Dasar Ayaz tega!

"Bugghh."

"Aaww!"

"Aasshh."

Yaren terduduk kala menabrak dada bidang Ayaz, dirinya hendak menuju ruang tamu saat sudah selesai mencuci piring bekas makan malamnya dengan Ayaz, namun ternyata Ayaz yang juga hendak ke dapur malah membuat mereka bertabrakan di lorong sempit antara dapur dan ruang tamu.

Rumah itu memang kecil kalau menurut ukurannya, ruang tamu bersebelahan dengan dapur, namun ada jalan seperti lorong yang hanya muat untuk dua orang memisahkan ruangan.

Kamar mandi ada di dekat dapur, dan itu adalah kamar mandi satu-satunya.

Sementara kamar tidur hanya satu, dan saat ini sedang Ayaz pikirkan nantinya Yaren akan tidur di mana, hendak menyuruh Yaren tidur di ruang tamu beralaskan sofa kayu namun dirinya tidak tega, namun mau bagaimana lagi, apa iya dirinya harus tidur satu kamar dengan Yaren.

"Sakit tau... Bukannya bantuin!" dengus Yaren kesal, karena Ayaz sama sekali tidak bergeming.

"Lo kan bisa bangkit sendiri!" ucap Ayaz tidak perduli.

Dengan sedikit tenaga ekstra Yaren mencoba bangkit, ia dongkol setengah mati dengan Ayaz, pria itu kira bokongnya tidak sakit setelah mendarat hebat di lantai, syukur-syukur tidak lecet.

"Kamu mau ngapain?" tanya Yaren kala Ayaz menunduk, wajah pria itu semakin mendekat ke arahnya.

Bisikan aneh mulai memasuki gendang telinganya, takut saja kalau Ayaz berbuat macam-macam.

"Eh!" Yaren mematahkan tuduhan aneh, kala tangan kekar itu memegang lengannya.

"Lo pikir gue mau ngapain emangnya?" tanya Ayaz penuh selidik.

"Enggak, enggak ngapa-ngapain, tadi kan kamu nyuruh aku bangkit sendiri, mana aku tau kamu bakalan nolongin." yah, Ayaz memang hanya mau membantu Yaren untuk berdiri, Yaren saja yang terlalu parno.

Ayaz kemudian berlalu pergi ke dapur, dirinya ingin mengisi air minum untuk di bawa ke kamar, nanti kalau kebiasaan tidak bisa tidurnya mulai menyerang, dirinya tidak perlu repot untuk bangkit mengambil air untuk minum obat tidur atau semacamnya.

"Kau mau ke mana?" tanya Yaren lagi, wanita itu sepertinya takut sekali Ayaz meninggalkannya sendirian, yah siapapun juga akan bertingkah sama mengingat ini adalah hutan, meski tinggal di rumah dengan aman, namun tetap saja ini di hutan.

Ayaz tidak menyahut, namun tindakannya membuat Yaren tau apa yang Ayaz mau.

"Ayaz jam berapa sekarang?" tanya Yaren, ponselnya mati, dan di rumah itu tidak ada jam dinding, jadi dirinya terpaksa menanyakan waktu pada Ayaz.

"Kenapa?" tanya Ayaz.

"Kenapa? Memangnya ada yang salah aku tanya waktu?" tanya balik Yaren.

"Memangnya kalau sekarang masih belum larut lo mau ke mana? Kalau lo mau pergi ini masih jam sembilan, gue bisa nganterin lo sampai ke persimpangan." ucap Ayaz.

Yaren tidak percaya, sekali lagi pria itu mengusirnya, apa orang ganteng memang seperti itu, suka semaunya, mentang-mentang saja aku tidak cantik, pikir Yaren.

"Kau ini..." kesal Yaren.

Ayaz sudah selesai dengan kegiatannya, dirinya membawa nampan berisikan teko kecil berisi air minum dan juga gelas untuk kemudian ia bawa ke kamar.

Sampai di kamar, Ayaz tampak berpikir, apa harus dirinya tidur dengan Yaren malam ini?

Ayaz keluar kamar, dirinya memanggil Yaren untuk masuk ke kamarnya.

"Ada apa?" Yaren tampak gugup. Ini kali pertama dirinya hanya berdua dengan seorang pria di kamar, meski Ayaz tidak mengunci pintu namun tetap saja canggung.

"Gue kasih lo dua pilihan, lo mau tidur di kamar bareng gue, apa tidur misah tapi di ruang tamu, di kursi kayu itu?" tanya Ayaz langsung tanpa basa-basi.

"Hah!" kaget Yaren, jelas saja dirinya akan memilih pilihan yang ke dua, memangnya Ayaz kira dirinya cewek apaan.

"Biar aku tidur sendiri aja di ruang tamu!" jawab Yaren.

"Oke, nggak masalah, tapi perlu lo tau, bantal cuma dua, jadi oke gue kasih satu buat lo, dan selimut cuma satu, sayangnya gue nggak bisa ngasih ke lo." ungkap Ayaz.

"Apa?" pekik Yaren, namun dua detik kemudian dia menetralkan pemikirannya, tidak masalah yang penting dirinya punya tempat untuk berteduh.

"Oke, aku nggak papa!" yakin Yaren.

"Ini bantalnya, silakan..." ucap Ayaz dengan nada pengusiran lagi.

Cih, menyebalkan...

"Jangan mengumpat, kamarnya nggak dikunci kalo lo berubah pikiran!" sindir Ayaz.

"Hah gimana dia tau kalau aku ngatain dia?" gumam Yaren pelan.

Ayaz geleng-geleng kepala dengan kelakuan Yaren, dasar wanita pikirnya.

Kedua anak manusia itu memulai ritual tidurnya masing-masing, Yaren nampak sulit tidur karena pakaian yang dirinya kenakan, wanita itu masih memakai kebaya putih tulang dan rok batik Kartini yang tadi dirinya kenakan untuk acara akad dan itu sangat membuatnya tidak nyaman, hendak membangunkan Ayaz untuk meminjam baju namun Yaren tidak berani, mendatangi pria ke kamar bukanlah sifatnya.

Biarlah, besok pagi baru aku pinjem bajunya, tahan Yaren, tahan...

Suara jangkrik menemani malam Yaren, dan ada berbagai suara burung yang terdengar berbeda-beda, Yaren tidak pernah mendengar itu sebelumnya, dirinya dari lahir sampai setua ini hidup dalam keramaian, waktu sekolah pun dirinya enggan mengikuti acara Pramuka, dirinya bukan juga anak gunung, jadi suara seperti itu masih asing di telinganya.

Suasana semakin mencekam, malam beranjak naik membuat bulu kuduk Yaren merinding, Yaren tidak busa menampik kalau dirinya sangat ketakutan.

Diliriknya pintu kamar Ayaz yang terbuka, Ayaz bahkan tidak mengunci pintunya kali saja Yaren berubah pikiran.

Apa aku tidur sama dia aja yah?

Bagaimanapun ini adalah pengalaman pertama Yaren, wanita itu bangkit dan mencoba menetralkan perasaannya, teringat akan film horor yang sempat dirinya tonton, sebenarnya Yaren bukan tipe orang yang penakut, namun dihadapkan dengan kondisi demikian, sungguh lain saja rasanya.

Bagi Yaren, Ayaz benar-benar tega, seharunya kan Ayaz menahannya tadi, meminta mereka untuk tidur bersama dan Yaren akan mengatakan untuk jangan macam-macam.

Namun Ayaz tidak melakukan, pria itu adalah pria yang sangat tidak pengertian.

Aku harus gimana, harus apa?

Yaren merebahkan tubuhnya lagi di kursi, pegal sekali karena itu adalah kursi kayu yang tidak ada empuk-empuknya sama sekali. Sekali lagi, Ayaz benar-benar tega.

Balik kiri, balik kanan, terlentang, entah sudah berapa kali Yaren mengubah posisinya untuk menemukan posisi tidur yang nyaman, namun nihil kenyamanan hanya milik kasur empuknya di kamarnya sana.

Yaren mulai frustasi, dirinya bahkan tidak tau sudah pukul berapa malam ini? rasa takut juga membuatnya tidak bisa berbuat apa dan ke mana-mana, satu tujuannya jika ia ingin meninggalkan tempat ini ya hanya kamar Ayaz. Selain itu dirinya juga tidak yakin kakinya berani melangkah.

