...🍂🍂🍂...
Alya adalah wanita dengan berat badan berlebih yang merasa sangat bahagia ketika Tyson, papa angkatnya mengatakan bahwa akan menikahkan nya dengan David, seorang laki-laki tampan yang juga sudah sejak lama ia cintai yang tak lain adalah putra dari Tyson sendiri.
Akan tetapi David sendiri hanya terpaksa menikahi Alya agar jabatan nya yang bergelar CEO itu tidak diturunkan oleh Tyson, papa nya dari perusahaannya Richardo group. David sama sekali tidak menyukai Alya, bahkan sangat membencinya karena harus menikahinya agar jabatan nya tetap aman. Bagi David, Alya hanyalah gadis gendut yang tidak berhak mendapatkan cinta siapapun termasuk dirinya.
Nasib berkata lain, pernikahan yang selalu di impikan Alya tidak sesuai dengan harapannya.
Alya yang sekarang tinggal satu rumah hanya berdua dengan David dirumah yang diberikan oleh Tyson sebagai hadiah pernikahannya. Dirumah itu, Alya setiap hari mendapatkan perlakuan yang tidak baik dari David, suaminya.
Seperti hari ini, Alya terus mengerjakan tugas yang diberikan oleh David. Ada saja akal David untuk menyusahkan Alya. Bukan hanya menyuruh Alya ini dan itu, bahkan David juga kerap kali menghina dan mencacinya.
"Dasar wanita gendut! kerjamu lambat sekali. Lihat ini, disini masih banyak debunya, disitu juga. Cepat selesaikan, dasar gendut!''
"Pokoknya, setelah aku pulang nanti semua ini harus sudah beres dan rumah ini harus sudah bersih. Dan satu lagi, jangan pernah ikut campur dengan urusan ku. Kau itu hanya istri pilihan papa yang sama sekali tidak pernah aku anggap sebagai istri dan bagiku kau itu tak lebih dari seorang babu dirumah ini, jadi jangan pernah berharap lebih dari ku karena kau tidak akan pernah mendapatkan apapun dari ku. Paham!"
Alya hanya mengangguk, bahkan menjawab iya dan tidak saja Alya tidak berani melakukannya.
Begitulah lah yang dirasakan Alya semenjak menjadi istri David, bukannya bahagia karena menikah dengan lelaki yang dicintainya. Tapi Alya malah diperlakukan seperti babu dan sama sekali tidak dianggap sebagai seorang istri. Bahkan cacian dan hinaan pun selalu dia dapat dari suaminya.
Walaupun setiap hari mendapatkan perlakuan yang tidak baik, Alya tetap berusaha meyakinkan dirinya bahwa suatu hari nanti suaminya itu akan berubah dan bisa mencintainya seperti ia mencintai suaminya, David.
Tidak pernah Alya benci ataupun dendam dengan semua perlakuan suaminya tehadap nya, yang Alya tau ia mencintai suaminya.
Keyakinan bahwa suami akan berubah yang selalu ia tanamkan dalam hatinya.
Setelah semua pekerjaan yang diberikan oleh suaminya selesai, Alya pun pergi ke kamarnya untuk beristirahat sebentar. Yah, Alya dan David tidur dikamar yang berbeda.
Didalam kamar, setiap selesai mengerjakan semua tugas yang diberikan suaminya Alya selalu duduk di lantai dengan berselonjoran kaki. Karena tubuh nya yang gemuk Alya menjadi mudah kelelahan, namun walaupun begitu ia tetap menyelesaikannya. Karena baginya, itu juga adalah bentuk kecintaan dan kepatuhannya terhadap suaminya.
"Kak David, kenapa sekarang kak David berubah sama aku? dulu kak David tidak seperti ini, apa karena aku jadi gendut kak David gak suka sama aku."
Alya pun bertekad untuk menurunkan berat badannya, dengan cara diet. Alya akan berusaha sebisanya untuk tidak menuruti keinginannya yang selalu mudah lapar.
"Yah, pokoknya aku harus diet.!
•
•
•
Di perusahaan Richardo group. David baru saja tiba dikantornya, dan dilobi sudah ada Lestari yang menunggunya.
Lestari pun mengikuti David ke ruangannya, Lestari sebisa mungkin menunjukkan pada orang-orang bahwa ia hanyalah sekertaris nya David. Yah, tidak ada satu orangpun yang mengetahui tentang hubungan David dan Lestari.
Sesampainya didalam ruangannya. David melepas jas nya dan memberikan nya pada Lestari.
"Ada apa sayang? kenapa kamu murung begitu? apa istrimu itu tidak melayani mu hah, apa dia tidak memberikan jatahmu sampai kau terlihat murung begini." Lestari duduk dipangkuan David dan terus merabah wajah kekasihnya dengan jari-jari lentiknya.
"Sudah lah Lestari, jangan mengejekku seperti itu" David menangkap jari-jari Lestari yang merabah wajahnya. "Bukankah aku sudah bilang kalau aku tidak sekamar dengan nya, dan aku hanya terpaksa menikahinya agar papa tidak mencopot jabatan ku ini"
"Yah, aku tau itu. Maaf sayang, aku hanya bercanda. Aku tau, kau tidak akan pernah menyentuhnya kan?"
"Cih.. bahkan berdekatan dengannya saja aku sudah merasa jijik"
"Ckckck, jangan seperti itu sayang. Bagaimana kalau suatu hari nanti dia menjadi langsing dan bahkan lebih cantik dari ku, apa kau tidak akan menyesal? bukankah dulu dia tidak gendut?"
"Heh, itu tidak akan pernah terjadi sayang. Bagaimana dia akan langsing kalau cara makan nya saja ihhh... ckckck, kau tidak lihat saja sayang sebanyak apa porsi makannya" David bergidik negeri mengingat porsi makan Alya yang banyak dalam sekali makan.
"Dan walaupun dia menjadi langsing, aku tidak akan pernah menyesal. Asal kau tau, hanya kau satu-satunya wanita dalam hatiku"
"Oh ya? gombal! kalau begitu kapan kau akan mengumumkan bahwa aku adalah kekasih mu"
"Sabar dong sayang, kita tunggu tunggu waktu yang tepat. Kau tau sendiri kan, papa ku pasti akan langsung mencopot jabatan ku kalau aku sampai berani mengkhianati Alya" David mengepalkan tangannya saat menyebut nama Alya.
"Baiklah sayang, aku pegang semua kata-kata mu" Lestari pun turun dari pangkuan David dan beralih memeluk David dari belakang.
"Kata-kata ku seratus persen bisa dipercaya, seorang David Richardo tidak akan menjilat ludahnya sendiri"
"Kau terlalu percaya diri sekali, tidak salah aku menjadi kekasihmu"
•
•
•
Sore hari pun tiba.
Alya yang tak sengaja ketiduran, tersentak kaget.
"Aduh aku kok bisa ketiduran sih, wah ini sudah jam 4 sebentar lagi pasti kak David pulang. Aku harus segera menyiapkan makanan, atau kalau tidak nanti kak David akan marah lagi"
Alya pun bergegas menuju dapur untuk memasak makanan untuk suaminya.
Alya dengan cekatan memasak makanan kesukaan David walau Alya tau David tidak akan pernah mau memakan masakannya, tapi Alya tetap memasak untuk suaminya sebagai baktinya seorang istri pada suaminya.
Dan benar saja, tidak lama kemudian setelah Alya menghidangkan masakannya dimeja makan. David pun akhirnya pulang, dan Alya begitu antusiasnya menyambut suaminya itu walau Alya tau ia hanya akan mendapatkan ocehan dari suaminya namun Alya tetap melakukannya.
"Sudah ku bilang, kau itu tidak perlu sok-sokan menjadi istri yang baik. Aku tidak perlu itu semua, kau hanya perlu mengerjakan apa yang aku suruh!"
David pun melangkah masuk dan meninggalkan Alya dibelakangnya.
"Apa lagi ini? aku kan juga sudah berapa kali bilang pada mu, tidak perlu memasak untukku karena aku tidak akan pernah sudi memakan masakan mu"
Prang... pyaar.... David membanting semua makanan yang sudah di dimasak oleh Alya untuknya yang berada diatas meja makan ke lantai.
Seketika makanan itu pun berserakan di lantai, dan Alya hanya bisa diam karena itulah yang dilakukan David setiap kali dia memasak untuk suaminya itu.
...☘☘☘...
Keesokan harinya di perusahaan Richardo group.
David sedang berbicara serius dengan Lestari di ruangannya.
