Hampir 2 jam mereka menikmati keseruan barbeque di salah satu restoran yang ada di daerah Mongkok.
"Hmm pelayannya masih pada sibuk, kalian mau nambah atau kita mau langsung ke Sunnybay..?" tanya Yuwan sambil matanya berkeliling mencari pelayan yang tidak sibuk untuk meminta bill tagihan mereka.
"kita langsung ke Sunnybay aja teh, takutnya malah ke sorean.." jawab Shila. Yuwan menipiskan bibirnya sambil mengangguk cepat-cepat.
"ok.." Yuwan pun menyetujui saran Shila. Beberapa saat kemudian datanga seorang pelayan memberikan bill tagihan pada mereka. Nayuwan segera mengeluarkan dan mengacungkan ATm-nya ke pelayan resto "can i use this card (bisa pakai kartu ini)?". si pelayan hanya mengangguk ramah.
Sesaat kemudian si pelayan kembali dengan membawa struk dalam nampannya yang berarti semua tagihan sudsh dibayar.
" Berapa teh totalnya?" tanya Winda sambil ia sibuk mengeluarkan dompetnya.
"Udahlah, cuma 800$ doang kok, kapan-kapan aja kalian yang bayarin teteh ya" tukas Yuwan sambil berdiri dan bersiap mengambil barang-barangnya. Begitupun yang lain. Mereka tidak banyak berkomentar karena bukan kali pertama Nayuwan melakukan hal itu, malah setiap kali mereka berlibur bersama Yuwan selalu mentraktir mereka cuma-cuma. Tapi mau Shila, Winda atau Ais tidak satupun yang ingin memanfaatkan Nayuwan, karena merekapun terkadang suka memberi kejutan pada Nayuwan meskipun dengan nominal yang berbeda tentunya. Jangan membandingkan dengan yang sudah Nayuwan keluarkan karena tentu saja akan jomplang. Namun apapun itu Nayuwan akan selalu menerimanya dengan senyuman dan perasaan bahagia.
Sunnybay, nampak sudah 4 orang pria dewasa tengah membicarakan game yang akan mereka jadikan taruhan kali ini. Mereka adalah Rendra Chaerul Tanjung, Vito Rachman Halim, Haidar Salim, dan Gavin Harraz Widjaya. Mereka berkumpul tentu saja bukan untu melakukan meeting bisnis mereka sedang akan melakukan taruhan.
"Kali ini aku mau yang lain ah, ga seru kalau cuma adu cepat doang, kalau yang begitu ya udah mending ke sirkuit aja, puas juga balapan di sana.." ujar Vito.
"Lu ada ide apa?" tanya Rendra
" Gimana kalau kita random aja cari cewe yang bisa ngendarain motor kita, kuncinya nanti dia pilih dengan mata tertutup. Kalo dia bisa lewatin rintangan di sana dan balik lagi ke sini tanpa turun kaki kita kasih dia 100.000$, gimana itung-itung kita berbagi "jelas Vito bersemangat.
"Hmmm boleh juga, berapa taruhan kita?" Haidar memicing sekilas ke arah Vito.
"500.000 US$ bagaimana, taruhan kecil saja karena gamenya juga sederhana." celetuk Gavin datar sambil memandang laut.
"Ok, deal.." kompak mereka seperti anak-anak lalu kemudia mereka berpencar mencari target masing-masing.
kembali ke Yuwan Cs. yang sudah bersiap menggelar tikar piknik untuk alas mereka merebahkan diri setelah tadi berjalan cukup jauh dari EXIT menuju pantai sekitar 15-20 menit berjalan santai.
"Wah cuacanya benar-benar lagi cerah, bagus banget buat foto-foto.." ungkap Winda sambil merentangkan tangannya lebar-lebar. Yuwan hanya tersenyum sambil menggeleng-geleng. Dia mengerti maksud Winda yang secara tak langsung minta meminta dirinya menjadi fotografer dadakan. Tangannya merogoh tas berisi kamera kesayangannya yg sudah menenaminya selama beberapa tahun ini. Iapun beberapa kali membidik asal dengan kameranya. Tanpa sengaja dia mendapatkan candid angle yang membuat mata betah memandangnya lama-lama "Nice shoot!" gumamnya sambil tersenyum puas setelah ia cek lagi hasil jepretannya.
