Suasana pagi cerah kota Jakarta, pada saat itu aku bergegas pergi ke kantor di hari pertama aku bekerja, kali ini aku pergi bersama ayah, sesampai nya aku di kantor aku langsung mencari dimana meja tempat ku bekerja.
"Assalamualaikum!" ucapku kepada salah satu staf karyawan di sana.
"Wa'alaikumussalam, oh kamu baru bekerja di sini ya? siapa nama mu?"
"Nama saya Aira." Menjawab dengan wajah begitu bersemangat. Aira pun berkenalan dengan indah, salah satu karyawan baru di sana.
"Oh iya, Aira meja kamu di sebelah ujung ya, dan harus semangat, jangan malas kerja nanti tuan akan marah!" berbisik di telinga Aira.
"Apakah tuan Lee sangat mengerikan ndah?" Indah menjawab, "oh, kalau tuan Lee itu sangat baik, tetapi anak nya yang memimpin perusahaan saat ini"
" Oh iya aku pernah dengar tuh, bahwa yang meneruskan perusahaan ini anak nya tuan Lee."
" Gih kamu ke ruangan kamu, nanti kita cerita lagi." Ucap Indah.
" Okey." Aira sambil berjalan menuju meja nya.
Pada saat itu Ilham juga telah sampai di kantor nya, bersama dengan sekretaris nya pak Adi.
"Pak Adi tolong beritahu saya apa saja jadwal agenda pada hari ini."
"Baik tuan, tuan ada meeting dengan perusahaan Handoyo hari ini pada jam 09.30 nanti."
"Handoyo? siapa nama staf di daftar nya pak?" Sambil berdiri.
"Atas nama Dimas Handoyo tuan." Ucap sekretaris Adi menunduk.
Ekspresi Ilham seketika berubah menjadi tidak nyaman setelah mendengar nama Dimas Handoyo, dengan wajah penuh emosi Ilham mengepal kan tangan nya ke atas meja.
"Kenapa bisa perusahaan ini bekerja sama dengan Handoyo?" Tanya Ilham kepada pak Adi.
" Satu Minggu yang lalu tuan Lee telah mengkonfirmasi kerja sama ini tuan." Ilham dengan kesalnya berjalan keluar ruangan dan ingin memastikan bahwa itu Dimas atau bukan.
Dimas pov...
Akhirnya perusahan Handoyo akan bergabung dengan perusahaan Lee, lihat saja Ilham aku akan menghancurkan semua milik mu.
Dimas tak pernah menyukai Ilham sejak mereka duduk di sekolah yang sama pada saat di bangku sekolah menengah, di sebabkan Dimas selalu kalah dari Ilham, dan itu membuat Dimas membenci Ilham sampai saat ini.
Ilham berjalan menuju Dimas, dan mengepal kan kedua tangan nya dengan ekspresi emosi, ketika sampai di sana betapa terkejutnya Ilham melihat Dimas yang tersenyum lirih melihat ke arah nya.
" Wah sudah lama kita tidak bertemu ya Mr Cheng, bagaimana dengan kabar anda selama di luar negri..." Sambil tersenyum menyeringai.
"Apa lagi rencana busuk mu dim?" Tanya Ilham.
"Rencana busuk? hahaha aku hanya ingin menjalin kerja sama antara Handoyo dan keluarga Lee." Dimas mengangkat alisnya.
"Apa tak cukup smuanya sehingga kau ingin mengacaukan semua milik kami?" Tentu saja Ilham sudah tau jalan pikiran Dimas yang jahat itu.
" Tuan Lee sudah mengkonfirmasi kerja sama ini dan tentu Muhammad Ilham Abdullah atau Cheng Yoong tidak lah bisa membatalkan nya." Dengan sombong, Dimas berkata.
" Aku akan melindungi semua milik keluarga ku, kita lihat saja, dan akan aku pasti kan seekor semut kecil seperti mu pun tak akan berani mendekat." Ilham berkata sambil menunjuk dada Dimas.
Setelah perdebatan mereka berlangsung tiba-tiba Aira memasuki mejanya yang ternyata dekat dengan meja Dimas, bertapa terkejut nya Aira melihat Dimas, orang yang akan di jodoh kan dengan nya itu, ditambah lagi melihat cinta pertama nya, yaitu Ilham.
Kenapa dunia sesempit ini sih, hingga aku harus bertemu dengan dua orang yang ingin ku hindari ini.