"Dasar Ayaz tega!" gumamnya sembari mengepalkan tangan.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Shellia Vya

Shellia Vya

Udh lah gak usah gengsi Yaren 🤭

2022-06-29

0

Naira Aprilia

Naira Aprilia

i

2022-06-10

2

💮Aroe🌸

💮Aroe🌸

stay cool, ayaz😂

2022-03-11

2

lihat semua
Episodes
1 Permohonan Yaren.
2 Ayaz!
3 Rumah di tengah Hutan.
4 Makan bersama.
5 Dasar Ayaz tega!
6 Kisah Ayaz.
7 Belanja.
8 Aku lapar!
9 Bukan 'Brengsek' sayang, lebih tepatnya 'Bajingan!'
10 Hutang belum lunas, malah sudah berhutang lagi.
11 Di sekitar sprei?
12 Kapan kita melakukannya?
13 Aku mau tidur denganmu!
14 Kau kelaparan?
15 Mari kita menikah!
16 Masa lalu.
17 Dasar Bajingan!
18 Dilema Yaren.
19 Mencari Yaren.
20 Aku mohon lepaskan aku!
21 Silakan pergi!
22 Kau iblis, Ayaz!
23 Tuan Muda?
24 Ketakutan Marco.
25 Rangga.
26 Ayaz dan Rymi.
27 Keterkejutan Yaren.
28 Tapi di mana?
29 Dad, sungguh aku serius!
30 Menikah.
31 Menikah II.
32 Nindi Rowans.
33 Menjemput Tuan Donulai.
34 Rencana yang sudah ketahuan!
35 Mengapa nama 'Samudra' dihilangkan?
36 Shuuttt!
37 Aku mencintaimu Yaren.
38 Mengikuti Donulai.
39 Dia Ibuku!
40 Kau!
41 Maka kau pun juga harus menjadi musuhku!
42 Ayah...
43 Sam, bagaimana mungkin?
44 Dokter Amri.
45 Apa kau pernah jatuh cinta?
46 Pertengkaran Ayaz dan Marco.
47 Bujuk rayu Sam.
48 Dasar tidak berperasaan!
49 Rencana Sian.
50 Ayo kita bicara!
51 Bisakah aku mengenalimu lebih jauh?
52 Rumah baru.
53 Mencari Ayaz.
54 Belajar memasak.
55 Siapa Nindi?
56 Pertemuan Ayaz dan Marco.
57 Mengapa?
58 Dasar nggak peka!
59 Masa lalu Rymi.
60 Kunjungan Rymi.
61 Kasus Ali Yarkan.
62 Dia masih Bajingan.
63 Istriku...
64 TIDAK!!!
65 Tawaran Marco.
66 Bau apa ini Ayaz?
67 Saling jatuh cinta, namun enggan mengakui.
68 Kencan!
69 Hadiah.
70 Sebuah kenyataan.
71 Sayang, satu kali lagi ya!
72 Tunggu...
73 Keluargamu!
74 RH- AB
75 Pesan sok akrab.
76 Aku rasa...
77 Dasar menggelikan.
78 Astagah!
79 Memangnya saya peduli?
80 Penyidikan.
81 Selamat berusaha!
82 Mimpi buruk.
83 Dia harusnya membunuhku kan?
84 Atau karena kenyataannya kami berbeda. (Marco POV)
85 Apa yang baru saja Marco minta? (Marco POV)
86 Sangat mencintaimu! (Marco POV)
87 Berhenti bekerja.
88 Memangnya siapa yang berani mencegahnya?
89 Sepertinya kau terlalu bersemangat Bung!
90 Pak Dokter...
91 Terlalu perasa.
92 Apa kau mau dengar?
93 Apa karena Rangga?
94 Kau mengenalinya?
95 Sam...
96 Lepaskan dia!
97 Aku?
98 Yang benar saja!
99 Sudah membuktikannya.
100 Bagaimana bisa dia...
101 Gadis malang.
102 Diamlah!
103 Hei!
104 Amla.
105 Buang waktu saja!
106 Ayaz...
107 Maafkan aku!
108 Dia... Saudaraku!
109 "Srraakkkk..."
110 Kau bilang apa?
111 Benarkah?
112 Pintu dibuka.
113 Hanya dua orang yang terpaksa harus saling peduli.
114 Temukan dia!
115 Jadi, apa Samudra?
116 Pengakuan Raisa.
117 Kekesalan Wana.
118 Aku sangat berharap, kau bisa mendonorkan darahmu.
119 Putra...
120 Aku suka saat kau melakukannya!
121 Bisakah kita bertemu?
122 Maafkan aku Nindi... Maaf...
123 AKU MENCINTAIMU, AKU MENCINTAIMU!!!
124 Masuk!
125 Kau harus menutup jendelanya!
126 Ayah!
127 Bagaimana jika bukan?
