"Kenalin, namaku Tio,aku baru bekerja di salah satu perusahaan swasta di sini,kalau kamu?" Rado menjabat tangan wanita itu.
"Aku,laras,aku bekerja di cafe situ" jawab wanita itu datar sambil menunjuk sebuah cafe yang lumayan besar.
"Sekarang lagi ngapain disini?" tanya Rado
"Nggak ada,cuma santai aja, " jawab wanita itu.
Mereka menikmati angin sore yang berhembus begitu lembut.tak sia sia pengintaian rado dari pagi pagi buta sampai menjelang sore,kekasih gelap papa nya.
"Apakah laras menunggu seseorang?" Rado memandang wanita itu sambil tersenyum manis,tak ada wanita yang bisa tahan dengan senyumannya.
"Nggak ko mas,klo mas,ngapain disini?"
"Tadi lewat aja,trus karena terasa cape mampir disini sambil menikmati es nyiur paman itu" Rado alias Tio menunjuk paman yang mangkal didekat situ.Mereka berbincang bincang ringan seakan akan mereka sudah kenal lama,sesekali tertawa tawa kecil,tak jarang jarang laras memandang wajah Rado dalam,tapi Rado pura pura tak menyadarinya.
Kau harus masuk dalam lobang singa wanita pengganggu.Rado membatin.
"Sudahlah,aku mau pulang dulu" ucap Rado,dia yakin wanita itu akan termakan umpannya dan mau di ajak pulang bareng.
"Oke,aku juga mau pulang sudah sore ni"
"Benarkah,mari ikut aku,biar aku antar?"
"Emangnya kamu ke arah mana?"
"Ke arah mana kamu pulang,kearah sana aku maju!" goda Rado
padahal dalam hatinya ni ya,bagai ditusuk paku beribu ribu sakitnya,jijik,benci.
"Bisa aja"
"Aku arah KM 12" ucap Rado lagi,Rado tau rumah wanita itu di gang KM 7,makanya dia bilang searah.
"Oya,baiklah ayo!" laras pun terlihat senang mendengar ternyata dia satu jurusan dengan tio.Kendaraan melaju dengan kencang.
"Apa kau tidak mau pegangan?bagaimana kalau kau jatuh?tidak ada garansinya lho!,karena kau hanya numpang!" goda rado lagi.
"Apa boleh?bagaimana kalau pacarmu melihat kita?" tanya laras lagi sambil sesekali mengusap rambut yang berseleweran di mukanya.
"Tenang!aku free,haha" Rado tertawa renyah,dia menaikan kecepatan kendaraannya,sesekali membalap mobil dan kendaraan di jalanan.
"Baiklah"laras pun pegangan,terasa hangat dan nyaman,laras begitu menikmati suasana itu
Ya Allah,ummi maafkan Rado mi...Rado akan membalaskan perlakuan papa,rado terpaksa mi.maafkan Rado
Batin Rado,sangat merasa bersalah
"Stop mas di ujung sana"Rado pun berbelok di gang sempit itu.
"Mas disini aja"
"Biar ku antar sampai dalam,nggak papa ko"
Rado menjalankan kendaraannya dengan sangat pelan.
"Ayo!mampir dulu" Rado tak menyia nyiakan kesempatan ini.dia yakin wajah tampannya mampu memperdaya wanita dihadapannya,papanya yang tua saja dia kebelet.walau sebenarnya mungkin juga wanita matre.
"Kaka pacarnya kaka laras ya,tampan daripada om itu" tiba tiba seorang gadis menghampirinya.dia adik laras yang diceritakan Zidan dulu.
"Hus,sana masuk" bentak laras pada gadis cilik itu.
"Maaf mas, adikku kurang sopan" tambahnya lagi sedikit salah tingkah,adiknya kan sebut om itu.ckckckck
"Apa adikmu bilang tadi pacar?apa kamu sudah punya pacar?dia bilang om apa tadi ya" Rado pura pura lupa.
"Ah,nggak, tetangga sebelah aja,sering kasih dia cemilan" si laras ni ya sudah ketahuan berbohong.
"oke,terimakasih minumnya,baiknya aku pulang saja,takut kesorean in juga sudah jam 6,dek sini sebentar" Rado mengeluarkan uang dari kantongnya.dan menyerahkan 2 lembar berwarna merah pada gadis kecil itu.
"Mas tidak usah" laras pura pura menolak,sedang adiknya langsung ngembet uangnya.
"Horee,beli baju,beli baju" gadis itu pun berjingkrak jingkrak kegirangan,dan masuk kedalam kontrakannya.
"Makasih mas,sudah di antar,ini" wanita itu menyerahkan no telponnya yang sudah dia tulis disecarik kertas,tu kaaan,bukan wanita baik baik.
