“Kamu harus bertanggung jawab atas kehamilan Tania!" tukas Papa Tania.
Pernyataan papahnya Tania bagai seribu petasan yang meledak di hadapan Deka. Membuatnya sangat terkejut.
Beberapa hari ini Deka mencoba berprasangka baik terhadap masalah yang terjadi. Meyakinkan diri bahwa isu kehamilan Tania adalah sebuah kekeliruan semata. Nyatanya kini Papa Tania sendiri yang menyatakan putrinya hamil.
Setan. Kurang ajar. Kamu bermain di belakangku, Tan. Kamu mengkhianati cintaku. Geram Deka dalam hati.
“Om, saya bersumpah demi apa saja. Saya tidak pernah melakukan apa-apa terhadap Tania,” bantah Deka.
Berbohong sedikit tidak apa-apa dong. Berbohong demi sebuah kebenaran. Masa iya, ia harus kecipratan getah, sedangkan ia tak merasa makan nangkanya.
“Saya tidak tahu menahu soal kehamilan Tania!” tegas Deka.
“Deka, Papa tidak mengajarkan kamu menjadi laki-laki pengecut! Papa sangat marah dengan tindakan kamu yang sudah .... “ Pak Satya tak melanjutkan kalimat itu.
Rasanya ia ingin melemparkan putranya itu ke pluto karena telah mengecewakannya. Kejadian ini jelas menghancurkan masa depan Deka dan juga menghancurkan mimpinya sebagai orangtua.
“Berani berbuat harus berani bertanggung jawab! Kamu terima konsekuensinya. Termasuk hukuman dari Papa. Siap-siap kamu papa gantung!” lanjut Pak Satya dengan berapi-api. Seandainya saja di rumah, ia tak janji dapat mengontrol emosinya. Ingin menghajar anak kebanggaannya itu habis-habisan.
“Tapi sumpah, Pah ... Deka ga berbuat apa-apa! Deka ga pernah melakukan perbuatan yang bisa membuat Tania hamil,” sanggah Deka.
Tentu saja ia bukanlah anak kecil yang tak tahu bagaimana proses terjadinya sebuah kehamilan. Sentuhan, pelukan, kecupan, ciuman tidak bisa membuat seorang wanita hamil, bukan?
“Begini, Pak Tono. Dalam hal ini apakah Tania memang mengatakan bahwa Deka adalah bapak dari janin yang dikandungnya?” lontar Pak Ngadiman, kepala sekolah yang hadir di ruangan itu bersama Deka tadi.
"Tania sangat terpukul atas masalahnya, Pak. Dia susah ditanyain. Malah nangis kalau ditanyain," sahut Pak Tono, papah Tania.
“Kalau begitu, Anda jangan langsung menuduh putra saya pelakunya! Lah wong, anak saya ga ngaku dan anak Anda juga belum ngomong kalau anak saya pelakunya,” sela Pak Satya.
“ART saya bilang, teman Tania yang bernama Deka ini sering datang ke rumah. Dan pacaran di kamar anak saya. Bapak kira kalau laki-laki dan perempuan berduaan di kamar, apa yang dilakukan? Main gaple atau main ludo?” Pak Tono tak mau kalah.
Pak Satya menatap tajam Deka. “Coba kamu jelaskan, Deka!”
“Tania yang selalu mengajak pacaran di kamarnya, Om ... bukan saya! Yang jelas saya merasa ga pernah melakukan hal yang terlalu jauh. Saya masih punya rem, Om. Saya ga berani, takut digantung sama Papa,” kilah Deka.
“Begini saja, tanyakan dulu pada putri Anda kejadian yang sebenarnya. Sebab anak saya tidak mengakui perbuatannya. Kalau perlu kita tes DNA saja, untuk membuktikan apakah dalam hal ini anak saya yang harus bertanggung jawab,” usul Pak Satya.
“Baiklah, nanti saya akan tanyakan lagi pada Tania,” putus Papa Tania
Dalam pertemuan itu pihak sekolah memutuskan untuk memberi sanski DO kepada Tania. Sementara Deka mendapatkan sanksi skors selama beberapa waktu, hingga ada kejelasan dalam kasusnya. Pihak sekolah mengatakan sanksi DO juga berlaku untuk Deka jika terbukti Deka yang menghamili Tania.
*****
Tok ... Tok ... Tok
Deka sudah berdiri di depan rumah Tania dan mengetuk pintu tanpa mengucapkan salam.
Sedari pagi, ia sudah mengintai kediaman Tania. Setelah melihat kedua orangtua Tania pergi berangkat kerja, ia segera mendekati rumah itu. Tujuannya satu, bertemu dengan Tania. Dan meminta penjelasannya.
Tak berselang lama, seorang ART bernama Sri membuka pintu. Begitu melihat Deka, Sri hendak menutup kembali pintu rumah namun ditahan oleh tangan kokoh Deka.
