BAB 5 RIBET

Qai terus menatap wajah Rey yang sudah terlelap terbawa arus indahnya mimpi. Lelaki yang telah menyentuh raganya ini langsung terbuai mimpi setelah mereka melakukan hal menyenangkan sebagai pengantar tidur siang mereka.

Tangan Qai menyentuh perlahan seluruh wajah Rey yang nampak manis dipandang. Senyum Qai langsung menghiasi wajahnya saat tangannya berhenti tepat pada bibir Suaminya.

Membayangkan lagi bagaimana panasnya pertempuran mereka setengah jam yang lalu. Membuat Qai tidak melunturkan senyum diwajahnya yang ayu.

"Apa secepat ini perasaan ku? Walau aku belum yakin. Tapi aku benar-benar nggak mau kehilangan mu kak" gumam Qai. Setelahnya, Qai langsung ikut terlelap sambil memeluk Rey dengan erat.

Tidur siang keduanya begitu sangat lelap dengan tetap saling memeluk. Entah bagaimana bisa tubuh mereka seperti enggan bergerak. Seperti sudah nyaman bersentuh kulit dalam pelukan.

Rey mulai mengerjapkan matanya. Ia langsung tersenyum melihat Qai yang masih lelap memeluknya.

"Astaghfirullah..." pekik Rey setelah melihat jam pada dinding kamar mereka.

"Kenapa kak?" tanya Qai yang spontan bangun karena terkejut mendengarkan suara pekikan Rey yang tiba-tiba menggema di telinganya.

"Sudah jam lima Qai"

"Apa!" pekik Qai spontan melihat jam dinding.

Mereka tanpa sadar beranjak dari tempat tidur dengan tubuh yang tanpa sehelai benang. Lari cepat-cepatan masuk kedalam kamar mandi.

"Kyaaa... hemp..." teriakan Qai langsung dibungkam oleh Rey.

"Jangan teriak-teriak Qai. Takut didengar orang nanti dikira kamu aku apain."

"Lagian kakak ngapain nggak pake baju kaya gini?" tanya Qai tanpa menyadari diri sendiri.

"Memangnya kamu pakai baju?" tanya Rey. Tangannya menarik pucuk gunung yang masih berwarna merah muda.

"Aaa..." Qai jadi teriak lagi saat sadar dirinya tak beda jauh dengan Rey.

Sebelum pintu kamar mandi ditutup oleh Qai. Rey dengan sigap menuyusul sang istri masuk kedalam kamar mandi.

Hanya karena mandi bersama mereka harus berdebat sebentar. Namun akhirnya keduanya mandi bersama.

Qai dan Rey tertawa terbahak-bahak setelah menunaikan kewajiban mereka. Keduanya mengingat bagaimana mereka tadi mandi bersama seperti orang lomba Agustusan. Siapa cepat dia yang jelas menang.

"Lain kali kita harus mandi bersama dengan benar Qai" ucap Rey setelah tawa keduanya mereda.

"Mandi dengan benar yang seperti apa maksudnya kak?" tanya Qai yang tiba-tiba blank.

"Nanti juga kamu tahu. Duduk didepan yuk?"

Sambil menunggu waktu magrib. Qai dan Rey duduk diteras rumah mereka. Disana ada sebuah motor terparkir. Kendaraan yang digunakan Rey selama pergi bekerja.

"Gersang banget sih kak."

"Iya juga ya."

"Kapan-kapan boleh aku tambahi tanaman kak?"

"Lakukan sesuka mu."

Qai langsung mengangguk. Ia langsung beranjak dari kursinya.

"Mau kemana?"

"Kakak mau aku buatkan air hangat?" tawar Qai.

"Boleh."

"Mau kopi atau teh kak?"

"Su*su." Jawab Rey menggoda.

"Tapi tadi kan aku nggak beli su*su kak."

"Ada kok."

"Kakak tarok dimana?" tanya Qai dengan wajah seriusnya.

"Itu..." jawab Rey sambil menunjuk da*da Qai menggunakan dagunya.

Spontan kedua tangan Qai menyilang didepan dadanya. "Mau magrib masih sempatnya kak mesum."

"Ya kan tadi nawarin."

"Tapi pilihanya kopi apa teh kak."

"Teh saja. Jangan banyak-banyak gulanya ya."

"Kalau nggak manis gimana kak?"

"Kan ada kamu."

Spontan Qai memukul lengan Rey yang ternyata usil menggombalinya. "Aku ke dapur."

.

.

.

