BAB 4 MESIN CUCI

Sesampainya dirumah Qaila langsung menuju ke dapur. Sedangkan Rayhan masuk kedalam kamar, entah apa yang dilakukan lelaki itu. Qai lebih memilih untuk segera menata apa yang telah ia beli tadi.

"Ya Tuhan..." Qai sampai nyebut sendiri setelah membuka pintu kulkas.

Dibagian freezer sama sekali tidak ada isinya. Sedangkan setelah Qai membuka pintu kulkas bagian bawah jelas matanya tercengang. Bagaimana tidak jika rupanya kulkas dibagian dalam sungguh perlu untuk dibersihkan terlebih dahulu.

Qaila langsung mengelurkan apapun yang ada di dalam kulkas, ia langsung segera membersihkan bagian dalam kulkas terlebih dahulu agar layak untuk dilihat.

"Kenapa dikeluarkan semua Qai?" tanya Rayhan heran.

"Berapa tahun kulkas nggak kakak bersihkan?" tanya Qai setelah melihat sekilas Rey yang masih fokus dengan ponselnya.

"Lupa aku." Jawab Rey dengan mata yang masih fokus pada ponselnya. Rey langsung beranjak lagi dari dapur menuju kamar.

"Lagi chat sama siapa sih. Fokus banget sama hapenya." Gerutu Qai. Entah kenapa tiba-tiba ia jadi merasa kesal sendiri jadinya.

Sekitar sepuluh menit berlalu baru Rey kembali lagi ke dapur. Ia langsung membuka kantong plastik. Melihat apa saja yang dibeli Qai tadi.

Setelah Qai selesai membersihkan kulkas dan memasang lagi rak-raknya. Qai langsung merebut plastik berisi beberapa ikan yang dipegang Rey.

Tanpa mengucapkan sepatah kata, Qai langsung membawa kantong plastik ke wastafel untuk segera membersihkan ikan.

Rey sendiri dibuat kaget dengan sikap Qai yang terasa aneh. Ia terus menatap Qai yang terus fokus membersihkan beberapa ikan dengan bibir yang seperti dimanyunkan. Membuat Rey ingin sekali menarik bibir seksi yang menggoda jika terus dipandang.

"Biar aku yang teruskan Qai" Rey mulai berdiri di samping Qai.

"Nggak usah biar aku saja." Ucapan Qai bahkan terdengar jelas kalau ia sedang kesal.

"Kamu kenapa?" tanya Rey. Lelaki itu langsung memeluk Qai dari belakang.

"Aku lagi bersihin ikan kak. Awas." Usir Qai kesal.

Sejujurnya ia sendiri juga bingung kenapa tiba-tiba dirinya kesal sendiri hanya karena Rey fokus pada ponselnya tadi.

Qai langsung menghentikan aktifitas tangannya yang sedang membersihkan ikan. Jantungnya seketika terasa begitu cepat berdetak. Nafasnya juga seakan terasa berat saat Rey menciumi lehernya. Tangannya sudah masuk kedalam kaos yang Qai gunakan.

Memberikan sentuhan yang menimbulkan rasa yang mampu menggetarkan raga. Mata Qai langsung terpejam saat tangan Rey semakin liar. Menyentuhnya tanpa menyadari sedang apa Qai saat ini.

"Kak" rintih Qai.

Qai kini semakin bingung dengan dirinya sendiri. padahal baru semalam mereka saling menyatu. Saling berjanji untuk komitmen yang harus mereka bangun. Tapi kenapa secepat ini Qai merasa kesal dengan suaminya hanya karena hal kecil.

Rey langsung membalik tubuh Qai. Dengan lembut dan terasa penuh rasa, Rey mencecap bibir Qai perlahan. Tangan Rey sendiri menyusup dibagian belakang membelai punggung Qai. Berharap setelah ini rasa kesal Qai meredam.

Tangan Qai yang jelas masih bau amis akibat membersihkan ikan hanya bisa terdiam tanpa menyentuh tubuh Rey. Ia tidak mau jika nantinya Rey ikut bau amis akibat sentuhan tangannya.

Kedua mata Qai langsung terbuka begitu Rey mengakhiri aktifitas mereka. Matanya membalas tatapan Rey yang sepertinya tak ingin memutuskan pandangan mereka.

"Kamu kenapa Qai?" tanya Rey sambil mengusap bibir Qai yang semakin memerah.

"Aku nggak apa-apa."

"Entah hanya perasaan ku saja atau aku yang terbawa arus. Ucapan mu terdengar marah padaku sejak tadi."

"Kakak tadi chat dengan siapa?" tanya Qai.

Ia sudah pasrah jika Rey memandangnya seperti apa. Toh mereka sudah saling sepakat untuk saling terbuka dan saling percaya.

"Assalamualaikum" salam seseorang sambil mengeraskan suaranya.

"Waalaikumsalam" jawab keduanya pelan.

Cup

Bukanya menjawab pertanyaan Qai. Rei malah mengecup Qai dan tersenyum. Dan langsung berlalu begitu saja meninggalkan Qai yang mematung heran.

Dari pada larut dengan rasa kesalnya dan keheranannya sendiri. akhirnya Qai memilih melanjutkan pekerjaannya.

Tak lama berselang. Rey masuk kedalam dapur lagi sambil menggeret mesin cuci yang masih terbungkus kardus.

"Kakak beli mesin cuci?"

"Iya. Kita akan terbantu jika ada mesin cuci" jawab Rei sambil membuka kardus mesin cuci.

Selama belum menikah Rey lebih sering mencuci sendiri pakaiannya. Baju yang ia kenakan langsung ia cuci saat akan mandi. Agar tidak menumpuk dan membebaninya.

Namun jika masih banyak pekerjaan dan rasa lelah melandanya. Sudah pasti Rey menggunakan jasa laundry. Mudah bukan.

Rey langsung melangkah mendekati Qai saat ia telah meletakkan mesin cuci yang pas pada tempat biasanya ia mencuci baju dan berwudhu.

"Jangan cemburu lagi sama mesin cuci" bisik Rey. Dengan usil ia mengigit daun telinga Qai pelan.

"Jangan kepedean ya kak. Siapa juga yang cemburu."

"Kalau nggak cemburu apa terus tadi namanya. Ngambek karena aku fokus sama ponsel ku. Dan mengira aku chat sama perempuan lain" tebak Rey semakin membuat Qai salah tingkah. Bingung harus membela diri dengan cara apa.

"Ih pokoknya aku nggak cemburu. Lagi pula salah kakak juga kenapa nggak bilang dulu kalau mau beli mesin cuci. Biar aku gak berfikir yang tidak-tidak."

Sepertinya Qai kurang maksimal dalam hal membela dirinya saat ini. Karna Rey semakin tersenyum menatap Qai yang salah tingkah.

"Mau masaka apa kita sekarang?"

Rey yang tidak tega melihat Qai yang bingung sendiri akhirnya memilih mengganti topik pembicaraan mereka. Meneresku memberekan sayuran yang masih tergeletak diatas meja.

Mereka pun langsung masak untuk makan siang dan makan malam mereka nanti. Setelah usai mereka langsung membersihkan diri bergantian dan langsung merebahkan diri diatas ranjang setelah menunaikan kewajiban mereka.

"Lusa aku sudah masuk kerja. Hanya tinggal besok aku liburnya. Sudah mencatat apa saja yang mau kamu beli Qai?" tanya Rey.

Ia merubah posisi tidurnya dari terlentang menjadi miring menghadap Qai. Tangannya mengusap pucuk kepala Qai. Rambutnya masih terasa lembab.

"Belum aku catat kak. Tapi sepertinya akan banyak yang ingin aku beli. Boleh kan?"

"Boleh. Selama masih bisa kebeli. Oh iya setiap awal bulan kita punya tanggungan cicilan rumah. Jadi uang cicilan rumah langsung aku potong dari gajiku saja ya."

Qai mengangguk. "Kakak punya uang tabungan segitu banyak, kenapa nggak dibayar Cast saja?"

"Aku pikir dengan mencicil aku akan bisa menabung untuk keperluan tak terduga dan untuk menikahi intan saat itu."

"Jadi nama dia intan?" tanya Qai. Ia ikut merubah posisi tidurnya menjadi miring menatap lekat lelaki dengan tatapannya sedikit meredup.

Entah kenapa dadanya tiba-tiba terasa nyeri saat mendengar Rey menyebut nama perempuan lain. Nama seseorang yang membuat Rey akhirnya menerima perjodohan keluarga mereka dan akhirnya kini mereka menikah.

Rey mengangguk. "Tapi sekarang aku tidak ingin memikirkan hal itu lagi. Maaf..." lirih Rey. Ia kembali menatap Qai lagi.

"Untuk apa?"

"Aku nggak berniat membawa nama perempuan lain dalam rumah kita."

Bersambung...

Jangan lupa untuk tinggalkan jejak ya sayang kesayangan 🥰 kasih like dan komennya 💋 tab favorit juga ya ❤️

Terpopuler

Comments

Markoneng

Markoneng

Jangan sebut merk dor Rey, panggila aja DiA 😁

2022-05-11

1

Juwandi

Juwandi

semangat up kak,Diary Kayla mampir

2022-04-09

1

༄༅⃟𝐐𝗧𝗶𝘁𝗶𝗻 Arianto🇵🇸

༄༅⃟𝐐𝗧𝗶𝘁𝗶𝗻 Arianto🇵🇸

Qai...kl uda cinta y gk gk pa2 ...gk usah gengsi...saling jujur aja...aq dukung kok...🤭🤭

2022-02-20

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 KOMITMEN
2 BAB 2 SIPUT
3 BAB 3 SEPIRING BERDUA
4 BAB 4 MESIN CUCI
5 BAB 5 RIBET
6 BAB 6 BERTEMU INTAN
7 BAB 7 GARA-GARA RANJANG
8 BAB 8 TENTANG FERDI
9 BAB 9 GAGAL MANTU
10 BAB 10 GANTI NOMOR
11 BAB 11 MAGNET
12 BAB 12 BEKAL MAKAN SIANG
13 BAB 13 KEMARAHAN BERAKHIR KESENANGAN
14 BAB 14 KEDATANGAN MANTAN
15 BAB 15 QAI MILIKKU
16 BAB 16 LUPA ATAU SENGAJA
17 BAB 17 DATANG BULAN
18 BAB 18 MARI SALING MELUPAKAN
19 BAB 19 PENJELASAN INTAN
20 BAB 20 ISTRI X MANTAN PACAR
21 BAB 21 TERONG MAKAN TERONG
22 BAB 22 SEBATAS KAGUM
23 BAB 23 GAGAL MASAK
24 BAB 24 INGATAN TAK SUCI
25 BAB 25 NONGKRONG
26 BAB 26 CEMBURU MENGUASAI HATI
27 BAB 27 TEMAN ONCOM
28 BAB 28 I MISS YOU
29 BAB 29 KAMU BERSAMAKU
30 BAB 30 HONEYMOON TIPIS-TIPIS
31 BAB 31 INGIN PUNYA ANAK
32 BAB 32 PERTENGKARAN
33 BAB 33 PULANG KAMPUNG
34 BAB 34 IKUT KE SAWAH
35 BAB 35 TERJEBAK HUJAN
36 BAB 36 TRAGEDI GUBUK
37 BAB 37 KHAWATIRNYA IBU DAN MBAK
38 BAN 38 TULUS DAN TERBUKA
39 BAB 39 MIE INSTAN
40 BAB 40 PENJELASAN UNTUK RAYHAN
41 BAB 41 TULUS BERSAMA QAI
42 BAB 42 SURAT DARI QAI
43 BAB 43 MENCARI QAI
44 BAB 44 ANDAI AKU SEORANG CEO
45 BAB 45 MENJENGUK INTAN
46 BAB 46 AKU CINTA KAMU
47 BAB 47 TAWARAN RISKA
48 BAB 48 MENCETAK GOL
49 BAB 49 BUBUR AYAM
50 BAB 50 MARAH
51 BAB 51 BAIKAN
52 BAB 52 MINYAK WANGI
53 BAB 53 GAGAL BEREKSPEKTASI
54 BAB 54 MEMANJAKAN DIRI
55 BAB 55 BUAH MANGGA
56 BAB 56 RUMAH SAKIT
57 BAB 57 INGIN PULANG KAMPUNG
58 BAB 58 MENGERJAI REY
59 BAB 59 MEMAHAMI IBU HAMIL
60 BAB 60 MEMAHAMI ISTRI
61 BAB 61 JAGUNG BAKAR
62 BAB 62 MEMANJAT POHON
63 BAB 63 TERSESAT
64 BAB 64 JUALAN PEYEK
65 BAB 65 JAGA LILIN
66 BAB 66 AIR SU*SU ISTRI
67 BAB 67 PROSES MELAHIRKAN
68 BAB 68 KEDATANGAN IBU-IBU
69 BAB 69 MENGURUS BAYI PERTAMA KALI
70 BAB 70 MAN*DI BERSAMA
71 BAB 71 REZVAN SASKARA ABRAHAM
72 BAB 72 REN MAU SAMA AYAH
73 BAB 73 PAKEEETTT...
74 BAB 74 ASI DAN SUSU FORMULA
75 BAB 75 KANGEN IBUNYA REN
76 BAB 76 MEMPERSIAPKAN DIRI
77 BAB 77 PEMANASAN
78 BAB 78 MENU UTAMA
79 BAB 79 MENU UTAMA 2
80 BAB 80 GAGAL NAMBAH
Episodes

