BAB 2 SIPUT

Rey terus membelai punggung Qai yang lembab akibat keringat yang mereka hasilkan bersama. Qai memeluk Rey dan menenggelamkan wajahnya di dada lelaki yang telah memilikinya secara utuh.

"Meski menyakitkan. Ternyata ada rasa yang melegakan. Pantas saja kau main dengan perempuan lain" batin Qai sengit mengingat lelaki yang telah menjadi mantan pacarnya.

"Pasti sakitkan. Maaf ya" ucap Rey sambil mencium pucuk kepala Qai.

"Nggak apa-apa. Bukankah wajar."

"Aku mempunyai mimpi dalam membangun rumah tangga. Aku juga punya cara yang ingin aku berikan jika aku sudah menikah. Jadi terima semua perlakuan ku apapun itu. Selama bukan hal yang salah coba terimalah. Tapi jika kamu tidak merasa nyaman dengan sikap ku atau pun cara ku ke kamu. Kamu terus terang saja. Karena aku tidak mau kamu melakukan apapun dengan ku karena terpaksa."

"Kalau begitu aku pun boleh melakukan apapun pada mu sesuai kemauan ku?" tanya Qai sambil mendongakkan wajahnya menatap Rey.

"Iya!" Ucap Rei singkat.

Tangan Rey membelai wajah Qai. Membuat perempuan yang telah resmi menjadi seorang istri itu memejamkan matanya dan menikmati sentuhan tangan Rey.

Qai langsung membuka kedua matanya setelah wajahnya di tiup Rey. "Kenapa?"

"Udah ngantuk?" tanya Rey yang nggak peka.

Qai menggelengkan kepalanya. "Jadi aku harus panggil kamu apa?"

"Terserah kamu saja. Senyamannya kamu. Panggil nama aku langsung juga boleh."

"Mana boleh begitu."

"Memangnya kenapa?"

"Kamu kan suami aku, dan lagi usia kamu lebih tua 6 tahun" jelas Qai.

"Tapi kan aku sendiri yang memperbolehkan kamu manggil nama ku langsung."

Qai menggelengkan kepalanya tidak setuju. "Tetap saja itu nggak sopan."

"Jadi?"

"Jadi?" Qai jadi ikut bingung.

"Jadi kamu mau panggil aku apa?"

"Aku bingung."

Rei mengangguk. "Pikirkan besok saja karena aku mau lagi."

Qai langsung menegang begitu saja mendengar ucapan Rey yang terang-terangan.

"Tapi itu masih sakit" Lirih Qai malu. Bahkan wajahnya sudah bersemu merah karena ucapannya sendiri.

"Aku tahu, makannya aku mau yang lain" ucap Rey sambil mengusap bibir Qai yang jelas terlihat membengkak.

Dan akhirnya mereka saling bercecap mesra. Sebagai obat penghantar tidur mereka berdua. Karena pada kenyataannya, mereka langsung terlelap begitu saja setelah saling berbelit.

...***...

Qai mulai mengerjapkan kedua matanya. Merasakan silau karena sinar matahari masuk melalui celah jendela yang sudah dibuka.

Sedangkan gordeng terus bergerak pelan karena tertiup angin. Pagi ini sepertinya nampak cerah. Walau Qai belum melihat bagaimana cuaca diluar saat ini.

Mata Qai langsung tertuju pada jam yang terpasang pada dinding kamar. Jam sudah menunjukkan pukul 07.00 WIB. Spontan Qai langsung duduk, nyawanya kini benar-benar terkumpul. Dan menyadari kalau ia bangun terlalu siang.

"Sudah bangun?" tanya Rey yang tiba-tiba masuk kedalam kamar.

"Maaf aku kesiangan kak."

Rey tersenyum menatap Qai. Ia melangkah mendekati ranjang mereka dan langsung duduk di tepi ranjang.

"Jadi kamu memanggilku kak?" tanya Rey menatap Qai inten. Kedua bola matanya sudah menjalar kemana-mana dengan sangat nakal. Seolah sedang menghitung seberapa banyak karya yang telah ia buat semalam.

Qai mengangguk. Sepertinya perempuan itu tidak menyadari jika mata lelaki yang memandangnya dengan mata nakalnya sedang mengabsen tubuhnya.

"Kalau nggak suka, aku akan pikirkan yang lain."

"Aku suka kok. Kamu sengaja menggoda ku atau apa?" tanya Rey. Tangannya dengan jahil menarik pelan pucuk si gunung yang terpampang nyata sejak tadi.

Spontan Qai menarik selimut agar dadanya tertutupi. Kini ia sadar jika mata lelaki didepannya ini sudah menatapnya dengan pandangan lain.

