Seranjang Dengan Bajingan
"Aku ingin kau menikah denganku!" pinta Yaren dengan wajah tegang namun sangat serius, dirinya penuh harap semoga saja pria di hadapannya ini mau membantunya.
"Menikah?" tanya ulang pria tersebut.
Rahang tegas, bibir merah, hidung mancung, kulit bersih dan juga tinggi, saat ini pria itu sedang memakai kaos longgar dengan style mirip seperti abege yang biasanya nongkrong di taman kota.
Namun jika menebak umurnya, emmm... Yaren menyerah, wajahnya menggemaskan, namun postur tubuhnya memilih ukuran seperti pria dewasa.
Bahkan Yaren belum tau siapa nama dari pria itu malah sudah seenaknya menawari menikah. Itu adalah hal tergila yang pernah Yaren lakukan seumur hidupnya.
"Iya, menikah denganku! Kau harus balas budi, aku sudah menolongmu, dan sekarang giliran kau menolongku." ucap Yaren, dirinya juga sedang mencoba yakin dengan ucapannya.
"Kau serius, gila!" umpat pria itu.
"Ini sudah jauh dari tempat di mana kau di kejar-kejar orang tadi, kau sudah aman, aku butuh bantuanmu dan..."
"Oke! sebelum aku menyetujui, aku ingin tau mengapa kau yang sudah kebelet nikah ini harus melibatkan aku?" tanya pria itu.
"Siapa namamu?" tanya Yaren.
"Ayaz!"
"Aku terpaksa meminta kepadamu, besok adalah hari pernikahanku, seumur hidup aku tidak pernah membayangkan bahwa aku akan menikah dengan pria beristri yang sudah bangkotan, dan aku harus menjadi istri ke empatnya jika pernikahanku besok benar-benar terjadi." jelas Yaren.
Ayaz memutar bola matanya malas, apa hubungannya denganku pikir Ayaz.
"Kau harus membantuku, di waktu yang tinggal enam jam ini setidaknya aku bisa mendapatkan pria yang lebih baik dari pria tua itu untuk kujadikan suami!" ucap Yaren.
Ayaz menyunggingkan senyumnya, dasar wanita ada-ada saja yang dijadikan masalah.
"Kau pikir aku lebih baik darinya?" tanya Ayaz, dirinya menatap remeh Yaren.
"Aku tidak tau, tapi setelah kita menikah nanti kita akan segera bercerai, aku janji akan membebaskanmu dari hubungan konyol ini." ucap Yaren penuh keyakinan.
Yah, begitu lebih baik, jika nanti aku sudah menikah dengannya, kami bisa bercerai kapan saja, yang terpenting aku bisa menghindari perjodohan sialan ini.
Papa memintaku untuk segera menikah, tidak perduli dengan siapa, jadi mari kita selesaikan masalah ini.
Yah memang benar, sebenarnya Papanya tidak memaksa dirinya harus menikah dengan siapa baik dari kalangan berada ataupun tidak, hanya saja Ibu tirinya itu sudah mencuci otak Papanya supaya Yaren bisa menikah dengan Juragan Marli, pengusaha batu bata yang sudah bangkotan serta memiliki tiga istri, demi apa Ibu tirinya melakukan itu? Tentu saja untuk kepentingannya sendiri, mahar dengan nilai tidak tanggung-tanggung akan mendarat di rumah Yaren besok pagi, heh tapi Yaren tidak sebodoh itu untuk menjual dirinya demi Ibu tiri yang menurut Yaren sangat tidak tau diri itu.
Menarik! Batin Ayaz, baru kali ini ada wanita yang menolak pesonanya dengan gampang mengatakan ingin bercerai darinya setelah menikah nanti.
"Apa yang harus aku lakukan?" tanya Ayaz yang mulai serius.
Kemudian Yaren membisikkan sesuatu di telinga Ayaz untuk mengatakan apa rencananya.
"Deal!" tanya Yaren.
"Aku tidak janji, kalau aku berubah pikiran kau menikahlah dengannya besok!" ucap Ayaz, dirinya membuka pintu mobil dan hendak keluar, namun tangannya dicegat oleh Yaren.
"Tolong, aku tidak tau harus memohon pada siapa, aku tidak ingin merusak masa depanku!" ucap Yaren.
Entah apa yang ada dipikirannya, padahal kalau dirinya mengetahui siapa Ayaz sebenarnya mungkin dirinya akan berangsur mundur, tidak akan pernah mengajak Ayaz untuk menikah.
"Heh, wanita sepertimu itu sudah banyak di kota ini, dalih mengajak menikah itu modus sekali, sudahlah lebih baik kau pulang dan bersiap-siap untuk pestamu besok pagi." ucap Ayaz kemudian benar-benar berlalu pergi.
"Ayaz sialan!" teriak Yaren.
Ayaz mendengar wanita di dalam mobil itu mengumpatinya, namun dirinya membiarkan, memangnya apa mengajaknya menikah lalu bercerai?
Pagi itu, seorang wanita tampak cantik mengenakan kebaya putih yang begitu elegan, matanya menatap sendu pada jendela kamarnya, entah siapa yang akan menyelamatkannya dari pernikahan konyol ini.
Semalam waktu dini hari, dirinya menemukan harapan saat tiba-tiba ada seorang pria yang menghentikan mobilnya, dengan begitu penuh permohonan meminta bantuannya, wajahnya tampan mendekati sempurna, hingga hati Yaren tergerak untuk menolongnya.
Ternyata ada banyak orang yang mengejar pria itu sembari membawa senjata tajam, Yaren tidak bisa memikirkan hal lain selain keselamatan pria itu, lalu dengan tanpa banyak bertanya dirinya membukakan pintu mobil dan membawa pria itu ke tempat yang cukup aman.
Dengan mengumpulkan keberanian Yaren mengatakan sesuatu pada pria yang setelah Yaren ketahui, namanya adalah Ayaz, meminta Ayaz untuk menikahinya dengan dalih balas budi.
Namun rencananya tidak berhasil, Ayaz bahkan mengacuhkannya dan berlalu pergi tanpa mengucapkan terimakasih, dasar tidak tau diri umpat Yaren saat mengingat kejadian semalam antaranya dan Ayaz.
Yaren menarik nafasnya dalam, mungkin ini memang sudah nasibnya, keluarganya berkecukupan namun karena ketamakan Ibu tirinya yang tidak pernah merasakan cukup Yaren harus rela menanggung beban ini.
"Jangan nangis kamu..." ucap Wana, Ibu Tiri Yaren, "Kamu pikir air mata bisa nolongin kamu dari pernikahan ini, denger ya anak pembangkang, setelah ini kamu akan menikmati hartanya Juragan Marli, seharusnya kamu bahagia bisa makan enak, hahahaha." ucap Wana, ia tergelak bersama anak semata wayangnya Raisa menertawakan nasib Yaren yang bagi mereka sangat tidak beruntung.
Mereka sudah merencanakan liburan ke Korea dengan uang mahar satu milyar yang akan diberikan Juragan Marli pada Yaren. Sayang sekali Papa Yaren tidak bisa berbuat apapun.
"Lo mau nitip apa, gue bawain deh jajanan khas Korea, eh enggak deh lo kan udah jadi salah satu Nyonya Marli, kalau lo mau ke Korea lo ajak aja tuh suami bangkotan lo, kita nggak bakalan iri kok! Hahaha!" Raisa tertawa menggelegar, MUA yang merias Yaren pun sedikit terkejut kala mendengar perbincangan orang tua dan anak itu, tidak menyangka nasib pelanggannya kali ini kurang beruntung.
"Ape lo, kerja ya kerja aja kali." Raisa menatap sinis MUA tersebut.
"Saya cuma mau panggil Nona Yaren, acaranya akan segera di mulai, mari Nona Yaren!" ajak MUA tersebut.
"Tidak, aku mau di sini saja, bukannya pernikahan juga akan sah meski aku berada di kamar sekalipun." ucap Yaren, dirinya tidak sanggup harus berdekatan dengan aki-aki yang akan menjadi suaminya itu.
"Ya udah lah Mbak, biarin aja kali dia mau di sini, lo pasti nggak sanggup yah liat muka aki-aki itu, hahaha!" Raisa seakan tidak puas mengejeknya. Saudara tiri Yaren itu merasa begitu menang saat ini.
Yaren hanya bisa menatap sinis Ibu dan saudara tirinya, dirinya lelah berdebat, bisa-bisa dirinya gila mendadak kalau terus seperti ini.
"Duh santai aja kali ngeliatinnya, takut kan gue, hahahaha!"
Bersambung...
Hai, selamat datang di karya baru !!!
Minta dukungan dengan like, koment, dan votenya yah!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 326 Episodes
Comments
Abang kece
mulai baca juga 👍
2022-08-18
0
Shellia Vya
Telat ya aku bacanya
2022-06-29
0
Rice Btamban
lanjut
2022-04-13
0