Candid Gavin yang tertangkap kamera Nayuan.
ketika sedang seru berfoto ria, seorang pria mendekati Shila dan Wind yg sedang jadi model dadakan Yuwan. Tentu saja itu membuat mereka terkaget dan juga terpesona pria tersebut. Dia adalah Vito, Vito lalu mendekati mereka dan langsung menawarkan untuk ikut serta dalam "event game" sedang mereka adakan, juga menjelaskan peraturan game serta hadiah yang ditawarkan. Shila sesekali memandang ke arah Ais dan Yuwan, sedang Yuwan hanya memperhatikan tanpa mau mendekati mereka ia malah sibuk hunting foto di sekitaran. Ia hanya berpikir "paling minta kenalan..". Shila kemudian mendekatinya di ikuti Winda dan pria tadi.
"Teh, ikut seru seruan game event mereka yuk.." Ketika Shila sudah tepat di depan Yuwan. Yuwan hanya mengerutkan keningnya sambil melempar pandangan tajam pada Vito. "Mereka lagi random cari orang yang bisa lewatin halang rintang di sana pake motor, nanti teteh acak kuncinya, hadiahnya 100.000$, hayo teh ikut yuk.." ajak Shila.
"kenapa ngga Neng aja. Teteh males." jawab Yuwan sambil terus memotret.
"Shila takut dapet kunci motor gede, kalau tetehkan bisa bawa motor gede."Jelas Winda. Yuwan memalingkan wajah sambil mendengus malas. Tapi kemudian mengangguk tanda setuju.
"Hmmm... boleh sambil ambil Vlog ngga?" tanya Yuwan, Vita mengangguk sambil tersenyum. Mereka pun berjalan beringin menuju teman-teman Vito yang ternyata sudah mendapatkan orang bersedia game yang mereka adakan dadakan.
"OK, teman-teman, terima kasih karena sudah mau ikut berpartisipasi di game ini. Sekarang Kita mau jelasin dulu ya aturan gamenya. Pertama kalian akan memilih kunci yang ada di dalam box ini, motornya ada di sebelah sana, ada. Yang mendapat kunci motor matic dia otomatis mendapat 75.000$, sedang jika mendapatkan kunci motor besar otomatis mendapat 100.000$. Eit, aturan masih berlanjut, karena itu adalah modal kalian untuk bertaruh. Jika kalian mundur setelah kalian mengambil kunci kalian hanya mendapat 1000$ saja sebagai tanda terimakasih kami. Jika kalian memilih meneruskan ingin mendapat hadih yang lebih besar maka kalian harus mengendarai motor yang kuncinya sudah kalian dapatkan melewati rintangan tanpa turun kaki kemudian kembali kesini lagi. Jika turun kaki kalian akan kehilangan 25.000 setiap kalian menurunkan kaki untuk menahan beban motornya. Gimana kalian faham kan? Kalau gitu Follow me." ajak Rendra dengan gaya coolnya.
Ada 4 peserta, semuanya wanita dan Yuwan satu-satunya yang memakai gamis, sadar jika ia menjadi pusat perhatian dia lebih tegas lagi memasang wajah judesnya ia berjalan anggun mengikuti langkah Rendra. Yuwan berdiri paling ujung dia tidak banyak berinteraksi, sesekali senyumnya tersungging ketika melihat gadis-gadis pendukungnya berlonjak menyemangatinya.
"Ngga mau ganti celana dulu..?" Haidar mendekatinya namun dengan tatapan sedikit menggoda Yuwan. Delik matanya makin tajam menghunus menatap Haidar. Yuwan hanya menggeleng tanpa menjawab. Haidar pun hanya mengangkat bahunya mengiyakan tanda peringatan dari Yuwan.
"Shitt, perempuan itu seperti gunung es" gusar Haidar. Gavin melirik sepintas pada Yuwan yang berdiri dengan tatapan wajah datar. Sesaat Gavin malah menyunggingkan senyumnya dengan tatapan yang sulit diartikan.
*******************
Note:
kurs USD dan dollar Hongkong berbeda.
1 USD \= Rp 14.366,-
1 HKD \= Rp 1.830,-
******************
_🥰🥰🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments