selamat membaca 📖
.
.
.
Malam itu Dila tampak gelisah, Ia tidak bisa memejamkan matanya sedikitpun. Ia berjalan bolak balik di sebelah ranjang tidurnya. Dia tengah memikirkan bagaimana caranya agar ia bisa membuat suami dan putrinya akur lagi seperti dulu.
Dila yakin jika suaminya sebenarnya tidak seperti yang terlihat sekarang. Dila merasakan ada yang aneh dengan Emily saat diajak makan malam bersama.
"Sepertinya tadi Emily sengaja tidak mau makan malam bersama. Apa karena dia ingin menghindar dari papanya, mungkin dia berpikir jika ia ikut makan bersama maka papanya akan merasa tidak nyaman karena keberadaannya. Aku harus mencari cara agar mereka bisa akrab lagi seperti dulu, supaya tidak ada kesenjangan lagi diantara mereka. Tapi bagaimana caranya ??? ini tidak boleh terjadi terus-menerus. Aku harus membicarakan ini lagi sama Roy. Bagaimanapun sosoknya juga sangat dibutuhkan oleh Emily."gumam Dila di dalam hatinya.
Sementara Roy sang suami telah selesai membersihkan badannya dari kamar mandi dan memakai piyamanya bersiap untuk beristirahat. Roy melihat istrinya berjalan bolak-balik seperti ada yang dipikirkan.
"maa..."
"mama.." Roy mengulang panggilannya sambil menepuk pundak istrinya.
Sontak saja Dila yang sedang melamun terkejug.
"Ah, astaghfirullah...papa buat mama kaget saja ."
"Ya maaf ma, habisnya dari tadi papa manggil mama, mama nggak dengar, Ada yang kamu pikirkan ma ?"
Dila tidak langsung menjawab pertanyaan suaminya itu, Dila malah menatap sendu kedua bola mata suaminya, lalu meneteskan air mata.
Roy yang melihat semua itu semakin merasa heran, ada apa dengan istrinya.
Roy kemudian memeluk istrinya itu penuh kehangatan ,dan mengecup kening sang istri.
"Kamu kenapa ? Coba ceritakan padaku."
"Pa, mama mau kebanyakan sesuatu, tolong papa jawab jujur ya ?".
"Tentu saja, ma."
"Pa, apa papa masih sangat mencintai dan menyayangi Emily, pa ?".
Mendengar pertanyaan istrinya, Roy langsung seketika melepas pelukannya. Dan berdiri berpindah duduk di bangku meja rias yang ada tidak jauh dari tempat tidur.
Roy seakan mengerti apa maksud pertanyaan istrinya itu.
"Kenapa mama bertanya seperti itu ?" tanya Roy dengan wajah yang terlihat enggan membahas itu.
"Karena mama melihat sikap paa terlalu dingin dengan putri kita, pa. Apa papa tidak percaya dengannya !Dia itu putri kita pa !!, Seharusnya sosok orangtua nya yang harus menguatkan nya. Dia butuh rangkulan mama dan papa nya untuk tetap kuat. Papa tau sendiri sebelum kejadian itu, Emily sangat manja dengan papa nya. Tapi sekarang papa nya malah memusuhin dirinya, bagaimana perasaannya ,pa ?"
"Papa hanya butuh waktu ma, Cukup hanya papa yang tau bagaimana perasaan papa kepadanya,!."
"Kenapa ? apa karena papa sekarang merasa malu untuk mengakui dia putri papa ?! Atau papa sudah tidak mengakui Emily lagi sebagai putri papa ? Kalau memang seperti itu anak itu akan mama usir saja dari rumah ini, mama tidak sanggup melihat kekecewaan dia kepada papanya sendiri dan merasa kalau papanya sendiri tidak percaya kepada dirinya." Nada bicara Dila mulai keras.
"Bukan seperti itu ma, mama tidak mengerti rasa yang ada di hati papa, ma. Papa sungguh masih kecewa, Emily telah melanggar omongan papa. Papa sudah melarang dia untuk berhubungan dengan si anak bre***ek itu, tapi dia tetap saja berhubungan di belakang papa !.Akibatnya apa yang papa takutkan menjadi kenyataan ma !. Coba waktu itu dia mengikuti omongan papa, ini semua tidak akan terjadi." Ucap Roy terduduk lemas.
"Pa, Emily sudah menceritakan semuanya sama kita. Dulu dia sudah ingin sekali memutuskan hubungannya dengan anak itu. Tapi tiap kali dia ingin memutuskannya anak itu mengajaknya untuk bertemu dengan alasan ingin membicarakannya baik-baik. Namun kenyataannya setelah bertemu Emily selalu merasa tunduk pa dengan anak itu. Apa yang dipikirkan nya semula dari rumah itu berubah begitu saja setelah bertemu langsung dengan anak itu, pa. Emily sendiri merasa bingung dengan dirinya, pa." tegas Dila.