"Keluar yuk." Ajak Rey setelah mereka menyelesaikan makan malam.

"Kemana kak?"

"Kemana saja. Mumpung malam minggu ini."

"Ayolah."

Mereka pun langsung berganti pakaian. Rei menggunakan celana jeans selutut dengan kaos oblong. Sedangkan Qai memakai celana Jeans panjang dan kaos panjang. Rambutnya ia ikat kuda dan memakai make up tipis-tipis agar wajahnya semakin merona.

"Aku lupa belum beli helm untuk mu Qai." Ucap Rey saat mereka akan keluar dari gerbang.

"Jalan sekalian kita beli helm kak."

"Benar juga."

Setelah membeli pelindung kepala untuk keamanan mereka selama mengendarai motor. Rey langsung melaju melihat keindahan kota pada malam hari.

Lampu-lampu jalanan dengan hiasan sedemikian rupa mampu memanjakan mata saat melintasinya. Qai sangat senang karena baru kali ini ia kencan dengan mengendari roda dua.

Karena mantan pacarnya anak orang kaya raya. Jadi mana mungkin ia dulu kencan mengendari motor seperti saat ini.

Tangan Qai langsung melingkar erat pada tubuh Rey. Ia menghirup aroma wangi dari punggu lelaki yang fokus mengendarai motor metiknya.

"Ingin makan apa Qai?" tanya Rey tiba-tiba.

"Kakak ingin apa?"

Memang suka ribet kalau urusan seperti ini melibatkan perempuan. Ditanya bukanya dijawab malah balik tanya.

"Aku ikut kamu maunya apa."

"Kalau begitu terserah kakak."

Bukan ini jawaban yang diinginkan Rey. Ia langsung menepikan kendaraan yang membawa mereka berkeliling.

"Aku mau kamu yang pilih Qai."

"Tapi aku nggak ingin apapun kak."

"Jadi?"

"Ya nggak usah beli apa-apa kak. Kita cukup muter-muter lalu pulang."

Karena malas berdebat perihal yang tidak keduanya inginkan. Kini Rey langsung melajukan motor matiknya itu. Keliling kota tanpa tujuan jelas.

"Kak kita beli es boba dulu yuk. Aku haus."

Dan akhirnya perempuan yang sudah menjelma menjadi istri Rayhan Abraham ini meminta sesuatu untuk dibeli.

.

.

.

Sesampainya dirumah, mereka langsung membersihkan diri. Keduanya pun langsung merebahkan diri mereka diatas ranjang.

"Sepertinya kita harus beli ranjang baru Qai."

"Untuk apa kak?"

"Untuk kita pakai tidurlah. untuk apa lagi."

"Terus ranjang ini mau dikemanain?"

"Di taro di kamar samping. Kita beli yang baru yang lebih lebar."

"Menurutku ini masih sangat layak kita pakai kak. Jadi nggak usah beli lagi."

"Biar mempermudah kita Qai."

"Maksudnya?" heran sekarang Qai dengan kalimat yang keluar dari bibir Rey.

Rey langsung menindih Qai tanpa diduga. "Agar pergerakan kita saat seperti ini lebih leluasa." Ucap Rey yang langsung memagut bi*bir Qai yang membuatnya candu tanpa disadari.

Dan malam ini mereka melakukan lagi hubungan yang lazim dilakukan pasangan pengantin yang masih hangat-hangatnya. Memadu dengan rasa mau, saling membalas perbuatan satu sama lainnya.

Qai sendiri pun entah kenapa merasa menerima dengan senang hati perlakukan yang diberikan Rey saat ini padanya.

Meski tanpa mengenal lebih dalam satu sama lainnya. Belum memahami karakter masing-masing. Sepertinya keduanya mengabaikan itu semua.

Karena menikmati apa yang mereka lakukan saat ini adalah hal yang lebih utama. Berharap dengan keintiman hubungan keduanya dapat segera menumbuhkan rasa yang seharusnya ada didalam istana yang baru mereka bangun saat ini.

Qai memandang lagi wajah Rey yang terlelap. Setelah usai melakukan pergerakan peluh, mereka sempat saling memeluk dan saling berbincang sebelum akhirnya Rey terlelap lebih dulu.

"Entah apa niat hati kita saat ini. Entah karena nafsu belaka yang perlu disalurkan atau karena sebuah hubungan dan harapan agar kita memiliki rasa. Tapi harus aku akui, aku benar-benar kau buat nyaman kak."

Bersambung...

Butuh visual nggak ini. sukanya visual Indonesia atau luar negeri. Atau ada yang mau rekomendasi Monggo 😊 kalau nggak kita hallu masing-masing aja gimana? aku nggak punya gambaran tokoh soalnya 😂

Jangan lupa untuk tinggalkan jejak ya sayang kesayangan 🥰 kasih like dan komennya 💋 tab favorit juga ya ❤️

Terpopuler

Comments

Markoneng

Markoneng

semoga rasa itu lekas tumbuh subur dihati kalian 😊

2022-05-11

1

Lee

Lee

Sdahq fvorit kak semangat yaa
mmpir jg ktmptq

2022-03-08

0

Duwi Hariani

Duwi Hariani

pokoknya yg bening thor buat cuci mta😁🤣

2022-02-22

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 KOMITMEN
2 BAB 2 SIPUT
3 BAB 3 SEPIRING BERDUA
4 BAB 4 MESIN CUCI
5 BAB 5 RIBET
6 BAB 6 BERTEMU INTAN
7 BAB 7 GARA-GARA RANJANG
8 BAB 8 TENTANG FERDI
9 BAB 9 GAGAL MANTU
10 BAB 10 GANTI NOMOR
11 BAB 11 MAGNET
12 BAB 12 BEKAL MAKAN SIANG
13 BAB 13 KEMARAHAN BERAKHIR KESENANGAN
14 BAB 14 KEDATANGAN MANTAN
15 BAB 15 QAI MILIKKU
16 BAB 16 LUPA ATAU SENGAJA
17 BAB 17 DATANG BULAN
18 BAB 18 MARI SALING MELUPAKAN
19 BAB 19 PENJELASAN INTAN
20 BAB 20 ISTRI X MANTAN PACAR
21 BAB 21 TERONG MAKAN TERONG
22 BAB 22 SEBATAS KAGUM
23 BAB 23 GAGAL MASAK
24 BAB 24 INGATAN TAK SUCI
25 BAB 25 NONGKRONG
26 BAB 26 CEMBURU MENGUASAI HATI
27 BAB 27 TEMAN ONCOM
28 BAB 28 I MISS YOU
29 BAB 29 KAMU BERSAMAKU
30 BAB 30 HONEYMOON TIPIS-TIPIS
31 BAB 31 INGIN PUNYA ANAK
32 BAB 32 PERTENGKARAN
33 BAB 33 PULANG KAMPUNG
34 BAB 34 IKUT KE SAWAH
35 BAB 35 TERJEBAK HUJAN
36 BAB 36 TRAGEDI GUBUK
37 BAB 37 KHAWATIRNYA IBU DAN MBAK
38 BAN 38 TULUS DAN TERBUKA
39 BAB 39 MIE INSTAN
40 BAB 40 PENJELASAN UNTUK RAYHAN
41 BAB 41 TULUS BERSAMA QAI
42 BAB 42 SURAT DARI QAI
43 BAB 43 MENCARI QAI
44 BAB 44 ANDAI AKU SEORANG CEO
45 BAB 45 MENJENGUK INTAN
46 BAB 46 AKU CINTA KAMU
47 BAB 47 TAWARAN RISKA
48 BAB 48 MENCETAK GOL
49 BAB 49 BUBUR AYAM
50 BAB 50 MARAH
51 BAB 51 BAIKAN
52 BAB 52 MINYAK WANGI
53 BAB 53 GAGAL BEREKSPEKTASI
54 BAB 54 MEMANJAKAN DIRI
55 BAB 55 BUAH MANGGA
56 BAB 56 RUMAH SAKIT
57 BAB 57 INGIN PULANG KAMPUNG
58 BAB 58 MENGERJAI REY
59 BAB 59 MEMAHAMI IBU HAMIL
60 BAB 60 MEMAHAMI ISTRI
61 BAB 61 JAGUNG BAKAR
62 BAB 62 MEMANJAT POHON
63 BAB 63 TERSESAT
64 BAB 64 JUALAN PEYEK
65 BAB 65 JAGA LILIN
66 BAB 66 AIR SU*SU ISTRI
67 BAB 67 PROSES MELAHIRKAN
68 BAB 68 KEDATANGAN IBU-IBU
69 BAB 69 MENGURUS BAYI PERTAMA KALI
70 BAB 70 MAN*DI BERSAMA
71 BAB 71 REZVAN SASKARA ABRAHAM
72 BAB 72 REN MAU SAMA AYAH
73 BAB 73 PAKEEETTT...
74 BAB 74 ASI DAN SUSU FORMULA
75 BAB 75 KANGEN IBUNYA REN
76 BAB 76 MEMPERSIAPKAN DIRI
77 BAB 77 PEMANASAN
78 BAB 78 MENU UTAMA
79 BAB 79 MENU UTAMA 2
80 BAB 80 GAGAL NAMBAH
Episodes

