa yang menaiki sapu terbang sebagai kendaraannya.
Layaknya difilm fantasi.
"Maaf, profesor. Kita hendak pergi kemana?" tanya Shaula.
Profesor Aludra menatap Shaula sekilas, lalu kembali mengarahkan tatapannya ke arah depan.
"Perayaan topi seleksi. Hal ini guna untuk menemukan asramamu nanti," balas Profesor Aludra.
"Perayaan topi seleksi?" gumam Shaula, pelan.
"Tapi bagaimana bisa hal itu menentukan asrama mana yang akan saya dipilih?" lanjutnya.
Sang profesor terkekeh pelan dengan kedua tangan yang terkait dibelakang punggung. Sudah dia duga sebelumnya, jika gadis ini akan mempertanyakan hal tersebut padanya.
"Lihat dan saksikan saja sendiri," balas sang profesor.
.........
Setelah selesai melakukan perayaan topi seleksi, asrama yang menjadi pilihan untuk Shaula adalah Hufflepuff. Asrama berlambang sigung dengan warna coklat muda itu adalah pilihan yang paling tepat.
Profesor Aludra meletakkan kembali topi itu diatas meja. "Baiklah. Saya akan memberimu seragam terlebih dahulu," katanya.
Saat ini, Shaula tengah berada pada sebuah tempat yang diduga sebagai ruangan guru besar. Lantas obsidian hazel milik Shaula langsung mengedar ke sekeliling sudut yang ada diruangan ini.
Sungguh interior yang sangat apik.
"Duduklah sebentar," pinta Profesor Aludra.
Setelah Profesor Aludra menyuruh Shaula untuk duduk, barulah gadis itu dapat duduk disofa dengan tenang. Dia bahkan sama sekali tidak mengerti dengan apa yang terjadi hari ini. Bagaimana bisa dia terdampar pada dimensi yang seharusnya dirinya tidak berada ditempat ini?
Lalu bagaimana caranya untuk dapat keluar dari sini?
Setelah beberapa menit kemudian, Profesor Aludra kembali dari ruangan yang ada dibelakang sana. Dia datang dengan membawa seragam dengan sedikit aksen coklat muda.
"Pakailah seragam ini dan saya akan mencarikan kamar asrama untukmu," pinta sang profesor.
Shaula menggangguk dan menerima seragam andalan Hufflepuff itu. Sepertinya dirinya akan benar-benar menjadi seorang penyihir mulai saat ini.
"Bagaimana caraku untuk dapat keluar dari sini?"
...𓆝 𓆟 𓆜 𓆞...
...See you next part~...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Nihahijab
Bagus👍
2020-12-02
5
nothing but regular human
Permisi. Mampir jga ke novelku: and A Long Nightmare, dan, Silence Love. Semangat berkarya😇
2020-04-18
1