"Papi apa-apaan sih? Emang kita ini apa sampe harus mengutus bodyguard!? Kak Aleen yang wajahnya udah kesebar di mana-mana aja ga pernah kepikiran buat nyari bodyguard tuh." ucap Nancy.
"Nancy, papi melakukan hal ini karena papi mengkhawatirkan keselamatan kalian!" tegas Gilang.
"Apa yang akan terjadi kepada kita? Anak papi yang sering ter-ekspose juga cuma kak Iren sama kak Aleena." ucap Nancy.
"Ratu, Queen, kalian kenapa diem aja? Kalian juga ga mau kan kalo punya bodyguard?" tanya Nancy.
"Walaupun nolak juga papi tetep sama keputusannya kak, jadi ngapain capek-capek nolak?" ucap Ratu dengan cuek.
"Queen mau punya bodyguard, tapi aku mau kalo kita sendiri yang milih bodyguard untuk kami dan masing-masing hanya 1 bodyguard!" ucap Queen.
Irene, Aleena, Nancy dan Ratu langsung menganggukkan kepalanya setuju dengan ucapan adik bungsunya.
"Kalo gitu aku juga setuju!" ucap Nancy.
Gilang berfikir sejenak, lalu akhirnya Gilang menghela nafas panjang dan setuju dengan permintaan anak-anaknya.
"Baiklah kalau begitu, pak Bayu akan membantu menyeleksi beberapa laki-laki terbaik yang nantinya akan kalian pilih lagi." ucap Gilang yang di balas anggukan oleh kelima anaknya dan juga pak Bayu.
Makan malam pun selesai, semuanya mengantar pak Bayu ke pintu rumah dan menunggu pak Bayu sampai masuk ke dalam mobil.
Setelah itu Nancy menatap sinis ke arah Irene yang menurutnya sudah mengkhianatinya karena tidak mengatakan masalah bodyguard.
"Apa sesulit itu mengatakan kepada kami mengenai bodyguard kak?" tanya Nancy.
"Maaf karena tidak memberitahu kalian lebih dulu, tapi aku sudah menolak dan papi bilang akan membicarakan kepada kita saat makan malam, aku juga ga tau kalo papi akan langsung membawa pak Bayu." jelas Irene.
Nancy tidak mengatakan apapun, dia hanya diam lalu segera berlari menaiki tangga dan masuk ke dalam kamarnya.
Aleena menghampiri Irene dan memegang bahu sang kakak untuk menenangkannya.
"Tenanglah kak, nanti juga Nancy akan mengerti." ucap Aleena.
"Hmm kak, kak Nancy cuma takut dia ga bisa bebas keluar malem dan pacaran aja." sambung Queen.
"Stt! Kamu mau kak Nancy denger? Bisa-bisa di marahin kamu!" ketus Ratu yang membuat Queen menutup mulutnya.
"Udah jangan di bahas lagi, aku tidak apa-apa kok.. Kalian semua istirahat aja, pasti besok papi langsung menyuruh kita untuk menyeleksi bodyguard." ucap Irene yang langsung berjalan menaiki tangga dan masuk ke dalam kamarnya.
Malam itu, semua keluarga Herlambang tidur dengan nyenyak di kamarnya masing-masing.
***
Pagi pun datang, sinar matahari sudah bersinar terang, begitu juga dengan kelima anak-anak Herlambang yang sudah cantik dengan pakaiannya yang rapih dan duduk di meja makan untuk sarapan.
"Selamat pagi tuan Gilang dan para nona muda.."
"Selamat pagi pak Bayu,, silahkan duduk dulu papi masih di atas..." ucap Irene dengan ramah.
Bayu hanya tersenyum sambil menganggukkan kepalanya, lalu segera duduk di sofa bersama anak-anak Gilang yang lain.
"Apa kalian siap bertemu dengan calon-calon bodyguard kalian?" tanya Bayu kepada semuanya.
Ekspresi kelima anak Gilang sudah bisa di pastikan jika tidak tertarik sama sekali, namun Irene berusaha untuk tidak menunjukannya dan tetap tersenyum ke arah Bayu.
"Berapa banyak orang yang mendaftar pak Bayu?" tanya Irene.
"Banyak sekali! Apa lagi saat mereka tau kalau tuan Gilang yang mencari bodyguard untuk anaknya, ada banyak sekali orang yang mendaftar." jelas Bayu.
"Tapi pak Bayu sudah menyeleksi semuanya kan?" tanya Irene kembali.
"Sudah nona, saya mengutus para ahli untuk meneliti kemampuan fisik dan juga pengetahuannya nona, karena bodyguard anak-anak tuan Gilang harus memiliki otak yang cerdas agar bisa mengambil keputusan yang tepat jika berada dalam bahaya nanti." jelas Bayu.
"Jadi, semuanya sisa berapa? Kami harus memilih satu dari berapa orang?" tanya Aleena yang dari tadi berada di sebelah Irene mendengarkan.
"Nona-nona semua hanya tinggal memilih satu dari lima belas orang saja." jawab Bayu.
"Apa ada yang perempuan?" celetuk Nancy tiba-tiba.
"Maaf nona Nancy, tapi kami tidak membuka lowongan untuk perempuan." balas Bayu.
Mendengar ucapan Bayu membuat Nancy menghela nafas pasrah, Nancy hanya takut jika kekasihnya nanti tidak suka dengan bodyguard yang di utus papinya dan akhirnya mereka berpisah.
"Kak, kakak beneran takut ga bisa pacaran ya?" tanya Queen dengan berbisik kepada Nancy.
"Bukan takut ga bisa pacaran, tapi takut pacar gue kabur gara-gara bodyguard menyebalkan itu!" ketus Nancy.
"Kak, sejak kapan kakak ngomong gue elu sama aku?" tanya Queen.
Mendengar pertanyaan adiknya membuat Nancy terkejut, karena Irene menyuruh semua adik-adiknya tidak memakai kata gue elu kepada keluarga kecuali teman mereka masing-masing.
"Eh, jangan bilang kak Iren ya, aku lupa nih kebiasaan ngomong sama teman-teman." bisik Nancy.
"Ya, ya bisa di maklumi lah.. Karena kak Nancy lebih banyak memiliki waktu dengan teman-teman dari pada keluarga sendiri." balas Queen.
Nancy hanya menggelengkan kepala mendengar ucapan adiknya.
"Kalo gitu saya akan mengajak orang-orang itu untuk menemui nona-nona, jadi nona-nona bisa bebas bertanya kepada mereka." Ucap Bayu yang di balas anggukan oleh Irene dan Aleena.
Bayu mengambil hpnya dan menghubungi seseorang untuk membawa orang-orang yang akan menjadi bodyguard mereka.
Kelima anak perempuan Gilang sama sekali tidak antusias menunggu calon bodyguard mereka.
Tidak lama kemudian, satu per satu mobil datang dan berhenti di depan rumah keluarga Herlambang.
Ada sekitar 3 mobil yang berisi 5 orang di dalam 1 mobilnya, satu per satu laki-laki tampan menuruni mobil dan menunggu di depan rumah.
Nancy memutuskan untuk menyuruh kakak-kakaknya yang memilihkan bodyguard untuknya dan juga adik kembarnya karena tidak banyak orang yang mengenal Nancy, Ratu dan Queen.
"Kak, aku, Ratu dan Queen mending nunggu di atas aja ya, kak Iren sama kak Aleen aja deh yang milihin, nanti setelah milih baru kenalin ke kita, biar yang ga kepilih ga liat wajah kita." ucap Nancy.
Awalnya Irene berfikir sejenak, lalu akhirnya menyetujui permintaan adik perempuannya itu.
"Baiklah, kamu ke atas aja dulu nanti aku akan memanggilmu setelah aku memilih bodyguard untuk kalian." balas Irene.
Akhirnya Nancy, Ratu dan Queen segera menaiki tangga dan berpapasan dengan papi mereka.
"Loh kalian kenapa naik? Kalian ga akan kabur kan?" tanya Gilang kepada ketiga anaknya.
"Kita ga kabur kok pi, kita serahin keputusan ke kak Iren sama kak Aleen, setelah itu baru kenalan sama bodyguard pilihan mereka." jelas Nancy.
"Kenapa begitu?" tanya Gilang.
"Nanti yang ga kepilih tau wajah kita terus bales dendam gara-gara ga kepilih gimana pi? Susah kan?" ucap Nancy.
"Oh begitu, baiklah kalau begitu kakak-kakak kalian juga akan memilih bodyguard yang terbaik untuk kalian." ucap Gilang yang di balas anggukan oleh ketiga anaknya.
Gilang melanjutkan menuruni tangga, sedangkan Nancy, Ratu dan Queen lanjut menaiki tangga dan masuk ke kamar masing-masing.
Gilang menyapa kedua anaknya dan juga pak Bayu yang sudah berdiri menunggu para bodyguard masuk ke dalam rumah.
"Semuanya sudah datang?" tanya Gilang.
"Sudah tuan, dari ratusan orang yang mendaftar, saya sudah mempersempitnya menjadi 15 orang saja." jelas Bayu.
"Baguslah, bawa mereka masuk ke dalam satu per satu dan sisanya suruh mereka duduk di kursi yang sudah di sediakan di depan." perintah Gilang yang langsung di lakukan oleh Bayu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments