Gadis

Tit..

Rado sengaja membunyikan klakson mobil sekali, agar ummi nya tau bahwa Rado sudah datang, karena tadi ummi nya sudah bilang kalau acaranya sudah selesai, bukankah tidak pantas seorang anak membunyikan klakson kalau acara belum selsai.

"Eh nak Rado, sini nak mampir dulu." Ucap ibu ibu yang nongol di depan pintu, mungkin ummi nya lagi salam salaman biasalah ebo ebo☺

Rado pun turun dari mobil dan menyedekapkan kedua tangannya tanda bersalaman.

" Iya bu disini aja nunggu ummi."jawab Rado sopan.Benar saja beberapa ibu ibu pun ikut keluar mengantar ummi kedepan rumah.

"Waaah itu anak mu ya shen, jamil jiddan deeeh." Ucap ibu ibu berbaju biru.

"Ah ukhty Ririn bisa aja deh, bintuki juga jamilah jiddan ko!" suara ummi memuji anak sahabatnya.

Deg

Ketika pandangan Rado beradu pandang dengan seorang gadis berbaju biru malam, dia terkesima, hatinya cenat-cenot sangat terpesona.wanita mungil putih, hidung mancung dan terlihat sangat menawan.

Cantiknya...

Gumamnya dalam hati.

"Rado ayo!" ajak mama tiba tiba saja sudah berada didalam mobil entah kapan dia berada disana.Rado pun salah tingkah dan segera masuk keruang kemudi.

"Emangnya kamu sedang ngeliat apa sih?sampai ummi panggil berapa kali nggak denger?" ucap ummi lagi

"Enggak mi, Rado kira ummi masih didalam."

Ummi hanya tersenyum,sebenarnya ummi juga tau kalau sebenarnya rado lagi ngeliatin Nahla anak ummi nya Ririn.

"Masa ummi didalam, sedang teman teman ummi sudah keluar semua, Rado suka sama Nahla ya?" goda ummi pada anak kesayangannya itu.

"Ah ummi ada ada aja he he." oh Nahla, nama yang unik, ucap Rado dalam hati

Mobil pun beranjak melewati toko toko yang berbaris dipinggir jalan,melewati pedagang dan

Deg

"Eh eh Rado pelan pelan dong, masa langsung berhenti di belokan?" Ummi kaget. Sebenarnya Rado hanya ingin menyelamatkan mata ummi dari pemandangan yang tidak mengenakan, ya, Papa Rado sedang bersama wanita itu didalam mobil, wanita itu begitu mesra bersandar di bahu papa yang sedang menyetir.

"Maaf mi, aku tadi lupa, Bibi minta belikan bubur itu tu yang ada di sebrang." untung aja ada pedagang bubur di sebrang sana. jadi bisa beralasan.

###

Sepanjang jalan rado hanya diam, sesekali memindah gigi mobilnya.sedang ummi terlihat menyandar di samping rado, sesekali ummi memejamkan mata dan terbangun.

"Mi sudah sampai." Rado pun menyentuh pundak ummi nya

"Oh, sudah sampai?" ummi terlihat masih setengah sadar.

"Bi, ini bubur pesanan Bibi." Rado pura pura setengah berteriak menuju dapur.

"Sssst, Bibi pura-pura aja pesan ini bubur." Titah Rado pada bibi.

Ummi tak langsung ke kamar, dia terlihat mengotak atik HPnya. Sambil senyum senyum.

"Rado, sini! lihat nih ank ummi Ririn, cantik kan? gimana, kamu suka nggak?" Ummi memperlihatkan foto Nahla, untung saja tadi mereka sempat foto foto sebelum pulang.

"Ah ummi bisa aja, siapa yang menolak gadis secantik itu, udah ya Mi, mau mandi dulu nih." Rado pun menaiki tangga,belum sempat sampai kamar Rado berhenti. Karena mendengar suara papa.

"Assalamualaikum." Terdengar suara papa juga baru sampai tepat jam 5 sore, oh iya Zidan dan Rado sholat jum'at dekat kontrakan Zidan lo,setelah mengikuti papanya jam 12 siang.

Rado berhenti di tangga terakhir sebelum sampai ke atas, matanya memerah menahan emosi sambil menoleh ke arah papanya,dia belum tau apa yang harus dia lakukan.belum saatnya.

"Ma,lagi ngapain?"

"Kami juga baru sampai ko Pa, tadi kami kan lagi kumpul temen temen pesantren dulu, kaya reuni kecil-kecilan."

"ooh,nggak ada cowoknya kan Mi?" papa menggoda.

Ciih, munafik.

Gerutu Rado dalam hati.

"Rado, kamu masih disitu?" Ucap ummi saat melihat Rado masih terpana di tangga atas.

tanpa menjawab pertanyaan ummi dia pun berjalan menuju kamarnya. Tiba tiba ada butiran bening mengalir disudut matanya.

"ummiiiii." gumamnya lirih saat sudah tiba di kamarnya, dia memegang dadanya yang terasa sesak, dia pun terduduk bersimpuh di lantai. Perasaannya tak bisa di gambarkan seperti apa hancur hatinya. Ummi nya yang begitu setia menemani papa dari nol sampai berhasil kini berkhianat. Bahkan ummi lah yang menyetrika baju papa,agar papa terlihat rapi dan wangi. Sungguh terasa tidak adil bagi ummi yang begitu baik.

"Rado, Nak, apa kau didalam?" ummi memanggil rado karena belum keluar untuk makan malam.

"Rado? apa yang terjadi? mengapa kau tidur disini?" Ummi pun segera mengangkat wajah Rado yang tergeletak mencium lantai begitu saja.

Rado kaget karena merasa ada yang menyentuhnya

"Ummi." Rado memeluk ummi nya. ketika butiran kecil jatuh di pundak ummi. Rado pun segera mengusap usap pundak ummi agar air itu tak meresap ke kulit ummi.

"lho, Rado ada apa?" ummi bertanya, karena merasa aneh dengan ulah anaknya itu.

"Nggak papa mi, aku ketiduran, jam berapa mi?ya Allah mi jam 7 lewat, aku belum sholat magrib mi." Rado pun bergegas masuk kamar mandi untuk mengambil wudhu.

"Tidur ko semaunya gitu, ada masalah apa sih nak?" Ummi berdiri memandang rado yang masuk kamar mandi

"Tak ada Mi, capek aja."

"Nanti makan kebawah ya, jangan lama lama!"

"Ya mi!"

Ummi pun meninggalkan kamar rado, menuju dapur.

"Rado kenapa mi?" papa pun penasaran.

"Ketiduran dilantai pa, entahlah apa yang dipikirkan anak itu, oh ya pa, apa mungkin dia kepikiran ank ummi Ririn yang cantik itu ya?soalnya tadi siang waktu ummi kumpul teman teman ummi, dia ngeliatin anak ummi Ririn tanpa berkedip, apa kita jodohkan saja ya pa?"

tanya ummi serius.

"Sekarang bukan zaman siti nurbaya Mi, tapi kalau ummi mau, coba aja tanyain orangnya!"

"Ummi."

cup

entah angin dari mana Rado tiba tiba datang dan mengecup kening ummi nya, mungkin dia ingin mengatakan, bahwa sekarang pelindung ummi nya itu bukan lagi papa, tapi dirinya.

"Lho ada ada aja Rado ini." celoteh ummi merasa aneh,sementara papanya tidak menanggapi apa apa.

"Pa,besok aku mau ikut kekantor, aku akan belajar untuk jadi penerus papa." tanpa memandang muka papanya dia terlihat mulai mengunyah makanan.

"Apa kamu yakin?" ucap papa

"Ya yakinlah pa, lagian kalau papa udah nggak ada, aku yang bekalan jadi pelindung ummi, jadi tulang punggung ummi juga!"

"Hust,nggak baik ngomong gitu sama papa!" nasehat ummi nya.

"Kamu ada apa sih Do?doain papa mati ya? aneh gitu!" tambah papa. Rado hanya diam tanpa memperdulikan papanya. Selesai makan dia langsung ke kamar.

Rado mengambil,HP nya dan chat dengan Zidan

(Zidan, apa yang kita lihat siang tadi, tolong rahasiakan ya, aku akan mencari cara agar bisa membalasnya)

Klok. Terkirim langsung centang biru.

(Iya, aku jamin ini hanya rahasia kita berdua, aku turut prihatin, eh tapi apa ummi benar benar tak pernah curiga?)

Klok.

(Ummi kayaknya cinta buta sama papa, apalagi umi percaya, kesuksesan papa ini karena ummi, karena mereka membina dari nol, ummi sempat jualan baju juga dulu sampai akhirnya bisa bikin konveksi kaya sekarang.)

🌹🌹🌹

BERSAMBUNG...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!