128 Karena jika tidak,
129 Yang ingin diakui Sian.
130 Maafkan suamimu ini!
131 Mencurigai Jovan.
132 Praanggg...
133 Marco pasti punya alasan.
134 Rym, bagaimana jika...
135 Amla sialan,
136 Rencana untuk Raisa.
137 Segalanya ini.
138 Dia sudah tiada.
139 Hal yang pertama harus dirinya lakukan.
140 Apa dia masih ingin menjadi istriku setelah ini?
141 Apa kau menyesalinya?
142 Mungkin untuk itulah Ayaz tidak melakukannya.
143 Untuk Ayaz!
144 Hanya andai belaka.
145 Begitulah cara kami bertahan hidup!
146 Tentu saja!
147 Apa Kakak tidak sedang berbohong?
148 Tidak mendapatkan apapun.
149 Bugh!
150 Pengintaian.
151 Adalah seorang kriminal.
152 Jangan sentuh!
153 Bisakah kita mewujudkannya suatu hari nanti?
154 Aku tidak mau!
155 Aku sudah mengkhianatinya!
156 Hei!
157 Mudah sekali yaaa!
158 Rasanya tidak akan sudi.
159 Aku, kau, dan Daddy kita!
160 Nak Harun...
161 Kau... Cukup ahli dalam berpura-pura!
162 Aku selalu menunggu waktu yang tepat, namun tidak pernah ada waktu yang tepat!
163 Kau akan menyesal Ayaz.
164 Gadis yang akan dinikahinya adalah Raisa.
165 Jika ini benar,
166 Sejak kapan seorang Jovan Dirga memiliki adik?
167 Bu, aku akan menerimanya.
168 Aku benar-benar tidak mengerti!
169 Cukuplah Ayaz yang selalu membuat masalah.
170 Berita duka.
171 Mengapa kau tidak mencoba menemuinya.
172 Menemui Jovan.
173 Selamat sore Nyonya Amla Huculak!
174 Baiklah!
175 "Oh Astagah!"
176 Baik, siapa berikutnya?
177 Apa kau mengerti?
178 Karena jika saat kau berubah, maka kau sudah tidak akan ada artinya!
179 Aku berkata sebenarnya!
180 Hei kau! Kau tidak akan bertanggung jawab?
181 Ayaz kami tidak ingin memiliki semua ini...
182 Aku ingin pizza!
183 Sudah cukup lama.
184 Sona Blue Hotel.
185 Sebenarnya kau ini tidak bisa hidup tanpa Yaren atau tanpaku?
186 Aku tidak dengar!
187 Dia akan terinjak dan mati!
188 Jelas saja ia mengenalnya.
189 Kehancuran Argantara.
190 Kehancuran Argantara II.
191 Apa yang sudah Mama lakukan?
192 Maafkan Yaren Pa...
193 Menikmati waktu yang mungkin saja masih tersisa.
194 Akan aku buat kau terus saja berharap.
195 Sudah, ayo pulang!
196 Aku tidak ingin kehilangan itu lagi.
197 Apa hanya dirinya yang tidak mengetahui apapun?
198 Ayaz, kali ini kau benar-benar terancam!
199 Mengapa wanita ini menjadi banyak bicara?
200 Raisa...
201 Menceritakan bagaimana Marco.
202 Yang jelas bukan aku.
203 Aku menginginkanmu!
204 Ada beberapa hal yang perlu saya sampaikan.
205 Mungkinkah ada peristiwa besar di balik kematian Dale Adrie?
206 Yah, sebentar lagi.
207 Semoga saja dia tidak mendengarnya.
208 Ah Samudra, kau membuatku gila!
209 Maafkan aku Yaren...
210 Kau bisa mempercayaiku!
211 Apa yang harus aku lakukan?
212 Dan kuharap kau tidak menyia-nyiakan kebaikanku ini!
213 Berani menyelesaikan masalah.
214 Tapi aku menyayanginya dengan cara yang berbeda.
215 Mungkin lebih tepatnya ia sudah tergila-gila.
216 Permintaan Raisa.
217 Samudra... Apa yang kau berikan di minumanku?
218 Apa Kakak juga sama sepertiku?
219 Maafkan aku Tuan, abdimu ini tidak bisa lagi memegang janji...
220 Jangan salahkan aku jika meragukan itu.
221 Bagaimana jika kami mulai dari kamar di sebelah sana?
222 Kau sudah berhasil membuat dia menjadi budak cintamu ternyata!
223 Jadi bagaimana dia?
224 Dan kau harus menurut!
225 Apa kau tidak cemburu?
226 Apa maksudmu Rym?
227 Rym, Rymi...
228 Aku akan menjaga kalian.
229 Samudra.
230 Kau harus bertanggungjawab, Wana...
231 Sebentar lagi semuanya akan berakhir.
232 Kau sudah berani yaaa?
233 Panggilkan ketua pengawal itu, cepat!
234 Menikahlah denganku!
235 Rym, bolehkah?
236 Tutup mulut kalian.
237 Apa benar kau menghamili Rymi?
238 Jaga batasan anda sebelum kami bertindak!
239 Kalian harus berusaha menemukannya.
240 Samudra mengajakku menikah!
241 Aku akan membuangnya saja!
242 Sampai akhir pun aku tidak pernah berkhianat...
243 Aku menggantungkan harapan padamu!
244 Sebenarnya aku...
245 Bagaimana Nyonya Amla?
246 Sam!
247 Anda sudah mengerti Nyonya Amla?
248 Barang bukti.
249 Ada sedikit tambahan.
250 Ada apa?
251 Kakak ipar harus membantuku...
252 Tidak mengetahui apapun.
253 Ayaz, bagaimana ini?
254 Rymi...
255 Apa...
256 Jovan berkunjung.
257 Dasar Ayaz!
258 Aku menunggu hari itu tiba.
259 Aku menyayangi dia...
260 Dulu Yaren hanya mempunyai satu mimpi saja.
261 Sial!
262 Aku juga telah jatuh cinta padamu.
263 Skak!
264 Wanita adalah makhluk yang selalu benar.
265 Jangan katakan apapun.
266 Promo Novel Baru, Oh My Jilly!
267 Apa aku... Sudah mati?
268 Benar-benar Rymi itu!
269 Mana mungkin kak Jovan tau!
270 Aku bukan orang gila!
271 Dean Aries.
272 Karena Ayaz...
273 Tidak perlu takut jika Nyonya memang tidak pernah melakukan kejahatan apapun!
274 Dasar menyebalkan!
275 Saatnya mengucapkan selamat datang di permainan!
276 Tim, hancurkan!
277 Apa kau sudah puas balas dendamnya?
278 Bisa anda jelaskan apa yang baru saja kami temukan ini?"
279 Sayang...
280 Sam gugup.
281 Kedatangan Dean Aries.
282 Aku sudah tau!
283 Baiklah, hari-hari berikutnya akan lebih menyenangkan!
284 Kebahagiaan Yaren.
285 Tinggal satu langkah lagi, Ilham.
286 Bukankah itu...
287 Apa semuanya sudah siap?
288 Penyergapan.
289 Penyergapan II.
290 Penyergapan III.
291 Nona tidak diizinkan untuk pergi!
292 Aku tidak menangis!
293 Yaren, maksudku...
294 Ayaz sudah tiada!
295 Sam, ayo kita bertemu!
296 Meminta bantuan Sam.
297 Ayah...
298 Penduduk gelap.
299 Apa kalian sangat dekat?
300 Aku selalu suka permainan mengorbankan nyawa!
301 Fakta yang diberikan Sam tentang siapa Ayaz Diren.
302 Maafkan aku yang harus melakukannya!
303 Merenunglah!
304 Ya Tuhan, Yaren!
305 Yaren hamil?
306 Benarkah Ayaz sudah mati?
307 Ayaz! Kau tidak bisa melakukan ini padaku!
308 Nyatanya tidak salah!
309 Dasar budak cinta!
310 Rencana Marco untuk Yaren dan Ayaz.
311 Berbelanja.
312 Kau mau ikut denganku?
313 Yang baru saja kau dengar itu memang benar!
314 Ini aku Yaren.
315 Rymi kesal.
316 Dasar pengganggu!
317 Pesan Marco.
318 Ada yang iri rupanya.
319 Aku yang menyedihkan!
320 Aku tidak mungkin tertular menjadi penjahat kan?
321 Pukulan telak Rymi untuk Marco.
322 Ian Arash.
323 Gara-gara Novel.
324 Rymi melahirkan.
325 Rymi melahirkan II.
326 Aku mencintaimu Yaren, sampai kapanpun aku mencintaimu! (TAMAT!)
Episodes

