Bab 4. Senyuman Palsu

Mobil yang ditumpangi Lara berhenti di halaman rumah mewah milik keluarga Moritz. Lara sempat tertegun melihat pemandangan yang begitu mewah dan indah yang tersaji di hadapannya. Bahkan dia sampai tidak sadar kalau pintu mobil sudah terbuka. Supir telah membukakan pintu dan berdiri di samping mobil.

"Silahkan, Nona," ucap supir ketika melihat Lara hanya melamun tanpa mau melangkah keluar. Lara kaget. Dia memandang wajah supir itu sebelum perhatiannya tertuju ke Alex yang kini berjalan masuk ke dalam rumah.

"Kak Alex," celetuk Lara. "Kak Alex, tunggu!" teriak Lara. Dia memeluk gaun pengantinnya dan segera turun dari mobil. Lara berlari mengejar Alex. 

Sayangnya gaun yang melekat ditubuhnya tidak berhasil dia angkat dengan sempurna. Lara menginjak ujung gaun yang terseret di lantai. Wanita itu terjungkal ke depan. Tubuhnya yang besar terlihat seperti bola raksasa yang terpental di lantai. Lara menahan tubuhnya dengan kedua tangan. 

Wajahnya sedikit lagi berhasil mencium lantai. Wanita itu segera miring ke samping agar bisa berdiri lagi. Lara terlihat sangat kesulitan mengurus tubuhnya sendiri. Di tambah lagi gaunnya yang besar.

Beberapa pelayan dan supir yang ada di sana kaget bukan main. Lara sudah seperti sebuah tontonan yang nantinya akan mereka bahas sebelum tidur. Mereka menahan tawa sebelum membantu Lara untuk bangkit.

"Nona, apa anda baik-baik saja?" tanya salah satu pelayan wanita.

"Aku bisa sendiri," ujar Lara. Kedua matanya berkaca-kaca karena malu. Lara kembali memandang ke arah pintu. Alex sudah tidak ada di sana. Di cuekin seperti itu membuat Lara sakit hati. Hatinya seperti teriris hingga kini terasa perih. "Kak Alex, kenapa dia tidak menungguku?" gumam Lara di dalam hati. Wanita itu masih duduk di lantai tanpa peduli kini semua orang memandangnya sambil tertawa meledek di dalam hati.

"Nona, saya Hana. Saya akan membantu anda ke kamar," ujar seorang pelayan wanita yang berat badannya separuh dari berat badan Lara.  Pelayan itu mengukir senyuman dan berjongkok di depan Lara. Sambil mengulurkan tangan, wajah pelayan itu terlihat sangat menenangkan. Berbeda dengan pelayan wanita lain yang justru terlihat meledek Lara.

"Nona, maafkan kami. Di sini debunya sangat banyak. Apa debu-debu ini membuat mata anda sakit?" ucap Hana lagi.

"Ya, debunya banyak sekali," jawab Lara sambil menghapus air matanya yang sempat menetes. Wanita itu berusaha sekeras mungkin agar air matanya tidak berhasil menetes lebih deras lagi.

"Nona, mari saya bantu." Hana sepertinya mengerti kalau Lara kesulitan membawa gaunnya saat ini. Di tambah lagi kamar Alex ada di lantai atas. Tidak ada lift di rumah itu. Hana merasa yakin kalau Nona mudanya itu pasti kesulitan naik ke atas nantinya.

"Terima kasih, Hana." Lara tersenyum. Dia akhirnya berhasil berdiri setelah dibantu Hana. Sebelum melangkah, Lara memandang pelayan dan supir yang masih menontonnya. 

"Apa mereka menertawakanku? Kenapa tiba-tiba saja aku merasa seperti masuk ke sebuah kandang singa. Apa benar di dalam sini ada kebahagiaan yang selama ini aku impikan?" Lara memandang rumah itu dengan rasa ragu.

"Nona, ayo kita masuk." Hana sudah memegang semua gaun yang ada di lantai. Wanita itu berdiri di belakang Lara.

"Terima kasih, Hana," ucap Lara sebelum melangkah. Dia berusaha tetap tegar dan kuat. "Kau pasti kuat, Lara. Di dalam sana tidak seburuk yang kau bayangkan," gumam Lara yang berusaha menguatkan dirinya sendiri.

Lara berjalan selangkah demi selangkah. Dia takut kejadian yang sama terjadi lagi. Walau kini lututnya terasa sakit, tetapi Lara berusaha jalan dengan normal.

"Nona, anda sangat cantik malam ini," puji Hana.

Lara tersenyum. "Hana, kau sangat pintar menghibur orang lain."

"Karena saya juga pernah merasakan apa yang anda rasakan, Nona."

Lara menahan langkah kakinya lalu memutar tubuhnya memandang wajah Hana dengan tatapan tidak percaya. "Kau pernah gendut sepertiku?"

Hana menggeleng. "Tidak, Nona. Tubuh saya tidak pernah gendut. Saya pernah merasa diledek seperti pelayan-pelayan tadi meledek anda. Mungkin jika status anda bukan istri Tuan Alex mereka sudah menghina anda tadi."

Lara mengukir senyuman. "Mereka hanya iri dengan apa yang kita miliki. Senyumin aja." 

Lara lagi-lagi tertegun melihat luasnya rumah keluarga Moritz. Perabot di rumah itu berukuran raksasa. Lampu kristal yang menggantung di atas kepala melengkapi keindahan rumah tersebut.

Rumah bercat putih kombinasi gold itu bak istana di negeri dongeng yang selama ini hanya ada di dalam khayalan Lara.

"Nona, apa anda mau makan?"

Lara langsung memegang perutnya. Walau sudah menghabiskan beberapa potong kue tadi di pesta pernikahan tetap saja Lara merasa lapar. Namun, dia ingin segera bertemu dengan Alex. Ini malam pertama mereka. Lara tidak mau memberi kesan yang buruk kepada Alex.

"Aku sudah kenyang, Hana."

"Anda yakin, Nona?" tanya Hana tidak percaya.

"Hana, aku ingin ke kamar," pinta Lara dengan rengekan. "Jangan bahas makanan detik ini. Berat badanku sudah hampir 110 kilogram."

Hana tertawa. "Maafkan saya karena sudah tertawa, Nona. Saya tidak menertawakan berat badan anda. Saya tertawa karena senang melihat kepolosan anda. Anda wanita yang ramah dan menggemaskan. Menurut saya Tuan Alex beruntung bisa menikah dengan anda. Mungkin jika Tuan Alex sampai menikah dengan Nona Fiona, keadaannya tidak akan seperti ini.

"Siapa kau bilang? Fiona?" Lara mengeryitkan dahi. Hana yang merasa keceplosan segera menutup mulutnya. Kepalanya menunduk. Wanita itu terlihat ketakutan.

"Hana, kau tahu sesuatu?"

"Nona, jangan mempersulit saya. Anggap saja perkataan saya tadi hanya sekedar angin lalu."

Melihat wajah Hana yang memelas membuat Lara tidak tega untuk mendesak wanita itu agar bercerita. "Fiona, siapa Fiona? Apa Fiona itu kekasih Kak Alex?" gumam Lara di dalam hati. 

"Hana, antar aku ke kamar sekarang," pinta Lara. 

"Baik, Nona." Dua wanita itu menaiki tangga dengan hati-hati. Lara yang tadinya terlihat sangat bersemangat kini mulai lelah ketika kakinya menjejaki anak tangga ke 30. Napasnya ngos-ngosan. Keringat bercucuran deras seperti orang yang baru saja mengelilingi lapangan.

"Nona, apa anda baik-baik saja?" tanya Hana ketika Lara tiba-tiba berhenti.

"Kenapa mereka membangun tangga setinggi ini. Belok-belok lagi," protes Lara. Ia berusaha mengumpulkan tenaga agar bisa sampai di lantai atas. Sambil berjalan, Lara kembali mencari tahu tentang penghuni rumah itu melalui Hana.

"Hana, apa kau sudah lama bekerja di rumah ini?"

"Baru satu tahun, Nona," jawab Hana.

"Selain aku. Apa sebelumnya Kak Alex pernah membawa wanita lain ke rumah ini?"

"Selama saya bekerja di rumah ini. Tuan Alex belum pernah membawa wanita ke rumah ini, Nona."

Lara tersenyum. Dia merasa bahagia karena berhasil menjadi wanita pertama yang datang ke rumah itu. Sebagai istri Alex pula. Rasanya kebanggaan yang kini Lara rasakan tidak bisa lagi dia ungkapkan dengan kata-kata.

"Nona, kamar Tuan Alex ada di sana. Saya hanya bisa mengantar sampai sini saja." Hana melepas gaun Lara. Wanita itu berdiri di depan Lara. "Semoga malam pertamanya sukses nona," ujar Hana dengan satu kedipan mata.

Wajah Lara bersemu malu. "Terima kasih, Hana." Lara melanjutkan langkah kakinya menuju kamar pengantinnya. Kamar yang akan di tiduri selama dia menjadi istri Alex.

Hana masih berdiri di tempatnya semula. Wanita itu melipat kedua tangannya di depan dada. "Nona Fiona pasti senang mendengar cerita ini. Baru masuk rumah saja sudah jatuh. Dasar payah!" gumam Hana dengan senyuman menghina.

Karena novel baru, author butuh banyak like, komen dan vote. 500 Like kita update 5 Bab.

Terpopuler

Comments

Imam Sutoto Suro

Imam Sutoto Suro

good luck thor lanjutkan

2023-06-10

0

LENY

LENY

Hana ternyata ular jahat dikira baik tadi. aduh bener2 masuk kandang singa

2022-08-16

0

Mukhamad Nasir

Mukhamad Nasir

rupanya si hana mata2 dr Fiona

2022-06-06

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pertemuan Pertama
2 Bab 2. Pernikahan
3 Bab 3. Skandal Alex
4 Bab 4. Senyuman Palsu
5 Bab 5. Bukan Malam Pertama
6 Bab 6. Sindiran Adik Ipar
7 Bab 7. Menantu Keluarga Moritz
8 Bab 8. Uang Belanja
9 Bab 9. Belanja Baju Big Size
10 Bab 10. Pembelaan Tuan Moritz
11 Bab 11. Terpeleset
12 Bab 12. Berkeliling
13 Bab 13. Informasi Hana
14 Bab 14. Amarah Lara
15 Bab 15. Kunjungan Fiona
16 Bab 16. Balasan untuk Fiona
17 Bab 17. Lingerie 6XL
18 Bab 18. Godaan Fiona
19 Bab 19. Ledekan Alex
20 Bab 20. Masakan Spesial
21 Bab 21. Ketahuan
22 Bab 22. Laporan Lara
23 Bab 23. Kelakuan Alex
24 Bab 24. Permintaan Tuan Moritz
25 Bab 25. Pemakaman
26 Bab 26. Bertemu Lagi
27 Bab 27. Pertolongan
28 Bab 28. Fabio Cassano
29 Bab 29. Ajakan Menikah
30 Give Away
31 Bab 30. Petualangan Lara
32 Bab 31. Cerita Lara
33 Bab 32. Mustahil
34 Bab 33. Dia Bukan Lara
35 Bab 34. Teringat Selalu
36 Bab 35. Bertemu Kak Bi
37 Bab 36. Panggil Aku Chubby
38 Bab 37. Apa Semua Benar?
39 Bab 38. Tidak Termaafkan!
40 Bab 39. Pertemuan Kedua
41 Bab 40. Rayuan Alex
42 Bab 41. Penolakan Fiona
43 Bab 42. Putus
44 Bab 43. Makan Malam
45 Bab 44. Karma Fiona
46 Bab 45. Rencana Baru
47 Bab 46. Senyuman Lara
48 Bab 47. Pergi Kalian!
49 Bab 48. Jemputan tak Terduga
50 Bab 49. Perdebatan Mereka
51 Bab 50. Pesta Mewah
52 Bab 51. Tidak Terima!
53 Bab 52. Belum Berakhir
54 Bab 53. Rahasia Apa?
55 Bab 54. Bukan Rahasia Biasa
56 Bab 55. Salah Sangka
57 Bab 56. Panggilkan Dokter!
58 Bab 57. Resep Khusus
59 Bab 58. Cemburu Fabio
60 Bab 59. Salah Tebak
61 Bab 60. Jangan Sentuh Aku!
62 Bab 61. Keputusan Lara
63 Bab 62. Ajakan Fabio
64 Bab 63. Makan Bersama
65 Bab 64. Musuh Dadakan
66 Bab 65. Tembakan Pertama
67 Bab 66. Penyesalan Alex Moritz
68 Bab 67. Pesan dari Greta
69 Bab 68. Salah Sangka
70 Bab 69. Bertemu Greta
71 Bab 70. Bertemu Alex?
72 Bab 71. Maaf dari Lara
73 Bab 72. Terbongkar
74 Bab 73. Tuduhan Vera
75 Bab 74. Cemburu?
76 Bab 75. Ciuman Pertama
77 Bab 76. Jackal?
78 Bab 77. Dia Milikku
79 Bab 78. Keadaan Alex Moritz
80 Bab 79. Strategi Lara
81 Bab 80. Permohonan Alex
82 Bab 81. Pertarungan
83 Bab 82. Siapa yang tertembak?
84 Bab 83. Ke mana Lara?
85 Bab 84. Alex Vs Mark
86 Bab 85. Kita Pacaran?
87 Bab 86. Apa yang Terjadi?
88 Bab 87. Maju Selangkah
89 Bab 88. Sarapan Romantis
90 Bab 89. Perjuangan Alex
91 Bab 90. Dimana Greta?
92 Bab 91. Tidak Percaya
93 Bab 92. Maafkan Aku
94 Bab 93. Disengaja
95 Bab 94. Apa yang terjadi?
96 Bab 95. Hadiah Tanpa Harga
97 Bab 96. Aku Padamu
98 Bab 97. Usaha Greta
99 Bab 98. Usaha Walter
100 Bab 99. Doubel Manisnya
101 Bab 100. Pink Boy?
102 Bab 101. Masih Belum Menyerah
103 Bab 102. Senyum Bahagia
104 Bab 103. Tuduhan Fabio
105 Bab 104. Penyerangan Udara
106 Bab 105. Sebuah Pengorbanan
107 Bab 106. Tidak Terduga
108 Bab 107. Rahasia Dokter Alfred
109 Bab 108. Kembali Sadar
110 Bab 109. Salah Berucap
111 Bab 110. Makam Fiona
112 111. Tetap Siaga
113 112. Tepat Waktu
114 113. Pesta Pernikahan
115 Setelah Menikah
116 Hadiah Pernikahan
117 Pagi penuh Cinta
