(UNCLE TAMPAN)
Selamat membaca☺️
🌹🌹🌹
Sudah seminggu Iren bekerja menjadi Office girl, di perusahaan Hans. Dan banyak hal yang terjadi diantara mereka. nyaman atau tidaknya itu hal yang biasa. terkadang dia merasa nyaman, namun juga terkadang tidak betah.
Malam ini Iren sedang bersantai sambil menemani Eza belajar. dia membuat teh hangat dan juga pisang goreng, sebagai cemilan di malam hari.
Drrrdddttt.. drrrdddttt..
(TAMPAN)
itulah yang tertera di layar ponsel Iren, nomor yang telah dia simpan dengan sebutan tampan.
"Heh, nomor siapa ini? perasaan aku tak menyimpan nomor seseorang dengan sebutan tampan." gumam Iren sambil menikmati makanan yang dia buat.
"Kak, ini ajarin dong. Aku nggak paham." kata Eza, sambil menyodorkan buku pada Iren.
Perhatian Iren kini tertuju pada Eza, bahkan dia menaruh handphonenya ke sembarang arah. dan melupakan seseorang yang menelponnya.
***
"Tck, gadis itu benar-benar menyebalkan! kenapa dia tak mengangkat telepon ku?" gumam Hans.
***
"Aduh siapa sih, nih orang. dari setadi nelponin terus, ihh ganggu orang istirahat aja! angkat gak ya?" batin Iren.
📞"Hallo, maaf ini siapa ya?" tanya Iren, yang akhirnya memutuskan untuk mengangkat telepon itu.
📞"Besok ke kantor lebih awal! Jika kau telat, aku akan memberikan hukuman untukmu."
Tuttt..
"Astagaa nih hp kenapa lobet segala sih, aduhh ternyata itu tuan Hans. mampus gue, lagian iseng bangat. namain dirinya pake sebutan tampan. semua orang juga tau kali, bahwa dia tuh emang tampan." gerutu Iren.
"Tck, berani-beraninya dia memutuskan panggilan telepon dariku!" kesal Hans.
Tok..Tok..Tok..
"Uncle, buka pintunya, aku au macuk!" teriak Gibran.
"Tck, biang rusuh!" batin Hans.
Hans membuka pintu kamarnya dengan wajah datar, bahkan dia tak melihat Gibran yang ada di bawah kakinya. Hans langsung masuk lagi ke dalam, meninggalkan Gibran di ambang pintu.
"Uncle tunggu!! Aku au nanya cama uncle." ucap Gibran.
"Hm."
"Ihh Uncle, aku au nanya peunting tauuu!"
"Apa?" tanya Hans.
"Tadi, aku kan ke pelusahaan Uncle. tapi Uncle nya ndak ada. Telusss, aku keutemu Mommy. dia keulja di pelusahaan nya Uncle."
(Tadi, aku kan perusahaan Uncle. tapi Uncle nya nggak ada. Terus aku ketemu Mommy. dia kerja di perusahaan nya Uncle.) gini kata Gibran.
"Mommy?" tanya Hans, dengan wajah datarnya.
"Iya, cebenernya tuh. aku au jodohin Daddy cama Mommy cantik. Uncle bantuin aku ya." ucap Gibran.
"Tidak!"
"Ihh Uncle, ndak boleh gitu. kata Oma dan Opa, kita halus saling membantu otey?!" ucap Gibran.
"Tidak! sebaiknya kau keluar dari kamar ku. bocah tengik." ucap Hans.
"Huaaaa hiksss Omaa.. Uncle Hans jahat."
Gibran menangis dengan kencang, Hans hanya bodo amat melihat keponakan nya yang menangis histeris.
"Hans! Kau apakan anakku hah?!" teriak Bima, dia langsung berlari masuk ke kamar Hans karena mendengar putranya menangis.
"Hiksss.. Daddy, uncle Hans jahat. dia ndak au bantuin aku Dad." ucap Gibran.
"Cup cup, sudah jangan menangis. Gibran bermain saja, bersama kak Eran dan Mamah Ratu di bawah oke?!" ucap Bima berusaha menenangkan putranya.
"Otey Daddy."
Gibran keluar dari kamar Hans, dan dia turun ke lantai bawah. berlari menuju ruang keluarga, karena di sana ada Oma, Opa, Eranson, dan juga Ratu.
"Omaa." Gibran berlari memeluk sang Oma.
"Duh cucu Oma, sini sayang." Hellena membalas pelukan Gibran.
"Oma, Aku juga mau dipeluk." ucap Eranson yang berumur 6 tahun.
"Sinii Oma peluk juga, duh gemesin bangat sih cucu-cucu nya Oma." ucap Hellena.
"Nggak ada yang mau peluk Opa nih?" ujar William.
Gibran dan Eran menggeleng bersamaan, Ratu dan Hellena hanya terkekeh pelan.
"Awas saja, kalau nanti Opa pergi ke Perancis kalian malah nangis!" ucap William.
"Opa ndak bouleh peulgi, dicini aja. oteyy." ujar Gibran.
"Ihh Gibran kok masih cadel aja, padahal kan sudah 4 tahun." ucap Eranson.
"Ihh bialin aja, kata Mommy Cantik. aku gumushin kok cadel nya." ucap Gibran.
"Emangnya Gibran udah punya Mommy?" tanya Eranson dengan polosnya.
Ratu langsung membekap mulut Eranson, dia memang asal ceplas ceplos kalau berbicara.
"Ndak usah dibekep mulut kak Elan nya Mamah Latu, aku ndak apa-apa kok." ujar Gibran.
Hellena dan William menatap sendu cucunya itu, Gibran memang ditinggalkan sang Ibu saat usianya menginjak satu bulan setelah kelahirannya.
"Gibran sini sayang, maafin ucapan Kak Eran ya. Gibran kan anak baik." ujar Hellena.
"Iya Oma, ndak apa-apa kok. aku udah maafin kak Elan. lagi pula aku ndak bouleh seudih kan cebental lagi aku au punya Mommy." ujar Gibran.
"Gibran, maafin kakak ya." ucap Eranson.
"Iya kak, ndak apa-apa."
Gibran dan Eranson saling berpelukan satu sama lain.
Tanpa mereka sadari, interaksi itu dilihat bahkan didengar oleh Bima yang berada di ambang pintu. Bulir airmata turun begitu saja dari pelupuk mata Bima. dia takut tak kuasa menahan Isak tangisnya, Bima pun berlalu pergi dari sana. dan menangis di dalam kamarnya.
🌹🌹🌹
"Uncle tampan, good morning!" sapa Eran dan Gibran bersamaan.
"Hm."
"Hans, harusnya kamu jawab. Iya selamat pagi juga, keponakan Uncle yang ganteng. bukan malah jawab hm. aneh kamu mah" ujar Hellena.
"Pantesan ya, Uncle Hans tidak jadi menikah. mungkin Tante serem itu nggak mau sama uncle yang dingin. Jadinya kabur deh." ucap Eranson dengan gamblangnya.
'Astaga anak ini! benar-benar mirip dengan ayahnya yang asal jeplak.' batin Hellena dan William.
'Astaga, Kak Raja kupastikan anakmu tak mendapatkan kompensasi apapun dari si Hans.' batin Bima.
'Anak ini benar-benar keterlaluan, sama seperti ayahnya.' batin Ratu, yang kesal dengan suaminya. karena sifatnya harus menurun pada Eranson.
Hans hanya acuh dengan ucapan Eranson, dia tetap menyantap makanannya dengan penuh hikmat.
Suasana menjadi canggung, tidak ada satupun yang memulai untuk berbicara ataupun sekedar mencairkan suasana. mereka semua hanya diam, bibirnya kelu untuk mengucapkan sesuatu hal.
Hans sudah selesai makan, dia langsung berpamitan pada Ibu dan ayahnya. dan langsung pergi begitu saja.
"Uncle tunggu, aku ikut Uncle keulja yaa. aku au ketemu cama Mommy." ucap Gibran.
"Tidak!" jawab Hans.
"Bim, kamu beneran suka sama gadis itu?" tanya Hellena.
"Gadis yang dipanggil Mommy sama Gibran." ujar Hellena.
Pikiran Bima langsung tertuju pada Airen, ya memang gadis itu sangat cantik dan sudah cukup dewasa di usianya yang masih muda.
"Tidak Tahu Mam," jawab Bima.
"Kalau jawabannya nggak tahu, berarti iya. yauda cepet-cepet deh ajakin nikah, Gibran suka bangat keliatannya. Mamih juga suka, kelihatannya dia gadis yang baik, dewasa, dan penyayang." ujar Hellena.
"Papih kok nggak tahu sih, kalau Bima udah ada calonnya." sahut William.
Hans dari tadi hanya diam mengamati interaksi mereka, sebenarnya Hans tipekal orang yang tidak ingin tahu. namun mengapa saat ini, dia ingin tahu siapa gadis yang dimaksud oleh Mamih nya. terlebih gadis itu bekerja di perusahaan nya.
Bersambung...
Oke guys aku mau ngenalin keluarga Mikhailov nih.
William Mikhailov (Papih dari Raja, Bima, dan Hans. serta pendiri perusahaan LOVMART)
Hellena Mikhailov (Mamih dari Raja, Bima, dan Hans)
Raja Harth Mikhailov (Anak pertama di keluarga Mikhailov, sekaligus Papah dari Eranson. dan dia seorang Pilot).
Ratu Dea Meiriska (Istri dari Raja, Ibu dari Eranson. pertama kali Ratu bertemu Raja di dalam pesawat. kebetulan Ratu adalah teman dari Bima)
Pangeran son harth Mikhailov (anak dari ratu dan raja, biasa dipanggil Eranson. dan dia sering mengucapkan sesuatu secara gamblang atau ceplas ceplos karena menurun dari Raja)
Bima Kyle Mikhailov (Anak kedua dari keluarga Mikhailov, Bima adalah seorang dokter. sekaligus Daddy dari Gibran)
Gibran putra Kyle Mikhailov (Anak pertama dari Bima dan Gina, Gibran ditinggalkan Ibunya sewaktu dia berusia 1 bulan. hingga sejak itu, Gibran selalu mendapatkan banyak kasih sayang dari Oma nya. namun tetap saja, Gibran menginginkan seorang Ibu)
Hans Alister Mikhailov (Kalian tahu lah, dia siapa. Karena Hans menjadi tokoh utama dicerita ini. bagi yang belum tahu tentang Hans. baca aja deskripsi dari cerita ini ya guys.)
Segitu aja pengenalan tentang keluarga Mikhailov, semoga kalian suka dengan cerita yang aku buat.
Tetap sehat dan bahagia semuanya ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Infinix
seru....suka..
2022-06-16
0
Henda Rina
makin seru nih
2022-06-11
2
Winsulistyowati
Ooh Hans anak k 3 ya Thor..ok..Lanjut say..
2022-06-11
1