Tamu untuk Rado

"Tok tok tok, Rado bangun sudah jam 10 ini nak, masa belum bangun,tadi malam ngapain, waduh di kunci lagi pintunya" gumam ummi di depan pintu Rado. Tak berapa lama.

"Ada apa mi?" Rado terlihat berantakan,dengan muka lusuh tak karuan.

"Kamu baru bangun, nggak sholat?" Tanya ummi

"Sholat mi...habis sholat bobo lagi, emang jam berapa?" Rado menoleh ke meja di kamarnya.

"Ya Allah mi..aku telat udah mi, aku mau mandi dulu" Tanpa menghiraukan ummi nya yang berdiri dimuka pintu Rado pun masuk ke kamar mandi.

"Ah anak ini, nanti cepet kebawah ya!" Ummi pun turun.

#

Tap tap tap

Terdengar suara kaki menuruni anak tangga.

plak, dia pun meletakan kemejanya di sofa single yang sandarannya tu agak tinggi.tanpa menoleh. Sedang dia sendiri hanya memakai kaos oblong dan celana pendek dibawah lutut. Yang jelas masih melindungi aurat laki lakinya dari pusat dan lutut.

"aaaau...aduh" suara itu begitu nyaring terdengar.

Rado terperanjat. Perasaan nggak ada orang disitu.

"Kamu siapa?" Rado mendekati sofa dan berdiri dihadapan sofa itu, terlihat seseorang masih sibuk dengan kemeja dan celana panjang yang menutupi mukanya.

"Ka...kau siapa?" Tanya gadis itu pada Rado. mereka beradu pandang, Rado hanya membulatkan mulutnya, sangat terkejut.

"Bukankah kau gadis itu? gadis ditempat reunian ummi?" Tanya Rado.

Gadis itu segera memalingkan wajah dan menutup matanya dengan tangan kirinya.

" Ha...maaf." Rado menyadari bahwa pakaiannya lagi nggak pantes dihadapan tamu, dia pun lari terbirit birit ke atas menuju kamarnya.tapi...dia lupa bawa tu stelan kantornya.

"Bibi, bisa minta tolong nggak?" Suara Rado terdengar dari atas.

" Bibi lagi masak tuan muda, nanti gosong." jawab bibi.

"Ummi mana?" Tanya Rado lagi.

"Lagi dibelakang sama ummi Ririn." Bibi kembali menyahut.

Waduh gawat ini

gumam rado.

akhirnya Rado memutuskan pakai gamis agar praktis dan dia pun turun untuk mengambil stelan pakaiannya kebawah.

"Maaf tadi aku nggak ngeliat ada kamu,habis mungil sih." Ups keceplosan deh, mungkin Rado sudah bisa ngegombal kali ya. Gara-gara sering ngegombalin Laras.

"Nggak papa ko tuan" Wanita itu memanggil tuan karena dia mendengar bibi tadi juga begitu.

"Eh masa, panggil tuan,apa aku terlihat tua?" Rado menghempaskan tubuhnya di sofa yang ada di sebrang wanita itu. Matanya terus saja memandangi gadis cantik dihadapannya, sedang sang gadis hanya sibuk pura pura memainkan HPnya.

"Nggak juga, aku bingung mesti panggil apa?" wanita itu kembali menyahut tanpa memandang wajah Rado.mungkin dia sedang menjaga pandangannya dari maksiat mata, apalagi muka Rado yang gantengnya selangit.

"Kenalkan aku Rado." Rado memperkenalkan diri tanpa menjulurkan tangan

" Aku Nahla." Terpaksa Nahla menatap muka Rado

Deg

Serasa runtuh tu jantung Rado melihat kecantikan gadis mungil itu.bibirnya yang merona merah jambu, hidungnya matanya.

"Rado, Nahla, ayo kita makan, mumpung bisa makan siang bareng" Ucap ummi tiba tiba dari pintu dapur.

"Iya Ummi." Sahut Nahla. Sementara Rado masih diam ditempat entah apa yang terjadi dia hanya terpana, tanpa sadar dia hanya sendiri diruang tamu.

"Rado..." Panggil ummi lagi.

"Ha...i...iya." Rado melongo. Kemana gadis itu ya?batinnya bertanya.

Makan siang pun sudah selesai.sesekali Rado menatap Nahla, sambil tersenyum tipis.

mereka berkumpul duduk diruang tamu.

"Rado, Ummi mau ngomong sesuatu." Rado pun duduk di samping ummi nya.

"Ini lho Nahla,anak ummi ririn, cantik kan?" Rado menelan saliva nya dan mengangguk malu malu. Nahla pun hanya bisa menunduk malu malu.

"Rado juga tampan banget lho!" Sahut ummi Ririn tiba tiba.