Updated 326 Episodes

1
Permohonan Yaren.
2
Ayaz!
3
Rumah di tengah Hutan.
4
Makan bersama.
5
Dasar Ayaz tega!
6
Kisah Ayaz.
7
Belanja.
8
Aku lapar!
9
Bukan 'Brengsek' sayang, lebih tepatnya 'Bajingan!'
10
Hutang belum lunas, malah sudah berhutang lagi.
11
Di sekitar sprei?
12
Kapan kita melakukannya?
13
Aku mau tidur denganmu!
14
Kau kelaparan?
15
Mari kita menikah!
16
Masa lalu.
17
Dasar Bajingan!
18
Dilema Yaren.
19
Mencari Yaren.
20
Aku mohon lepaskan aku!
21
Silakan pergi!
22
Kau iblis, Ayaz!
23
Tuan Muda?
24
Ketakutan Marco.
25
Rangga.
26
Ayaz dan Rymi.
27
Keterkejutan Yaren.
28
Tapi di mana?
29
Dad, sungguh aku serius!
30
Menikah.
31
Menikah II.
32
Nindi Rowans.
33
Menjemput Tuan Donulai.
34
Rencana yang sudah ketahuan!
35
Mengapa nama 'Samudra' dihilangkan?
36
Shuuttt!
37
Aku mencintaimu Yaren.
38
Mengikuti Donulai.
39
Dia Ibuku!
40
Kau!
41
Maka kau pun juga harus menjadi musuhku!
42
Ayah...
43
Sam, bagaimana mungkin?
44
Dokter Amri.
45
Apa kau pernah jatuh cinta?
46
Pertengkaran Ayaz dan Marco.
47
Bujuk rayu Sam.
48
Dasar tidak berperasaan!
49
Rencana Sian.
50
Ayo kita bicara!
51
Bisakah aku mengenalimu lebih jauh?
52
Rumah baru.
53
Mencari Ayaz.
54
Belajar memasak.
55
Siapa Nindi?
56
Pertemuan Ayaz dan Marco.
57
Mengapa?
58
Dasar nggak peka!
59
Masa lalu Rymi.
60
Kunjungan Rymi.
61
Kasus Ali Yarkan.
62
Dia masih Bajingan.
63
Istriku...
64
TIDAK!!!
65
Tawaran Marco.
66
Bau apa ini Ayaz?
67
Saling jatuh cinta, namun enggan mengakui.
68
Kencan!
69
Hadiah.
70
Sebuah kenyataan.
71
Sayang, satu kali lagi ya!
72
Tunggu...
73
Keluargamu!
74
RH- AB
75
Pesan sok akrab.
76
Aku rasa...
77
Dasar menggelikan.
78
Astagah!
79
Memangnya saya peduli?
80
Penyidikan.
81
Selamat berusaha!
82
Mimpi buruk.
83
Dia harusnya membunuhku kan?
84
Atau karena kenyataannya kami berbeda. (Marco POV)
85
Apa yang baru saja Marco minta? (Marco POV)
86
Sangat mencintaimu! (Marco POV)
87
Berhenti bekerja.
88
Memangnya siapa yang berani mencegahnya?
89
Sepertinya kau terlalu bersemangat Bung!
90
Pak Dokter...
91
Terlalu perasa.
92
Apa kau mau dengar?
93
Apa karena Rangga?
94
Kau mengenalinya?
95
Sam...
96
Lepaskan dia!
97
Aku?
98
Yang benar saja!
99
Sudah membuktikannya.
100
Bagaimana bisa dia...
101
Gadis malang.
102
Diamlah!
103
Hei!
104
Amla.
105
Buang waktu saja!
106
Ayaz...
107
Maafkan aku!
108
Dia... Saudaraku!
109
"Srraakkkk..."
110
Kau bilang apa?
111
Benarkah?
112
Pintu dibuka.
113
Hanya dua orang yang terpaksa harus saling peduli.
114
Temukan dia!
115
Jadi, apa Samudra?
116
Pengakuan Raisa.
117
Kekesalan Wana.
118
Aku sangat berharap, kau bisa mendonorkan darahmu.
119
Putra...
120
Aku suka saat kau melakukannya!
121
Bisakah kita bertemu?
122
Maafkan aku Nindi... Maaf...
123
AKU MENCINTAIMU, AKU MENCINTAIMU!!!
124
Masuk!
125
Kau harus menutup jendelanya!
126
Ayah!
127
Bagaimana jika bukan?
128
Karena jika tidak,
129
Yang ingin diakui Sian.
130
Maafkan suamimu ini!
131
Mencurigai Jovan.
132
Praanggg...
133
Marco pasti punya alasan.
134
Rym, bagaimana jika...
135
Amla sialan,
136
Rencana untuk Raisa.
