Rumah di tengah Hutan.

"Ayaz!" seru Yaren, pandangannya menatap Ayaz bak musuh, namun yang ditatap sayangnya tidak bergeming sedikitpun.

"Kamu harus tanggung jawab!" ucap Yaren, dirinya mengambil kunci motor Ayaz, sehingga pria itu dipastikan tidak akan bisa ke mana-mana tanpa dirinya.

Ayaz menaikkan satu alisnya, dirinya paling tidak suka dicegat.

"Aku ikut kamu!" ucap Yaren.

"Carilah kehidupan lebih baik, lo nggak bakalan bisa hidup sama gue!" ucap Ayaz, dirinya mengambil helm dan lalu memakainya, tidak perduli akan Yaren, padahal jelas sekali Yaren terusir dari rumah juga karenanya.

"Ayaz, lo harus tanggung jawab!" ucap Yaren penuh penekanan. Yaren sudah menanggalkan rasa hormatnya pada Ayaz.

"Tanggung jawab apa? Lo kan nggak hamil!" dengan cepat Ayaz menyambar kunci motor yang ada di tangan Yaren.

"Tapi lo udah buat gue diusir dari rumah!" kekeh Yaren.

"Itu urusan lo, yang penting kan pernikahan lo batal, dan gue udah balas budi kebaikan lo semalam." Ayaz benar-benar tidak perduli.

Pria itu bahkan sudah menghidupkan motornya, dan siap untuk pergi.

"Ayaz aku mohon, seenggaknya biarin aku bareng kamu sampai aku dapet kerjaan, please!" mohon Yaren.

Ayaz menghembuskan nafasnya pelan, sebenarnya dirinya juga paham semua yang terjadi karena tuduhannya tadi, namun selama ini dirinya bukan manusia yang bisa perduli akan sesama.

Saat melihat Yaren semalam yang dengan tanpa beban mengajaknya menikah lalu kemudian bercerai, dirinya merasa Yaren bukan seperti wanita menye-menye pada umumnya, pagi ini pikirannya teralihkan dan berubah, tanpa dirinya sadari langkah kakinya malah sudah sampai di halaman rumah Yaren.

Dirinya merasa perlu menyelamatkan Yaren, apalagi melihat pria tua yang akan menjadi suaminya Yaren, dirinya bahkan menganggap pernikahan Yaren adalah sebuah lelucon.

Berdebat, lalu dengan gilanya dia mengatakan bahwa Yaren tengah mengandung anaknya, sungguh pencapaian luar biasa untuk seorang Ayaz Diren.

"Gue bukan orang baik, kalau lo masih tetap mau ikut, gue nggak bisa jamin keselamatan lo!" ucap Ayaz.

Yaren sedikit tersentak, mana kala mendengar pernyataan Ayaz, pertemuan pertama mereka bahkan Ayaz sedang dikejar gerombolan orang yang memburunya dengan membawa senjata tajam, ya Tuhan pria seperti apa yang kini tengah dimintai tolong olehnya ini?

"Aku bisa jaga diriku sendiri, bawa aku, aku janji nggak akan nyusain kamu!" pinta Yaren penuh harap.

"Mending lo masuk dan ambil barang berharga lo, dari pada lo hidup sama gue lebih baik lo hidup sendiri, gue bukan orang baik!" Ayaz juga masih kekeh untuk tidak membawa Yaren dalam hidupnya.

Yaren nampak berpikir, di tangannya menggenggam ponsel miliknya, hanya itu, segala macam kartu-kartu dan fasilitas lainnya ia tinggalkan di rumah besar ini. Apa itu artinya dia akan hidup terluntang-lantung.

Tidak nanti saja dirinya pergi ke sini lagi untuk mengambil barang miliknya, setidaknya ada uang tunai yang masih tersisa sedikit di lemari kamarnya, lalu kartu identitas serta ijazah S2 untuk dirinya melamar kerja. Yah benar, kali ini dirinya harus meninggalkan rumah ini, untuk membuat Papanya sadar bahwa jangan sembarangan berucap mengatakan pergi.

"Gue cuma butuh nenangin diri, lagipula gue nggak bakalan dikasih masuk kalau sekarang, lo nggak liat itu penjaga." tanya Yaren sembari jarinya menunjuk para pengawal berbadan besar sedang berjaga.

Sebenarnya itu bukan masalah bagi Ayaz, dirinya tidak akan takut hanya dengan ancaman seperti itu, sungguh Ayaz masih bisa mengatasinya, namun dirinya tidak mau berurusan dengan keluarga Yaren, urusannya sudah sangat banyak, bahkan dirinya sedang menjadi buron dari kepolisian saat ini karena suatu hal.

