Nayuwan berjalan mengekor mengikuti langkah Rendra, sesekali ujung matanya menyoroti pada sekumpulan para lelaki yang sudah membuatnya jengah setengah mati. Berkali-kali ia mengdenguskan nafasnya dengan malas.
"Ok, silahkan ambil kunci keberuntungan kalian di dalam mysteri box." Rendra menyilahkan para peserta yang mereka ambil secara random. "Ya silahkan angkat tinggi-tinggi kuncinya" seru Rendra lagi. Nayuwan menatap kunci motor yang ada di tangannya dengan mendelik kurang nyaman. Ia melirik sepintas ke arah sepatunya.
"Maaf,.." Nayuwan mengangkat tangan sungkan, sontak membuatnya jadi pusat perhatian. " Ada yg punya sepatu sneakers atau casual. boleh saya pinjam?" ujarnya sambil tersenyum tidak enak. Tak berapa lama dia mendapat beberapa pasang sepatu. Dia memilih sepatu yang lebih santai namun tetap terlihat modis ketika ia pakai.
Nayuwan mengkerucutkan kemudian menggigit bibir bawahnya ketika melihat motor BMW yg ada dihadapannya.
" Apa nanti aku beli motor ini aja gitu ya. tampilanya keren juga." gumamnya dalam hati. Tanpa dia sadari sosok pria tengah mendekatinya dari belakangnya.
" Wait, Wait.." seloroh Gavin mendekati Nayuwan yang sedang melihat motor BMW 1250 RS miliknya. Sudut mata Nayuwan kontan memicing tajam tanpa menoleh, namun jelas dia merasa terusik dengan Gavin yang mendekatinya.
"Lu yakin? Lu bisa bawa motor gua dengan selamat?" Ujar Gavin meledek sinis. Sejurus sudut mata Nayuwan menatap selidik kepada sosok yang sekarang sudah ada tepat di sampingnya.
"Lu yakin ngga?" Gavin menautkan kedua alisnya.
" kita lihat aja." Nayuwan datar tanpa peduli tatapan tajam sang pemilik motor.
" Gua cuma bilangin sama lu, lu harus hati-hati bawa motor gua, karena gua ngga suka, kalau sampai ada lecet. Lu ada dalam masalah. Faham kan lu ?" Gavin mendelik sembari mendekatkan wajahnya ke wajah Nayuwan. Nayuwan hanya diam tak sedikitpun bergeming atau menunjukan tanda-tanda salah tingkah.
"Hah??" Nayuwan membuang muka sambil mendengus malas disertai senyuman mencibir.
"Heh perempuan! Gua udah berbaik hati kasih lu peringatan, karena gua tau, gaji lu jadi pembantu itu ngga seberapa, sayang-sayang kan duitnya? Niat pengen dapet untung malah buntung." seloroh Gavin sembari menepuk halus pipi Nayuwan. Rahang Nayuan mengeras giginya gemeretak, nafasnya terasa sesak menahan emosinya.
"kecuali... lu jual tampang dan tubuh lu ini di pasar gelap, " lanjut Gavin menyeringai senyum culas dan licik, disertain kerlingan mata khas buaya darat. Nayuwan menekan riak air muka, tangannya terkepal gemetar, namun dia masih berusaha menahan amarah yang sudah memuncak di ubun-ubun. Meskipun ngin rasanya dia langsung menghajar Gavin detik itu juga.
"Ckcck.. kakak, teman kakak itu sudah membangunkan singa betina yang sedang tidur" ujar Shila berdecak mencibir sekaligus memberi isyart ke pada Vito, bahwa Nayuwan bukan perempuan yang mudah. Vito masih mengernyitkan dahinya, dia, Rendra, Haidar ataupun orang- orang berkumpul di sana sebagai peserta atau penomtonpun tak habis pikir kenapa Gavin bisa-bisanya menghina seoarang perempuan yang tidak dia kenal di publik, terlebih di acara yang mereka buat sendiri terbuka untuk umum. Semua yang ada di sana masih memperhatikan 2 sosok manusia berbeda kelamin itu. Jelas sekali Nayuwan gejolak amarahnya, sorot matanya menghunus tajam menatap Gavin, begitupun Gavin tetap menunjukan sifat angkuh dan aroganya.
"STOP !!.. Apa kalian mau saling membunuh dengan tatapan tajam kalian itu? Ayo kita lanjutkan gamenya" lerai Rendra memangku tangan dengan tatapan tak kalah tajam tanpa meminta maaf atas perlakuan Gavin kepada Yuwan."Apa kamu tidak mau mengganti gamismu nona, kalau terbelit rantai bisa celaka lho" ujar Haidar dengan genit, mata dan senyumanya mengisyaratkan bahwa dia tengah menggoda perempuan itu. Nayuwan menarik ujung gamisnya ke tengah. Seketika gamisnya berubah jadi celana model aladin. Vito dan Rendra saling melirik tipis, menggeleng kepala sambil tersenyum mendengus gemas, kerut dahinya mengisyaratkan keheranan sekaligus terkesima dengan apa yang dilakukan Nayuan. Haidar hanya melongo aja.
Sosok Nayuwan yang tadi terlihat sangat anggun, seakan hilang begitu saja tergantikan dengan sosok yang 180° sangat berbeda. Cara berjalan yang tegap maskulin, sorot matanya seakan siap melahap siapa saja yang mendekatinya, pun ketika dia sudah ada di atas motor Gavin makin gagah aura yang ia keluarkan.
"Tak !"Dia menutup helmnya dengan kasar, menstater motornya terburu-buru "BRUUMM NGUUUUUUUUUNG" , Deru motornya langsung melesat melaju meninggalkan Gavin yang terbelalak dengan aksi Nayuwan, begitupun dengan orang-orang menjadi penonton dadakan. Sedang Shila, Winda dan Ais langsung bersorai mendelik puas pada Gavin yang masih bengong.
"TEH YUWAN, TEH YUWAN.. GO GO..! TUNJUKAN TARINGNYA TEH, KASIH TAHU KALAU JADI TKW ITU NGGA BISA SEMBARANGAN DI HINA !!" Teriak Winda yang sudah gemas dari tadi saat Gavin melontarkan hinaan pada Nayuwan tadi.
Nayuan melakukan aksinya dengan apik, melewati tikungan dengan luwes dengan sedikit mencengkram kopling dan rem tanpa mengurangi kecepatan yang berarti. Kurang dari 10 menit Yuwan sudah berasa di tempat semula dia memulai startnya. Orang-orang yang menonton memberinya banyak tepuk tangan kagum dengan keterampilan Nayuwan tadi. Yuwan membuka helmnya, kemudian turun dari motor Gavin dengan gaya khas maskulin, dia berjalan dengan menenteng helm, tanpa menunduk dia berjalan sambil melepas ikatan ujung gamis yang ia ikat pada beltnya, sehingga menampilkan sosok Nayuwan yang begitu cool dan maskulin, seakan memberi peringat kepada siapa saja, bahwa dirinya bukanlah perempuam lemah yang hanya sekedar mengandal wajah dan tubuhnya.
"Saya berharap kita tidak pernah bertemu lagi suatu saat nanti Tuan ! Karena saya tidak akan membiarkan hal seperti ini terjadi 2 kali di masa depan, salah-salah andalah yang saya permalukan lebih dari ini !" ancam Nayuwan dengan tatapan sinis, menaikan alisnya sebelah, sembari melontar helmnya tepat ke arah Gavin dengan keras "BUGH !" melewati Gavin begitu saja. Gavin masih mematung karenamerasakan ulu hatinya terasa sedikit sesak efek tekanan helm yang dilemparkan Nayuwan.
"DAMN !! You're so cool (Sial, kamu sangat keren) !" Vito menghampiri Nayuwan CS. sambil bertepuk tangan meriah "Pantas saja gadis kecil ini mengatakan bahwa Gavin sudah membangunkan singa tidur, sekarang aku faham kenapa di berkata begitu" ujar Vito sambil mengacak-acak rambut Winda dan juga mencubit pipi Shila. Namun dia tidak berani mendekati Ais yang sejak tadi sudah menatapnya tajam. Ada perasaan segan ketika Ais menatap Vito, seperti hormat pada ibunya.
Rendra dan Haidar pun ikut bergabung, mereka menyatakan takjub dengan aksi Nayuwan, terkecuali Gavin, dia hanya mengawasi mereka dari jauh dengan tatapan tidak suka. Namun sebenarnya tak dipungkiri Gavin juga terkesima dengan pembawaan Yuwan yang begitu tenang namun berkharisma mematikan saat menghadapinya tadi. Nayuwan sama sekali tidak ambil pusing dengan perlakuan Gavin, toh dia tidak akan pernah bertemu lagi pikirnya. Rendra kemudian menyerahkan uang hadiah sesuai janji mereka, 100.000$ atau setara dengan Rp 183.400.000,- (jika dirupiahkan menurut kurs hari ini).
Nayuwan CS sudah kembali ke tikar pikniknya, kemudian langsung membagi rata dengan teman-temannya, masing-masing mendapat 25.000$ atau setara Rp 45.750.000 ( kurs hari ini).
"Teh beneran buat kita?"Winda kaget sekaligus senang saat menerima tumpukan uang di tangannya. Nayuwan hanya mengangguk sambil tersenyum tipis, begitupun dengan Shila dan Ais. Hari itu berkat Nayuwan bersedia ikut game mereka seperti kejatuhan durian montong.
"Di pake buat hal bermanfaat ya, ini uang halal kok, kan ini hadiah karena ikut game jadi bukan judi, insya allah, jangan lupa di bayar zakat mallnya biar makin berkah." ucap Nayuwan sambil merebahkan tubuhnya, ia menaruh tangan kananny diatas matanya. Menghembuskan nafasnya dengan perlahan sambil terus beristighfar meredakan sisa amarahnya atas perlakuan Gavin tadi, terus ia lakukan berulanh kali sampai gemuruh amarah atas perlahan menghilang.
Sayup-sayup terdengar ocehan Winda yang sedan bervidio called dengan mamanya, pun dengan Winda, sedang Ais sedang berkaraoke melalui aplakasi kesayangannya, rasa kantuk makin menggelayut hingga membuat Nayuwan benar-benar terlelap di antara debur ombak, dibelai semilir angin tepi pantai lembut dan sejuk menerpanya, kebisingan teman-temannya malah seperti nyanyian nina bobo yang membuat Nayuwan makin dalam ke menyelami alam bawah sadarnya.
**************
Terima kasih sudah membaca novel ku.
moga kalian semua terhibur ya.
dukung terus Novel ini dengan up komen like nya...
bye bye..
🥰🥰🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Kardi Kardi
wowwww. wonder womannnn. iloveyouuuu. muachhh
2022-07-24
1