...🍂🍂🍂...
Pagi yang cerah, disebuah taman yang tak jauh dari rumah Kevin disitulah sekarang Alya dan Kevin berada.
Hari ini adalah hari pertama Alya memulai misi menurunkan berat badannya yang sudah di jadwalkan oleh Kevin, jogging dan tentu saja ditemani oleh Kevin sesuai dengan kata nya kemarin yang akan memantau semua kegiatan Alya.
"Udah dulu ya, istirahat dulu sebentar aku capek banget" Alya mengatur nafasnya yang tersengal-sengal karena kelelahan.
"Ya ampun, baru 5 menit udah capek aja gimana sih, lanjutkan kan terus sampai 30 menit!" perintah Kevin.
"Nanti lagi ya, aku lemes banget mana belum sarapan tadi kamu cuma kasih 2 gelas air putih dan gak bolehin aku makan" keluh Alya dengan wajah memelas nya.
Kevin berdecak menggeleng-gelengkan kepalanya. "Ckckck. Ya emang gitu kalau mau cepat turun berat badannya, jangan sarapan minum air putih saja sudah cukup dan kalau mau makan pun makan roti saja jangan nasi. Ini ambil" Kevin memberikan shake minuman ke Alya.
"Ini apa?" tanya Alya memperhatikan botol shake yang diberikan oleh Kevin.
"Itu produk yang aku bilang, itu bisa membuatmu kenyang lebih lama. Minum sekarang dan kita lanjutkan lagi olahraganya" perintah Kevin.
Alya pun meminumnya, dan kemudian melanjutkan kembali olahraganya dan tentunya terus dipantau oleh Kevin.
Meski sangat melelahkan dan begitu menguras tenaganya, Alya tetap bersemangat melanjutkan olahraganya demi bisa menurunkan berat badannya. Dan Alya lebih bersemangat lagi karena ada Kevin yang terus mensupport nya.
Begitupun diwaktu siang, Kevin membatasi jatah makan dan memberi jatah makan siang Alya tiga kali lebih sedikit dari porsi biasanya yang Alya makan. Tentunya dengan lauk pauk yang sehat bergizi rendah lemak dan kalori.
"Apa ini? nasi nya cuma secuil lauk nya juga sayur-sayuran, mana kenyang" Alya menatap nanar makanan yang diberikan oleh Kevin. "Tambah dong nasi nya, lauk nya juga kasi ayam goreng kek, steak kek, masa ini sayuran semua dan telur rebus.
"No Alya! Jangan membantah, turuti saja dan makan itu kalau mau cepat turun berat badannya." Kevin menatap tajam Alya, dan Alya yang mendapatkan tatapan tajam dari Kevin langsung mendudukkan kepalanya dan langsung memakan makanannya tidak lagi membantah.
Disore hari, Kevin hanya memberi roti dan dua gelas air putih pada Alya.
"Roti? aku minta nasi, sedikit saja please!" Alya menatap Kevin dengan penuh permohonan.
"No Alya! Jangan membantah, makan saja itu kalau mau cepat turun berat badannya." Alya hanya bisa menghembuskannya nafasnya dan langsung memakan rotinya serta dua gelas air putih, percuma membantah toh Kevin tidak akan menurutinya, tapi Alya tahu itu semua demi kebaikannya sendiri.
Dan saat malam, Alya tidak boleh memakan nasi dan hanya boleh mengkonsumsi produk yang diberikan oleh Kevin serta dua gelas air putih.
"Apa boleh makan nasi? sedikit saja" Alya memohon pada Kevin.
"No Alya! Jangan membantah, kalau mau cepat turun berat badannya. Minum saja produk yang aku berikan itu, itu bisa membuatmu kenyang dan lama-lama kau akan terbiasa." Dan seperti sebelumnya, Alya menurut saja apa kata Kevin.
"Ingat! setelah ini langsung tidur agar kau tak kelaparan"
•
•
•
Dirumah besar keluarga Richardo.
Tyson terus memaki putranya yang tidak mau mencari Istrinya dengan alasan Istrinya itu kabur bersama pria lain.
"Pa, untuk apa mencarinya? Alya sudah berkhianat dan pergi bersama pria lain"
"Papa tidak percaya, pokoknya kau harus mencari Alya sampai ketemu!" ucap Tyson berapi-api menunjuk putranya tepat diwajahnya.
"Papa tidak percaya? ini, lihat ini pa." David menunjukkan pada Tyson beberapa lembar foto yang terdapat gambar Alya dipeluk oleh seorang pria. "Ini adalah bukti kalau Alya sudah berkhianat, dan pria itu pasti adalah selingkuhan nya dan Alya pergi bersama pria itu" David terus mengeluarkan kata-katanya untuk menghasut Tyson agar percaya kalau Alya benar-benar pergi dengan pria lain dan sudah mengkhianatinya.
Tyson merampas foto-foto itu dari tangan David dan menatapnya seksama, sorot matanya memicing.
