IPK BAB II - Penolakan -

Setelah mencapai kesepakatan bersama, Rachel di bawa pergi oleh orang tua Ayud, Kim dan Anna beserta ajudan-ajudan nya. Entah apa motif mereka, sehingga menjadikan Rachel sebagai istri pengganti.

Nampaknya tak ada yang memperdulikan bagaimana perasaan wanita itu, yang ada hanya senyum yang mengembang dari bibir masing-masing keluarga itu.

"Hei, mulai sekarang kamu ikut saya. Jangan banyak tanya dan jangan membantah. Kamu sudah saya beli lunas mengerti".

Anna memulai percakapan setelah sesaat mereka menaiki mobil. Sorot mata tajam nya membuat gadis itu menggigil.

"Panggil saya ibu",

Perintah wanita itu. Rachel mengangguk dan menjawab,

"Iya bu".

Di kiri dan kanan, ia di apit oleh dua orang ajudan yang badannya tinggi besar. Sehingga, gadis itu tak bisa bergerak bebas. Ia hanya tertunduk sambil menahan desakan ingin menangis. Hatinya benar-benar remuk.

Betapa malang nasibnya sekarang, tak lebih dari sebuah barang yang diperjualbelikan dengan sejumlah uang. Entah kesalahan apa yang telah di lakukan nya di masa lalu sehingga ia menerima karma sepedih ini.

Mobil yang mereka kendarai memasuki sebuah halaman besar dengan rumah yang sangat megah. Orang-orang yang tadi memegang tangan Rachel izin untuk pergi disusul Kim, suami Anna.

"Kamu ikut saya",

Perintah wanita itu lagi dan Rachel bagaikan kerbau yang di cocok hidung mengikutinya dari belakang. Tak tahu harus berbuat apa, perasaan nya tak menentu.

"Di sini kamu akan menjadi istri anak saya, tapi jangan berharap lebih. Kamu hanya istri sementara untuk menutupi berita tentang kehamilan saudara tiri mu itu. Jangan mengganggunya dan patuh".

Gadis itu mengangguk kan kepalanya,

"Iya bu".

Wanita itu berjalan menghampiri salah satu kamar di rumah yang megah itu,

"Tunggu disini"

Perintahnya sesaat sebelum menghilang di balik pintu. Rachel mengangguk,

"Iya bu".

Wanita itu berjalan masuk dan menutup pintu besar tersebut dari belakangnya. Rachel hanya bisa tertunduk sambil meremas pergelangan tangannya yang terasa sakit dicengkeram orang-orang besar tadi.

Sekitar 15 menit kemudian, wanita itu keluar bersama seorang laki-laki jangkung.

"Ini sayang mainan baru mu. Kamu boleh memperlakukan dia apapun yang kamu mau".

Kata wanita itu sambil menunjuk ke arah Rachel.

Laki-laki jangkung itu mendengus kesal,

"Kenapa wanita ini?. Dimana Carene?. Bukankah kalian akan menikahkan ku dengan Carene?. Kenapa wanita ini yang datang?. Jadi, Carene lagi-lagi menghindar dari tanggung jawab ya?".

Laki-laki itu menatap Rachel dengan tatapan dingin,

"Siapa wanita yang kalian bawa ini?. Selera para orang tua zaman sekarang sangat payah".

Laki-laki itu mengusap wajahnya dengan kasar,

"Ya sudahlah, terserah kalian mau melakukan apa pun, aku pergi".

Ia berkata sambil melemparkan handuk kecil yang dipegangnya ke lantai. Anna menatap Rachel dengan tatapan tajam,

"Kamu tunggu apa?. Cepat ikuti tuan muda",

Gadis itu mengangguk dan membungkuk dengan hormat,

"Baik bu".

Dengan cepat ia mengambil handuk yang tadi dilempar lelaki itu dan berlari mengikutinya.

"Tuan, ini handuk anda".

Rachel mengulurkan handuk kepada laki-laki yang sedang duduk di tepi kolam itu. Ayud menatapnya dengan tatapan muak.

"Mau apa kamu kesini?

Rachel menunduk, ia tampak gemetar mendapatkan perlakuan tak ramah dari laki-laki itu.

"Disuruh nyonya Tuan".

Laki-laki itu menatap jengah ke arah wanita yang kini ada di depannya itu,

"Kenapa kamu mau saja di suruh ini itu. Kamu benar-benar b*doh ya?".

Laki-laki itu mengambil handuk dari tangan Rachel, dan melemparkannya begitu saja ke sisi sebelahnya.