" Oh, Aira apakah kamu bekerja di sini juga?" Dimas bertanya. "Iya nih, aku baru saja bekerja hari ini."
Aku lantas bingung kok Ilham hanya diam saja melihat ku, dan kenapa Ilham ada di Perusahaan yang sama dengan ku dan juga Dimas?.
"Baiklah aku akan melanjutkan pekerjaan ku dulu." Aira berkata sambil berjalan terburu-buru. Ilham pun segera pergi ke ruangan nya merasa tak percaya bisa bertemu Aira kembali.
Saat rapat di mulai, Dimas segera memulai persentase nya di hadapan semua orang termasuk Ilham yang melihat nya. Aira di tempatkan pada bagian promosi so pasti Aira berada di pihak Dimas dengan terpaksa Aira pun memerima nya.
Melihat kedekatan antara Dimas dan Aira, Ilham sudah pasti mengetahui bahwa Dimas telah kenal lama dengan Aira, dan sudah pasti Dimas menyukai Aira.
" Baiklah sampai disini saja rapat kita pada Hari ini." Ilham menyudahi rapat nya, dan meninggalkan ruangan.
Ilham kok berubah gitu ya sekarang? apakah dia marah karna 3 tahun yang lalu aku tak menemui nya terakhir kali dia pergi dari Taipei, ah, sudah lah kenapa aku mikirin dia.
Dimas kembali menemui tuan Lee setelah mengetahui Aira bekerja di tempat yang sama dengan nya. "Permisi?" Sambil mengetuk pintu. "Ada apa dim?."
" Maaf tuan, saya telah mengkonfirmasi kan hasil rapat kami tentang pemasaran produk yang akan di pasarkan Minggu depan, jadi saya membutuh kan tenaga Aira sebagai sekertaris saya dan juga sebagai brand ambassador kita karna dia memiliki potensi dalam publik speaking."
" Aira karyawan baru itu bukan? baiklah jika dia bisa bekerja sama dan memiliki potensi." Dimas semakin senang karena bisa lebih dekat dengan Aira, Dimas berjalan menuju meja Aira untuk menyampaikan sesuatu.
"Aira! mulai hari ini kamu akan menjadi sekretaris ku dan menjadi brand ambassador Minggu depan."
" Apa? aku? kan aku baru saja bekerja di sini, kok bisa?" Aira bingung.
" Sudah... jangan banyak tanya!" Dimas pun tersenyum dan beranjak pergi.
Aku masih tidak menyangka kok bisa sih aku jadi brand ambassador sekaligus sekretaris Dimas.
" Ih kesel deh." Sambil menendang meja dengan wajah imutnya, kemudian di perhatikan oleh Ilham yang memandang dari kejauhan.
Dasar! menggemaskan sekali Aira jika kesal seperti itu.
Tak lama kemudian Ilham melihat Dimas yang sedang mengajarkan Aira untuk menghafalkan naskah pemasaran Minggu depan, bertapa terkejut nya Ilham melihat kedekatan mereka kembali, sudah pasti Ilham tau jika Dimas telah menyukai Aira, karna, Ilham tau betul bagai mana karakter jahat Dimas.
Ilham kembali ke ruangan nya di temani oleh sekretaris nya pak Adi, kemudian mengorek informasi mengenai Aira.
"Pak Adi, coba beri tahu saya bagaimana proses kinerja Dimas kedepannya." Tentu saja Ilham harus tau karena Dimas adalah kliennya nya.
"Dimas akan melakukan pemasaran produk Minggu depan tuan."
"Dengan sistem apa dia melakukan pemasaran?" Tanya Ilham.
"Promosi brand ambassador tuan." Ucap sekretaris Adi
"Apakah sudah di temukan siapa model nya"
"Iya tuan, dia karyawan baru kita namanya Aira"
Brukkk...
Ilham langsung reflex memukul meja dengan keras hingga membuat pak Adi melongo kaget karna Ilham tidak mau jika Aira lah yang jadi brand ambassador tersebut, dan dia tak ingin jika Aira di lihat oleh banyak orang.
Lalu Ilham keluar dari ruangan nya dengan wajah emosinya dan di ikuti oleh sekretaris nya pak Adi.
Saat itu Aira sedang berbicara dengan teman baru nya indah, dan di perhatikan oleh Dimas dari kejauhan.
"Aira! hebat sekali kamu baru kerja aja udah jadi sekretaris sekaligus brand ambassador."
"Entahlah ndah, aku pun bingung, dan kenapa harus si Dimas itu yang hendle aku." Aira menghela nafasnya.
Tiba tiba...
"Aira!" Suara Ilham memanggil Aira.
Indah pun kaget mendengar tuan Ilham memanggil Aira seperti itu.
"Aira kamu saya pecat sekarang juga!" Ujar Ilham.
"Loh kok tuan Ilham memecat Aira?" tanya indah kepada Ilham.
"Saya tidak ingin melihat wajah Aira di perusahaan saya lagi." Ucap Ilham.
"Tapi apa salah ku..." Tanya Aira kepada Ilham.
Kemudian Dimas menghampiri Ilham
"lah kok lo tiba tiba mecat Aira? seenak nya aja lo? Aira itu kan sekretaris ku."
"Kalau dia sekretaris mu terus kenapa?
kamu lupa ya? kamu itu hanya klien ku, dan Aira itu adalah karyawan di perusahaan ku, jadi aku berhak memecat dia kapan pun aku mau."
" Loh gak bisa gitu dong!" Dimas berkata dengan suara kesal nya, begitu mengetahui Ilham memecat Aira orang yang di cintai nya.
" Apa salah saya tuan ilham? maaf jika saya salah, saya janji akan melakukan apapun untuk memperbaiki kesalahan saya, tolong jangan pecat saya."
" Baiklah, kalau begitu, kamu jadi sekretaris saya!, atau kamu angkat kaki dari perusahaan saya!" Ilham beranjak pergi.
Dimas bukan main menahan emosi nya saat itu, karna dia tau sekali Ilham pasti menyukai Aira.
" Sabar ya Aira, setahu ku tuan Ilham itu sangat baik, peduli, dan tidak pernah memecat karyawan begitu saja."
" Iya ndah, dasar! Ilham ngeselin." Aira kesal.
" Eh tapi kok tuan Ilham nyuruh kamu jadi sekertaris nya ya?" indah merasa aneh.
" Entahlah ndah, aku malas memikirkan ini, yg penting aku masih bisa kerja di sini."
" Baru kali ini kami semua melihat tuan Ilham berbicara seperti ini di depan karyawan lain, biasanya ga pernah juga."
" Masa iya ndah? terus ngapain aja si Ilham itu di dalam kantor?"
" Dia selalu di dalam, jika ada urusan dia hanya memanggil kami ke dalam, dia bahkan tidak pernah berbicara banyak, sangat cuek."
Indah melanjutkan pertanyaannya. " Kamu kenal Ilham udah lama ya ra?"
" Engga kok, waktu di Taipei hanya hanya satu bulan aku kenal, dan hanya tiga kali ketemu dia, itu pun karna dia dosen ku kmaren."
" Oh pantas saja tuan Ilham seperti mengenali kamu, bahkan kamu orang satu-satunya yang di ajak bicara" Indah pun ketawa geli meledek.
" Ilham itu genit." sambil merengutkan wajah.
" Setahu ku Ilham itu ga pernah dekat sama siapa pun selama tiga tahun ini, kecuali si nenek lampir itu."
" Nenek lampir? hahaha siapa nenek lampir nya."
" Itu loh ada cewek China namanya Yuri, dia tuh terobsesi banget sama Ilham, sampe ngaku-ngaku jadi pacar nya Ilham, padahal Ilham ga pernah nganggap dia ada."
" Dasar cowok genit, udah punya anak dan istri pun masih mau dekatin cewek." Aira berkata lirih.
" Apa istri! setahu ku Ilham itu belum menikah loh ra." Indah kaget.
" Dia itu sudah punya anak namanya Zhuo." Ucap Aira.
Aira pun meninggalkan Indah, Indah tertawa mendengar pernyataan Aira mengenai Ilham, jelas saja, indah tau, pasti selama ini Ilham belum menikah dan mempunyai anak, jangan kan menikah dekat sama cewek aja ga pernah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
🌹S RosEMarY 🌹🕌
Ada api kecemburuan 😃😃
2021-03-04
0
Intan Permatasari
sudah mampir kak , semangat yaaaa 👍👍
2020-08-01
0
Elisabeth Ratna Susanti
la jut baca👍
2020-08-01
0