Pertemuan

Dua bulan berlalu Ilham alias Mr Cheng telah menyelesaikan S2 nya. Saat itu Ilham berjalan memasuki ruangan di tempat Ilham mengajar murid nya. Tentu saja Ilham adalah dosen di sana. Ilham pun menjelaskan kepada murid nya tentang materi yang akan disampaikan.

"Baiklah sampai di sini saja pertemuan kita, untuk tambahan saya akan memberikan kalian tugas dan harus di kumpul di atas meja saya hari ini juga." Mr Cheng berjalan menuju keluar ruangan.

"Ah sungguh Mr Cheng sangat tampan." Aira menoleh ke beberapa mahasiswi yg sedang membicarakan Mr Cheng, sambil menggerutu kesal, Aira pun merasa aneh.

"Apa sih yang mereka lihat dari Mr Cheng yg cuek seperti itu."

Aira berjalan di sekitar kampus baru nya di Taipei, untuk melihat kondisi lingkungan di sana, tak sadar langkah Aira sudah sejauh ini dan melupakan tugas kuliah yg di berikan Mr Cheng tadi.

"Astaghfirullah haladzim kok aku berjalan sejauh ini sih, duh gimana tugas tadi ya?" Aira beranjak pergi.

Jam perkuliahan Aira telah usai, Aira pun kembali pulang ke rumah sambil membuat laporan yg tertinggal.

Keesokan harinya...

Aira pov

Saat jam kuliah ku telah selesai aku selalu menyempatkan diri untuk mengunjungi masjid di dekat rumah ku, saat aku berjalan dan tiba tiba melihat punggung seseorang yang sedang berjalan membelakangiku, wah sudah tidak salah lagi itu pasti Mr Cheng, aku pun tertawa senang sehingga bisa menyerahkan laporan tugas yang tertinggal kemarin.

"Ni hou Mr Cheng. " Aira berbicara dalam bahasa mandarin. Mr Cheng berbalik arah dan melihat gadis itu menyapa nya.

Aira melanjutkan pembicaraan nya. "Doubuiqi wo chidao le." Aira meminta maaf atas keterlambatan dirinya.

Mr Cheng hanya diam dengan raut wajah yang tenang.

" Zuotian wo wang le zuo baogao, wo xiang gen ni daoqian." Aira menyatakan dirinya lupa membuat laporan dan meminta maaf.

"Ih ini ya mr Cheng yang di kagumi mahasiswi di kampus itu?." Aira mengejek dalam bahasa Indonesia, tawa Aira tak bisa tertahan lagi melihat ekspresi Mr Cheng yg begitu aneh.

"Dasar aneh, haha..." Ucap Aira.

"Kenapa tertawa? apa wajah ku begitu aneh menurut mu?." Mr Cheng tersenyum tipis saat mengatakan nya.

"Duh sial!, kok dia bisa mengerti bahasa Indonesia? tamat lah riwayatku," sahut ku kesal.

Mr Cheng menerima laporan tersebut dengan cuek nya sambil beranjak pergi.

"Assalamualaikum." Mr Cheng memberi salam dan membuat Aira melongo ketika mendengar kata assalamualaikum dari Mr Cheng, wajah Aira menjadi merah seperti tomat karna merasa malu dan merasa bersalah.

"Assalamualaikum." Mr Cheng sekali lagi mengucapkan salam, Aira lantas kaget.

"Wa... wa'alaikumussalam." Aira gugup dan merasa malu.

Ilham...

Langkah kaki ku pun masuk ke dalam masjid seperti biasannya mendengar tausiyah agama di masjid tersebut, setelah selesai aku pun beranjak untuk pulang.

Aira...

Aduh, dimana dompet kecil ku perasaan tadi aku menaruh kunci rumah ku di dalam dompet kecil ku, aku tergesa-gesa mencari kunci ku, hampir menangis rasanya.

"Mr Cheng! ya pasti kunci nya ada di dalam tas tugas yang telah ku berikan kepada Mr Cheng, duh, Aira kok kamu ceroboh sekali sih." Aira pun bergegas berlari pergi ke masjid yang jarak nya tidak terlalu jauh dari rumahnya.

"Mr Cheng! Mr Cheng!" teriak ku dengan nafas naik turun yang sangat lelah.

"Assalamualaikum." Mr Cheng menoleh.

"Wa'alaikumussalam." Aira menjawab salam.

"Maaf Mr di dalam laporan saya terdapat dompet yang isi nya kuci rumah dan lupa saya ambil."

"Ini dompet nya, silahkan di periksa sendiri takut nya ada yang hilang." Aira pun memeriksa tas kecil miliknya, hadiah dari ibu tersayang.

"Xie xie nian," ucapan terima kasih ku, barang ku tidak ada yang hilang, kemudian aku ingin segera pulang tapi Mr Cheng memanggil ku.

"Maaf siapa namamu?." Mr Cheng bertanya.

"Nama saya Aira." Jawab Aira pelan.

Dengan wajah cuek nya Mr Cheng Aira pun penasaran kenapa dia mengucapkan salam layak nya seperti seorang muslim.

"Sorry Mr are you a convert?" Tanya Aira.

"Yes am a convert." Sahut Mr Cheng.

"Sejak kapan?" Aira bertanya penasaran.

"Alhamdulillah sejak di sekolah menengah." Mr Cheng menjawab.

Seketika hati ku bahagia ketika mengetahui Mr Cheng adalah seorang muslim sejak lama.

"Karena sekarang bukan jam kuliah, kamu bisa memanggil saya Ilham saja." Ucap Ilham.

"Ilham?" Aira kaget, mengerutkan keningnya.

"Yes, Muhammad Ilham Abdullah." Tersenyum tipis, kemudian beranjak pergi.

Iulah sebutan atau nama Islam Mr Cheng. Aira pun baru menyadari ternyata Ilham sangat lah sopan, dan ramah walaupun terlihat cuek. Aira pun mengucapkan salam dan beranjak pergi, detak langkah Aira di jalan berbunyi satu persatu, masih tak percaya rasanya pria itu muslim .

Oh tidak, kenapa aku jadi mikirin dia yaa? aduh astaghfirullah haladzim.

Sambil memegangi kepalaku yang dari tadi memikirkan tentang Ilham.

flashback

Pada tahun 2010 saat Ilham duduk di sekolah menengah pertama dia berkeliling kota Taiwan mendengar kan lantunan adzan yang sangat merdu, sehingga llham sangat tertarik dengan suara adzan itu, dulu Ilham adalah seorang non muslim, dan banyak mempelajari perbandingan ilmu agama, dan bagi nya agama paling baik dari seluruh agama yaitu, agama Islam.

Ilham pun meminta restu dari orang tuanya untuk pindah agama menjadi seorang mu'alaf, orang tua Ilham sangat lembut dan berbaik hati mengizin kan nya.

Ilham pun bergegas memasuki masjid dan bertemu salah seorang ustadz sekaligus guru nyapada saat itu.

"أشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمدا رسول الله"

Setelah selesai mengucapkan dua kalimat syahadat tersebut air mata ku jatuh. Hari demi hari aku sudah terbiasa untuk menjalankan perintah Allah SWT, aku tetap teguh dengan menjauhi larangan larangan dalam Islam, ya, aku tentu tau, masih banyak orang Islam yang pasti telah pernah melanggar aturan, namun sebisa mungkin aku menjaga diri ku.

Pada tahun 2013 aku pulang ke Indonesia bersama org tua ku, karna mereka menjalankan bisnis di sana, aku berteman dengan teman ku yang masih beragama non muslim, pada saat itu, kami makan bersama di salah satu restoran Jepang di Indonesia, aku melihat seorang gadis dengan wajah imut nya dan di tutupi balutan jilbab yang menutupi auratnya membuatku penasaran dan jatuh cinta pada saat itu, aku memandangi nya dalam diam untuk selalu bisa mengingat wajah nya, dan selalu berdoa di sepertiga malam ku ketika aku ingin melihat nya.

Flashback off

Ilham...

Aku berbaring melepas lelah ku sambil mengingat wajah Aira, yang ternyata selama ini selalu ku pinta dalam doa di sepertiga malam ku, gadis itu, ya, ternyata benar dia adalah gadis yang ku temui delapan tahun yang lalu, wajahnya yang berseri dengan balutan jilbab itu sudah tentu aku yakin memang dia yang dulu ku kagumi dalam diam aku tersenyum.

Seperti mimpi rasanya, aku bisa bertemu dengan gadis yang tujuh tahun lalu, dan gadis itu ternyata bernama Khumaira Az-zahra.

Sambil mengkoreksi laporan berkas Aira yang tertinggal akhirnya aku mengetahui nama gadis itu, aku pun kembali merebahkan badan ku di kasur sembari membaca doa dan kemudian tidur.

Terpopuler

Comments

🌹S RosEMarY 🌹🕌

🌹S RosEMarY 🌹🕌

Suka ❤️❤️❤️❤️

2021-02-24

0

chonurv

chonurv

makanya Aira jangan sembarangan menilai orang dari luar.

Semangat berkarya !

Teman-teman yuk mampir baca karya saya !
Judulnya,

Legenda Mas Pisang

2020-09-16

0

Sept September

Sept September

Salam kenal dariku 🤗

2020-08-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!