"Itu dia yang papa maksud ma, Emily kita terlalu polos. Dia mengira kalau semua orang itu sama seperti dia, tidak akan berbuat jahat. Nyatanya semua itu dimanfaatkan oleh anak bre****k itu, itu alasan papa jauh-jauh hari sudah melarangnya mendekati anak itu, tapi Emily tetap tidak memperdulikan omongan papa, dia lebih mempercayai omongan orang lain dari pada omongan papa nya sendiri."
"Iya pa, mama mengerti, Perasaanmu. Emily terlalu polos, Dia lupa bahwa di luar sana banyak orang yang harus ia waspadai juga, tapi mama curiga laki-laki itu menggunakan hal-hal yang tidak biasa sehingga membuat Emily selalu tunduk dengannya. Mama paham betul sifat Emily, anak yang penurut bahkan mendengar sedikit bentakan saja dia sudah takut. Sekarang begini saja pa, mama meminta satu permintaan sama papa. Ubahlah sikap papa kepada Emily, rangkul kembali putrimu dengan kasih sayangmu seperti dulu lagi. Bantu dirinya untuk bangkit kembali, pa. Meskipun ia terlihat kuat, Tapi mama yakin relung hatinya masih kosong karena merasa papa nya masih dingin seperti ini sama dia."
Dila memegang tangan suaminya , dengan posisi duduk saling berhadapan, memohon agar suaminya mau berubah.
"Ma... ,Sejujurnya papa tidak pernah bermaksud seperti itu, papa hanya berusaha menutupi kesedihan hati papa, ma. Hati ini tidak kuat menahan air mata jika menatap Emily, ma. Papa tau beban ini sungguh membuatnya jatuh ma. Berat sekali cobaan yang harus ia hadapi. Papa tidak sanggup menatap matanya." Roy terisak lalu air mata mengalir begitu saja membasahi pipinya.
Dila sangat terkejut melihat reaksi suaminya itu, dia tidak menyangka ternyata suaminya juga memendam kesedihan yang mendalam.
Dila lalu memeluk dan mengusap setiap air mata yang jatuh dari pipi suaminya serta terus mendengarkan isi hati suaminya, agar tercurahkan semua kegundahan hati suaminya.
"Sebenarnya hati papa lah yang paling hancur disini ma, aku Ayahnya. Bagaimana mungkin seorang Ayah sanggup melihat wajah putrinya yang sedari kecil sangat dia sayangi, dia jaga sepenuh hati, Dia belai manja, dan seluruh kasih sayangnya dicurahkan, dia penyemangat hidupku. Namun setelah ia beranjak dewasa, masa depannya dihancurkan begitu saja oleh laki-laki kurang ajar itu."
Dila memeluk dan mengelus punggung suaminya, memberikan nya support kesabaran.
"Pa,menurut mama lebih baik ungkapkan semua ini kepada Emily agar dia mengerti betapa sayangnya diri papa kepadanya. Kalau papa terus memperlakukannya seperti ini maka sama saja papa membuatnya buruk sangka. Coba papa uangkapkan semuanya kepada Emily,agar tidak ada lagi kesalahpahaman seperti ini." Ujar Dila.
Roy mengangguk pelan, lalu berjalan mengambil sebuah foto yang tersimpan di dalam dompet miliknya. Roy menunjukkan foto itu kepada istrinya, Foto ia bersama ily sewaktu kecil.
"Lihatlah, ma. Dia begitu manis dan cantik. Dia dulu, sekarang bahkan sampai kapanpun tetap akan menjadi putri kecilku ma. Dia harus tau laki-laki yang paling menyayanginya adalah papanya. Mana mungkin papa akan memusuhinya ma.Percayalah, papa hanya butuh waktu untuk menguatkan hati untuk menatapnya. Karena papa khawatir jika paa menangis di hadapannya justru akan membuat dirinya lebih hancur karena merasa bersalah pada papa."
"Baiklah pa, Sekarang kita istirahat. Mama harap papa memikirkan dan mengabulkan permintaan mama itu."
" Iya...papa pasti akan mengabulkan nya setelah merasa siap, ma." Jawab Roy.
......***......
Hai kakak maaf ya lama tidak update karena masih ada yang harus di tunggu😊😊
.
.
.Semoga kali ini bisa update terus, mohon dukungan dan support bunga yang banyak. terimakasih 😘🌹🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Nonny
kesalahan fatal emely jali hubungan di belakang papanya
2022-03-11
1