Updated 80 Episodes

1
BAB 1 KOMITMEN
2
BAB 2 SIPUT
3
BAB 3 SEPIRING BERDUA
4
BAB 4 MESIN CUCI
5
BAB 5 RIBET
6
BAB 6 BERTEMU INTAN
7
BAB 7 GARA-GARA RANJANG
8
BAB 8 TENTANG FERDI
9
BAB 9 GAGAL MANTU
10
BAB 10 GANTI NOMOR
11
BAB 11 MAGNET
12
BAB 12 BEKAL MAKAN SIANG
13
BAB 13 KEMARAHAN BERAKHIR KESENANGAN
14
BAB 14 KEDATANGAN MANTAN
15
BAB 15 QAI MILIKKU
16
BAB 16 LUPA ATAU SENGAJA
17
BAB 17 DATANG BULAN
18
BAB 18 MARI SALING MELUPAKAN
19
BAB 19 PENJELASAN INTAN
20
BAB 20 ISTRI X MANTAN PACAR
21
BAB 21 TERONG MAKAN TERONG
22
BAB 22 SEBATAS KAGUM
23
BAB 23 GAGAL MASAK
24
BAB 24 INGATAN TAK SUCI
25
BAB 25 NONGKRONG
26
BAB 26 CEMBURU MENGUASAI HATI
27
BAB 27 TEMAN ONCOM
28
BAB 28 I MISS YOU
29
BAB 29 KAMU BERSAMAKU
30
BAB 30 HONEYMOON TIPIS-TIPIS
31
BAB 31 INGIN PUNYA ANAK
32
BAB 32 PERTENGKARAN
33
BAB 33 PULANG KAMPUNG
34
BAB 34 IKUT KE SAWAH
35
BAB 35 TERJEBAK HUJAN
36
BAB 36 TRAGEDI GUBUK
37
BAB 37 KHAWATIRNYA IBU DAN MBAK
38
BAN 38 TULUS DAN TERBUKA
39
BAB 39 MIE INSTAN
40
BAB 40 PENJELASAN UNTUK RAYHAN
41
BAB 41 TULUS BERSAMA QAI
42
BAB 42 SURAT DARI QAI
43
BAB 43 MENCARI QAI
44
BAB 44 ANDAI AKU SEORANG CEO
45
BAB 45 MENJENGUK INTAN
46
BAB 46 AKU CINTA KAMU
47
BAB 47 TAWARAN RISKA
48
BAB 48 MENCETAK GOL
49
BAB 49 BUBUR AYAM
50
BAB 50 MARAH
51
BAB 51 BAIKAN
52
BAB 52 MINYAK WANGI
53
BAB 53 GAGAL BEREKSPEKTASI
54
BAB 54 MEMANJAKAN DIRI
55
BAB 55 BUAH MANGGA
56
BAB 56 RUMAH SAKIT
57
BAB 57 INGIN PULANG KAMPUNG
58
BAB 58 MENGERJAI REY
59
BAB 59 MEMAHAMI IBU HAMIL
60
BAB 60 MEMAHAMI ISTRI
61
BAB 61 JAGUNG BAKAR
62
BAB 62 MEMANJAT POHON
63
BAB 63 TERSESAT
64
BAB 64 JUALAN PEYEK
65
BAB 65 JAGA LILIN
66
BAB 66 AIR SU*SU ISTRI
67
BAB 67 PROSES MELAHIRKAN
68
BAB 68 KEDATANGAN IBU-IBU
69
BAB 69 MENGURUS BAYI PERTAMA KALI
70
BAB 70 MAN*DI BERSAMA
71
BAB 71 REZVAN SASKARA ABRAHAM
72
BAB 72 REN MAU SAMA AYAH
73
BAB 73 PAKEEETTT...
74
BAB 74 ASI DAN SUSU FORMULA
75
BAB 75 KANGEN IBUNYA REN
76
BAB 76 MEMPERSIAPKAN DIRI
77
BAB 77 PEMANASAN
78
BAB 78 MENU UTAMA
79
BAB 79 MENU UTAMA 2
80
BAB 80 GAGAL NAMBAH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!