MY BODYGUARD
Pagi hari yang cerah di kediaman keluarga Herlambang…
Seseorang sedang merapihkan meja makan dengan senyum yang mengembang di wajah cantiknya.
Irene Herlambang, semua orang yang mengenalnya biasa memanggilnya Iren, dia adalah putri pertama keluarga Herlambang yang terkenal dengan ke bersihannya.
Yap! Bersih adalah kata yang selalu ada di dalam kamus Iren. Bisa di bilang Iren memiliki OCD yang hanya berlaku di meja makan.
Iren tidak pernah membiarkan siapapun merapihkan meja makan kecuali dirinya, bahkan pelayan di rumahnya tidak berani menyentuh meja makan walaupun hanya sedikit saja.
Jika sedang makan bersama, tidak ada satu orang pun yang boleh menjatuhkan makanan atau minuman mereka di meja makan.
Itulah kenapa dia tidak memiliki teman yang mengajaknya makan di luar bersama karena OCDnya yang menurut teman-temannya terlalu berlebihan.
“Morning kak Iren..” sapa seseorang yang baru saja menuruni tangga dan berjalan menuju ruang makan.
“Morning too Aleena..” balas Irene kepada adiknya.
Aleena Herlambang adalah putri kedua keluarga Herlambang, Aleena adalah anak yang polos, cerdas dan menguasai segala macam hal yang tidak di kuasai saudaranya yang lain.
Aleena adalah anak yang cantik dan juga baik hati, setiap ada masalah pasti Aleena yang selalu menenangkan Irene agar tidak terbawa emosi.
“Dimana Nancy?” tanya Irene kepada Aleena yang sedang membantunya mengambil makanan di dapur.
“I’am here…” seru Nancy yang berlari menuju dapur hingga membuat Irene terkejut.
“Nah kan, dia udah kayak jelangkung aja tiba-tiba dateng.” Sahut Aleena.
Nancy Herlambang adalah putri ketiga keluarga Herlambang, Nancy adalah anak yang suka membuat masalah dan tidak pernah bisa di nasehati, karena semakin di larang dia akan semakin melakukannya.
Bahkan Irene dan papinya tidak bisa menasehati Nancy yang terkesan bebas melakukan apapun yang dia inginkan.
“Ya ampun Nancy! Kamu ga bisa kalo ga lari?!” ketus Irene.
“Sorry kak, aku udah laper banget nih..” rengek Nancy yang langsung menarik kursi makan dan mau duduk di sana.
“Wait!! Bukannya bantuin Aleena ngambil piring di dapur kamu malah mau langsung duduk gitu aja?” ketus Irene yang membuat Nancy tidak jadi duduk dan kembali mendorong kursi makannya.
“Kita ini punya banyak pelayan kak, mereka di gaji untuk melakukan pekerjaan rumah bukan?” ucap Nancy.
“Mereka di gaji untuk melakukan pekerjaan rumah memang, lalu kamu? Apa tugasmu setelah aku dan papi beri uang jajan yang begitu banyak?” tanya Irene.
“Tugas kak Nancy hanya makan dan tidur saja kak!” Ketus Ratu yang berjalan masuk ke dalam ruang makan.
Ratu Herlambang adalah putri ke empat keluarga Herlambang yang memiliki raut wajah dan sikap yang jutek, tidak ada orang yang berani mendekatinya karena kesan mereka terhadap Ratu yang menilainya sebagai wanita yang sombong.
“Kak Nancy keluar hanya untuk kuliah dan pacaran saja kak..” sahut Queenara yang berjalan di belakang Ratu.
Queenara Herlambang, biasa di panggil Queen adalah saudara kembar Ratu yang bisa di bilang adik Ratu karena dia lahir beberapa menit setelah Ratu di lahirkan.
Queen memiliki sikap yang bertolak belakang dengan Ratu, Queen memiliki sikap yang periang, lucu dan menggemaskan, tidak ada orang yang bisa marah kepadanya termasuk ke empat kakaknya. Karena Queen memiliki sikap yang paling menyenangkan dan mudah sekali akrab dengan orang yang baru dia kenal.
“Kalian berdua ini seneng banget emang kalo aku di marahin!” ketus Nancy dengan wajah kesalnya.
“Hehehe sabar ya kak Nancy,,” ucap Queenara dengan wajah cerianya.
Setelah semua berkumpul, Irene segera menyuruh ke empat adiknya untuk duduk di kursinya masing-masing.
“Kak, di mana papi?” tanya Aleena.
“Kalian semua tunggu di sini ya, aku akan memanggil papi.” Ucap Irene yang di balas anggukan oleh ke empat adiknya.
“Dan kamu Nancy! Jangan coba-coba makan duluan sebelum papi ada di sini!” tegas Irene sambil menatap tajam ke arah Nancy yang langsung mematung karena peringatan dari sang kakak.
Setelah memperingati adiknya, Irene segera berjalan menaiki tangga menuju kamar papinya untuk membangunkannya.
“Iren! Aleen! Tidak!!!” teriak seorang laki-laki paruh baya yang berasal dari dalam kamar.
Dengan segera Irene yang mendengar teriakan sang papi langsung membuka pintu kamarnya dan berusaha untuk membangunkan papinya.
“Pi,, papi tenanglah..” ucap Irene sambil menggenggam tangan papinya dengan kuat.
Di bawah, semua orang mendengar teriakan papi mereka, mereka berempat langsung saling menatap satu sama lain.
“Kak, itu tadi suara papi yang teriak kan?” tanya Nancy kepada Aleena.
“Kalian diam di sini, aku akan melihat ke atas.” Ucap Aleena yang langsung berjalan menaiki tangga untuk melihat keadaan papinya.
“Papi,, kak Iren ada apa?” tanya Aleena yang sudah membuka pintu kamar papinya dan berjalan masuk ke dalam.
“Iren, Aleen, kalian berdua baik-baik saja kan?” tanya papi mereka yang sudah terbangun dari tidurnya dan sedikit lebih tenang karena Irene sudah menenangkannya.
Gilang Herlambang, adalah pengusaha terkaya pertama di Asia Tenggara, perusahaan Gilang berada di mana-mana.
G.H Sentosa, adalah perusahaan terbesar di bidang properti dan juga makanan, bahkan saat ini Irene berhasil membuat perusahaan agensi modeling yang sudah semakin maju.
Namun sebelum memiliki perusahaan sebesar itu, Gilang adalah seorang mafia yang bisa di bilang sadis, Gilang mampu menghabisi nyawa musuhnya begitu saja, dan itulah yang membuatnya mengkhawatirkan keselamatan ke lima putrinya.
“Papi, kenapa papi seperti ini? Iren dan Aleena baik-baik saja pi..” ucap Irene.
“Papi masih sering bermimpi tentang kejadian itu ya?” tanya Aleena.
Gilang hanya menganggukkan kepala perlahan lalu menatap kedua anak perempuannya yang sudah besar itu.
“Kalian berdua sudah tumbuh dewasa, namun di mata papi kalian tetaplah gadis kecil papi yang cengeng.” Ucap Gilang.
Irene dan Aleena hanya tersenyum ke arah papi mereka dan segera memeluk Gilang bersama-sama.
“Papi, ayo kita sarapan di bawah, adik-adik sudah menunggu papi.” Ajak Aleena.
“Kalian makan duluan saja, papi masih mau beristirahat.” Jawab Gilang.
“Papi ga mau sarapan? Papi mau libur kerja dulu? Aku akan mampir ke perusahaan papi untuk mengecek keadaan di sana kalau papi mau libur.” Ucap Irene.
“Tidak perlu Iren, kamu dan Aleen cepat sarapan dengan adik-adik kalian, mereka pasti buru-buru karena harus ke kampus.” Ucap Gilang.
“Leen, kamu ke bawah duluan ya nanti aku menyusul.” Sahut Irene.
“Baiklah kalau begitu Aleena ke bawah dulu ya pi, kak.” Pamit Aleena yang di balas anggukan oleh Iren dan Gilang.
Setelah Aleena keluar dari kamar, Irene kembali menatap wajah sang papi yang masih terlihat tampan walaupun wajahnya sudah sedikit berkerut.
“Jangan melihat papi seperti itu Iren, papi baik-baik saja kok…” ucap Gilang meyakinkan anak sulungnya itu.
“Papi, kejadian itu sudah sepuluh tahun yang lalu, sekarang Iren dan sudah berusia 27 tahun dan Aleena sudah berusia 25 tahun, kami sudah baik-baik saja sekarang.” Ucap Irene.
“Ya papi tau, tapi entah kenapa papi masih mengkhawatirkan kalian berdua dan sepertinya papi harus mengutus bodyguard untuk kalian berlima.” Ucap Gilang yang membuat Irene terkejut mendengarnya,
“What? Bodyguard? Yang bener aja pi, Iren ga mau menjadi pusat perhatian karena memiliki banyak sekali laki-laki bertubuh kekar dan berseragam berjalan mengikuti Iren! Iren juga yakin kalau adik-adik juga ga akan setuju dengan hal ini.” Ucap Irene.
“Jangan membantah Irene! Sebaiknya kamu segera turun dan menemani adik-adikmu sarapan, lalu segera bekerja dan jangan lupa mampir ke perusahaan papi.. Masalah bodyguard kita bicarakan lagi nanti saat makan malam.” Jelas Gilang.
Irene hanya menghela nafas panjang lalu segera berjalan ke luar kamar sang papi dan kembali ke ruang makan untuk sarapan bersama ke empat adiknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
Zulfa Yana
visualnya cantik2 thorr
2025-01-01
0
macil
paling cantik ratu
2022-09-15
0
🍁ZERO🍁
Irene "Red Velvet"
2022-03-13
1