"Ck!" Ayaz berdecak, menyusahkan saja pikirnya.

"Ya udah, ayok ikut gue!"

Dengan segera dan senyuman manis Yaren naik ke atas motor Ayaz, seketika Ayaz merasakan debaran jantungnya berpacu lebih cepat, ini gila! Selama ini dirinya terlalu fokus untuk menjalani hidup kotornya hingga tidak pernah merasakan bagaimana manisnya saat ada ketertarikan pada wanita.

Melajukan motornya, Ayaz membawa Yaren ke tempat tinggalnya, tempat yang sangat tersembunyi, bahkan di tengah hutan.

"Tunggu-tunggu, kita mau ke mana ini? Kenapa masuk hutan?" tanya Yaren panik, bagaimana tidak, mereka memasuki kawasan hutan yang menyeramkan, pohon-pohon besar menjulang tinggi nan rimbun mengelilingi menyapa kedatangan mereka, Yaren bahkan tidak tau dirinya berada di mana. Ayaz masih asing baginya, dia tidak mengenal Ayaz dengan baik, sifatnya dan wataknya Yaren masih mencoba menebak-nebak, dan lagi pun Ayaz sudah mengatakan bahwa dia bukanlah orang baik, Yaren takut sekali Ayaz akan berbuat macam-macam padanya, ini hutan, siapa yang akan menolongnya jika terjadi sesuatu?

Tidak ada jawaban, Ayaz masih saja melajukan motornya, hingga lima belas menit berlalu Ayaz menghentikan motornya.

Yaren menganga tidak percaya kala dirinya tengah berdiri di halaman sebuah rumah sederhana yang terbuat dari kayu, begitu rapi, Yaren sempat takjub akan apa yang ditemuinya.

Rumah di tengah-tengah hutan, sungguh keindahan yang tersembunyi.

"Ayaz, apa ini?" tanya Yaren, wajahnya masih menunjukkan kekaguman, sejenak dirinya lupa akan kesakitan yang dideritanya.

"Masuklah!" titah Ayaz.

Yaren masuk, rumah ini cukup bagus meski kecil dan sederhana, sepertinya sangat terawat, apa Ayaz tinggal di sini pikir Yaren.

"Kau tinggal di sini?" tanya Yaren.

Ceklek, pintu di kunci oleh Ayaz, Yaren tersentak, mengapa harus di kunci pikirnya. Yaren semakin waspada.

"Duduklah, gue mau mandi!" ucap Ayaz tak berniat menjawab pertanyaan Yaren.

Dih menyebalkan, gue tanya berapa kali nggak ada yang dijawab.

Yaren duduk di sebuah kursi kayu, bolehkan dirinya membuka jendela, namun urung ia lakukan karena walau bagaimana pun ini adalah rumah orang.

Sepuluh menit berlalu, Ayaz yang sudah selesai mandi terlihat segar dengan celana pendek santai rumahan dan tanpa mengenakan baju, hal itu membuat Yaren memalingkan muka.

"Bisa nggak sih pakai baju lo dulu sebelum ke sini, gue nggak biasa dengan pemandangan yang kek gitu!" ujar Yaren.

"Ini rumah gue, jadi ya terserah gue lah!" ucap santai Ayaz.

Lima menit berlalu, Yaren mengintip, Ayaz masih tidak bergeming, masih bertelanjang dada seperti tadi, Yaren memberanikan diri untuk terlihat biasa saja.

"Ayaz, menurutmu gimana?" tanya Yaren.

"Apa?" tanya Ayaz.

"Orang tuaku?" tanya Yaren, dirinya ingin sedikit mencurahkan isi hatinya pada Ayaz yang saat ini menjadi satu-satunya teman baginya, padahal itu menurut Yaren saja, sementara Ayaz sama sekali tidak menganggap Yaren.

"Bukan urusanku!" singkat Ayaz.

"Aku tidak menyangka Papa akan ngusir aku kayak gini." sesal Yaren. Ah Papa, Yaren kembali teringat akan sosok itu.

"Padahal kan masih bisa dibicarakan baik-baik, apalagi sebenarnya aku tidak hamil!" lanjut Yaren.

Ayaz tidak perduli, tadi saat di dapur dirinya sudah menghubungi orang kepercayaannya untuk mengantarkan segala keperluan untuknya selama di rumah hutannya, jadi ia ikut duduk di kursi bersama Yaren yah hanya untuk menunggu kedatangan orangnya, bukan dengan sengaja mau menemani Yaren.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Nurma sari Sari

Nurma sari Sari

heeemm....kok maksain ikut sama orang yg gk dikenal sama sekali, awal pertemuannya aja sdh jelas dikejar2 sama orang2 bersenjata tajam. hidup seperti GK punya teman aja, walaupun GK punya sahabat paling GK teman yg memang kita kenal, sdh dibawa masuk hutan baru mikirnya takut kalau Ayaz penjahat. BODOH....!!!!

2022-10-13

0

Shellia Vya

Shellia Vya

Makin penasaran ini,apakah Ayaz benar2 penjahat atau dijebak seseorang hingga dia disangka penjahat?

2022-06-29

0

Zaitun

Zaitun

apa ayas mafia tau orka

2022-05-20

0

lihat semua
Episodes
1 Permohonan Yaren.
2 Ayaz!
3 Rumah di tengah Hutan.
4 Makan bersama.
5 Dasar Ayaz tega!
6 Kisah Ayaz.
7 Belanja.
8 Aku lapar!
9 Bukan 'Brengsek' sayang, lebih tepatnya 'Bajingan!'
10 Hutang belum lunas, malah sudah berhutang lagi.
11 Di sekitar sprei?
12 Kapan kita melakukannya?
13 Aku mau tidur denganmu!
14 Kau kelaparan?
15 Mari kita menikah!
16 Masa lalu.
17 Dasar Bajingan!
18 Dilema Yaren.
19 Mencari Yaren.
20 Aku mohon lepaskan aku!
21 Silakan pergi!
22 Kau iblis, Ayaz!
23 Tuan Muda?
24 Ketakutan Marco.
25 Rangga.
26 Ayaz dan Rymi.
27 Keterkejutan Yaren.
28 Tapi di mana?
29 Dad, sungguh aku serius!
30 Menikah.
31 Menikah II.
32 Nindi Rowans.
33 Menjemput Tuan Donulai.
34 Rencana yang sudah ketahuan!
35 Mengapa nama 'Samudra' dihilangkan?
36 Shuuttt!
37 Aku mencintaimu Yaren.
38 Mengikuti Donulai.
39 Dia Ibuku!
40 Kau!
41 Maka kau pun juga harus menjadi musuhku!
42 Ayah...
43 Sam, bagaimana mungkin?
44 Dokter Amri.
45 Apa kau pernah jatuh cinta?
46 Pertengkaran Ayaz dan Marco.
47 Bujuk rayu Sam.
48 Dasar tidak berperasaan!
49 Rencana Sian.
50 Ayo kita bicara!
51 Bisakah aku mengenalimu lebih jauh?
52 Rumah baru.
53 Mencari Ayaz.
54 Belajar memasak.
55 Siapa Nindi?
56 Pertemuan Ayaz dan Marco.
57 Mengapa?
58 Dasar nggak peka!
59 Masa lalu Rymi.
60 Kunjungan Rymi.
61 Kasus Ali Yarkan.
62 Dia masih Bajingan.
63 Istriku...
64 TIDAK!!!
65 Tawaran Marco.
66 Bau apa ini Ayaz?
67 Saling jatuh cinta, namun enggan mengakui.
68 Kencan!
69 Hadiah.
70 Sebuah kenyataan.
71 Sayang, satu kali lagi ya!
72 Tunggu...
73 Keluargamu!
74 RH- AB
75 Pesan sok akrab.
76 Aku rasa...
77 Dasar menggelikan.
78 Astagah!
79 Memangnya saya peduli?
80 Penyidikan.
81 Selamat berusaha!
82 Mimpi buruk.
83 Dia harusnya membunuhku kan?
84 Atau karena kenyataannya kami berbeda. (Marco POV)
85 Apa yang baru saja Marco minta? (Marco POV)
86 Sangat mencintaimu! (Marco POV)
87 Berhenti bekerja.
88 Memangnya siapa yang berani mencegahnya?
89 Sepertinya kau terlalu bersemangat Bung!
90 Pak Dokter...
91 Terlalu perasa.
92 Apa kau mau dengar?
93 Apa karena Rangga?
94 Kau mengenalinya?
95 Sam...
96 Lepaskan dia!
97 Aku?
98 Yang benar saja!
99 Sudah membuktikannya.
100 Bagaimana bisa dia...
101 Gadis malang.
102 Diamlah!
103 Hei!
104 Amla.
105 Buang waktu saja!
106 Ayaz...
107 Maafkan aku!
108 Dia... Saudaraku!
109 "Srraakkkk..."
110 Kau bilang apa?
111 Benarkah?
112 Pintu dibuka.
113 Hanya dua orang yang terpaksa harus saling peduli.
114 Temukan dia!
115 Jadi, apa Samudra?
116 Pengakuan Raisa.
117 Kekesalan Wana.
118 Aku sangat berharap, kau bisa mendonorkan darahmu.
119 Putra...
120 Aku suka saat kau melakukannya!
121 Bisakah kita bertemu?
122 Maafkan aku Nindi... Maaf...
123 AKU MENCINTAIMU, AKU MENCINTAIMU!!!
124 Masuk!
125 Kau harus menutup jendelanya!
126 Ayah!
127 Bagaimana jika bukan?
128 Karena jika tidak,
129 Yang ingin diakui Sian.
130 Maafkan suamimu ini!
131 Mencurigai Jovan.
132 Praanggg...
133 Marco pasti punya alasan.
134 Rym, bagaimana jika...
135 Amla sialan,
136 Rencana untuk Raisa.
137 Segalanya ini.
138 Dia sudah tiada.
139 Hal yang pertama harus dirinya lakukan.
140 Apa dia masih ingin menjadi istriku setelah ini?
141 Apa kau menyesalinya?
142 Mungkin untuk itulah Ayaz tidak melakukannya.
143 Untuk Ayaz!
144 Hanya andai belaka.
145 Begitulah cara kami bertahan hidup!
146 Tentu saja!
147 Apa Kakak tidak sedang berbohong?
148 Tidak mendapatkan apapun.
149 Bugh!
150 Pengintaian.
151 Adalah seorang kriminal.
152 Jangan sentuh!
153 Bisakah kita mewujudkannya suatu hari nanti?
154 Aku tidak mau!
155 Aku sudah mengkhianatinya!
156 Hei!
157 Mudah sekali yaaa!
158 Rasanya tidak akan sudi.
159 Aku, kau, dan Daddy kita!
160 Nak Harun...
161 Kau... Cukup ahli dalam berpura-pura!
162 Aku selalu menunggu waktu yang tepat, namun tidak pernah ada waktu yang tepat!
163 Kau akan menyesal Ayaz.
164 Gadis yang akan dinikahinya adalah Raisa.
165 Jika ini benar,
166 Sejak kapan seorang Jovan Dirga memiliki adik?
167 Bu, aku akan menerimanya.
168 Aku benar-benar tidak mengerti!
169 Cukuplah Ayaz yang selalu membuat masalah.
170 Berita duka.
171 Mengapa kau tidak mencoba menemuinya.
172 Menemui Jovan.
173 Selamat sore Nyonya Amla Huculak!
174 Baiklah!
175 "Oh Astagah!"
176 Baik, siapa berikutnya?
177 Apa kau mengerti?
178 Karena jika saat kau berubah, maka kau sudah tidak akan ada artinya!
179 Aku berkata sebenarnya!
180 Hei kau! Kau tidak akan bertanggung jawab?
181 Ayaz kami tidak ingin memiliki semua ini...
182 Aku ingin pizza!
183 Sudah cukup lama.
184 Sona Blue Hotel.
185 Sebenarnya kau ini tidak bisa hidup tanpa Yaren atau tanpaku?
186 Aku tidak dengar!
187 Dia akan terinjak dan mati!
188 Jelas saja ia mengenalnya.
189 Kehancuran Argantara.
190 Kehancuran Argantara II.
191 Apa yang sudah Mama lakukan?
192 Maafkan Yaren Pa...
193 Menikmati waktu yang mungkin saja masih tersisa.
194 Akan aku buat kau terus saja berharap.
195 Sudah, ayo pulang!
196 Aku tidak ingin kehilangan itu lagi.
197 Apa hanya dirinya yang tidak mengetahui apapun?
198 Ayaz, kali ini kau benar-benar terancam!
199 Mengapa wanita ini menjadi banyak bicara?
200 Raisa...
201 Menceritakan bagaimana Marco.
202 Yang jelas bukan aku.
203 Aku menginginkanmu!
204 Ada beberapa hal yang perlu saya sampaikan.
205 Mungkinkah ada peristiwa besar di balik kematian Dale Adrie?
206 Yah, sebentar lagi.
207 Semoga saja dia tidak mendengarnya.
208 Ah Samudra, kau membuatku gila!
209 Maafkan aku Yaren...
210 Kau bisa mempercayaiku!
211 Apa yang harus aku lakukan?
212 Dan kuharap kau tidak menyia-nyiakan kebaikanku ini!
213 Berani menyelesaikan masalah.
214 Tapi aku menyayanginya dengan cara yang berbeda.
215 Mungkin lebih tepatnya ia sudah tergila-gila.
216 Permintaan Raisa.
217 Samudra... Apa yang kau berikan di minumanku?
218 Apa Kakak juga sama sepertiku?
219 Maafkan aku Tuan, abdimu ini tidak bisa lagi memegang janji...
220 Jangan salahkan aku jika meragukan itu.
221 Bagaimana jika kami mulai dari kamar di sebelah sana?
222 Kau sudah berhasil membuat dia menjadi budak cintamu ternyata!
223 Jadi bagaimana dia?
224 Dan kau harus menurut!
225 Apa kau tidak cemburu?
226 Apa maksudmu Rym?
227 Rym, Rymi...
228 Aku akan menjaga kalian.
229 Samudra.
230 Kau harus bertanggungjawab, Wana...
231 Sebentar lagi semuanya akan berakhir.
232 Kau sudah berani yaaa?
233 Panggilkan ketua pengawal itu, cepat!
234 Menikahlah denganku!
235 Rym, bolehkah?
236 Tutup mulut kalian.
237 Apa benar kau menghamili Rymi?
238 Jaga batasan anda sebelum kami bertindak!
239 Kalian harus berusaha menemukannya.
240 Samudra mengajakku menikah!
241 Aku akan membuangnya saja!
242 Sampai akhir pun aku tidak pernah berkhianat...
243 Aku menggantungkan harapan padamu!
244 Sebenarnya aku...
245 Bagaimana Nyonya Amla?
246 Sam!
247 Anda sudah mengerti Nyonya Amla?
248 Barang bukti.
249 Ada sedikit tambahan.
250 Ada apa?
251 Kakak ipar harus membantuku...
252 Tidak mengetahui apapun.
253 Ayaz, bagaimana ini?
254 Rymi...
255 Apa...
256 Jovan berkunjung.
257 Dasar Ayaz!
258 Aku menunggu hari itu tiba.
259 Aku menyayangi dia...
260 Dulu Yaren hanya mempunyai satu mimpi saja.
261 Sial!
262 Aku juga telah jatuh cinta padamu.
263 Skak!
264 Wanita adalah makhluk yang selalu benar.
265 Jangan katakan apapun.
266 Promo Novel Baru, Oh My Jilly!
267 Apa aku... Sudah mati?
268 Benar-benar Rymi itu!
269 Mana mungkin kak Jovan tau!
270 Aku bukan orang gila!
271 Dean Aries.
272 Karena Ayaz...
273 Tidak perlu takut jika Nyonya memang tidak pernah melakukan kejahatan apapun!
274 Dasar menyebalkan!
275 Saatnya mengucapkan selamat datang di permainan!
276 Tim, hancurkan!
277 Apa kau sudah puas balas dendamnya?
278 Bisa anda jelaskan apa yang baru saja kami temukan ini?"
279 Sayang...
280 Sam gugup.
281 Kedatangan Dean Aries.
282 Aku sudah tau!
283 Baiklah, hari-hari berikutnya akan lebih menyenangkan!
284 Kebahagiaan Yaren.
285 Tinggal satu langkah lagi, Ilham.
286 Bukankah itu...
287 Apa semuanya sudah siap?
288 Penyergapan.
289 Penyergapan II.
290 Penyergapan III.
291 Nona tidak diizinkan untuk pergi!
292 Aku tidak menangis!
293 Yaren, maksudku...
294 Ayaz sudah tiada!
295 Sam, ayo kita bertemu!
296 Meminta bantuan Sam.
297 Ayah...
298 Penduduk gelap.
299 Apa kalian sangat dekat?
300 Aku selalu suka permainan mengorbankan nyawa!
301 Fakta yang diberikan Sam tentang siapa Ayaz Diren.
302 Maafkan aku yang harus melakukannya!
303 Merenunglah!
304 Ya Tuhan, Yaren!
305 Yaren hamil?
306 Benarkah Ayaz sudah mati?
307 Ayaz! Kau tidak bisa melakukan ini padaku!
308 Nyatanya tidak salah!
309 Dasar budak cinta!
310 Rencana Marco untuk Yaren dan Ayaz.
311 Berbelanja.
312 Kau mau ikut denganku?
313 Yang baru saja kau dengar itu memang benar!
314 Ini aku Yaren.
315 Rymi kesal.
316 Dasar pengganggu!
317 Pesan Marco.
318 Ada yang iri rupanya.
319 Aku yang menyedihkan!
320 Aku tidak mungkin tertular menjadi penjahat kan?
321 Pukulan telak Rymi untuk Marco.
322 Ian Arash.
323 Gara-gara Novel.
324 Rymi melahirkan.
325 Rymi melahirkan II.
326 Aku mencintaimu Yaren, sampai kapanpun aku mencintaimu! (TAMAT!)
Episodes

Updated 326 Episodes

1
Permohonan Yaren.
2
Ayaz!
3
Rumah di tengah Hutan.
4
Makan bersama.
5
Dasar Ayaz tega!
6
Kisah Ayaz.
7
Belanja.
8
Aku lapar!
9
Bukan 'Brengsek' sayang, lebih tepatnya 'Bajingan!'
10
Hutang belum lunas, malah sudah berhutang lagi.
11
Di sekitar sprei?
12
Kapan kita melakukannya?
13
Aku mau tidur denganmu!
14
Kau kelaparan?
15
Mari kita menikah!
16
Masa lalu.
17
Dasar Bajingan!
18
Dilema Yaren.
19
Mencari Yaren.
20
Aku mohon lepaskan aku!
21
Silakan pergi!
22
Kau iblis, Ayaz!
23
Tuan Muda?
24
Ketakutan Marco.
25
Rangga.
26
Ayaz dan Rymi.
27
Keterkejutan Yaren.
28
Tapi di mana?
29
Dad, sungguh aku serius!
30
Menikah.
31
Menikah II.
32
Nindi Rowans.
33
Menjemput Tuan Donulai.
34
Rencana yang sudah ketahuan!
35
Mengapa nama 'Samudra' dihilangkan?
36
Shuuttt!
37
Aku mencintaimu Yaren.
38
Mengikuti Donulai.
39
Dia Ibuku!
40
Kau!
41
Maka kau pun juga harus menjadi musuhku!
42
Ayah...
43
Sam, bagaimana mungkin?
44
Dokter Amri.
45
Apa kau pernah jatuh cinta?
46
Pertengkaran Ayaz dan Marco.
47
Bujuk rayu Sam.
48
Dasar tidak berperasaan!
49
Rencana Sian.
50
Ayo kita bicara!
51
Bisakah aku mengenalimu lebih jauh?
52
Rumah baru.
53
Mencari Ayaz.
54
Belajar memasak.
55
Siapa Nindi?
56
Pertemuan Ayaz dan Marco.
57
Mengapa?
58
Dasar nggak peka!
59
Masa lalu Rymi.
60
Kunjungan Rymi.
61
Kasus Ali Yarkan.
62
Dia masih Bajingan.
63
Istriku...
64
TIDAK!!!
65
Tawaran Marco.
66
Bau apa ini Ayaz?
67
Saling jatuh cinta, namun enggan mengakui.
68
Kencan!
69
Hadiah.
70
Sebuah kenyataan.
71
Sayang, satu kali lagi ya!
72
Tunggu...
73
Keluargamu!
74
RH- AB
75
Pesan sok akrab.
76
Aku rasa...
77
Dasar menggelikan.
78
Astagah!
79
Memangnya saya peduli?
80
Penyidikan.
81
Selamat berusaha!
82
Mimpi buruk.
83
Dia harusnya membunuhku kan?
84
Atau karena kenyataannya kami berbeda. (Marco POV)
85
Apa yang baru saja Marco minta? (Marco POV)
86
Sangat mencintaimu! (Marco POV)
87
Berhenti bekerja.
88
Memangnya siapa yang berani mencegahnya?
89
Sepertinya kau terlalu bersemangat Bung!
90
Pak Dokter...
91
Terlalu perasa.
92
Apa kau mau dengar?
93
Apa karena Rangga?
94
Kau mengenalinya?
95
Sam...
96
Lepaskan dia!
97
Aku?
98
Yang benar saja!
99
Sudah membuktikannya.
100
Bagaimana bisa dia...
101
Gadis malang.
102
Diamlah!
103
Hei!
104
Amla.
105
Buang waktu saja!
106
Ayaz...
107
Maafkan aku!
108
Dia... Saudaraku!
109
"Srraakkkk..."
110
Kau bilang apa?
111
Benarkah?
112
Pintu dibuka.
113
Hanya dua orang yang terpaksa harus saling peduli.
114
Temukan dia!
115
Jadi, apa Samudra?
116
Pengakuan Raisa.
117
Kekesalan Wana.
118
Aku sangat berharap, kau bisa mendonorkan darahmu.
119
Putra...
120
Aku suka saat kau melakukannya!
121
Bisakah kita bertemu?
122
Maafkan aku Nindi... Maaf...
123
AKU MENCINTAIMU, AKU MENCINTAIMU!!!
124
Masuk!
125
Kau harus menutup jendelanya!
126
Ayah!
127
Bagaimana jika bukan?
128
Karena jika tidak,
129
Yang ingin diakui Sian.
130
Maafkan suamimu ini!
131
Mencurigai Jovan.
132
Praanggg...
133
Marco pasti punya alasan.
134
Rym, bagaimana jika...
135
Amla sialan,
136
Rencana untuk Raisa.
137
Segalanya ini.
138
Dia sudah tiada.
139
Hal yang pertama harus dirinya lakukan.
140
Apa dia masih ingin menjadi istriku setelah ini?
141
Apa kau menyesalinya?
142
Mungkin untuk itulah Ayaz tidak melakukannya.
143
Untuk Ayaz!
144
Hanya andai belaka.
145
Begitulah cara kami bertahan hidup!
146
Tentu saja!
147
Apa Kakak tidak sedang berbohong?
148
Tidak mendapatkan apapun.
149
Bugh!
150
Pengintaian.
151
Adalah seorang kriminal.
152
Jangan sentuh!
153
Bisakah kita mewujudkannya suatu hari nanti?
154
Aku tidak mau!
155
Aku sudah mengkhianatinya!
156
Hei!
157
Mudah sekali yaaa!
158
Rasanya tidak akan sudi.
159
Aku, kau, dan Daddy kita!
160
Nak Harun...
161
Kau... Cukup ahli dalam berpura-pura!
162
Aku selalu menunggu waktu yang tepat, namun tidak pernah ada waktu yang tepat!
163
Kau akan menyesal Ayaz.
164
Gadis yang akan dinikahinya adalah Raisa.
165
Jika ini benar,
166
Sejak kapan seorang Jovan Dirga memiliki adik?
167
Bu, aku akan menerimanya.
168
Aku benar-benar tidak mengerti!
169
Cukuplah Ayaz yang selalu membuat masalah.
170
Berita duka.
171
Mengapa kau tidak mencoba menemuinya.
172
Menemui Jovan.
173
Selamat sore Nyonya Amla Huculak!
174
Baiklah!
175
"Oh Astagah!"
176
Baik, siapa berikutnya?
177
Apa kau mengerti?
178
Karena jika saat kau berubah, maka kau sudah tidak akan ada artinya!
179
Aku berkata sebenarnya!
180
Hei kau! Kau tidak akan bertanggung jawab?
181
Ayaz kami tidak ingin memiliki semua ini...
182
Aku ingin pizza!
183
Sudah cukup lama.
184
Sona Blue Hotel.
185
Sebenarnya kau ini tidak bisa hidup tanpa Yaren atau tanpaku?
186
Aku tidak dengar!
187
Dia akan terinjak dan mati!
188
Jelas saja ia mengenalnya.
189
Kehancuran Argantara.
190
Kehancuran Argantara II.
191
Apa yang sudah Mama lakukan?
192
Maafkan Yaren Pa...
193
Menikmati waktu yang mungkin saja masih tersisa.
194
Akan aku buat kau terus saja berharap.
195
Sudah, ayo pulang!
196
Aku tidak ingin kehilangan itu lagi.
197
Apa hanya dirinya yang tidak mengetahui apapun?
198
Ayaz, kali ini kau benar-benar terancam!
199
Mengapa wanita ini menjadi banyak bicara?
200
Raisa...
201
Menceritakan bagaimana Marco.
202
Yang jelas bukan aku.
203
Aku menginginkanmu!
204
Ada beberapa hal yang perlu saya sampaikan.
205
Mungkinkah ada peristiwa besar di balik kematian Dale Adrie?
206
Yah, sebentar lagi.
207
Semoga saja dia tidak mendengarnya.
208
Ah Samudra, kau membuatku gila!
209
Maafkan aku Yaren...
210
Kau bisa mempercayaiku!
211
Apa yang harus aku lakukan?
212
Dan kuharap kau tidak menyia-nyiakan kebaikanku ini!
213
Berani menyelesaikan masalah.
214
Tapi aku menyayanginya dengan cara yang berbeda.
215
Mungkin lebih tepatnya ia sudah tergila-gila.
216
Permintaan Raisa.
217
Samudra... Apa yang kau berikan di minumanku?
218
Apa Kakak juga sama sepertiku?
219
Maafkan aku Tuan, abdimu ini tidak bisa lagi memegang janji...
220
Jangan salahkan aku jika meragukan itu.
221
Bagaimana jika kami mulai dari kamar di sebelah sana?
222
Kau sudah berhasil membuat dia menjadi budak cintamu ternyata!
223
Jadi bagaimana dia?
224
Dan kau harus menurut!
225
Apa kau tidak cemburu?
226
Apa maksudmu Rym?
227
Rym, Rymi...
228
Aku akan menjaga kalian.
229
Samudra.
230
Kau harus bertanggungjawab, Wana...
231
Sebentar lagi semuanya akan berakhir.
232
Kau sudah berani yaaa?
233
Panggilkan ketua pengawal itu, cepat!
234
Menikahlah denganku!
235
Rym, bolehkah?
236
Tutup mulut kalian.
237
Apa benar kau menghamili Rymi?
238
Jaga batasan anda sebelum kami bertindak!
239
Kalian harus berusaha menemukannya.
240
Samudra mengajakku menikah!
241
Aku akan membuangnya saja!
242
Sampai akhir pun aku tidak pernah berkhianat...
243
Aku menggantungkan harapan padamu!
244
Sebenarnya aku...
245
Bagaimana Nyonya Amla?
246
Sam!
247
Anda sudah mengerti Nyonya Amla?
248
Barang bukti.
249
Ada sedikit tambahan.
250
Ada apa?
251
Kakak ipar harus membantuku...
252
Tidak mengetahui apapun.
253
Ayaz, bagaimana ini?
254
Rymi...
255
Apa...
256
Jovan berkunjung.
257
Dasar Ayaz!
258
Aku menunggu hari itu tiba.
259
Aku menyayangi dia...
260
Dulu Yaren hanya mempunyai satu mimpi saja.
261
Sial!
262
Aku juga telah jatuh cinta padamu.
263
Skak!
264
Wanita adalah makhluk yang selalu benar.
265
Jangan katakan apapun.
266
Promo Novel Baru, Oh My Jilly!
267
Apa aku... Sudah mati?
268
Benar-benar Rymi itu!
269
Mana mungkin kak Jovan tau!
270
Aku bukan orang gila!
271
Dean Aries.
272
Karena Ayaz...
273
Tidak perlu takut jika Nyonya memang tidak pernah melakukan kejahatan apapun!
274
Dasar menyebalkan!
275
Saatnya mengucapkan selamat datang di permainan!
276
Tim, hancurkan!
277
Apa kau sudah puas balas dendamnya?
278
Bisa anda jelaskan apa yang baru saja kami temukan ini?"
279
Sayang...
280
Sam gugup.
281
Kedatangan Dean Aries.
282
Aku sudah tau!
283
Baiklah, hari-hari berikutnya akan lebih menyenangkan!
284
Kebahagiaan Yaren.
285
Tinggal satu langkah lagi, Ilham.
286
Bukankah itu...
287
Apa semuanya sudah siap?
288
Penyergapan.
289
Penyergapan II.
290
Penyergapan III.
291
Nona tidak diizinkan untuk pergi!
292
Aku tidak menangis!
293
Yaren, maksudku...
294
Ayaz sudah tiada!
295
Sam, ayo kita bertemu!
296
Meminta bantuan Sam.
297
Ayah...
298
Penduduk gelap.
299
Apa kalian sangat dekat?
300
Aku selalu suka permainan mengorbankan nyawa!
301
Fakta yang diberikan Sam tentang siapa Ayaz Diren.
302
Maafkan aku yang harus melakukannya!
303
Merenunglah!
304
Ya Tuhan, Yaren!
305
Yaren hamil?
306
Benarkah Ayaz sudah mati?
307
Ayaz! Kau tidak bisa melakukan ini padaku!
308
Nyatanya tidak salah!
309
Dasar budak cinta!
310
Rencana Marco untuk Yaren dan Ayaz.
311
Berbelanja.
312
Kau mau ikut denganku?
313
Yang baru saja kau dengar itu memang benar!
314
Ini aku Yaren.
315
Rymi kesal.
316
Dasar pengganggu!
317
Pesan Marco.
318
Ada yang iri rupanya.
319
Aku yang menyedihkan!
320
Aku tidak mungkin tertular menjadi penjahat kan?
321
Pukulan telak Rymi untuk Marco.
322
Ian Arash.
323
Gara-gara Novel.
324
Rymi melahirkan.
325
Rymi melahirkan II.
326
Aku mencintaimu Yaren, sampai kapanpun aku mencintaimu! (TAMAT!)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!