Updated 80 Episodes

1
BAB 1 KOMITMEN
2
BAB 2 SIPUT
3
BAB 3 SEPIRING BERDUA
4
BAB 4 MESIN CUCI
5
BAB 5 RIBET
6
BAB 6 BERTEMU INTAN
7
BAB 7 GARA-GARA RANJANG
8
BAB 8 TENTANG FERDI
9
BAB 9 GAGAL MANTU
10
BAB 10 GANTI NOMOR
11
BAB 11 MAGNET
12
BAB 12 BEKAL MAKAN SIANG
13
BAB 13 KEMARAHAN BERAKHIR KESENANGAN
14
BAB 14 KEDATANGAN MANTAN
15
BAB 15 QAI MILIKKU
16
BAB 16 LUPA ATAU SENGAJA
17
BAB 17 DATANG BULAN
18
BAB 18 MARI SALING MELUPAKAN
19
BAB 19 PENJELASAN INTAN
20
BAB 20 ISTRI X MANTAN PACAR
21
BAB 21 TERONG MAKAN TERONG
22
BAB 22 SEBATAS KAGUM
23
BAB 23 GAGAL MASAK
24
BAB 24 INGATAN TAK SUCI
25
BAB 25 NONGKRONG
26
BAB 26 CEMBURU MENGUASAI HATI
27
BAB 27 TEMAN ONCOM
28
BAB 28 I MISS YOU
29
BAB 29 KAMU BERSAMAKU
30
BAB 30 HONEYMOON TIPIS-TIPIS
31
BAB 31 INGIN PUNYA ANAK
32
BAB 32 PERTENGKARAN
33
BAB 33 PULANG KAMPUNG
34
BAB 34 IKUT KE SAWAH
35
BAB 35 TERJEBAK HUJAN
36
BAB 36 TRAGEDI GUBUK
37
BAB 37 KHAWATIRNYA IBU DAN MBAK
38
BAN 38 TULUS DAN TERBUKA
39
BAB 39 MIE INSTAN
40
BAB 40 PENJELASAN UNTUK RAYHAN
41
BAB 41 TULUS BERSAMA QAI
42
BAB 42 SURAT DARI QAI
43
BAB 43 MENCARI QAI
44
BAB 44 ANDAI AKU SEORANG CEO
45
BAB 45 MENJENGUK INTAN
46
BAB 46 AKU CINTA KAMU
47
BAB 47 TAWARAN RISKA
48
BAB 48 MENCETAK GOL
49
BAB 49 BUBUR AYAM
50
BAB 50 MARAH
51
BAB 51 BAIKAN
52
BAB 52 MINYAK WANGI
53
BAB 53 GAGAL BEREKSPEKTASI
54
BAB 54 MEMANJAKAN DIRI
55
BAB 55 BUAH MANGGA
56
BAB 56 RUMAH SAKIT
57
BAB 57 INGIN PULANG KAMPUNG
58
BAB 58 MENGERJAI REY
59
BAB 59 MEMAHAMI IBU HAMIL
60
BAB 60 MEMAHAMI ISTRI
61
BAB 61 JAGUNG BAKAR
62
BAB 62 MEMANJAT POHON
63
BAB 63 TERSESAT
64
BAB 64 JUALAN PEYEK
65
BAB 65 JAGA LILIN
66
BAB 66 AIR SU*SU ISTRI
67
BAB 67 PROSES MELAHIRKAN
68
BAB 68 KEDATANGAN IBU-IBU
69
BAB 69 MENGURUS BAYI PERTAMA KALI
70
BAB 70 MAN*DI BERSAMA
71
BAB 71 REZVAN SASKARA ABRAHAM
72
BAB 72 REN MAU SAMA AYAH
73
BAB 73 PAKEEETTT...
74
BAB 74 ASI DAN SUSU FORMULA
75
BAB 75 KANGEN IBUNYA REN
76
BAB 76 MEMPERSIAPKAN DIRI
77
BAB 77 PEMANASAN
78
BAB 78 MENU UTAMA
79
BAB 79 MENU UTAMA 2
80
BAB 80 GAGAL NAMBAH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!