"Kamu yakin dengan rencana mu itu?" tanya Lestari memicingkan matanya.
"Aku yakin, dan itu pasti berhasil" jawab David tegas.
"Bagaimana kalau papa mu tahu, jabatan mu adalah taruhan nya"
"Tenang saja, aku akan membuat semua orang percaya kalau dia kabur bersama pria lain" David tersenyum menatap Lestari.
"Ckckck, semoga saja berhasil"
•
•
•
Sore hari pun tiba, David dan Lestari akan memulai rencananya.
Alya yang sudah dihubungin David sebelumnya sangat senang suaminya itu memintanya untuk datang ke sebuah cafe yang tak jauh dari perusahaannya, Alya pun berangkat ke cafe yang diberitahu suaminya dengan ojek online.
Awalnya tukang ojek itu keberatan karena melihat tubuh Alya yang gendut, namun tidak ada yang bisa menolak jika uang sudah berbicara. Tukang ojek online itu pun langsung setuju karena Alya akan membayarnya tiga kali lipat dari tarifnya.
Tak lama Alya pun sampai didepan cafe yang disebut suaminya, namun saat Alya akan melangkah masuk kedalam cafe tiba-tiba seorang pria menabraknya dan tubuh Alya pun oleng seketika pria yang menabraknya itu langsung memeluknya menangkap tubuh Alya yang akan jatuh.
Tak jauh dari situ ada dua pasang mata yang tersenyum lebar karena awal rencananya berjalan sesuai keinginannya.
"Eh, maaf maaf aku tidak sengaja." ucap pria yang menabrak Alya, pria itupun melepas pelukannya.
"Iya gak apa-apa, aku juga tadi buru-buru dan gak lihat kamu" ucap Alya tersenyum.
Setelah pria yang menabraknya itu pergi, Alya pun melanjutkan langkahnya masuk kedalam cafe. Namun saat sudah didalam cafe Alya tidak menemukan keberadaan suaminya, Alya pun menelepon David.
"Kak David kamu dimana? aku sudah dicafe" ucap Alya saat sambungan teleponnya tersambung dengan suaminya.
"Oh maaf Alya, aku balik kekantor tadi ada meeting mendadak. Kamu pulang saja, lain kali saja ya kita ke cafe nya"
"Oh gitu ya kak ya udah aku pulang ya kak, kak David nanti mau dimasakin apa?"
"Terserah kamu saja aku tutup dulu ya telponnya meeting sudah mau dimulai, maaf banget udah buat kamu repot"
Alya tersenyum, tidak biasanya suaminya itu berbicara lembut dan terdengar tulus. "Gak apa-apa kak"
Setelah sambungan teleponnya terputus, Alya pun keluar dari cafe dan akan langsung pulang.
Tak jauh dari cafe, ada sebuah mobil hitam yang terparkir dipinggir jalan sedang mengintai Alya.
Saat Alya berdiri dipinggir jalan sedang menunggu ojek online pesanan, tiba-tiba ada wanita paruh baya yang membawa banyak belanjaan dan menghampiri Alya agar membantunya membawakan barang belanjaannya menuju mobil yang terparkir tidak jauh dari tempatnya.
Alya pun membantu wanita paruh baya itu membawakan barang belanjaannya.
"Nak terima kasih ya sudah bantu ibu" ucap wanita paruh baya itu.
Alya tersenyum. "Sama-sama Bu"
Alya dan wanita paruh baya itupun sudah sampai di mobil yang ditunjukkan oleh wanita paruh baya yang meminta tolong agar dibantu membawakan barang belanjaannya.
"Nak, ibu sekalian minta tolong barang belanjaannya ibu dimasukin kedalam mobil ya"
"Iya Bu"
Alya pun membuka pintu mobil, dan terkejut melihat dua pria berpakaian serba hitam dan penutup wajah didalam mobil tersebut. Alya hendak pergi namun tiba-tiba seseorang memukul kepalanya dari belakang dan membuatnya kehilangan kesadaran.
"Hahaha" tawa David menggema saat berhasil membuat Alya pingsan, senyum smirk dari kedua bibirnya namun tidak terlihat karena ia menggunakan penutup wajah.
Kedua pria yang berpakaian hitam didalam mobil itupun segera membawa Alya masuk kedalam mobil, dan wanita paruh baya yang meminta bantuan pada Alya pergi setelah menerima bayarannya.
"Bawa dia keluar dari kota ini, dan buang ketempat yang jauh. Pastikan dia tidak akan bisa pulang lagi!" perintah David pada anak buahnya.
Kedua pria berpakaian hitam itu menggangguk dan segera pergi menyelesaikan tugasnya.
•
•
•
5 jam berlalu...
Alya membuka matanya, samar-samar ia melihat ke sekelilingnya tempatnya berada sekarang. Hutan belantara yang jauh dari pedesaan disitulah ia dibuang.
Alya berlari berusaha keluar dari hutan itu, dan Alya pun berhasil sampai dipinggir jalan dan segera mencari pertolongan.
Alya berjalan gontai menyusuri jalanan sepi dipinggir hutan, dan dari kejauhan terlihat sorot lampu mobil Alya pun segera menghampirinya. Kevin yang tidak melihat Alya dijalan karena sedang menelpon hampir saja menabraknya.
Ciiiiiittttt...
Kevin mengerem mendadak mobilnya lalu segera turun dari mobilnya. Alya yang sudah duduk menelungkup karena terkejut tambah terkejut saat Kevin menepuk pundaknya.
"Maaf, aku tadi tidak melihat mu"
Dan itulah awal mula pertemuan Alya dan Kevin, Kevin yang merasa iba pun membawa Alya kerumahnya.
Alya pun menceritakan kepada Kevin kejadian sebelum ia bisa sampai di hutan tersebut.
Keesokkan harinya...
Kevin mengantarkan Alya pulang ke kota asalnya, dan langsung menuju kerumahnya tempat ia tinggal sedari kecil. Namun saat sampai dirumahnya, Alya mendengar percakapan suaminya yang sedang berdiri diteras rumahnya dengan seseorang disambungan teleponnya yang sedang membicarakan dirinya.
"Lestari, kamu tenang saja sayang wanita gendut itu sudah aku singkirkan dan aku buang jauh-jauh"
Deg... hati Alya hancur seketika mendengar pengakuan suaminya yang secara tidak langsung itu. Dan Kevin yang masih menemani Alya pun ikut tersentak mendengarnya. Hati Alya hancur, kata lembut suaminya tempo hari ternyata hanya rencana untuk menyingkirkannya. Alya pun menarik tangan Kevin dan segera pergi dari tempat itu.
"Aku bisa membantu mu kalau kau mau" ucap Kevin saat sudah berada didalam mobilnya.
Alya yang sedang menangis, menyeka air matanya lalu menatap Kevin. "Apa maksudmu?"
"Sekarang ikut aku ke sesuatu tempat, nanti disana aku jelaskan" Kevin pun melajukan mobilnya kembali bersama Alya menuju tempat yang dimaksud oleh Kevin.
•
•
•
"Ini tempat apa?" tanya Alya saat mobil Kevin sudah terparkir didepan gedung berlantai.
"Ini perusahaan ku"
Kevin pun menjelaskan pada Alya bahwa perusahaannya itu memproduksi produk kecantikan dan juga beberapa produk herbal penurun berat badan.
"Apa kau tertarik mencoba produk ku?"
Alya terdiam ia menundukkan kepalanya, tentu ia mau tapi bukankah semuanya pasti membutuhkan biaya?
"Kamu tenang saja, semuanya gratis dan kamu tidak perlu bayar"
Sontak membuat Alya langsung menatap Kevin.
"Aku serius, tapi tidak cukup dengan hanya menggunakan produk penurun berat badan saja. Tapi juga harus diikuti dengan olahraga yang teratur dan menjaga pola makan agar hasilnya cepat dan maksimal. Dan semua kegiatan mu akan aku pantau, aku sungguh-sungguh ingin membantumu karena aku tidak suka melihat wanita ditindas"
Alya senang karena Kevin sungguh-sungguh ingin membantunya, Alya pun tersenyum dan mengangguk.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Kamiem sag
ya... Alya juga termasuk gadis yg gak sadar diri sih, sudah tau David gak cinta, selalu menghindar kok bisanya lo kesenengan dinikahkan
2024-02-01
0
Siti Fatimah
ceritanya ngga bertele tele aku suka.
2023-02-08
1
Salma Cheng
kamu author menghukum mereka 🤪
2022-05-04
1