118 Kado Alex
119 Penuh Cinta
120 Terlalu Mahal
121 Part Bonus
122 Part Bonus 2
123 Novel Babang Walter
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Bab 1. Pertemuan Pertama
2
Bab 2. Pernikahan
3
Bab 3. Skandal Alex
4
Bab 4. Senyuman Palsu
5
Bab 5. Bukan Malam Pertama
6
Bab 6. Sindiran Adik Ipar
7
Bab 7. Menantu Keluarga Moritz
8
Bab 8. Uang Belanja
9
Bab 9. Belanja Baju Big Size
10
Bab 10. Pembelaan Tuan Moritz
11
Bab 11. Terpeleset
12
Bab 12. Berkeliling
13
Bab 13. Informasi Hana
14
Bab 14. Amarah Lara
15
Bab 15. Kunjungan Fiona
16
Bab 16. Balasan untuk Fiona
17
Bab 17. Lingerie 6XL
18
Bab 18. Godaan Fiona
19
Bab 19. Ledekan Alex
20
Bab 20. Masakan Spesial
21
Bab 21. Ketahuan
22
Bab 22. Laporan Lara
23
Bab 23. Kelakuan Alex
24
Bab 24. Permintaan Tuan Moritz
25
Bab 25. Pemakaman
26
Bab 26. Bertemu Lagi
27
Bab 27. Pertolongan
28
Bab 28. Fabio Cassano
29
Bab 29. Ajakan Menikah
30
Give Away
31
Bab 30. Petualangan Lara
32
Bab 31. Cerita Lara
33
Bab 32. Mustahil
34
Bab 33. Dia Bukan Lara
35
Bab 34. Teringat Selalu
36
Bab 35. Bertemu Kak Bi
37
Bab 36. Panggil Aku Chubby
38
Bab 37. Apa Semua Benar?
39
Bab 38. Tidak Termaafkan!
40
Bab 39. Pertemuan Kedua
41
Bab 40. Rayuan Alex
42
Bab 41. Penolakan Fiona
43
Bab 42. Putus
44
Bab 43. Makan Malam
45
Bab 44. Karma Fiona
46
Bab 45. Rencana Baru
47
Bab 46. Senyuman Lara
48
Bab 47. Pergi Kalian!
49
Bab 48. Jemputan tak Terduga
50
Bab 49. Perdebatan Mereka
51
Bab 50. Pesta Mewah
52
Bab 51. Tidak Terima!
53
Bab 52. Belum Berakhir
54
Bab 53. Rahasia Apa?
55
Bab 54. Bukan Rahasia Biasa
56
Bab 55. Salah Sangka
57
Bab 56. Panggilkan Dokter!
58
Bab 57. Resep Khusus
59
Bab 58. Cemburu Fabio
60
Bab 59. Salah Tebak
61
Bab 60. Jangan Sentuh Aku!
62
Bab 61. Keputusan Lara
63
Bab 62. Ajakan Fabio
64
Bab 63. Makan Bersama
65
Bab 64. Musuh Dadakan
66
Bab 65. Tembakan Pertama
67
Bab 66. Penyesalan Alex Moritz
68
Bab 67. Pesan dari Greta
69
Bab 68. Salah Sangka
70
Bab 69. Bertemu Greta
71
Bab 70. Bertemu Alex?
72
Bab 71. Maaf dari Lara
73
Bab 72. Terbongkar
74
Bab 73. Tuduhan Vera
75
Bab 74. Cemburu?
76
Bab 75. Ciuman Pertama
77
Bab 76. Jackal?
78
Bab 77. Dia Milikku
79
Bab 78. Keadaan Alex Moritz
80
Bab 79. Strategi Lara
81
Bab 80. Permohonan Alex
82
Bab 81. Pertarungan
83
Bab 82. Siapa yang tertembak?
84
Bab 83. Ke mana Lara?
85
Bab 84. Alex Vs Mark
86
Bab 85. Kita Pacaran?
87
Bab 86. Apa yang Terjadi?
88
Bab 87. Maju Selangkah
89
Bab 88. Sarapan Romantis
90
Bab 89. Perjuangan Alex
91
Bab 90. Dimana Greta?
92
Bab 91. Tidak Percaya
93
Bab 92. Maafkan Aku
94
Bab 93. Disengaja
95
Bab 94. Apa yang terjadi?
96
Bab 95. Hadiah Tanpa Harga
97
Bab 96. Aku Padamu
98
Bab 97. Usaha Greta
99
Bab 98. Usaha Walter
100
Bab 99. Doubel Manisnya
101
Bab 100. Pink Boy?
102
Bab 101. Masih Belum Menyerah
103
Bab 102. Senyum Bahagia
104
Bab 103. Tuduhan Fabio
105
Bab 104. Penyerangan Udara
106
Bab 105. Sebuah Pengorbanan
107
Bab 106. Tidak Terduga
108
Bab 107. Rahasia Dokter Alfred
109
Bab 108. Kembali Sadar
110
Bab 109. Salah Berucap
111
Bab 110. Makam Fiona
112
111. Tetap Siaga
113
112. Tepat Waktu
114
113. Pesta Pernikahan
115
Setelah Menikah
116
Hadiah Pernikahan
117
Pagi penuh Cinta
118
Kado Alex
119
Penuh Cinta
120
Terlalu Mahal
121
Part Bonus
122
Part Bonus 2
123
Novel Babang Walter

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!