"Ah tante bisa aja, tapi emang sudah dari sononya tante, hehe." Rado terlihat cengengesan menahan groginya di hadapan Nahla.

"Bagaiman kalau kalian menikah saja?" Ummi menatap Rado tajam.

"Uhuk..uhuk...apa mi?" Rado kaget, sementara Nahla hanya membelalakkan matanya tanpa berkata apa apa.

"Iya Do,bkami sudah membahas ini lewat chat sebelum kesini,bkalian kayaknya cocok!" Ummi Ririn pun menimpali.

"Tunggu Mi, Rado belum siap sekarang,lagian Rado baru belajar mengelola perusahaan Papa" Rado pun beralasan bahwa dia belum siap.

"Nggak papa santai aja ko, lagian ini masih tahap perkenalan." Ucap ummi ririn.

"Pikirkan dulu Nak, jangan sampai di embet orang lho!" Ummi nya pun malah sangat berharap, Nahla jadi menantu di keluarga kenan mubarak.

"Iya Mi, oh ya Mi,al aku mau kekantor dulu." rallRado pun melangkah mengambil kunci yang ada dimeja, dan melangkah keluar, namun tak berapa lama.

"Lho ko balik?" Ummi nya merasa aneh dengan sikap Rado. Katanya mau kekantor,malah belum 5 menit sudah masuk rumah lagi.

"Ini Mi, baju Rado hehe lupa?" Rado menjinjit baju gamis yang dipakainya. Tampak Nahla mengulum senyum, dan Rado pun melihat senyuman manis itu. Ya tuhaaaan cantik sekali wanita ini.

Batinnya.

"Ya sudah, sekarang ganti sana"Rado pun melangkah mendekati Nahla, eet bajunya kan di sendaran sofa Nahla. Rado sedikit berjongkok

"Beri aku waktu." Bisikan itu begitu manis ditelinga Nahla, tak ada yang menyadari bahwa Rado meninggalkan bisikan ghoib di telinga gadis itu.

###

Tap tap tap

"Selamat siang tuan muda." Serempak karyawan yang ada di ruangan kemas itu berdiri saat melihat manajer nya datang,semua mata memandang pada Rado,apalagi yang gadis meleleeeh.

"Siang." Rado berjalan tanpa menoleh kiri kanan, dia langsung masuk keruangan nya, dan duduk manis di sana sambil mendengarkan musik slow.

Tilolet tilolet

suara telpon Rado berbunyi.

(Hello...)

(Mas,bisakah kita makan siang?)

(Laras maaf, aku sudah makan siang, ini baru nyampai kantor!)

(Baiklah)

klik.

#

Resto kaganangan, terlihat seorang wanita bergelayut mesra di pundak seorang laki-laki.

"Mas, makasih ya! sudah mau aku ajak makan siang." Laras terlihat manja.

"Iya sayang, tadi malam aku sangat marah lo,padahal aku kangen banget sama kamu."

Ternyata pa Kenan ayah Rado sedang makan siang bersama laras. Dari kejauhan Rado menatap marah, mukanya memerah, tadi dia sempat melihat papanya keluar dia pun mengikuti.

"Nanti malam, jadikan?" Pa Kenan menyentuh dagu Laras. Dia celingukan cup. Tiba-tiba dia mengecup bibir laras dalam sekejap tanpa ada yang melihat kecuali rado.

"Sial." gumam Rado. Dia mengepalkan tangannya kuat kuat,rasanya ingin sekali dia mengamuk di sana, tapi dia tidak ingin rencananya sia sia.

"Baiklah sayang, ayo sekarang aku harus kekantor." mereka pun berdiri dengan bergandengan tangan menuju mobil yang terparkir di depan resto.

###

"Papa dari mana saja?" Terlihat Rado duduk di kursi papanya,kakinya dia letakan di meja sambil sedikit berputar putar.

"Rado? sedang apa kau disini?" Tanya pa kenan padanya.

"Papa aku minta gajih di depan" apa rencana Rado ya?.

"Baru bekerja beberapa hari, sudah minta gajih?" Pa Kenan menarik tangan Rado agar anak itu menjauh dari kursinya.

"Aku ada perlu pa!aku sangat membutuhkannya" Suara Rado terlihat meninggi, mungkin dia hampir tidak bisa menahan emosinya.

"Lho, Papa hanya nanya doang,baiklah,kau mau berapa?" Taya papa lagi

"100 juta." Ucap Rado tanpa menoleh. Tapi dia melirik mau tau ekspresi wajah papanya.

"Untuk apa uang sebanyak itu?" Tanya papa.

"Pa,selama ini aku tak pernah meminta uang kan, hanya ummi yang memberi uang untuk kuliah itu pun aku tak minta lebih!"

"Baiklah, mana no rekeningmu?"

###

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!