BAB 3 SEPIRING BERDUA

Setelah Qaila menggunakan pakaian lengkap. Rayhan langsung mengajak Qaila kedapur. Disana terdapat meja kecil dan dua kursi khusus untuk tempat makan. Dimeja sudah terdapat telur goreng dan tumis kacang panjang.

"Kakak yang masak ini?" tanya Qai. Ia langsung duduk begitu Rey menarik kursi untuknya.

"Siapa lagi kalau bukan aku." Jawan Rey yang langsung ikut duduk.

"Seharusnya aku yang melakukan ini. Maaf ya kak karena aku tidur nggak tahu waktu."

"Bukan sebuah keharusan juga untuk mu Qai. Siapapun yang sempat baik aku ataupun kamu itu sama saja sayang" tutur Rey sambil mengambilkan nasi didalam magicom untuk mereka berdua.

"Tapi itu kan tugas perempuan kak." Ucap Qai sambil mengisi piringnya dengan tumis kacang dan telur goreng.

"Kodrat perempuan itu ada empat. Kamu tahu kan?"

Qai mengangguk. "Haid, hamil, melahirkan, dan menyusui."

"Top" Rey mengacungkan kedua jempol tangannya.

"Jadi hal rumah tangga lainnya mari kita lakukan bersama-sama."

Qai tersenyum menatap Rey. Ia benar-benar tersanjung dengan lelaki didepannya kini. Sungguh tidak ia sangka akan bertemu dan menikah dengan lelaki sehangat Rey.

"Huuufff…" Rey meniup wajah Qai yang melamun menatapnya.

"Kak."

"Kalau terus melamun, kapan kita sarapannya?"

Qai langsung sadar. Ia menatap piringnya yang sudah terisi penuh. "Kakak nggak makan?"

"Makan."

"Terus mana piring kakak."

Rey langsung beranjak dan memindahkan kursinya untuk duduk di samping Qai.

"Salah satu keinginanku juga adalah makan berdua dengan piring yang sama."

Sudah tidak ada lagi pembicaraan diantara keduannya. Mereka menikmati makanan sederhana yang tersaji diatas meja makan.

Makan dalam diam dengan mata sesekali berpandangan. Dan sesekali saling menyuapkan makanan satu sama lainnya.

Setelah selesai makan hingga entah berapa kali menambah nasi. Kini Qaila mencuci piring bekas makan mereka sedangkan Rey langsung menyapu seluruh rumah. Hal seperti ini sudah biasa di lakukan lelaki mantan bujangan ini.

Setelah Qai selesai mencuci piring. Ia berniat meneruskan pekerjaan Rey yang belum selesai menyapu. Namun suaminya itu justru menyuruhnya duduk diruang tv.

"Loh mas Rayhan masih nyapu sendiri? mana istrinya?" tanya bu Romlah saat Rey membuka gerbang untuk membuang sampah yang telah ia sapu. Ibu Romlah adalah tetangga rumah Rey.

"Istri saya lagi didapur bu" jawab Rey sambil tersenyum ramah.

"Di ajak keluar mas istrinya. Biar kenal sama tetangga disini."

"Iya bu."

Rey langsung menggantung sapu pada paku yang tertancap dinding. Ia langsung masuk saat bu Romlah sudah terus berjalan yang entah kemana tujuannya.

"Kamu disini Qai?" tanya Rey terkejut.

Sejak tadi Qai memang mengintip lelaki yang sedang menyapu di teras depan rumah yang ia tinggali kini. Ia sangat terkesan dengan jawaban Rey saat ibu tadi menannyai keberadaannya. Namun ada rasa kesal juga sacara bersamaan.

"Harusnya tadi aku yang nyapu kak."

Rey langsung merangkul Qai dan mengajaknya menuju ruang TV. Ia membiarkan pintu agar tetap terbuka. Biar udaranya masuk dan tidak merasa pengap didalam rumah.

"Nggak perlu dipikirkan."

Rey langsung mengajak Qai duduk di atas karpet didepan TV. Tak lupa menyalakan kipas agar mereka tidak merasa kegerahan.

Karena memang hanya ruang kamar mereka saja yang ada ACnya. Mereka berdua duduk bersila dan saling berhadapan.

"Kamu mau kerja atau berdiam dirumah?" tanya Rey to the point tanpa basa-basi.

"Apa kakak bolehin aku kerja kalau aku ingin?" Qai menatap Rey serius.

"Tentu aku bolehin apapun keinginan mu. Kamu juga berpendidikan, siapapun pasti ingin menggapai impiannya."

