Gaetan baru

****

Sudah waktunya pulang sudah jam 5 akupun bergegas ganti sift dengan karyawan lain. Lalu bersiap-siap membereskan barang-barangku untuk pergi dengan Lia rencana double date.

Rian sempat menawariku pergi makan bareng, tapi aku menolaknya. Karena aku terlanjur sudah janji dengan Lia dari jauh-jauh hari.

"Ya sudah kalau begitu lain kali saja, ya. Maaf juga tadi aku tidak bisa menolongmu ketika di marahi costumer karena aku sedang si dapur mengantarkan makanan." Jelas Rian yang merasa bersalah.

"Udah gak apa - apa kok jangan difirkan, kesalahan seperti aku tadi udah biasa terjadi," jawabku sambil buru- buru memasukkan bajuku ke tas.

"Kamu nginep dirumah temen kamu itunya? tanya Rian.

"Iya," jawabku lalu pergi pamit.

"Aduh udah telat, aku pergi dulu yah, bye..." aku pamit jalan . Motor sengaja disimpan di parkiran bawah karena aman. Aku pergi di jemput sama incaranku.

Mobil terparkir di parkiran depan cafe, aku pun menghampirinya.

"Hei, sudah pulang?" tanya Sandy ( incaran yang aku bicarakan,)

"Iya sudah," akupun naik mobil setelah santi membukakan pintunya. Aku duduk di sebelah Sandy lelaki yang akan aku gaet malam ini.

Terlihat dari luar Rian memperhatikanku. Lalu ia menganggukkan kepalanya saat melihatku dan Sandy pergi.

"Lelaki itu siapa?" tanya Sandy padaku membuka percakapan.

"Oh...dia teman se pekerjaanku," jawabku.

"Akrab ya sama kamu,?

"Lumayanlah, namanya juga temen satu pekerjaan."

"Awas, jangan terlalu deket sama dia. Nanti bisa-bisa cinlok kamu sama dia," kata Sandy mengingatkan.

"Nggak lah, kami sudah seperti sodara, kenapa emang?" tanyaku balik.

"Nggak apa - apa, aku gak mau aja kamu terlaku deket sama laki-laki lain selain aku," kata Sandy merayu.

"Duh, rayuan mu basi. Udah gak aneh dengan rayuan seperti ini,"gumamku dalam hati tanpa menjawab satupun perkataannya.

"Kita kemana, jadi ke Mall?" tanya nya.

"Iya nanti kita shoping-shoping disana. Ya," rayuku.

"Boleh dong, belanja aja. Emang kamu mau apa?" tanya nya.

"Aku mau tas sama sendal, juga beberapa dalaman. Tapi aku lupa bawa ATM. Uang cash ku gak bakal cukup sepertinya," ku keluarkan jurusan maut yang ku sebut memelas dengan gaya biar si target merasa tak tega,hahaha.

"Tapi, setelah itu kita makan. Atau makan dulu baru belanja?" tanya ku lagi.

"Kita belanja aja dulu aja baru setelah itu makan. Karena kebetulan, aku sudah makan tadi jadi belum begitu lapar.

"Oh, ya udah" jawabku.

***

Akhirnya kami tiba di salah satu mall ibu kota setelah perjalanan 1 jam, sebenrnya 1/2 jam perjalanan jika gak macet, kita sudah sampai. Karena sedikit macet, jadi telat.

Kamipun masuk ke dalam dan mencari tahu keberadaan Lia. Setelah kita tahu posisi Lia, aku dan Sandy pun menemuinya . Disana Lia sedang bersama tunangannya menunggu.

"Disini...!" Teriak Lia sambil melambaikan tangan menandai posisi mereka yang berada di tempat duduk umum di lantai kedua.

Aku pun mendekati mereka, lalu mengenalkan gaetan baruku pada Lia dan juga pacarnya.

"Wah... siapa nih," tanya Bobi begitu kami sudah sampai di tempat mereka. Aku balas dengan senyum lalu Sandy mengenalkan diri nya pada Bobi dan Lia.

"Sudah lama disini?" tanya ku.

"Yah lumayan, sih. Emangnya kamu dari mana saja lama bener," Lia sedikit memproses karena aku ngaret 15 menit dari waktu perjanjian.

"Ya maaf, tadi pas selesai aku langsung ganti pakaian dulu dan siap-siap, masa iya aku pergi dengan pakaian kerjaku." Aku mencari alasan.

"Ah, kamu memang dari sekolah mula, selalu saja telat.", Lia tak menggubris malah menambahinya dengan kebiasaanku yang selalu ngaret saat waktu perkumpulan genk.

"Sudah lah jangan bertengkar karena hal sepele, ayo kita mau kemana dulu nih." Bobi melerai sedikit perselisihan.

"Aku terserah Honey saja, dia mau nya kemana dulu." Kata Lia yang membenarkan tas kecilkan di pundak.

"Hmm, aku rencana nya mau makan dulu lalu belanja. Tapi, Bobi bilang suruh belanja dulu lalu makan. Karena katanya dia masih belum lapar," Akupun menyorenkan tas ku ke pundak.

"Oh, ya udah yuk. Eh tapi, nanti kita nonton movie yah setelah selesai. Aku juga gak terlaku lapar, nanti setelah selesai shoping kita ke lantai 3 untuk nonton bisokop." Ajak Lia dengan semangat.

"Aku terserah kalian sih, dan kalau Sandy mau aku ngikut aja. Heheheh," jawabku lalu menyantelka tanganku ke tangan Sandy, dan Sandy membalasku dengan sentuhan lembutnya di keningku.

Lia dan Bobi melihat itu sedikit canggung, akupun kaget ketika Sandy mencium keningku di depan teman-temanku.

"Udah yuk kita mulai belanja, kemana dulu kita?" aku mengalihkan rasa canggungku dengan temanku degan mengajak pergi.

"Ya udah yuk, yank." Lia menampalinya dengan mengajak Bobi untuk mulai jalan berburu keperluan.

Kami pun mulai hunting segala yang di butuhkan. Menjajal hampir semua toko.Tak terasa sudah jam 11 malam toko-toko semua sudah pada tutup. Hanya tinggal kedai makanan yang terdapat di lantai atas dan bioskop. Kami memang sengaja nonton midnight nanti pas jam 11-12 malam. Nonton horor biar terasa serem plus romantisnya, karena besok aku kebagian libur kerja. Sebenarnya besok aku tidak libur, karena salah satu pegawai ada yang mau di tukar libur nya jadi besok aku libur. Karena itu malam ini aku bisa tidur larut sekali.

Kami pergi ke kedai makanan, kami membeli makanan disana. KFC kami memilih makanan yang sering di jumpai saja ,karena memang hanya tinggal KFC saja yang masih buka, hehehe. Kami ber empat makan disana. Sandy sudah mulai sedikit nakal kepadaku, dia terus memegang dan memelukku dari belakang.

Aku dan Sandy beda 2 tahun, dia lebih tua darikku. Tapi ya namanya laki-laki meskipun sedikit lebih tua, tingkahnya akan sangat seperti umur di bawah kita. Manja, dan juga nafsuan. Dia selalu mencuri-curi celah saat ingin mencium pipiku. Tapi aku selalu menghindar karena hal itu tidak pantas untuk di publis kan apalagi ada Lia dan Bobi.

"Sand, kamu tidak apa-apa kan belanjain aku banyak. Dan kamu keluar uang banyak hanya untuk membelikanku ini?" rayuku.

"Tidak apa-apa sayang, hanya sedikit saja uangku keluar, jangan di fikirkan. Mantanku dulu selalu beli barang-barang ber merk yang harganya puluhan juta aku tidak apa-apa kok." Pungkasnya sambil merangkulku.

"Hehehe, baik sekali kamu Sand." Rayuku merepat pelukanku kepada Sandy hingga buah dadaku menempel kepadanya. Terlihat sandy sagat senang dengan perlakuanku, dia tersenyum dan ingin menciumku lagi.

"Ish, jangan begitu ada mereka." Ku arahkan jari telunjukku ke arah Lia dan Bobi yang sedang membelikan tiket untuk kami.