David yang melihat sorot mata Papa nya itu tersenyum, ia yakin kalau papa nya itu percaya dengan kata-katanya bahwa Alya memang pergi bersama pria lain dengan bukti foto yang ditunjukkan nya. Namun senyuman itu hilang dari bibir David saat melihat tindakan papa nya yang malah merobek-robek foto yang dijadikannya bukti.
Srek... srek.... srek...
"Bahkan dengan foto-foto ini pun papa sama sekali tidak percaya" Tyson melemparkan robekan foto itu ke udara.
"Papa...." David mengepalkan kedua tangannya, ia Kesal karena tidak berhasil menghasut Papa nya.
Tyson yang melihat kedua tangan putranya yang mengepal seakan menantangnya, semakin berapi-api.
"Apa? kenapa?" Tyson mendekati putranya itu memegang sebelah bahunya dan berbisik ditelinga putranya. "Asal kamu tau walaupun seluruh dunia percaya dengan ucapanmu, tapi aku, Tyson Richardo sama sekali tidak akan pernah percaya dengan itu semua!" Tyson pun mendorong bahu putranya itu.
"Kalau kamu tidak mau mencari Alya, biar aku yang akan mencarinya" Tyson pun melangkah melewati putranya dan diikuti oleh Herlina Istrinya dibelakangnya, yang sedari tadi hanya menyaksikan perdebatan suami dan putranya dan tidak berani ikut campur. Ia tahu kalau suaminya itu tidak suka dibantah.
•
•
•
Keesokkan harinya....
Sama seperti hari kemarin, pagi ini Alya kembali berolahraga tentu saja dalam pengawasan Kevin. Serta jadwal makan Alya pun semua diatur oleh Kevin.
Hingga, tak terasa 6 bulan sudah berlalu... Misi Alya untuk mengubah takdir nya pun sudah berhasil. Takdir yang membuatnya dibenci dan selalu dihina oleh suaminya sendiri.
Alya mematut dirinya didepan cermin berukuran besar didalam kamarnya, ia menatap takjub pantulan dirinya di cermin. Ia tak menyangka bahwa akan sampai pada tahap dimana ia benar-benar berhasil merubah penampilannya. Yang dulunya gendut dan, sekarang telah berubah dan tubuhnya menjadi langsing . Tentu saja itu semua berkat Kevin yang membantunya dan suka rela memberikan beberapa produk nya untuk Alya, walaupun tubuh Alya yang gendut sudah menjadi langsing namun bekas-bekas luka diwajahnya masih belum hilang.
"Bagaimana Kevin, Apa tubuhku sekarang sudah ideal? Alya tak hentinya menatap dirinya dari pantulan cermin. "Apa masih perlu diturunkan lagi berat badanku?" Tanyanya lagi.
"Tidak Alya, aku rasa ini sudah cukup. Tapi kau harus ingat untuk selalu menjaga pola makan mu, jangan mentang-mentang sekarang sudah langsing dan malah seenaknya untuk makan apa saja yang kau mau" ucap Kevin memperingati.
"Baiklah Kevin, kalau begitu apa aku boleh pulang sekarang?"
"Pulang?" Kevin menatap lekat Alya mempertanyakan kata pulang yang diucapkan Alya.
"Iya pulang, badanku sekarang kan sudah tidak gendut lagi jadi sekarang aku harus pulang dan menunjukkan ke kak David, pasti dia senang" Alya berharap David senang dengan perubahan tubuhnya.
"Kau yakin Alya ingin pulang?" Kevin memastikan lagi keinginan Alya untuk pulang.
"Iya, aku juga sudah kangen sama Papa Tyson, pasti dia mencari ku selama 6 bulan ini" Alya yakin bahwa Tyson mencarinya.
"Baiklah kalau begitu aku akan mengantarmu pulang, dan tugasku sudah selesai"
•
•
•
Keesokkan harinya Kevin mengantarkan Alya pulang ke kota nya, Kevin masih ingat betul 6 bulan lalu saat ia mengantar Alya pulang ia juga mendengar percakapan David dengan seseorang di telepon yang ternyata adalah orang yang dengan sengaja membuang Alya.
Tyson sangat senang akhirnya bertemu Alya, selama 6 bulan ini ia terus berusaha mencari Alya namun hasilnya selalu saja nihil. Tapi hari ini ia begitu senang Alya pulang tanpa kurang apapun bahkan tubuhnya tidak lagi gendut, namun saat melihat wajah Alya yang terdapat bekas-bekas luka membuat Tyson teringat pada kejadian 22 tahun lalu saat orangtua Alya menyelamatkannya dari kejaran musuh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Kamiem sag
ada ya perempuan yg gila cinta gila jantan seperti Alya? sudah dibuang masih kembali? masih berharap cinta?
gila gila......
2024-02-01
0
Salma Cheng
aku menunggu misi selanjutnya dari Alya , pembalasan
2022-05-04
1
Surya Izul
lnjut
2022-05-04
1