"Kamu kan bisa menolak kalau kamu tidak suka melakukan nya. Lagipula aku benar-benar tidak mengharapkan kehadiranmu disini. Sudah sudah, pergi sana".

Laki-laki itu membuat isyarat dengan tangan nya menyuruh wanita itu pergi. Kemudian ia menceburkan dirinya ke dalam kolam sambil berenang di sana.

...Rachel POV...

Ya Tuhan apa yang harus aku lakukan. Laki-laki itu baru saja mengusirku dengan kasar, sedangkan wanita yang adalah Mamanya itu menyuruhku mengikuti laki-laki itu. Aku merasa seperti tak memiliki harga diri.

Aku berjalan tanpa arah sambil meremas jari-jari tangan ku. Tiba-tiba dari arah belakang muncul suara seorang wanita,

"Mau kemana?",

Spontan aku menoleh dan melihat ke arahnya.

"Saya tidak diperbolehkan mengikuti tuan bu".

Kataku sambil menunduk. Ia berjalan dengan anggun ke arahku,

"Oh ya sudah, sini kamu. Kerjakan ini semua dan jangan pergi suara saya panggil mengerti?".

Aku mengangguk. Ia memberikan sapu beserta peralatan untuk mengepel lantai.

Aku menerimanya dan mulai bekerja. Ruangan yang harus ku bersihkan cukup luas. Dua kali lipat lebih luas dari ruangan di rumah orang tua angkat ku dulu, yang selalu aku bersihkan.

Cukup lama aku membersihkan ruangan ini, tak ku pedulikan perutku yang sedari tadi berbunyi meminta jatahnya. Aku berharap ia dapat sedikit bersabar meski sudah waktu bagi ku untuk mengisi nya.

Aku baru berhenti ketika ku rasakan perut ku sangat sakit, melilit. Aku baru ingat kalau belum makan semenjak meninggalkan rumah orang tua angkat ku. Dan mungkin inilah yang membuat ku merasa sangat pusing sekarang.

Tiba-tiba kurasakan pandanganku menghitam. Sesaat kemudian semua menghilang dan aku tak sadarkan diri. Begitu membuka mata, aku sudah berada di sebuah ruangan yang sangat asing

"Non ini makan dulu biar non kuat. Sudah ibu buatkan bubur biar perut non kuat menerima makanan yang masuk".

Sapa seorang wanita paruh baya itu kepadaku. Aku melihat nya dengan tatapan bertanya, wanita tua itu tersenyum.

"Bibi kerja di rumah ini non. Panggil aja bibi, bi Sri. Ini dimakan dulu non".

Dia menyodorkan sepiring bubur pada ku.

Aku menerima nya dengan cepat,

"Terima kasih bi".

Kataku sambil menyuap makanan itu ke mulutku. Rasa lapar ini benar-benar membuat badanku menggigil.

...Rachel POV End...

Sementara itu di kantor nya, Ayud mengusap wajahnya dengan kasar sambil memaki orang yang ada di depannya. Ia memanggil Manager Huang dengan lantang,

"Cepat bawa dia dari depanku dan habisi dia". Perintahnya. Sang Manager bergerak dengan cepat, dan membawa laki-laki di depan tuannya itu keluar.

"Ampunilah saya tuan, saya punya anak-anak yang harus saya besarkan, ampuni saya. Saya benar-benar menyesal dengan apa yang telah saya lakukan".

Jansen memohon dalam keputusasaannya. Namun, orang yang dipanggilnya tuan tersebut tampak tidak mengacuhkannya. Ia memerintahkan Manager Huang untuk mengeksekusi laki-laki itu.

"Benar-benar tak bisa di andalkan. Berani-beraninya dia mengkhianati kepercayaan ku".

Ayud mengacak dengan kasar berkas-berkas yang tertumpuk di atas mejanya sambil melempar semua barang yang berada disana. Sehingga, ruangan yang tadinya bersih sekarang terlihat sangat berantakan.

"Memangnya tidak ada orang yang bisa dipercaya di sini?",

Teriaknya dengan lantang. Laki-laki itu adalah cucu dari Liam Thang, pemilik perusahaan besar Liam's Group.

Pengaruh sang kakek yang begitu besar dimanfaatkan nya untuk menindas semua orang yang tak disukainya. Dan kali ini seorang laki-laki bawahan kakeknya yang menjadi korban.

Laki-laki malang itu ketahuan menggelapkan uang perusahaan. Nahas baginya karena saat itu terjadi, Liam sedang berada di rumah sakit untuk check up kesehatan nya. Sang cucu, Ayud yang menggantikan nya sementara.

Selama sang kakek tidak di tempat, ia memerintah sesuka hatinya. Laki-laki itu memang terkenal memiliki temperamen dan citra yang sangat buruk. Dan semua orang mengetahui fakta tersebut.

Selain wajahnya yang tampan, tak ada satu hal pun yang bisa di banggakan dari dirinya. Begitu banyak rumor negatif tentang dirinya, yang membuat dia tak henti-hentinya menghiasi layar kaca televisi bahkan koran setiap hari.

Seolah selain membuat kekacauan, tak ada lagi keahlian yang bisa dilakukannya. Dan selalu orangtuanya dan sang kakek yang membersihkan semua kekacauan yang di buatnya.

Bahkan kali ini, ia menghamili seorang anak konglomerat terkenal di Negara nya, Kim James. Dan lagi-lagi keluarga nya yang harus membereskan semua itu.

Kendati demikian, tak henti-hentinya para gadis saling berebut untuk sekedar menjadi teman tidur sesaat nya. Mereka bahkan seolah di buta kan oleh ketampanan laki-laki itu. Tanpa peduli rumor negatif yang melekat padanya.

❤️❤️❤️❤️

Guys, bisakah Ayud berubah menjadi lebih baik? Tunggu kelanjutannya ya😘😘

Episodes
1 IPK BAB I - Nasib Anak Tiri -
2 IPK BAB II - Penolakan -
3 IPK BAB III - Ayud Jonathan -
4 IPK BAB IV - Sadar Diri -
5 IPK BAB V - Pertengkaran Keluarga -
6 IPK BAB Vl - Wanita Selingkuhan -
7 IPK BAB VII - Pindah Rumah -
8 IPK BAB VIII -Carene Putri -
9 IPK BAB IX - Rumah Baru -
10 IPK BAB X - Disekap Di Gudang -
11 IPK BAB XI - Apa Salahku Tuan -
12 IPK BAB XII -Haera Selingkuh -
13 IPK BAB XIII - Awal yang indah? -
14 IPK BAB XIV - Sandiwara Sempurna -
15 IPK BAB XV - Kekasih Lama -
16 IPK BAB XVI - Memberanikan Diri -
17 IPK BAB XVII - Ketulusan -
18 IPK BAB XVIII - Delusi -
19 IPK BAB XIX - Keputusan Sulit -
20 IPK BAB XX - Pergi -
21 IPK BAB XXI - Kosong -
22 IPK BAB XXII - Kakek Liam Sakit -
23 IPK BAB XXIII - Kehilangan -
24 IPK BAB XXIV -Jalan Yang Berbeda -
25 IPK BAB XXV - Pertemuan Kembali -
26 IPK BAB XXVI - Maaf -
27 IPK BAB XXVII - Di rencanakan -
28 IPK BAB XXVIII - Cinta Segitiga -
29 IPK BAB XXIX - Keangkuhan Ayud -
30 IPK BAB XXX - Mengunjungi Makam Kakek -
31 IPK BAB XXXI - Tempat Berlabuh -
32 IPK BAB XXXII - Hubungan Yang Sulit -
33 IPK BAB XXXIII - Biarkan Hati Yang Memilih -
34 IPK BAB XXXIV - Laki-laki Egois -
35 IPK BAB XXXV - Kerja Sama -
36 IPK BAB XXXVI - Luka Baru -
37 IPK BAB XXXVII -Pernikahan Carene -
38 IPK BAB XXXVIII - Di permalukan -
39 IPK BAB XXXIX - Karma -
40 IPK BAB XL - Surat Undangan -
41 IPK BAB XLI - Pertemuan Terakhir -
42 IPK BAB XLII - Terpuruk -
43 IPK BAB XLIII - Awal Bahagia -
44 IPK BAB XLIV - Pesta Pernikahan -
45 IPK BAB XLV - Kegalauan Carene -
46 IPK BAB XLVI - Di Fitnah -
47 IPK BAB XLVII - Merasa Sendiri -
48 IPK BAB XLVIII - Pagi Kelabu -
49 IPK BAB XLIX - Kepercayaan Yang Hilang -
50 IPK BAB L - Pergi Kemana? -
51 IPK BAB LI - Hinaan Dari Suami -
52 IPK BAB LII - Harus Bagaimana? -
53 IPK BAB LIII - Situasi Sulit -
54 IPK BAB LIV -Pertemuan Keluarga -
55 IPK BAB LV -Perdebatan -
56 IPK BAB LVI - Latar Belakang Natan -
57 IPK BAB LVII - Akal Licik Natan -
58 IPK BAB LVIII - Persimpangan Jalan -
59 IPK BAB LIX - Laki-laki Menyebalkan -
60 IPK BAB LX - Anak Kesayangan -
61 IPK BAB LXI - Kembali Ke Rumah -
62 IPK BAB LXII - Sadar Diri Itu Baik -
63 IPK BAB LXIII - Dekat Tapi Tak Tergapai -
64 IPK BAB LXIV - Pernikahan Suamiku -
65 IPK BAB LXV - Carene Melahirkan, Satu Masalah Selesai -
66 IPK BAB LXVI - Rencana Perceraian -
67 IPK BAB LXVII - Last, Happy Ending -
Episodes

Updated 67 Episodes

1
IPK BAB I - Nasib Anak Tiri -
2
IPK BAB II - Penolakan -
3
IPK BAB III - Ayud Jonathan -
4
IPK BAB IV - Sadar Diri -
5
IPK BAB V - Pertengkaran Keluarga -
6
IPK BAB Vl - Wanita Selingkuhan -
7
IPK BAB VII - Pindah Rumah -
8
IPK BAB VIII -Carene Putri -
9
IPK BAB IX - Rumah Baru -
10
IPK BAB X - Disekap Di Gudang -
11
IPK BAB XI - Apa Salahku Tuan -
12
IPK BAB XII -Haera Selingkuh -
13
IPK BAB XIII - Awal yang indah? -
14
IPK BAB XIV - Sandiwara Sempurna -
15
IPK BAB XV - Kekasih Lama -
16
IPK BAB XVI - Memberanikan Diri -
17
IPK BAB XVII - Ketulusan -
18
IPK BAB XVIII - Delusi -
19
IPK BAB XIX - Keputusan Sulit -
20
IPK BAB XX - Pergi -
21
IPK BAB XXI - Kosong -
22
IPK BAB XXII - Kakek Liam Sakit -
23
IPK BAB XXIII - Kehilangan -
24
IPK BAB XXIV -Jalan Yang Berbeda -
25
IPK BAB XXV - Pertemuan Kembali -
26
IPK BAB XXVI - Maaf -
27
IPK BAB XXVII - Di rencanakan -
28
IPK BAB XXVIII - Cinta Segitiga -
29
IPK BAB XXIX - Keangkuhan Ayud -
30
IPK BAB XXX - Mengunjungi Makam Kakek -
31
IPK BAB XXXI - Tempat Berlabuh -
32
IPK BAB XXXII - Hubungan Yang Sulit -
33
IPK BAB XXXIII - Biarkan Hati Yang Memilih -
34
IPK BAB XXXIV - Laki-laki Egois -
35
IPK BAB XXXV - Kerja Sama -
36
IPK BAB XXXVI - Luka Baru -
37
IPK BAB XXXVII -Pernikahan Carene -
38
IPK BAB XXXVIII - Di permalukan -
39
IPK BAB XXXIX - Karma -
40
IPK BAB XL - Surat Undangan -
41
IPK BAB XLI - Pertemuan Terakhir -
42
IPK BAB XLII - Terpuruk -
43
IPK BAB XLIII - Awal Bahagia -
44
IPK BAB XLIV - Pesta Pernikahan -
45
IPK BAB XLV - Kegalauan Carene -
46
IPK BAB XLVI - Di Fitnah -
47
IPK BAB XLVII - Merasa Sendiri -
48
IPK BAB XLVIII - Pagi Kelabu -
49
IPK BAB XLIX - Kepercayaan Yang Hilang -
50
IPK BAB L - Pergi Kemana? -
51
IPK BAB LI - Hinaan Dari Suami -
52
IPK BAB LII - Harus Bagaimana? -
53
IPK BAB LIII - Situasi Sulit -
54
IPK BAB LIV -Pertemuan Keluarga -
55
IPK BAB LV -Perdebatan -
56
IPK BAB LVI - Latar Belakang Natan -
57
IPK BAB LVII - Akal Licik Natan -
58
IPK BAB LVIII - Persimpangan Jalan -
59
IPK BAB LIX - Laki-laki Menyebalkan -
60
IPK BAB LX - Anak Kesayangan -
61
IPK BAB LXI - Kembali Ke Rumah -
62
IPK BAB LXII - Sadar Diri Itu Baik -
63
IPK BAB LXIII - Dekat Tapi Tak Tergapai -
64
IPK BAB LXIV - Pernikahan Suamiku -
65
IPK BAB LXV - Carene Melahirkan, Satu Masalah Selesai -
66
IPK BAB LXVI - Rencana Perceraian -
67
IPK BAB LXVII - Last, Happy Ending -

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!