137
Segalanya ini.
138
Dia sudah tiada.
139
Hal yang pertama harus dirinya lakukan.
140
Apa dia masih ingin menjadi istriku setelah ini?
141
Apa kau menyesalinya?
142
Mungkin untuk itulah Ayaz tidak melakukannya.
143
Untuk Ayaz!
144
Hanya andai belaka.
145
Begitulah cara kami bertahan hidup!
146
Tentu saja!
147
Apa Kakak tidak sedang berbohong?
148
Tidak mendapatkan apapun.
149
Bugh!
150
Pengintaian.
151
Adalah seorang kriminal.
152
Jangan sentuh!
153
Bisakah kita mewujudkannya suatu hari nanti?
154
Aku tidak mau!
155
Aku sudah mengkhianatinya!
156
Hei!
157
Mudah sekali yaaa!
158
Rasanya tidak akan sudi.
159
Aku, kau, dan Daddy kita!
160
Nak Harun...
161
Kau... Cukup ahli dalam berpura-pura!
162
Aku selalu menunggu waktu yang tepat, namun tidak pernah ada waktu yang tepat!
163
Kau akan menyesal Ayaz.
164
Gadis yang akan dinikahinya adalah Raisa.
165
Jika ini benar,
166
Sejak kapan seorang Jovan Dirga memiliki adik?
167
Bu, aku akan menerimanya.
168
Aku benar-benar tidak mengerti!
169
Cukuplah Ayaz yang selalu membuat masalah.
170
Berita duka.
171
Mengapa kau tidak mencoba menemuinya.
172
Menemui Jovan.
173
Selamat sore Nyonya Amla Huculak!
174
Baiklah!
175
"Oh Astagah!"
176
Baik, siapa berikutnya?
177
Apa kau mengerti?
178
Karena jika saat kau berubah, maka kau sudah tidak akan ada artinya!
179
Aku berkata sebenarnya!
180
Hei kau! Kau tidak akan bertanggung jawab?
181
Ayaz kami tidak ingin memiliki semua ini...
182
Aku ingin pizza!
183
Sudah cukup lama.
184
Sona Blue Hotel.
185
Sebenarnya kau ini tidak bisa hidup tanpa Yaren atau tanpaku?
186
Aku tidak dengar!
187
Dia akan terinjak dan mati!
188
Jelas saja ia mengenalnya.
189
Kehancuran Argantara.
190
Kehancuran Argantara II.
191
Apa yang sudah Mama lakukan?
192
Maafkan Yaren Pa...
193
Menikmati waktu yang mungkin saja masih tersisa.
194
Akan aku buat kau terus saja berharap.
195
Sudah, ayo pulang!
196
Aku tidak ingin kehilangan itu lagi.
197
Apa hanya dirinya yang tidak mengetahui apapun?
198
Ayaz, kali ini kau benar-benar terancam!
199
Mengapa wanita ini menjadi banyak bicara?
200
Raisa...
201
Menceritakan bagaimana Marco.
202
Yang jelas bukan aku.
203
Aku menginginkanmu!
204
Ada beberapa hal yang perlu saya sampaikan.
205
Mungkinkah ada peristiwa besar di balik kematian Dale Adrie?
206
Yah, sebentar lagi.
207
Semoga saja dia tidak mendengarnya.
208
Ah Samudra, kau membuatku gila!
209
Maafkan aku Yaren...
210
Kau bisa mempercayaiku!
211
Apa yang harus aku lakukan?
212
Dan kuharap kau tidak menyia-nyiakan kebaikanku ini!
213
Berani menyelesaikan masalah.
214
Tapi aku menyayanginya dengan cara yang berbeda.
215
Mungkin lebih tepatnya ia sudah tergila-gila.
216
Permintaan Raisa.
217
Samudra... Apa yang kau berikan di minumanku?
218
Apa Kakak juga sama sepertiku?
219
Maafkan aku Tuan, abdimu ini tidak bisa lagi memegang janji...
220
Jangan salahkan aku jika meragukan itu.
221
Bagaimana jika kami mulai dari kamar di sebelah sana?
222
Kau sudah berhasil membuat dia menjadi budak cintamu ternyata!
223
Jadi bagaimana dia?