“Maaf Kak Deka, emm ... Kak Tania gak ada di rumah,” ujar Sri.
Deka melirik rak sandal sepatu di pojok teras. Sandal dan sepatu Tania komplit berjejer di sana. Menandakan si empunya tidak sedang keluar rumah.
“Gue mau ketemu, Tania!"
“Tapi Kak Tania ga ada," kilah Sri.
“Jangan bohong, Sri!” Deka mendorong lebih kuat pintu yang ditahan oleh Sri. Membuat tubuh Sri yang belia itu terhempas ke belakang.
Deka menerobos masuk ke dalam rumah Tania. Terdengar suara televisi menyala dari dalam kamar Tania. Ia langsung membuka pintu kamar Tania yang tak terkunci itu dengan kasar.
“Deka?!” Tania tampak terkejut dengan kedatangan Deka.
Dengan sorot mata penuh amarah, Deka mendekati Tania.
“Jadi bener lo hamil?” Deka menatap tajam Tania.
Sungguh tatapan Deka membuat Tania meremang ketakutan. Belum pernah melihat Deka semarah ini. Ia menelan ludah untuk mengurangi rasa takutnya.
“JAWAAAAAB ...!!” Deka berteriak penuh amarah.
Tania hanya diam sambil meringis ketakutan.
“Kalau lo diam ga jawab, berarti artinya bener. IYAAAAA??!!” bentak Deka.
“Lo tau, GUE NYESEL PERNAH JATUH CINTA SAMA CEWEK TA*I KAYAK LO!!”
“Sekarang gue minta lo bersihin nama baik gue di sekolah. Gue ga sudi nama gue disangkut pautkan sama CEWEK TA*I KAYAK LO!!” Deka memaki serta mendorong tubuh gadis yang dulu sangat dicintainya hingga Tania jatuh terjerembab di atas kasur.
“Awas aja kalau gue sampai ikutan di-DO gara-gara lo!" murka Deka kemudian berlalu meninggalkan Tania.
Beberapa hari kemudian Deka mendapatkan kabar bahwa pihak sekolah membatalkan sanksi untuknya sebab Deka tak terbukti bersalah.
Belakangan tersiar kabar bahwa yang menghamili Tania adalah kakak kelas yang adalah mantan pacar Tania sebelum menjalin hubungan kedua dengan Deka.
Setelahnya Deka tak tahu dan tak mau tahu tentang nasib Tania.
Kisahnya bersama Tania telah menorehkan luka teramat dalam hingga ke sanubari. Mengubah pandangannya tentang wanita. Membuatnya tak ingin lagi tersentuh oleh CINTA.
Baginya wanita tak layak mendapat cinta. Dan cinta tak layak diberikan kepada seorang wanita.
Ia yang hangat berubah menjadi dingin. Ia yang luwes berubah menjadi kaku. Ditambah lingkungan pertemanan saat berkuliah di luar negeri yang mengajarkannya dunia bebas dan liar. Menggiringnya menjadi seorang cassanova.
Hingga kemudian suatu hari ia kepergok sedang menggumuli Clara, kekasih Dewa, adik kandungnya sendiri. Dewa yang murka dengan apa yang dilakukannya bersama Clara, menghajarnya tanpa ampun hingga babak belur.
Permasalahan dengan Clara terus berlanjut. Clara menuntut Deka untuk bertanggung jawab atas kehamilannya. Ia yang merasa yakin bahwa Clara telah menjebaknya, akhirnya kabur ke kota Serang.
Di kota Serang ia bertemu dengan Jasmina Zahra, gadis berkerudung berparas cantik. Gadis yang akrab dipanggil Mimin, namun ia lebih suka memanggil dengan sebutan Jasmin.
Di matanya Jasmin atau Mimin adalah sosok gadis berbeda, tak seperti kebanyakan teman wanitanya. Jasmin, gadis tercantik yang pernah ia kenal selama perjalanan hidupnya telah membuatnya kembali jatuh cinta.
Kota Serang dan Jasmin adalah titik balik hidupnya. Menyeret hidupnya yang belok untuk kembali ke jalan yang lurus. Meninggalkan dan menanggalkan predikatnya sebagai seorang cassanova. (Baca di novel Gadis Berkerudung Merah)
.
.
.
.
Terima kasih dukungannya
❤️❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Ummi Alfa
Oooh.... jadi gara2 kejadian dengan Tania yg membuat Deka berubah dan menjadi seorang casanova. Miris banget pandangan Deka terhadap wanita jadi berubah.
2022-08-05
1
🌷💚SITI.R💚🌷
alhamdulillah sdh insyaf
2022-05-31
0
Nda Malamsyah
Ternyata bg deka pernah di nodai, ehhh ehh di khianati
2022-03-20
0