"Jadi boleh kak?" tanya Qai serius.

"Memang sudah ada tawaran kerja atau sudah punya list tempat dimana kamu mau lamar kerja?"

"Belum. Didaerah perumahan sini, apa ada sekolahan SMA kak?" tanya Qai yang berlatar belakang sarjana pendidikan.

"Di depan jalan utama masuk keperumahan ini ada sekolahan SMA Qai. Kamu persiapkan semua CV mu, lusa aku antar kesana, buat lamar kerja."

Qai mengangguk. "Terimakasih ya kak." Ucap Qai sambil memberi kecupan di pipi Rey secara spontan.

"Sama-sama." Ucap Rey sambil mengulas senyum dan mengusap pucuk kepala Qai.

Rey langsung beranjak masuk kedalam kamar mereka, tak lama ia langsung duduk kembali duduk bersila didepan Qai.

"Ini kamu yang pegang." Ucap Rey. Sambil memberikan buku tabungan beserta benda pipih yang bekerja pada mesin untuk mengeluarkan rupiah.

"Tapi kak..."

"Disini adalah tabungan ku yang sekarang menjadi tabungan kita. Setiap aku gajian akan aku transfer semuanya dan aku hanya ambil sesuai kebutuhan ku. Beli apapun yang menurut mu perlu ada di rumah ini."

Dengan spontan Qai membuka buku tabungan dan melihat nominalnya. Matanya terbelalak melihat jumblah yang tertera.

"Kakak ini nabung apa ngepet kak?" tanya Qai spontan karena tidak percaya.

Pletak...

"Awww..." Qai mengusap keningnya setelah mendapat sentilan tangan Rey. "Sakit kak."

"hahaha… kamu ini ada-ada saja Qai." Tawa Rey.

Sungguh Qai terhipnotis dengan tawa lelaki dihadapannya kini. Lelaki yang terlihat manis kini semakin nampakk menawan saat tertawa lepas.

"Hampir setiap bulan aku dapat komisi dari julana besi Qai. Jadi wajar saja kalau aku bisa menabungkan?"

Qai mengangguk. "Kakak percaya sama aku. Nggak takut uang kakak aku buat foya-foya?"

"Kalau kamu niat foya-foya ngapain kamu pake bilang dulu sama aku."

"Jadi kakak percaya sama aku?" tanya Qai masih belum percaya.

"Sudah aku katakan kalau kita harus saling percaya."

Qai benar-benar tidak percaya dengan lelaki yang sudah menjelma menjadi suaminya. Bisa-bisanya suaminya itu percaya padanya dengan begitu mudah.

"Kakak ngerokok?" tanya Qai tiba-tiba saat mata jelinya mendapati sebungkus rokok diatas TV.

"Iya." Jawan Rey santai.

"Tapi semalam kakak nggak bau rokok. Aroma bibir kakak..." Qai langsung mengatupkan mulutnya saat kedua matanya bertemu pandang dengan mata Rey.

"Apa itu mengganggu?"

"Aku nggak suka aroma rokok. Mengganggu suasanya saat berciuman. Apa kakak mau berhenti ngerokok. Maaf kalau aku mengatur kakak."

"Aku usahakan. Toh aku juga bukanya setiap saat merokok. Masih kadang-kadang."

Setelah menyelesaikan obrolan mereka. Rey mengajak Qay untuk membeli sayuran. Mereka hanya berjalan kaki karena penjual sayur tak jauh dari tempat mereka tinggal.

Dan tak lupa Rey memperkenalkan Qai pada tetangga yang tak sengaja bertemu saat mereka sudah keluar rumah.

Entah apa saja yang dibeli Qai. Karena kenyataannya Rey hanya melihat saja tanpa ikut memilih. Ia mengulas senyum karena meihat Qai yang nampak gelagapan ditanyai para ibu-ibu yang terus menanyainya. Mereka segera pulang setelah Qai membayar semua sayuran yang telah ia beli.

"Biar aku bawa" ucap Rey yang langsung merebut kantong plastik.

"Berat loh kak."

"Karena itu makanya aku yang bawa."

"Kakak popular ya dikalangan ibu-ibu sini. Sampai nggak nyangka kalau sekarang kakak sudah menikah."

"Gimana nggak popular coba Qai. Kalau didaerah sini hanya aku yang jomblo saat itu. Bahkan aku sering diledeki bujang lapuk."

"Ya Allah. Kakak masih 27 tahun bisa-bisanya dibilang lapuk." Heran Qai terdengar tidak terima.

"Namanya juga candaan ibu-ibu dek."

Bersambung...

Jangan lupa untuk tinggalkan jejak ya sayang kesayangan 🥰 kasih like dan komennya 💋 tab favorit juga ya ❤️

Terpopuler

Comments

Cut SNY@"GranyCUT"

Cut SNY@"GranyCUT"

Betul sekali.. tapi bisakah para suami memaklumi ini, tanpa menuntut banyak hal kepada istrinya?

2023-10-23

1

Ririn Wulandari

Ririn Wulandari

thor semua karyamu bikin aku baper loh 😂. Salam kenal ya thor aku dari magetan, authornya juga dari provinsi jatim kan? 😅. kemarin aku baca karya satunya, kk author mengaku dari kota Malang

2022-08-03

1

Markoneng

Markoneng

jadi sekarang kakak adek ni 😁

2022-05-11

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 KOMITMEN
2 BAB 2 SIPUT
3 BAB 3 SEPIRING BERDUA
4 BAB 4 MESIN CUCI
5 BAB 5 RIBET
6 BAB 6 BERTEMU INTAN
7 BAB 7 GARA-GARA RANJANG
8 BAB 8 TENTANG FERDI
9 BAB 9 GAGAL MANTU
10 BAB 10 GANTI NOMOR
11 BAB 11 MAGNET
12 BAB 12 BEKAL MAKAN SIANG
13 BAB 13 KEMARAHAN BERAKHIR KESENANGAN
14 BAB 14 KEDATANGAN MANTAN
15 BAB 15 QAI MILIKKU
16 BAB 16 LUPA ATAU SENGAJA
17 BAB 17 DATANG BULAN
18 BAB 18 MARI SALING MELUPAKAN
19 BAB 19 PENJELASAN INTAN
20 BAB 20 ISTRI X MANTAN PACAR
21 BAB 21 TERONG MAKAN TERONG
22 BAB 22 SEBATAS KAGUM
23 BAB 23 GAGAL MASAK
24 BAB 24 INGATAN TAK SUCI
25 BAB 25 NONGKRONG
26 BAB 26 CEMBURU MENGUASAI HATI
27 BAB 27 TEMAN ONCOM
28 BAB 28 I MISS YOU
29 BAB 29 KAMU BERSAMAKU
30 BAB 30 HONEYMOON TIPIS-TIPIS
31 BAB 31 INGIN PUNYA ANAK
32 BAB 32 PERTENGKARAN
33 BAB 33 PULANG KAMPUNG
34 BAB 34 IKUT KE SAWAH
35 BAB 35 TERJEBAK HUJAN
36 BAB 36 TRAGEDI GUBUK
37 BAB 37 KHAWATIRNYA IBU DAN MBAK
38 BAN 38 TULUS DAN TERBUKA
39 BAB 39 MIE INSTAN
40 BAB 40 PENJELASAN UNTUK RAYHAN
41 BAB 41 TULUS BERSAMA QAI
42 BAB 42 SURAT DARI QAI
43 BAB 43 MENCARI QAI
44 BAB 44 ANDAI AKU SEORANG CEO
45 BAB 45 MENJENGUK INTAN
46 BAB 46 AKU CINTA KAMU
47 BAB 47 TAWARAN RISKA
48 BAB 48 MENCETAK GOL
49 BAB 49 BUBUR AYAM
50 BAB 50 MARAH
51 BAB 51 BAIKAN
52 BAB 52 MINYAK WANGI
53 BAB 53 GAGAL BEREKSPEKTASI
54 BAB 54 MEMANJAKAN DIRI
55 BAB 55 BUAH MANGGA
56 BAB 56 RUMAH SAKIT
57 BAB 57 INGIN PULANG KAMPUNG
58 BAB 58 MENGERJAI REY
59 BAB 59 MEMAHAMI IBU HAMIL
60 BAB 60 MEMAHAMI ISTRI
61 BAB 61 JAGUNG BAKAR
62 BAB 62 MEMANJAT POHON
63 BAB 63 TERSESAT
64 BAB 64 JUALAN PEYEK
65 BAB 65 JAGA LILIN
66 BAB 66 AIR SU*SU ISTRI
67 BAB 67 PROSES MELAHIRKAN
68 BAB 68 KEDATANGAN IBU-IBU
69 BAB 69 MENGURUS BAYI PERTAMA KALI
70 BAB 70 MAN*DI BERSAMA
71 BAB 71 REZVAN SASKARA ABRAHAM
72 BAB 72 REN MAU SAMA AYAH
73 BAB 73 PAKEEETTT...
74 BAB 74 ASI DAN SUSU FORMULA
75 BAB 75 KANGEN IBUNYA REN
76 BAB 76 MEMPERSIAPKAN DIRI
77 BAB 77 PEMANASAN
78 BAB 78 MENU UTAMA
79 BAB 79 MENU UTAMA 2
80 BAB 80 GAGAL NAMBAH
Episodes

Updated 80 Episodes

1
BAB 1 KOMITMEN
2
BAB 2 SIPUT
3
BAB 3 SEPIRING BERDUA
4
BAB 4 MESIN CUCI
5
BAB 5 RIBET
6
BAB 6 BERTEMU INTAN
7
BAB 7 GARA-GARA RANJANG
8
BAB 8 TENTANG FERDI
9
BAB 9 GAGAL MANTU
10
BAB 10 GANTI NOMOR
11
BAB 11 MAGNET
12
BAB 12 BEKAL MAKAN SIANG
13
BAB 13 KEMARAHAN BERAKHIR KESENANGAN
14
BAB 14 KEDATANGAN MANTAN
15
BAB 15 QAI MILIKKU
16
BAB 16 LUPA ATAU SENGAJA
17
BAB 17 DATANG BULAN
18
BAB 18 MARI SALING MELUPAKAN
19
BAB 19 PENJELASAN INTAN
20
BAB 20 ISTRI X MANTAN PACAR
21
BAB 21 TERONG MAKAN TERONG
22
BAB 22 SEBATAS KAGUM
23
BAB 23 GAGAL MASAK
24
BAB 24 INGATAN TAK SUCI
25
BAB 25 NONGKRONG
26
BAB 26 CEMBURU MENGUASAI HATI
27
BAB 27 TEMAN ONCOM
28
BAB 28 I MISS YOU
29
BAB 29 KAMU BERSAMAKU
30
BAB 30 HONEYMOON TIPIS-TIPIS
31
BAB 31 INGIN PUNYA ANAK
32
BAB 32 PERTENGKARAN
33
BAB 33 PULANG KAMPUNG
34
BAB 34 IKUT KE SAWAH
35
BAB 35 TERJEBAK HUJAN
36
BAB 36 TRAGEDI GUBUK
37
BAB 37 KHAWATIRNYA IBU DAN MBAK
38
BAN 38 TULUS DAN TERBUKA
39
BAB 39 MIE INSTAN
40
BAB 40 PENJELASAN UNTUK RAYHAN
41
BAB 41 TULUS BERSAMA QAI
42
BAB 42 SURAT DARI QAI
43
BAB 43 MENCARI QAI
44
BAB 44 ANDAI AKU SEORANG CEO
45
BAB 45 MENJENGUK INTAN
46
BAB 46 AKU CINTA KAMU
47
BAB 47 TAWARAN RISKA
48
BAB 48 MENCETAK GOL
49
BAB 49 BUBUR AYAM
50
BAB 50 MARAH
51
BAB 51 BAIKAN
52
BAB 52 MINYAK WANGI
53
BAB 53 GAGAL BEREKSPEKTASI
54
BAB 54 MEMANJAKAN DIRI
55
BAB 55 BUAH MANGGA
56
BAB 56 RUMAH SAKIT
57
BAB 57 INGIN PULANG KAMPUNG
58
BAB 58 MENGERJAI REY
59
BAB 59 MEMAHAMI IBU HAMIL
60
BAB 60 MEMAHAMI ISTRI
61
BAB 61 JAGUNG BAKAR
62
BAB 62 MEMANJAT POHON
63
BAB 63 TERSESAT
64
BAB 64 JUALAN PEYEK
65
BAB 65 JAGA LILIN
66
BAB 66 AIR SU*SU ISTRI
67
BAB 67 PROSES MELAHIRKAN
68
BAB 68 KEDATANGAN IBU-IBU
69
BAB 69 MENGURUS BAYI PERTAMA KALI
70
BAB 70 MAN*DI BERSAMA
71
BAB 71 REZVAN SASKARA ABRAHAM
72
BAB 72 REN MAU SAMA AYAH
73
BAB 73 PAKEEETTT...
74
BAB 74 ASI DAN SUSU FORMULA
75
BAB 75 KANGEN IBUNYA REN
76
BAB 76 MEMPERSIAPKAN DIRI
77
BAB 77 PEMANASAN
78
BAB 78 MENU UTAMA
79
BAB 79 MENU UTAMA 2
80
BAB 80 GAGAL NAMBAH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!