Kecelakaan

💌 Aisyah

Dek, maaf sepertinya hari ini tidak jadi membeli buku, karena mbak masih ada kegiatan di kampus

💌 Bayu

Tidak apa-apa mbak, selesaikan saja dulu tugas mbak, inshaallah Bayu bisa menunggu.

💌 Aisyah

Maaf ya dek, ini diluar perkiraan mbak, kamu pulang saja duluan ya jika memang sudah selesai.

💌 Bayu

Untuk apa minta maaf mbak, mbak itu tidak salah hanya waktunya saja kurang tepat

💌 Aisyah

Hati-hati di jalan ya dek, jangan keluyuran kasihan ibu sama ayah dirumah, Mbak lanjut kuliah lagi ya.

💌 Bayu

Asshhhiiiaapp mbak ku. 😁

Aisyah tersenyum sambil melihat hpnya, ternyata Arnold sedang memperhatikan Aisyah yang senyum sendirian lalu Arnold berdehem membuyarkan pikiran Aisyah.

"Ehhmmm, saya suruh kamu untuk membantu saya bukan chatingan yang tidak panting itu" ucap Arnold kesal

"Maaf ya pak menurut saya ini lebih penting, karena ini masa depan adik saya" jawab Aisyah sedikit emosi

*

*

*

Arnold di perjalanan pulang tanpa sengaja melihat ada keramaian yang membuat jalanan sedikit terganggu. Akhirnya Arnold keluar dari dalam mobilnya untuk melihat ada kejadian apa.

Ia mendekat lalu ada seorang pria paruh baya sedang merintih merasakan kesakitan pada bagian kakinya.

Tanpa menunggu lama Arnold menanyakan pada warga setempat apa yang terjadi. ternyata ada kecelakaan, supir truk yang mengantuk akhirnya menyerempet pria paruh baya tersebut.

Dengan tergesa Arnold langsung membopong pria paruh baya itu menuju mobilnya untuk di bawa ke RS terdekat.

Sampai di RS si bapak langsung di tangani oleh bagian medis, ada keretakan di bagian pergelangan kaki menyebabkan bapak tersebut tidak boleh banyak bergerak dan jika ingin berjalan harus menggunakan kursi roda, bisa saja pakai tongkat tapi kurang baik.

"Terima kasih sudah membantu saya, maaf apa saya boleh minta nomor handphone bapak, supaya saya bisa mencicil biaya berobat ini" tutur bapak tersebut

"Tidak perlu, saya tulus membantu bapak" jawab Arnold lembut

"Sekali lagi maaf, saya jadi merepotkan" ucap bapak menunduk lesu

"Tidak merepotkan, saya senang melakukannya" jawab Arnold tersenyum

"Oh ya bapak siapa namanya?" tanya Arnold mengulurkan tangan

"Saya Daniel" jawab bapak membalas uluran tangan Arnold

"Saya Arnold Zavier panggil saja Arnold, tidak perlu pakai embel-embel karena usia saya jauh di bawah bapak, saya malah cocok menjadi anak pak Daniel" ucap Arnold sambil tertawa

Arnold dan pak Daniel menuju ke rumah pak Daniel, tidak membutuhkan waktu lama hanya sekitar 45 menit mereka sampai di kediamannya yang menurut Arnold rumah yang sederhana tapi juga asri penuh kedamaian.

Arnold membantu pak Daniel keluar dari mobilnya dan di sana sudah ada seorang ibu dan dua anaknya yang langsung membantu.

"Ya Allah ayah kenapa? hikss!! hikss!!" tanya si ibu panik, khawatir dan sedih

"Saya melihat bapak kecelakaan bu, lalu saya mencoba membawa bapak pulang" jawab Arnold agar istrinya pak Daniel tenang

"Maaf pak, biar saya bantu membawa ayah saya" ucap anak pa Daniel yang laki

Anak perempuan yang satu masuk kedalam rumah memanggil seseorang dia berteriak terus memanggil. Mbak... Mbak... Mbak.

Pak Daniel langsung duduk di bangku ruang tamu dan Arnold pun di persilahkan untuk duduk terlebih dahulu.