#
'zidan,aku berhasil yes
'apanya yang berhasil'
'*wanita itu,namanya laras,aku sudah kekontrakannya,dan juga adiknya terlihat senang denganku,bahkan sempat adiknya bilang,aku lebih ganteng dari om itu,om it**u*
mungkin saja papa.
'***baiklah Rado,aku mau tidur dulu.besok kalau perlu bantuan kaling aja ya
'sip***
"Papa mau kemana?malam malam begini rapi sekali?" ummi terdengar sedang menanyai papa diruang tamu,ketika Rado hendak menuruni anak tangga.
"Papa mau ngantar berkas ini dulu mi,mendesak,sebentar aja ko,paling 2 jam atau 3 jam" papa berjalan menuju garasi.dan terlihat Rado cepat cepat menyambar jaketnya dan juga masker.
"et et et,rRado mau kemana,ko buru buru sekali?Rado!" teriakan kecil ummi tak menghentikan langkah rado.
"Ada keperluan mi,aku mau ketempat teman sebentar" papanya sudah keluar pagar saat rado menghidupkan mesin kendraannya.tapi di tak perlu bingung pasti papanya bakal menjemput laras.dia segera mengambil jalan pintas.
"tok tok...kau didalam?"
"mas?ada apa?"
"ayo cepat,naik,aku mau mengajak kau kesuatu tempat"
"ko mendadak" laras terlihat bingung.namun Rado menambah kebingungannya ketika tiba tiba Rado menstandarkan kendaraannya dan menarik tangan laras.
"Ayo,aku mau minta kau menemani aku malam ini" laras terpaksa menuruti,mana mungkin dia bisa menolak pada lelaki tampan itu.hatinya berdesir ketika dia memeluk pinggang Rado erat.
###
"lihatlah?" Rado menunjuk kesebrang sungai,ternyata dia sekarang berada di siring dan memandang gedung di sebrang jalan.
"lampunya sungguh indah" ucap laras.dia pun merebahkan kepalanya ke bahu Rado.wangi Rado membikin candu wanita itu,sesekali dia memejamkan mata.
"Apa kau membawa HP mu? " tanya Rado,mungkin dia pengen tau apa papanya menghubunginya.laras memasukan tangannya ke celana jeansnya dan mulai membuka chat,aku sempat melirik ada banyak panggilan tak terjawab,tapi tidak sempat melihat namanya.
"oh maaf aku telpon sebentar" ucap laras,dia pun menjauh.
-*m**as,maaf,aku ada urusan mendadak,jadi aku tidak bisa menemani mas malam ini*.
-emangnya ada keperluan apa?sampai sampai membatalkan pertemuan kita,aku sudah di depan gang kamu,kenapa nggak dari sore tadi aja membatalkannya,sudah siap tempur ini!"
-maaf mas,besok ya,malam besok aku pastikan bisa emch,dah sayaaang
laras menutup telponnya.takut kalo tiba tiba Rado mendekat.
"Siapa?" ucap Rado.walau dia coba menguping, tapi karna jarak terlalu jauh jadi dia tidak bisa mendengar.
"Teman kerja,minta tukeren shif" laras coba cari alasan.laras pun duduk disamping rado.
"laras,bolehkah aku bertahta di hatimu?" Rado tiba tiba memegang tangan laras dan memandang manis ke mata laras,mata elang rado menatap dalam penuh cinta,itu menurut laras,padahal di hati rado,awas kamu ya,takan kubiarkan ibuku sakit karena mu.
"Mmm...apa aku tak salah dengar?" tanya laras.
"Walau penghasilanku sedikit,tapi aku sanggup ko membiyayai hidupmu,aku akan membelikanmu rumah,jadi tak perlu kontrak lagi" bujuk rado sambil mengelus elus tangan laras
"Ah kamu....apa tak terlalu cepat?" ucap laras sedikit penasaran,
"Hey, apa maksudmu?kita hanya tunangan dulu,masalah menikah aku perlu tabungan yang banyak untuk acara pesta kita"
"Benarkah?" laras terlihat merona,wajah cantiknya tak bisa berbohong bahwa dia sangat berbunga bunga.
"jadi?apa kau menerimaku" tanya Rado lagi
untuk beberapa saat tak ada jawaban.namun terasa ada anggukan disana.karnena posisi laras sendang menyandar di bahu Rado.
"oke,mulai sekarang kau adalah pacarku,aku tak ingin ada laki laki lain yang dekat denganmu!" Rado pun merangkul bahu laras,walau dalam hatinya terasa jijik.
ini hanya awal,lihat saja nanti,aku akan membuatmu berlutut di kaki ummi
bisikan hati Rado
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments