🖊️ Hanya bisa berusaha dan berusaha... Tuhah lah yang tau finishing nya 📝
Happy reading....
Terasa sakit, perih, dan badan itu pun remuk redam yang di rasakan Naqia di seluruh tubuhnya yang baru siuman dari pingsan nya semalam akan ulah Zaki. Tubuh nya masih polos tapi kedua tangannya sudah tidak terikat.
Aww !
Naqia meringis, saat bangkit dan ingin melangkah ke kamar mandi, rasa sakit inti kewanitaan nya menjadi jadi. Tangan itu reflek bertahan di tembok saat ingin kembali limbung. Naqia tertatih tatih masuk ke dalam kamar mandi.
Hiks hiks, sakit !
Naqia reflek meringis sakit dan menangis saat air menyentuh tubuhnya, beberapa bagian tubuh nya terasa sangat perih apalagi di inti itu. Amat perih !
Usai mandi, Naqia keluar kamar, jelas Zaki sudah tidak ada di rumah di jam kerja seperti ini, Naqia pergi ke Mbak Yuni-teman satu satunya.
“Naqia ?" Mbak Yuni berlari kecil menghampiri Naqia yang terlihat tidak normal berjalan sedia kalanya.
" Kamu kenapa ? Sakit ? wajah mu pucat sekali !" Cerca nya seraya menuntun Naqia untuk duduk di sofa.
" Mas Zaki kasar, Mbak. Aku takut pulang, mas Zaki membuat aku berdarah darah." Adu nya terlihat meringis pilu seraya menunjuk bagian tubuh tengah nya, duduk saja terasa risih.
" Kasar bagaimana ? Apa yang di lakukan Zaki kepada mu ? bilang sama Mbak !"
Naqia pun menceritakan kejadian semalam namun karena otak keterbatasan nya, Naqia hanya menceritakan inti nya saja. Tapi Mbak Yuni tahu kalau itu pemerkosaan. Namun apa yang harus ia lakukan, Zaki akan menang kalau pun di laporkan ke polisi. Zaki suami Naqia, Jelas Zaki akan menang secara telak dengan berkata Naqia adalah istri ku, dari mana nya memperkosa ?
" Sabar ya Naqia, Mungkin suami mu membutuhkan mu di ranjang, Seorang istri memang harus melayani suaminya, maafkan lah dia." Mbak Yuni menjelaskan perlahan agar Naqia tidak trauma.
seraya menggenggam tangan Naqia prihatin, ia iba melihat wajah polos yang jauh dari kata dosa itu, Naqia sudah di anggap nya adik sendiri, menyayangi Naqia tulus. Berkat kedermawanan Almarhum orang tua Naqia lah ia masih ada di dunia ini, dulu Mbak Yuni menderita penyakit kanker dan yang membiayai semua perobatan nya adalah almarhum.
Seperti Zaki, dia juga berdiri sukses sampai saat ini karena kebaikan hati keluarga Naqia, tapi entah kenapa Zaki berubah, Zaki seakan kacang lupa pada kulit nya. Mbak Yuni geram di dalam hati, tangan itu meremas sisi sofa mendengar curahan demi curahan pilu Naqia.
Dan karena nasehat Mbak Yuni lah, Naqia kembali lagi ke rumah nya dengan perasaan cuek tanpa rasa takut lagi.
*****
Hari hari berlalu, Zaki tak nampak pulang ke rumah setelah memperkosa Naqia, Membuat Naqia berpikir keras yang hanya punya otak secuil itu.
"Dasar bodoh ! Idiot ! Jelek, pembawa sial..." Suara kasar Zaki seakan bernyanyi nyanyi di Indera pendengaran nya. Entah angin apa yang menggoyah kan hati nya menuju lemari nya, mengambil uang sekepok di lemari yang ia dapatkan dari pria misterius yang Naqia sebut pak baik hati, uang itu pun di bawa nya ke rumah Mbak Yuni, teman satu satunya yang peduli padanya.
" Wah, Naqia...Bagus itu, biar Zaki nanti bangga padamu kalau pulang nanti."
Mbak Yuni memberikan dua jempol atas keinginan Naqia untuk merubah penampilan nya yang memang jauh dari kata layak, wajah culun berponi, daster batik kelonggaran, wajah pun sangat polos dari make up, setidaknya berdandan sedikit maka pancaran aura kecantikan Naqia akan terlihat yang aslinya memang ayu cuma tertutup kekusaman karena tak pernah rawat diri.
Dari belajar menggunakan smartphone secara perlahan di ajarkan Mbak Yuni. Berdandan serta berpakaian modis, Naqia antusias menyerap ilmu yang di ajarkan oleh Mbak Yuni, walaupun kabanyakan melongo bodoh dan sering menguap beberapa kali.
" Ingat ya Naqia, Kalau berpakaian harus pas. Tidak boleh tabrakan warna, nanti kesan nya norak, misalnya...Merah ketemu kuning itu tabrakan warna." Mbak Yuni menjelaskan.
" Merah kuning hijau di langit yang biru."
Naqia malah bersenandung, Membuat Mbak Yuni tertawa lucu.
"Nah, ini namanya alat tempur wajib di miliki wanita."
Alat tempur ? Dengan bingung, Naqia mengambil satu lipstik yang di bilang alat tempur oleh mbak Yuni.
" Jadi di dongeng dongeng itu yang sering di cerita kan mama alat tempur perang seperti ini." Naqia tersenyum kecil seraya membuat pergerakan menebas seakan akan lipstik itu sebagai pedang.
Lagi, Mbak Yuni tertawa lucu. Kenapa Zaki begitu tega ? Batin Mbak Yuni yang sebenarnya Naqia begitu menghibur walau pun otak nya di bilang lemot tapi bila di jelaskan perlahan, mbak Yuni yakin... Naqia bisa menguasai.
" Begini caranya, bukan alat tempur untuk perang ya, khusus wanita harus feminin, anggun dan cantik."
Wah... cantik !
Mbak Yuni terkesima, hasil make up tipis yang di tancap natural di wajah Naqia begitu sempurna.
" Kamu cantik Naqia." Mbak Yuni mencubit gemas dagu Naqia.
" Betul kah ? Mas Zaki nanti suka nggak ?"
Mbak Yuni mengangguk pelan.
" Naqia, bagaimana perasaan mu saat Zaki tidak pulang pulang beberapa hari ini ? apakah kamu mencintai suami mu ?"
Lantas Naqia menaruh cermin kecil yang tadinya di pakai mematuk wajah nya. berpikir sejenak.
" Mencintai itu rasanya seperti apa ? Coklat atau Vanilla ?"
"'Bukan rasa begitu Naqia, di dalam sini, nyaman atau gimana ?" Mbak Yuni menunjuk dada sendiri.
" Biasa aja, Dulu sih nyaman, waktu ada Mama Papa, mas Zaki sayang Naqia, tapi di sini...." Naqia menekan dadanya. " Ada rasa denyut sakit tiap Mas Zaki berteriak mengagetkan, Aku suka mas Zaki nggak pulang." Naqia masih ada rasa takut akan Zaki yang memperkosa nya. " Tapi aku juga sayang sama Mas Zaki seperti sayang ke Mama Papa dan Mbak Yuni."
Mbak Yuni menatap iba wajah yang sudah bersih itu tapi terlihat teduh sedih
" Suami istri itu harus satu rumah Naqia, bila suami tidak pulang pulang, berati tidak baik sayang, ada yang tidak beres dengan suami mu di luar sana. Mengerti Naqia ?"
Naqia mengangguk padahal tidak mengerti.
" Apa kah kamu sakit hati atau dendam dengan suami mu ?"
" Aku memang sering di caci bodoh, Idiot dan jelek, Tapi kata Papa dulu, Aku tidak boleh dendam, Biar Tuhan lah yang membalas nya, kata Papa lagi, Ucapan tidak baik ke orang suatu saat bisa saja menyerang ke diri sendiri."
Amalan keluarga Naqia membuat Mbak Yuni terharu.
Lanjut, Naqia kembali belajar bermacam macam hal baru tentang penampilan nya. Hingga malam pun tiba, Naqia akhirnya pulang ke rumah membawa barang barang perempuan yang sudah di beli nya.
Saat Naqia duduk di hadapan televisi, pintu di ketuk. Naqia membuka rumah.
" Lama amat___" Zaki terpaku, terkesima melihat penampilan cantik Naqia, Siapa di hadapannya ini ? Naqia si Idiot itu atau Naqia putri raja ? Poni depan culun yang biasa bergoyang, kini sudah hilang, baju daster batik longgar yang kadang ada robek nya, Kini terganti dress selutut pas membalut tubuh ideal Naqia, aroma nya juga sekarang berbeda, dulu kadang minyak telon berbaur bedak bayi, kadang pula kecut. tapi sekarang aroma Naqia harum parfum rasa Vanilla lembut menyeruak ke Indera pengendusan Zaki.
Zaki menelan ludahnya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
LO MAKI2 LO KATA2IN, TPI LO PERKOSA JUGA,, LO TU PEMBAWA SIAL DLM KELUARGA NUGRAHA, BKN LO BRTRIMA KASIH DGN MLINDUNGI NAQIA. . TPI LO SIKSA2 .
2023-03-07
2
Sulaiman Efendy
KLO DILAKUKAN DGN KASAR, DN ISTRI MNOLAK DN GK RIDHO DISETUBUHI SPRTI ITU, BSA DKATAKN KKERASAN, DN MASUK KARTEGORI PASAL KDRT.. APALAGI DGN TNGN DIIKAT, MULUT DISUMPAL, SAMA SAJA DGN MMPERKOSA, MSKI ISTRI SNDIRI..
2023-03-07
0
sry rahayu
semangat naqia...
2022-05-11
0