"Oh ya bu, ini obat-obatan Pak Daniel, nanti 3 hari lagi saya akan kembali ke sini untuk mengajak Pak Daniel kontrol" ucap Arnold tersenyum

"Terima kasih nak Arnold, tapi biarkan saja kami yang membawanya untuk kontrol, lagipula nak Arnold tidak terlibat di kecelakaan itu" ucap ibu merasa tidak enak hati setelah mendengar Arnold bercerita

"Silahkan diminum dulu ayah, pak Arnold" ucap anak gadis SMA

Tidak lama ada seorang gadis lainnya yang tiba-tiba keluar dari dalam menanyakan kepada adiknya kenapa memanggil sambil teriak, lalu pandangan mereka saling bertemu dan sangat kaget apa yang di lihatnya.

"Pak Arnold!!!" ucap Aisyah sedikit terkejut

"Aisyah" ucap Arnold sambil tersenyum

"Bapak sedang apa di rumah orangtua saya?" tanya Aisyah begitu kaget melihat dosen menyebalkan ada di rumahnya

"Nganter pak Daniel" jawab singkat sambil terus tersenyum

Aisyah baru menyadari jika kondisi ayahnya sedang tidak baik-baik saja. Aisyah mendekat ke arah ayahnya yang sedang duduk bersebelahan dengan dosen menyebalkan itu. Bertanya kepada ayahnya dengan penuh ke khawatiran.

"Ya Allah ayah kenapa bisa sampai begini?" tanya Aisyah matanya berkaca-kaca

"Ayah baik nak, tidak perlu khawatir" jawab Pak Daniel tersenyum membelai kepala sang anak

"Baik dari mana ayah, lihat kondisi ayah harus menggunakan kursi roda untuk berjalan" ucap Aisyah meneteskan air matanya

"Sudah nak, inshaallah ayah baik-baik saja, untung ada nak Arnold yang bantu ayah dan membawa ayah ke rumah sakit" tutur pak Daniel mengelus pundak putrinya

Aisyah melirik ke arah Arnold, tapi dia juga harus berterima kasih padanya karena sudah menolong ayahnya.

"Terima kasih pak Arnold sudah membantu ayah saya" Jawab ketus Aisyah

"Kembali kasih" jawab Arnold mengedipkan satu matanya tersenyum

Aisyah di buat kaget dengan tingkah dosen satu itu, jadi merasa ketakutan melihat dosen menyebalkan. Kemudian ayah menceritakan kronologisnya kenapa bisa sampai di serempet truck.

Hari semakin sore Arnold pun pamit untuk pulang, Pak Daniel menyuruh Aisyah untuk mengantarkannya sampai depan dan tidak lupa mengucapkan terima kasih. Arnold masuk kedalam mobilnya, saat di depan pager rumah Aisyah, Arnold menurunkan kaca mobilnyanya.

"Oh ya Aisyah boleh saya minta kontak kamu?" tanya Arnold tersenyum

Manis sekali senyuman si dosen menyebalkan itu. Batin Aisyah

"Aisyah!!!" ucap Arnold sedikit teriak

"Ahh ya ada apa pak?" jawab Aisyah kikuk

"Saya minta kontak kamu, CANTIK" tanya Arnold senyum lagi

Terlihat rona merah di pipi Aisyah, dia merasa malu karena di panggil cantik oleh dosennya, sebisa mungkin dia langsung biasa saja.

"Untuk apa? Bapak tidak usah aneh-aneh deh, jangan mentang-mentang sudah bantu ayah saya" jawab Aisyah kesel

"Ya sudah jika tidak di kasih, saya akan minta sama ayah kamu, wuee" jawab Arnold menjulurkan lidah

"Ehhh, tunggu tidak perlu, ini saya kasih" ucap Aisyah kesel

Bener- bener menyebalkan ini manusia satu. Batin Aisyah

"Berapa sayang kok malah diam" tanya Arnold tertawa

"Menyebalkan, 08********28, sudah sana pulang" jawab Aisyah semakin kesel

"Oke Thanks, sampai ketemu besok ya sayang di kampus" ucap Arnold mengedipkan sebelah matanya dan mulai melaju mobil itu

"Ampun deh tuh manusia, ahh..." kesal Aisyah

2 hari kemudian

Arnold selalu menatap kontak Aisyah dan ia belum memberanikan diri untuk menghubungi. Mengingat besok adalah jadwal kontrol Pak Daniel jadi dia berinisiatif untuk mencoba chat Aisyah terlebih dahulu.

💌 Arnold

Assalamu'alaikum

💌 Aisyah

Wa'alaikumussalam, maaf ini siapa ya?

💌 Arnold

Aku calon suami mu ❤️

Arnold senyum-senyum sendiri, sadar dengan tindakannya yang bodoh

Terpopuler

Comments

Ney Maniez

Ney Maniez

dosen nya dpt blsan yg setimpal,,, nolongin orang,,, ktmu ma pujaan,, ank yg di tolong in lg,,,
ai jgn glk2,,, dah dtlngin lohh itu bpknya🤭😄

2024-04-29

0

𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆 Ney Maniez ❤

𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆 Ney Maniez ❤

waduhhh jodohh ini lngsng ktmu dgn cara nya🤭🤭

2024-04-29

1

Ndriiiiii🐒

Ndriiiiii🐒

D dunia sprti ini, jodoh ada di tngan othor 🤣🤣🤣

2023-01-09

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan
2 Kecelakaan
3 Pendekatan Awal
4 Perjodohan
5 Lamaran
6 Kekerasan
7 Pernikahan
8 Awal Kebahagian
9 Kedatangan Mantan
10 Hinaan
11 Keluarga Sakit
12 Pengajian Keluarga
13 Kecemburuan
14 Di Cuekin
15 Kabar Bahagia
16 Jarak Jauh
17 Dosen Baru Cantik
18 Kelahiran
19 Ketakutan Aisyah
20 Rumah Baru dan Wisuda
21 Rencana Sandra
22 Berantem
23 Huru Hara
24 Kunjungan Keluarga Asfand
25 Rencana Adik Aisyah
26 Melamar
27 Rencana Baby Baru
28 Calon Anak Kedua
29 Sensitif
30 Rumah Sakit
31 7 Bulanan
32 Bayu Tersayang
33 Tanggung Jawab Bayu
34 Pangeran Kecil
35 Bidadari Kecil dan Pangeran Kecil Ku
36 Membujuk Aisyah Kuliah
37 Kuliah Kembali
38 Resya dan Rasya?
39 Kenyataan Masa Lalu
40 Pertemuan
41 Kemarahan Abi Almahendra
42 Pertemuan Kembali
43 Makan Malam
44 Rasya Rindu Aisyah
45 Rasya Bragjawiguna dan Adi Zavier
46 Teman Masa Lalu
47 Menjodohkan
48 Bercengkrama
49 Selisih Paham
50 Kerikil-Kerikil Rumah Tangga
51 Akan kah berpisah?
52 Berdamai
53 Kehangatan
54 Adi Sakit
55 Kebahagian Adi
56 Kepulangan Adi
57 Persiapan Liburan
58 Liburan 1
59 Liburan Telah Berakhir
60 Kemunculan Dasim
61 Kecemasan Arnold
62 Adi Menjadi Korban
63 Hamil Kembali dan Ancaman
64 Kehilangan Bagai di Sambar Petir
65 Kesehatan Aisyah dan Segera Bangkit
66 ADIBA KHANZA ZAVIER & ADIPATI ZAVIER PUTRA
67 Cerita Khanza
68 Keseharian Keluarga Arnold
69 Pondok Pesantren
70 Adi Pingsan
71 Adi Kembali
72 Malam-malam Lapar
73 Tingkah Konyol Adi dan Khanza
74 Lagi-lagi Adi
75 Sisi Lain Adi
76 Khanza Iba melihat adiknya
77 Kemarahan Khanza
78 Bukan Akhir Kebahagian
79 Pertemuan Khanza dan Yusuf
80 Khanza Ta'aruf?
81 Persiapan Khanza
82 Kebucinan Yusuf
83 Kegelisahan Dua Keluarga
84 Meminta Izin tinggal
85 Kebersamaan Keluarga Zavier
86 Rangkaian Pernikahan
87 NOVEL BARU AUTHOR "BEDA USIA TAK MASALAH"
88 Persiapan Resepsi Y&K
89 Walimatul 'Ursy
90 Walimatul 'Ursy
91 Khanza Merasa Bersalah
92 Keresahan Khanza
93 Iri Dengan Kasih Sayang Yusuf
94 Masuk ke Keluarga Zavier
95 Hukuman
96 Flashback Masa Kecil Adi dan Khanza
97 Khanza Minta Liburan
98 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Pertemuan
2
Kecelakaan
3
Pendekatan Awal
4
Perjodohan
5
Lamaran
6
Kekerasan
7
Pernikahan
8
Awal Kebahagian
9
Kedatangan Mantan
10
Hinaan
11
Keluarga Sakit
12
Pengajian Keluarga
13
Kecemburuan
14
Di Cuekin
15
Kabar Bahagia
16
Jarak Jauh
17
Dosen Baru Cantik
18
Kelahiran
19
Ketakutan Aisyah
20
Rumah Baru dan Wisuda
21
Rencana Sandra
22
Berantem
23
Huru Hara
24
Kunjungan Keluarga Asfand
25
Rencana Adik Aisyah
26
Melamar
27
Rencana Baby Baru
28
Calon Anak Kedua
29
Sensitif
30
Rumah Sakit
31
7 Bulanan
32
Bayu Tersayang
33
Tanggung Jawab Bayu
34
Pangeran Kecil
35
Bidadari Kecil dan Pangeran Kecil Ku
36
Membujuk Aisyah Kuliah
37
Kuliah Kembali
38
Resya dan Rasya?
39
Kenyataan Masa Lalu
40
Pertemuan
41
Kemarahan Abi Almahendra
42
Pertemuan Kembali
43
Makan Malam
44
Rasya Rindu Aisyah
45
Rasya Bragjawiguna dan Adi Zavier
46
Teman Masa Lalu
47
Menjodohkan
48
Bercengkrama
49
Selisih Paham
50
Kerikil-Kerikil Rumah Tangga
51
Akan kah berpisah?
52
Berdamai
53
Kehangatan
54
Adi Sakit
55
Kebahagian Adi
56
Kepulangan Adi
57
Persiapan Liburan
58
Liburan 1
59
Liburan Telah Berakhir
60
Kemunculan Dasim
61
Kecemasan Arnold
62
Adi Menjadi Korban
63
Hamil Kembali dan Ancaman
64
Kehilangan Bagai di Sambar Petir
65
Kesehatan Aisyah dan Segera Bangkit
66
ADIBA KHANZA ZAVIER & ADIPATI ZAVIER PUTRA
67
Cerita Khanza
68
Keseharian Keluarga Arnold
69
Pondok Pesantren
70
Adi Pingsan
71
Adi Kembali
72
Malam-malam Lapar
73
Tingkah Konyol Adi dan Khanza
74
Lagi-lagi Adi
75
Sisi Lain Adi
76
Khanza Iba melihat adiknya
77
Kemarahan Khanza
78
Bukan Akhir Kebahagian
79
Pertemuan Khanza dan Yusuf
80
Khanza Ta'aruf?
81
Persiapan Khanza
82
Kebucinan Yusuf
83
Kegelisahan Dua Keluarga
84
Meminta Izin tinggal
85
Kebersamaan Keluarga Zavier
86
Rangkaian Pernikahan
87
NOVEL BARU AUTHOR "BEDA USIA TAK MASALAH"
88
Persiapan Resepsi Y&K
89
Walimatul 'Ursy
90
Walimatul 'Ursy
91
Khanza Merasa Bersalah
92
Keresahan Khanza
93
Iri Dengan Kasih Sayang Yusuf
94
Masuk ke Keluarga Zavier
95
Hukuman
96
Flashback Masa Kecil Adi dan Khanza
97
Khanza Minta Liburan
98
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!