Satu per satu calon bodyguard mereka masuk dan duduk tepat di hadapan Gilang, Irene dan Aleena untuk menjawab beberapa pertanyaan yang di ajukan oleh mereka.
Tibalah saat seorang laki-laki tampan dan duduk di hadapan mereka, Irene membaca profilnya dengan teliti karena laki-laki itu adalah orang yang memilih untuk menjadi bodyguardnya.
Masing-masing dari orang-orang yang mendaftarkan diri memang bisa memilih untuk menjadi bodyguard salah satu anak-anak Gilang, dan laki-laki ini salah satunya.
“Dani? Nama kamu Dani? Ga ada kepanjangannya?” tanya Irene kepada Dani.
“Ya, hanya Dani nona..” jawabnya.
“Kenapa kamu mau menjadi bodyguardku? Kenapa bukan adik-adikku?” tanya Irene.
“Karena memang menurut saya nona Irene adalah anak tuan Gilang yang paling beresiko untuk menjadi incaran para penjahat karena nama dan wajah nona Irene sudah berada di mana-mana.” Jelas Dani.
Mendengar penjelasan Dani membuat Gilang tersenyum karena puas dengan jawaban yang di berikan oleh Dani.
“Bagus sekali! Kamu memiliki jawaban yang sangat bagus!” puji Gilang.
Namun tidak dengan Irene, dia merasa kalau Dani bukan murni untuk menjaganya dan memiliki maksud yang lain.
“Benarkah itu alasanmu untuk menjadi bodyguardku? Bukan karena kamu mau ikut terkenal karena selalu berada di dekatku?” tanya Irene yang menyinggung perasaan Dani.
“Iren! Ga sopan!” ketus Gilang memarahi anaknya yang tidak sopan.
“Maaf pi.” Ucap Irene.
“Jangan minta maaf sama papi, minta maaf sama orangnya langsung!” tegas Gilang.
“What?!” ucap Irene tanpa sadar.
“Tidak apa tuan, saya sudah terbiasa dengan hal seperti ini jadi nona Irene tidak perlu meminta maaf kepadaku.” Sambung Dani.
“Sepertinya background hidupmu sangat bagus, kamu juga memiliki banyak prestasi di bidang bela diri dan kamu cocok menjadi bodyguard anak pertama saya, Irene.. Dia orang yang ambisius dan juga keras kepala, namun sepertinya kamu cukup sabar untuk menghadapi sikap Irene yang seperti itu.” Ucap Gilang.
“Apa?! Papi kenapa asal pilih sih? Aku kan belum sempet tanya ke dia..” ucap Irene.
“Ga perlu tanya apa-apa lagi karena waktumu untuk bertanya sudah habis dengan kata-katamu yang menyakiti hatinya!” ketus Gilang.
“Lanjut!” teriak Gilang kepada Bayu tanpa memperdulikan anaknya yang sedang kesal dengannya.
Irene yang kesal hanya bisa diam dan menarik nafas panjang untuk menenangkan emosinya, lalu kembali membaca formulir pendaftaran yang ada di tangannya.
Di sisi lain, Dani yang lolos menjadi bodyguard untuk Irene hanya tersenyum senang dan mengucapkan terimakasih berkali-kali kepada Gilang, Irene dan juga Aleena.
“Terimakasih banyak tuan karena sudah mempercayai saya untuk menjadi bodyguard anak perempuan tuan.” Ucap Dani dengan semangat.
Gilang hanya menganggukkan kepala sambil tersenyum kepada Dani, sedangkan Irene hanya menatap sinis ke arah Dani.
Dani berpamitan kepada semua orang, lalu selanjutnya masuklah orang yang mendaftarkan diri untuk Aleena dan duduk di hadapannya.
Aleena terpaku melihat ketampanan laki-laki yang ada di hadapannya, Aleena hanya tersenyum manis melihat laki-laki yang berada di hadapannya itu.
“Nama kamu Abizar?” tanya Gilang.
“Iya tuan, saya Abizar, tuan dan nona-nona juga bisa memanggil saya Abi.” Ucap Abizar.
“Nama yang bagus.” Puji Gilang.
“Sama seperti orangnya…” celetuk Aleena yang membuat Gilang dan Irene menoleh ke arah Aleena secara bersamaan.
“Aleen? Kamu baik-baik saja kan?” tanya Irene kepada adiknya.
“Hah? B-baik kok kak, kenapa emangnya?” tanya Aleena.
“Kamu baru saja memujinya Aleen, apa kamu yakin baik-baik saja?” tanya Irene kembali.
“Yakin kok, aku baik-baik saja kak..” ucap Aleena.
“Kamu mau dia menjadi bodyguardmu?” tanya Irene kepada sang adik.
Aleena tidak menjawab ucapan Irene, dia hanya tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.
“Pi, kita pilih dia saja untuk jadi bodyguard Aleen, dia langsung setuju tuh ga perlu di tanya lagi.” Ucap Irene kepada papinya.
“Tunggu! Aleen, kamu menyukainya sebagai bodyguard kamu kan? Ga lebih?” tanya Gilang memastikan.
“Lebih gimana maksudnya pi? Ya engga lah, papi apaan sih! Aku ini suka soalnya penampilannya rapih dan sepertinya dia tipe yang akan menjagaku dengan baik.” Ucap Aleena.
Abizar hanya tersenyum ke arah Aleena karena mendengar ucapan Aleena dan Aleena mau memilihnya menjadi bodyguardnya.
“Baiklah kalau begitu, kamu akan menjadi bodyguard anak keduaku dan aku harap kamu menjaganya dengan benar!” tegas Gilang kepada Abizar.
“Siap tuan! Saya akan menjaga anak perempuan anda dengan sangat baik!” tegas Abizar.
Setelah mendapatkan bodyguard untuk diri mereka sendiri, barulah Irene dan Aleena fokus mencarikan bodyguard untuk adik-adiknya.
Sudah ada beberapa orang yang masuk ke dalam rumah mereka dan di wawancarai, namun keduanya masih belum mendapatkan orang yang cocok untuk adik-adik mereka.
“Kalian berdua sengaja ya biar calon bodyguard untuk adik-adik kalian habis dan mereka akhirnya tidak memiliki bodyguard? Kalaupun tidak ada yang cocok tapi papi tetap akan memilih bodyguard untuk adik-adik kalian.” Ucap Gilang.
“Kami ga sengaja kok pi, tapi emang ga ada yang cocok buat adik-adik, kami ini sedang memilih yang sesuai dengan karakter mereka.” Jelas Irene.
Belum saja Gilang membalas ucapan Irene, tiba-tiba saja Bayu masuk ke dalam dan berbicara dengan Gilang, Irene dan Aleena.
“Maaf tuan, tapi pesertanya cuma tinggal 3 orang saja jadi saya akan menyuruhnya masuk ke dalam bersamaan ya.” Ucap Bayu kepada mereka bertiga.
“Dengar bukan? Kalian harus memilih ketiganya! Biarkan mereka masuk ke sini barengan pak Bayu.” Ucap Gilang.
Akhirnya Bayu menyuruh tiga orang tersebut untuk masuk ke dalam rumah secara bersamaan untuk di wawancarai.
“Kak, mereka sih cocok banget buat Nancy, Ratu sama Queen.” Bisik Aleena.
“Tuan, yang ini adalah anak saya Albani Ibrahim yang akan menjaga salah satu putri anda tuan.” Ucap Bayu.
“Hah? Pak Bayu mau menjadikan anaknya bodyguard? Emang ga apa-apa?” tanya Aleena.
“Saya mau mendidik dia untuk bekerja dengan usahanya sendiri, saya tau saya mampu menjadikan dia apapun yang dia mau, tapi dia tidak akan bisa dewasa jika seperti itu, itulah kenapa saya menyuruhnya untuk bekerja kepada nona-nona semua.” Jelas Bayu.
“Kamu memang hebat Bayu, membiarkan anakmu untuk bekerja sebagai bodyguard yang akan melayani anakku yang bahkan mungkin lebih muda dari anakmu.” Ucap Gilang.
Bayu hanya tersenyum sungkan kepada Gilang lalu berpamitan untuk ke luar dan membiarkan mereka bertiga memberikan wawancara.
“Udah deh pi ga usah di pilih lagi, anak pak Bayu jadi Bodyguard Queen aja karena Queen yang paling welcome sama orang baru.” Ucap Irene yang langsung di setujui oleh Gilang.
“Kamu, Aiden.. Kamu akan menjadi bodyguard untuk Nancy, dan Adi kamu akan menjadi bodyguard untuk Ratu, setelah ini kami akan mengenalkan kalian dengan mereka.” Ucap Irene.
Ketiganya menganggukkan kepala mendengar ucapan Irene. Setelah selesai memilih bodyguard, Gilang, Irene dan Aleena langsung menyuruh semua orang yang sudah terpilih mengikutinya dan berkenalan dengan Nancy, Ratu dan Queen.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments