Part 05. Raka Satriawan

Airin merapihkan hijab yang melingkar di kepalanya. Wajah yang tadinya kusut sudah berubah cantik dengan pakaian santai khas hijabers masa kini.

Iya, memang itulah penampilan yang cocok untuk wanita seperti Airin yang masih terbilang cukup muda. Hijab dicampur dengan kerdigan panjang warna pink.

Wajahnya pun tak terlalu dipoles Make up, karena dia memang sudah putih dan semasa lajang dulu ia selalu merawat diri.

Jujur, Airin sebenarnya bukan seorang muslimah, karena dulu sebelum menikah dengan Julian. Dia seperti wanita modern oada umumnya. Malahan dia mulai pakai hijab karena ibunya meminta.

Bisa saja dia tidak menggunakan hijab lagi jika ingin pergi-pergi, tapi entah kenapa itu justru membuat dia merasa aneh dan akhirnya memasang hijab lagi.

"Selesai," wanita itu berucap dengan menyunggingkan senyum dan setelah itu dia berjalan ke arah ranjang.

Airin meraih sling bag miliknya, lalu dia berjalan keluar dari ruang kamar tamu. Sesampainya di luar, Airin kembali melanjutkan langkah. Dia pura-pura acuh dengan suara renguhan yang keluar dari dalam kamar suaminya.

Malahan, dia mencoba menyibukkan diri mencari kunci mobil di tasnya dan setelah menemukannya, Airin tersenyum, "Lebih baik pergi dari pada memanaskan hati di sini."

***

Airin memutar kunci mobilnya, kemudian menghidupkan kendaraan roda empat itu dengan sedikit gugup. Maklum ini kali pertamanya memegang mobil lagi, setelah menikah dengan Julian.

Airin tersenyum girang, saat mobil semasa mudanya ternyata masih bisa hidup pun suara mesinnya masih terdengar bagus, "Syukurlah, aku padahal tadi takut ini udah rusak."

Airin meletakkan sling bag miliknya di kursi penumpang yang berada tepat di sebelahnya. Wanita itu terlihat menghidupkan ponsel, "Pulang jam sepuluh sepertinya tidak masalah kan? Lagian Julian tidak peduli juga aku ada atau tidak di rumah. Jadi, kenapa aku haruz peduli dengan jam pulang."

Airin bicara layaknya orang yang tidak mau tahu. Dia bahkan langsung melempar ponselnya ke tempat yang sama di mana, sling bag miliknya berada.

Wanita itu melajukan mobilnya keluar dari pekarangan rumah tanpa dia menyadari kalau ternyata kepergiannya dilihat oleh Julian dari lantai atas.

***

Tidak membutuhkan waktu lama. Sekarang Airin sudah berada di warung nasi goreng pinggir jalan. Setelah memacu kendaraannya beberapa menit, wanita itu Sada kalau dia belum sarapan, walau tadi sudah makan hati beberapa jam yang lalu.

Airin meraih Sling bag serta ponselnya dan setelah itu, dia langsung bergerak keluar dari dalam mobil. Pandangan mata Airin langsung disambut oleh ramainya pembeli.

Wanita itu tersenyum saat dia melihat ada kursi panjang yang berada di luar warung. Dia mengayunkan kakinya untuk mendekat ke sana, tapi sebelum itu. Dia terlebih dulu pergi ke pedagang nasi goreng.

"Mang, nasi gorengnya satu yah. Aku tunggu di sana, oke." Dengan suara yang selalu riang seperti biasa, Airin memesan dan bapak-bapak tua penjual nasi goreng itu menganggukkan kepalanya.

"Siap, Non," jawab si Mamang dengan ikutan bernada riang. Airin yang mendengar itu terkekeh dan menganggukkan kepalanya.

Setelah mendapati jawaban itu, dia langsung berlalu pergi ke tempat tujuan utamanya, yaitu kursi kayu panjang yang sudah tersedia meja dengan taplak meja spanduk iklan rokok.

Airin meletakkan tasnya di atas meja dan wanita itu mendudukkan pantatnya di kursi kayu panjang. Sembari menunggu pesanan nasi gorengnya, wanita itu mulai memainkan ponselnya.

Iya, setelah melupakan semua sosial medianya, sepertinya, Airin sekarang ingin kembali aktif lagi di dunia maya. Buktinya, tiga hari lalu dia sudah mengunduh semua aplikasi yang dulu dia uninstall.

Padahal dia sudah bertekad setelah menikah tidak akan bermain-main di Duni mata lagi, tapi ternyata pernikahannya bukan seperti apa yang dia bayang-bayangkan.

Airin melepas ponselnya saat benda itu bergetar dengan tidak masuk akalnya. Padahal dia baru saja menghidupkan paket data, tapi puluhan notifikasi langsung menyerbu benda pintar wanita itu.

"Wah, sepertinya Anda seorang aktris hingga memiliki banyak sekali notifikasi, Nyonya."

Airin terkejut saat dia mendengar tiba-tiba suara laki-laki menyalami gendang telinganya dari arah belakang. Wanita itu tidak bermain menoleh dan justru melihat ke depan.

"Sepertinya aku akan duduk dengan seorang selebriti hari ini." Suara laki-laki itu kembali menyalami gendang telinganya dan itu semakin membuat Airin takut sekaligus penasaran dengan sosok laki-laki di belakangnya ini.

Airin dengan gerakan patah-patah menoleh kebelakang dan kedua bola matanya membulat saat tidak menemukan siapapun di sana.

"Nyonya, saya sudah berada di depan. Jadi, Anda tidak perlu menoleh ke belakang lagi." Airin langsung menghadap ke depan dan mimik tidak percaya langsung tercetak jelas di wajahnya.

Airin menaikkan satu alis matanya, "Sejak kapan kau-"

"Sejak kau ingin menoleh ke belakang aku berjalan dari samping dan langsung duduk di sini." Laki-laki yang perawakan seperti Julian itu menyela perkataan Airin dengan nada bicara yang terdengar ramah.

Airin masih menaikkan satu alis matanya. Dia hanya mengangguk kepala untuk menjawab.

"Wah ternyata penggemar Anda banyak, Nyonya." Airin langsung mengambil ponselnya dan meletakkan di atas pangkuan.

Tatapan tajam langsung dia layangkan ke arah laki-laki yang tiba-tiba duduk di depannya, "Tidak sopan melihat privasi orang seperti itu." Dengan sedikit garang, Airin memberitahu, tapi itu justru membuat si laki-laki terkekeh geli.

Airin semakin marah, "Aku tidak lagi bercanda yah. Jadi, berhenti tertawa. Satu lagi, kau juga tidak punya sopan santun dan asal duduk di tempat."

Airin menghentikan perkataannya, wanita itu menoleh ke kanan dan kiri untuk memastikan di manakah saat ini dia berada.

Si laki-laki yang melihat itu semakin terkekeh, "Tempat apa? Ini kan umum. Jadi, terserah dong mau duduk di mana pun dan kapan pun." Si laki-laki menyeletuk dan itu berhasil membuat Airin bungkam.

Dia meringis dan sedikit merasa malu sendiri, "Satu lagi. Jika benar itu sebuah privasi, kenapa diletakkan di meja?" tanya laki-laki itu dan itu semakin membuat Airin mati kutu.

Si laki-laki yang melihat bungkamnya wanita yang ada di depannya saat ini, kembali tersenyum. Dia menaikkan satu alis matanya saat perempuan itu melayangkan tatapan tak bersahabat.

"Iya, ini tempat umum. Jadi, terserah aku dong mau meletakkan ponselku di mana?" Seolah tidak mau disalahkan dan merasa bodoh, Airin membalikkan pertanyaan dan itu membuat laki-laki bergaris wajah dewasa yang ada di depannya, menggelengkan kepala tak habis pikir.

"Kau lucu sekali." Entah itu sebuah pujian atau apa, Airin yang mendengar itu tidak terima. Dia bukan badut, tapi laki-laki di depannya ini justru mengatakan kalau dia lucu.

"Kau-"

"Raka Satriawan," sela Laki-laki yang ternyata bernama Raka Satriawan itu sembari mengulurkan tangan seolah ingin berjabatan.

Airin diam layaknya orang bingung dan itu berhasil membuat Raka menaikkan kedua alis matanya, "Namaku, Raka Satriawan, kalau aku?" imbuhnya lagi dan itu berhasil membuat Airin tersadar.

"Airin Pranata, istri dari Julian Pranata,"ujar Airin sembari memebalas jabatan tangan dari Raka.

...T.B.C...

...Doakan nanti aku update tiga part lagi yah....

...Karena kerangkanya sudah lolos, aku akan usahakan update setiap hari, okeh. jadi, mohon dukungannya untuk bantu share, kasih gift, dan vote jangan lupa....

...Sampai jumpa nanti malam....

Terpopuler

Comments

Aqella Lindi

Aqella Lindi

jijik liat julian,jgn mau kembali sm suami durjana kyak gitu

2025-02-12

0

yunna

yunna

semoga aja Airin GK balikan sama Julian apalagi jelas' bawa perempuan k rumah dn tidur d kamar nya sendiri LG apapun alasannya

2023-06-01

1

Ny Pasaribu Boru Silalahi

Ny Pasaribu Boru Silalahi

teman Julian itu yg naksir sama airin

2023-02-22

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1: Tiga Puluh Hari.
2 Part 02. Nasib Menikah Tanpa Cinta.
3 Part 03. Keputusasaan.
4 Part 04. Membulatkan Tekad
5 Part 05. Raka Satriawan
6 Part 06. Panggilan Untuk Pulang.
7 Part 07. Perubahan Sikap Julian
8 Part 08. Raka Lagi.
9 Part 09. Untuk Ketiga Kalinya
10 Part 10. Menemani Si Dia.
11 Part 11. Keberanian
12 Part 12. Di Sana Kesal Di Sini Bahagia
13 Part 13. Siapa Kau?
14 Part 14. Kemarahan Julian
15 Part 15. Clara dan Pria Asing
16 Part 16. Pertemuan
17 Part 17. Dinner
18 Part 18. Ternyata Tidak Berdua
19 Part 19. Ditinggalkan Hanya Karena Dia
20 Part 20. Izin Quality Time with Raka
21 Part 21. Hubungan Apa Ini?
22 Part 22. Antar Aku Pergi
23 Part 23. Cocok dan Pas
24 Part 24. Komplikasi Antara Hati dan Pikiran.
25 Part 25. Maaf Untuk Apa?
26 Part 26. Tidak Pulang
27 Part 27. Sama Cantiknya
28 Pengumuman Giveaway
29 Part 28. Pertemuan Tidak Terduga.
30 Part 29. Mengunjungi Calon Katanya.
31 Part 30. Tokek dan Bapak
32 Part 31. Fobia Tokek.
33 Part 32. Kolase Keluarga Airin
34 Part 33. Hanya Ingin Pulang.
35 Part 34. Jangan Tinggalkan Aku.
36 Part 35. Aneh 1
37 Part 36. Aneh 2
38 Part 37. Jatuh
39 Part 38. Belanja Bulanan
40 Part 39. Ditinggal Lagi
41 Part 40. Aku Adalah Raka.
42 Part 41. Di Penghujung Hari Kala Itu
43 Part 42. Perubahan Yang Sebenarnya
44 Part 43. Maaf, Tidak, dan Terima Kasih
45 Part 44. Keras Kepala
46 Part 45. Sadar.
47 Part 46. Kenapa Bisa Sedekat Itu?
48 Part 47. Kehebohan Haidar dan Keluarga
49 Part 48. Apakah Kau Mencintainya
50 Part 49. Kenapa Kau Menyetujuinya
51 Part 50. Perasaan Yang Entah
52 Part 51. Satu-satunya Jalan.
53 Part 52. Bahagia, Tapi Entah
54 Part 53. Segila-gilanya Dari Orang Gila
55 Part 54. Mulai Merasakan Perubahan
56 Part 55. Clara?
57 Part 56. Kecewa
58 Part 57. Apa Segitu Sulitnya?
59 Pengumuman pemenang giveaway
60 Part 58. Maaf Untuk Segelanya
61 Part 59. Kenapa Baru Sekarang?
62 Part 60. Perasaan Yang Entah.
63 Part 61. Persiapan Untuk Mengungkapkan Cinta.
64 Part 62. Terlambat.
65 Part 63. Permohonan
66 Part 64. Plot Twist
67 Pengumuman!
68 Realis Season dua
69 PROMOSI NOVEL: MENGUBAH TAKDIR TOKOH ANTAGONIS
70 Promosi: Is There True Love
71 Promosi: Kamu Adalah Takdirku
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Part 1: Tiga Puluh Hari.
2
Part 02. Nasib Menikah Tanpa Cinta.
3
Part 03. Keputusasaan.
4
Part 04. Membulatkan Tekad
5
Part 05. Raka Satriawan
6
Part 06. Panggilan Untuk Pulang.
7
Part 07. Perubahan Sikap Julian
8
Part 08. Raka Lagi.
9
Part 09. Untuk Ketiga Kalinya
10
Part 10. Menemani Si Dia.
11
Part 11. Keberanian
12
Part 12. Di Sana Kesal Di Sini Bahagia
13
Part 13. Siapa Kau?
14
Part 14. Kemarahan Julian
15
Part 15. Clara dan Pria Asing
16
Part 16. Pertemuan
17
Part 17. Dinner
18
Part 18. Ternyata Tidak Berdua
19
Part 19. Ditinggalkan Hanya Karena Dia
20
Part 20. Izin Quality Time with Raka
21
Part 21. Hubungan Apa Ini?
22
Part 22. Antar Aku Pergi
23
Part 23. Cocok dan Pas
24
Part 24. Komplikasi Antara Hati dan Pikiran.
25
Part 25. Maaf Untuk Apa?
26
Part 26. Tidak Pulang
27
Part 27. Sama Cantiknya
28
Pengumuman Giveaway
29
Part 28. Pertemuan Tidak Terduga.
30
Part 29. Mengunjungi Calon Katanya.
31
Part 30. Tokek dan Bapak
32
Part 31. Fobia Tokek.
33
Part 32. Kolase Keluarga Airin
34
Part 33. Hanya Ingin Pulang.
35
Part 34. Jangan Tinggalkan Aku.
36
Part 35. Aneh 1
37
Part 36. Aneh 2
38
Part 37. Jatuh
39
Part 38. Belanja Bulanan
40
Part 39. Ditinggal Lagi
41
Part 40. Aku Adalah Raka.
42
Part 41. Di Penghujung Hari Kala Itu
43
Part 42. Perubahan Yang Sebenarnya
44
Part 43. Maaf, Tidak, dan Terima Kasih
45
Part 44. Keras Kepala
46
Part 45. Sadar.
47
Part 46. Kenapa Bisa Sedekat Itu?
48
Part 47. Kehebohan Haidar dan Keluarga
49
Part 48. Apakah Kau Mencintainya
50
Part 49. Kenapa Kau Menyetujuinya
51
Part 50. Perasaan Yang Entah
52
Part 51. Satu-satunya Jalan.
53
Part 52. Bahagia, Tapi Entah
54
Part 53. Segila-gilanya Dari Orang Gila
55
Part 54. Mulai Merasakan Perubahan
56
Part 55. Clara?
57
Part 56. Kecewa
58
Part 57. Apa Segitu Sulitnya?
59
Pengumuman pemenang giveaway
60
Part 58. Maaf Untuk Segelanya
61
Part 59. Kenapa Baru Sekarang?
62
Part 60. Perasaan Yang Entah.
63
Part 61. Persiapan Untuk Mengungkapkan Cinta.
64
Part 62. Terlambat.
65
Part 63. Permohonan
66
Part 64. Plot Twist
67
Pengumuman!
68
Realis Season dua
69
PROMOSI NOVEL: MENGUBAH TAKDIR TOKOH ANTAGONIS
70
Promosi: Is There True Love
71
Promosi: Kamu Adalah Takdirku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!