Setelah selesai membeli tiket kamipun membeli popcorn dan minuman yang tersedia untuk meregangkan otot yang tegang karena menonton horor.

Bersambung....

Episodes
1 Perkenalan
2 Di Cafe
3 Gaetan baru
4 Di bioskop
5 kost an Lia
6 pandangan pertama
7 Menikah
8 Resmi
9 Ikut mas Abhi
10 Apartemen mas Abhi
11 Kamar mandi
12 Ketemuan dengan Lia
13 Hampir saja
14 Pov Abhizar I
15 pov Abhizar II
16 Lelaki bejadd
17 penjelasan
18 Menuju rumah nenek
19 Tak jadi kerumah nenek
20 Perjanjian
21 Siapa dia
22 Di sekitar apartemen
23 Keponakan mas Abhi
24 Andi
25 Klien
26 Kesal
27 Saran Lia
28 Andi dan kamar mandi
29 Mas Abhi pergi Andi datang
30 Diner dengan Lia
31 Cinta tak harus memiliki
32 Cinta tak harus memiliki
33 Kantor Suamiku
34 belanja dengan mas Abhi
35 Di kantor
36 Gerogi
37 Ke pondok
38 di pondok II
39 Mimpi lagi
40 Nenek besar pulang
41 Sarapan
42 Cincin pernikahan hilang
43 Ketahuan !
44 Apartemen Andi
45 Kebenaran Aisyah
46 Ungkapan I
47 Melepas rasa
48 jalan-jalan
49 Berc**b*
50 Kerumah orang tua Honey
51 Ke kampung halamanku
52 Di London
53 Hendra
54 Jumpa
55 POV Hendra
56 Hendra Nyebelin...!!
57 Aku yang nakal
58 kedatangan Aisyah
59 Jatuh
60 Aisyah...!
61 Mood Honey
62 Kertas berharga
63 Andi, hampir saja...
64 Usai
65 Nego
66 Antara Andi, Abhizar, dan Aisyah I
67 Antara Abhi, Andi, dan Aisyah II
68 Rasa
69 Bakso
70 Hamil
71 Suprise
72 Bersama Ibu
73 Kangen
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Perkenalan
2
Di Cafe
3
Gaetan baru
4
Di bioskop
5
kost an Lia
6
pandangan pertama
7
Menikah
8
Resmi
9
Ikut mas Abhi
10
Apartemen mas Abhi
11
Kamar mandi
12
Ketemuan dengan Lia
13
Hampir saja
14
Pov Abhizar I
15
pov Abhizar II
16
Lelaki bejadd
17
penjelasan
18
Menuju rumah nenek
19
Tak jadi kerumah nenek
20
Perjanjian
21
Siapa dia
22
Di sekitar apartemen
23
Keponakan mas Abhi
24
Andi
25
Klien
26
Kesal
27
Saran Lia
28
Andi dan kamar mandi
29
Mas Abhi pergi Andi datang
30
Diner dengan Lia
31
Cinta tak harus memiliki
32
Cinta tak harus memiliki
33
Kantor Suamiku
34
belanja dengan mas Abhi
35
Di kantor
36
Gerogi
37
Ke pondok
38
di pondok II
39
Mimpi lagi
40
Nenek besar pulang
41
Sarapan
42
Cincin pernikahan hilang
43
Ketahuan !
44
Apartemen Andi
45
Kebenaran Aisyah
46
Ungkapan I
47
Melepas rasa
48
jalan-jalan
49
Berc**b*
50
Kerumah orang tua Honey
51
Ke kampung halamanku
52
Di London
53
Hendra
54
Jumpa
55
POV Hendra
56
Hendra Nyebelin...!!
57
Aku yang nakal
58
kedatangan Aisyah
59
Jatuh
60
Aisyah...!
61
Mood Honey
62
Kertas berharga
63
Andi, hampir saja...
64
Usai
65
Nego
66
Antara Andi, Abhizar, dan Aisyah I
67
Antara Abhi, Andi, dan Aisyah II
68
Rasa
69
Bakso
70
Hamil
71
Suprise
72
Bersama Ibu
73
Kangen

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!