"Aku nggak sengaja" lirik Qai malu.

Tangan Rey menyentuh dagu Qai. Ia langsung mendekatkan wajahnya dan mengecup bibir Qai sejenak. "Morning kiss."

Wajah Qai semakin merah padam. Jujur dia pun tidak menyangka apakah sikap lelaki yang baru beberapa hari menjadi suaminya ini akan terus bersikap seperti ini.

"Maafkan aku bangun kesiangan kak" Ucap Qai tak enak hati.

"Nggak masalah" Rey langsung menarik selimut yang menutupi tubuh tanpa benang Qai. Dan langsung menggendongnya.

"Kak."

"Kamu harus cepat membersihkan diri" ucap Rey sambil melangkah menuju kamar mandi.

"Tapi aku bisa jalan sendiri kak."

Rey langsung menurunkan Qai saat sudah didalam kamar mandi. "Aku yakin kamu akan jalan seperti siput." Ejek Rey bercanda. "Mau aku bantu mandi atau…"

"Aku mandi sendiri kak" dengan cepat Qai memotong ucapan Rey.

Pikiran Qai sudah menjalar kemanapun jika harus menerima tawaran Rey yang akan menjadi pengalaman baru jika ia terima.

"Panggil aku saat sudah selesai." Ucap Rey yang langsung keluar dari kamar mandi.

Qai terdiam. Menatap pantulan dirinya pada cermin yang ada disana. Ia langsung tersenyum saat mengingat adegan ia dan Rey semalam. Sentuhan yang baru pertama kali ia rasakan. Ternyata kini terasa candu jika terus di ingat lagi.

Mungkin ini lah kenapa mantan pacarnya selalu mengajaknya melakukan hal seperti ini. Karena memang rasanya bahkan sulit untuk didefinisikan.

Qai menghitung seberapa banyak jejak yang Rey tinggalkan pada kulitnya yang sudah tidak mulus lagi.

Hingga membuat Qai bergidik sendiri. karena bukan hanya dileher dan dada saja yang banyak jejak-jejak Rey. Tapi juga di punggungnya.

"Dia seperti orang yang sedang kelaparan" gumam Qai.

Qai langsung membasahi seluruh tubuhnya. Membersihkan diri walau jejak-jejak semalam tidak akan luntur terbawa air yang mengalir mengguyur tubuhnya.

Hampir setengah jam Qai berada didalam kamar mandi. Ia langsung keluar dengan tubuh dililit handuk. Jika tadi ia sempat kesal karena Rey mengatainya akan berjalan seperti siput. Kini ia menyadari jika ucapan suaminya itu benar.

Sakit di bagian intinya tidak bisa ia abaikan begitu saja. Bagaimana mungkin jika semalam ia kesakitan dan juga merasakan keenakan dan sekarang juga meninggalkan rasa sakit.

"Tuh kan apa aku bilang. Jalan mu akan seperti siput sayang." Ucap Rey spontan dan dengan sadar. Ia langsung mengangkat tubuh Qai dan mendudukkan ditepi ranjang.

Kata sayang yang keluar dari mulut Rey, kini sukses membuat detak jantung Qai bekerja dengan sangat cepat. Ia menatap punggung Rey yang tengah mengambil pakaiannya di dalam lemari.

"Jangan buat aku terkejut kak. Aku buka mantan pacar kakak."

Rey tersenyum mendengar ucapan Qai yang jelas terdapat rasa kesal dalam kalimatnya. Ia terus mengambil pakaian dalam dan baju yang sekiranya nyaman untuk dikenakan Qai.

Rey balik badan melangkah mendekati Qai. Istrinya itu sudah menatapnya dengan sangat dalam.

"Sudah aku katakana semalam dengan sangat jelas. Tapi jika kamu nggak nyaman aku panggil sayang it's ok!"

"Bukan begitu kak. Aku…" gugup sendiri sekarang Qai.

"Jangan pikirkan orang lain selain kita berdua. Karena apapun yang aku lakukan itu murni yang ingin aku lakukan pada istri ku. Aku tidak membayangkan kamu adalah orang lain" jelas Rey.

"Aku bisa pakai sendiri kak" ucap Qai.

Dengan mudahnya Rey duduk jongkok didepannya. Sedangkan kedua tangannya melebarkan pakaian dalamnya seolah memintanya untuk memasukkan kedua kakinya.

"Aku ingin membantu mu" ucap Rey menatap kedua mata Qai dengan intens. "Tapi jika kamu nggak nyaman…"

Belum selesai Rey melangsungkan ucapannya, kedua kaki Qai sudah masuk. Dan saat itu juga Rey langsung menaikkan keatas.

Setelah itu Rey melepas handuk yang melilit tubuh istrinya. Ia langsung naik keatas ranjang membantu Qai menggunakan pakaian dalam bagian atasnya.

Setelah menyatukan pengaitnya, Rey menenggelamkan wajahnya pada leher Qai.

Mata Qai langsung terpejam begitu saja merasakan sapuan hangat nafas lelaki yang kini memeluknya erat dari belakang.

"Kunci rumah tangga harus saling terbuka dan saling percaya Qai" ucap Rey berbisik. "Kita harus membangun semuanya sejak saat ini."

Bersambung…

Jangan lupa untuk tinggalkan jejak ya sayang kesayangan 🥰 kasih like dan komennya 💋 tab favorit juga ya ❤️

Setelah magrib insha Allah lanjut update Arjuno dan Zantisya 🤭

Terpopuler

Comments

Cut SNY@"GranyCUT"

Cut SNY@"GranyCUT"

Betul, tapi bisakah komitmen itu terjaga?

2023-10-23

0

Nirwana Asri

Nirwana Asri

awal yang panas 😍

2022-08-10

0

Markoneng

Markoneng

wah, mantep bgt prinsip bang Rey. Semoga tetep seperti itu sampai EnD 😁

2022-05-11

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 KOMITMEN
2 BAB 2 SIPUT
3 BAB 3 SEPIRING BERDUA
4 BAB 4 MESIN CUCI
5 BAB 5 RIBET
6 BAB 6 BERTEMU INTAN
7 BAB 7 GARA-GARA RANJANG
8 BAB 8 TENTANG FERDI
9 BAB 9 GAGAL MANTU
10 BAB 10 GANTI NOMOR
11 BAB 11 MAGNET
12 BAB 12 BEKAL MAKAN SIANG
13 BAB 13 KEMARAHAN BERAKHIR KESENANGAN
14 BAB 14 KEDATANGAN MANTAN
15 BAB 15 QAI MILIKKU
16 BAB 16 LUPA ATAU SENGAJA
17 BAB 17 DATANG BULAN
18 BAB 18 MARI SALING MELUPAKAN
19 BAB 19 PENJELASAN INTAN
20 BAB 20 ISTRI X MANTAN PACAR
21 BAB 21 TERONG MAKAN TERONG
22 BAB 22 SEBATAS KAGUM
23 BAB 23 GAGAL MASAK
24 BAB 24 INGATAN TAK SUCI
25 BAB 25 NONGKRONG
26 BAB 26 CEMBURU MENGUASAI HATI
27 BAB 27 TEMAN ONCOM
28 BAB 28 I MISS YOU
29 BAB 29 KAMU BERSAMAKU
30 BAB 30 HONEYMOON TIPIS-TIPIS
31 BAB 31 INGIN PUNYA ANAK
32 BAB 32 PERTENGKARAN
33 BAB 33 PULANG KAMPUNG
34 BAB 34 IKUT KE SAWAH
35 BAB 35 TERJEBAK HUJAN
36 BAB 36 TRAGEDI GUBUK
37 BAB 37 KHAWATIRNYA IBU DAN MBAK
38 BAN 38 TULUS DAN TERBUKA
39 BAB 39 MIE INSTAN
40 BAB 40 PENJELASAN UNTUK RAYHAN
41 BAB 41 TULUS BERSAMA QAI
42 BAB 42 SURAT DARI QAI
43 BAB 43 MENCARI QAI
44 BAB 44 ANDAI AKU SEORANG CEO
45 BAB 45 MENJENGUK INTAN
46 BAB 46 AKU CINTA KAMU
47 BAB 47 TAWARAN RISKA
48 BAB 48 MENCETAK GOL
49 BAB 49 BUBUR AYAM
50 BAB 50 MARAH
51 BAB 51 BAIKAN
52 BAB 52 MINYAK WANGI
53 BAB 53 GAGAL BEREKSPEKTASI
54 BAB 54 MEMANJAKAN DIRI
55 BAB 55 BUAH MANGGA
56 BAB 56 RUMAH SAKIT
57 BAB 57 INGIN PULANG KAMPUNG
58 BAB 58 MENGERJAI REY
59 BAB 59 MEMAHAMI IBU HAMIL
60 BAB 60 MEMAHAMI ISTRI
61 BAB 61 JAGUNG BAKAR
62 BAB 62 MEMANJAT POHON
63 BAB 63 TERSESAT
64 BAB 64 JUALAN PEYEK
65 BAB 65 JAGA LILIN
66 BAB 66 AIR SU*SU ISTRI
67 BAB 67 PROSES MELAHIRKAN
68 BAB 68 KEDATANGAN IBU-IBU
69 BAB 69 MENGURUS BAYI PERTAMA KALI
70 BAB 70 MAN*DI BERSAMA
71 BAB 71 REZVAN SASKARA ABRAHAM
72 BAB 72 REN MAU SAMA AYAH
73 BAB 73 PAKEEETTT...
74 BAB 74 ASI DAN SUSU FORMULA
75 BAB 75 KANGEN IBUNYA REN
76 BAB 76 MEMPERSIAPKAN DIRI
77 BAB 77 PEMANASAN
78 BAB 78 MENU UTAMA
79 BAB 79 MENU UTAMA 2
80 BAB 80 GAGAL NAMBAH
Episodes

Updated 80 Episodes

1
BAB 1 KOMITMEN
2
BAB 2 SIPUT
3
BAB 3 SEPIRING BERDUA
4
BAB 4 MESIN CUCI
5
BAB 5 RIBET
6
BAB 6 BERTEMU INTAN
7
BAB 7 GARA-GARA RANJANG
8
BAB 8 TENTANG FERDI
9
BAB 9 GAGAL MANTU
10
BAB 10 GANTI NOMOR
11
BAB 11 MAGNET
12
BAB 12 BEKAL MAKAN SIANG
13
BAB 13 KEMARAHAN BERAKHIR KESENANGAN
14
BAB 14 KEDATANGAN MANTAN
15
BAB 15 QAI MILIKKU
16
BAB 16 LUPA ATAU SENGAJA
17
BAB 17 DATANG BULAN
18
BAB 18 MARI SALING MELUPAKAN
19
BAB 19 PENJELASAN INTAN
20
BAB 20 ISTRI X MANTAN PACAR
21
BAB 21 TERONG MAKAN TERONG
22
BAB 22 SEBATAS KAGUM
23
BAB 23 GAGAL MASAK
24
BAB 24 INGATAN TAK SUCI
25
BAB 25 NONGKRONG
26
BAB 26 CEMBURU MENGUASAI HATI
27
BAB 27 TEMAN ONCOM
28
BAB 28 I MISS YOU
29
BAB 29 KAMU BERSAMAKU
30
BAB 30 HONEYMOON TIPIS-TIPIS
31
BAB 31 INGIN PUNYA ANAK
32
BAB 32 PERTENGKARAN
33
BAB 33 PULANG KAMPUNG
34
BAB 34 IKUT KE SAWAH
35
BAB 35 TERJEBAK HUJAN
36
BAB 36 TRAGEDI GUBUK
37
BAB 37 KHAWATIRNYA IBU DAN MBAK
38
BAN 38 TULUS DAN TERBUKA
39
BAB 39 MIE INSTAN
40
BAB 40 PENJELASAN UNTUK RAYHAN
41
BAB 41 TULUS BERSAMA QAI
42
BAB 42 SURAT DARI QAI
43
BAB 43 MENCARI QAI
44
BAB 44 ANDAI AKU SEORANG CEO
45
BAB 45 MENJENGUK INTAN
46
BAB 46 AKU CINTA KAMU
47
BAB 47 TAWARAN RISKA
48
BAB 48 MENCETAK GOL
49
BAB 49 BUBUR AYAM
50
BAB 50 MARAH
51
BAB 51 BAIKAN
52
BAB 52 MINYAK WANGI
53
BAB 53 GAGAL BEREKSPEKTASI
54
BAB 54 MEMANJAKAN DIRI
55
BAB 55 BUAH MANGGA
56
BAB 56 RUMAH SAKIT
57
BAB 57 INGIN PULANG KAMPUNG
58
BAB 58 MENGERJAI REY
59
BAB 59 MEMAHAMI IBU HAMIL
60
BAB 60 MEMAHAMI ISTRI
61
BAB 61 JAGUNG BAKAR
62
BAB 62 MEMANJAT POHON
63
BAB 63 TERSESAT
64
BAB 64 JUALAN PEYEK
65
BAB 65 JAGA LILIN
66
BAB 66 AIR SU*SU ISTRI
67
BAB 67 PROSES MELAHIRKAN
68
BAB 68 KEDATANGAN IBU-IBU
69
BAB 69 MENGURUS BAYI PERTAMA KALI
70
BAB 70 MAN*DI BERSAMA
71
BAB 71 REZVAN SASKARA ABRAHAM
72
BAB 72 REN MAU SAMA AYAH
73
BAB 73 PAKEEETTT...
74
BAB 74 ASI DAN SUSU FORMULA
75
BAB 75 KANGEN IBUNYA REN
76
BAB 76 MEMPERSIAPKAN DIRI
77
BAB 77 PEMANASAN
78
BAB 78 MENU UTAMA
79
BAB 79 MENU UTAMA 2
80
BAB 80 GAGAL NAMBAH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!