224
Dan kau harus menurut!
225
Apa kau tidak cemburu?
226
Apa maksudmu Rym?
227
Rym, Rymi...
228
Aku akan menjaga kalian.
229
Samudra.
230
Kau harus bertanggungjawab, Wana...
231
Sebentar lagi semuanya akan berakhir.
232
Kau sudah berani yaaa?
233
Panggilkan ketua pengawal itu, cepat!
234
Menikahlah denganku!
235
Rym, bolehkah?
236
Tutup mulut kalian.
237
Apa benar kau menghamili Rymi?
238
Jaga batasan anda sebelum kami bertindak!
239
Kalian harus berusaha menemukannya.
240
Samudra mengajakku menikah!
241
Aku akan membuangnya saja!
242
Sampai akhir pun aku tidak pernah berkhianat...
243
Aku menggantungkan harapan padamu!
244
Sebenarnya aku...
245
Bagaimana Nyonya Amla?
246
Sam!
247
Anda sudah mengerti Nyonya Amla?
248
Barang bukti.
249
Ada sedikit tambahan.
250
Ada apa?
251
Kakak ipar harus membantuku...
252
Tidak mengetahui apapun.
253
Ayaz, bagaimana ini?
254
Rymi...
255
Apa...
256
Jovan berkunjung.
257
Dasar Ayaz!
258
Aku menunggu hari itu tiba.
259
Aku menyayangi dia...
260
Dulu Yaren hanya mempunyai satu mimpi saja.
261
Sial!
262
Aku juga telah jatuh cinta padamu.
263
Skak!
264
Wanita adalah makhluk yang selalu benar.
265
Jangan katakan apapun.
266
Promo Novel Baru, Oh My Jilly!
267
Apa aku... Sudah mati?
268
Benar-benar Rymi itu!
269
Mana mungkin kak Jovan tau!
270
Aku bukan orang gila!
271
Dean Aries.
272
Karena Ayaz...
273
Tidak perlu takut jika Nyonya memang tidak pernah melakukan kejahatan apapun!
274
Dasar menyebalkan!
275
Saatnya mengucapkan selamat datang di permainan!
276
Tim, hancurkan!
277
Apa kau sudah puas balas dendamnya?
278
Bisa anda jelaskan apa yang baru saja kami temukan ini?"
279
Sayang...
280
Sam gugup.
281
Kedatangan Dean Aries.
282
Aku sudah tau!
283
Baiklah, hari-hari berikutnya akan lebih menyenangkan!
284
Kebahagiaan Yaren.
285
Tinggal satu langkah lagi, Ilham.
286
Bukankah itu...
287
Apa semuanya sudah siap?
288
Penyergapan.
289
Penyergapan II.
290
Penyergapan III.
291
Nona tidak diizinkan untuk pergi!
292
Aku tidak menangis!
293
Yaren, maksudku...
294
Ayaz sudah tiada!
295
Sam, ayo kita bertemu!
296
Meminta bantuan Sam.
297
Ayah...
298
Penduduk gelap.
299
Apa kalian sangat dekat?
300
Aku selalu suka permainan mengorbankan nyawa!
301
Fakta yang diberikan Sam tentang siapa Ayaz Diren.
302
Maafkan aku yang harus melakukannya!
303
Merenunglah!
304
Ya Tuhan, Yaren!
305
Yaren hamil?
306
Benarkah Ayaz sudah mati?
307
Ayaz! Kau tidak bisa melakukan ini padaku!
308
Nyatanya tidak salah!
309
Dasar budak cinta!
310
Rencana Marco untuk Yaren dan Ayaz.
311
Berbelanja.
312
Kau mau ikut denganku?
313
Yang baru saja kau dengar itu memang benar!
314
Ini aku Yaren.
315
Rymi kesal.
316
Dasar pengganggu!
317
Pesan Marco.
318
Ada yang iri rupanya.
319
Aku yang menyedihkan!
320
Aku tidak mungkin tertular menjadi penjahat kan?
321
Pukulan telak Rymi untuk Marco.
322
Ian Arash.
323
Gara-gara Novel.
324
Rymi melahirkan.
325
Rymi melahirkan II.
326
Aku mencintaimu Yaren, sampai kapanpun aku mencintaimu! (TAMAT!)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!