Chapter 4

(PANGGILAN UNTUKNYA)

Selamat membaca ☺️

🌹🌹🌹

Hari ini Iren mulai bekerja di perusahaan Hans, sebanarnya Iren malas berurusan dengan laki-laki itu. Namun biar bagaimanapun dia harus memiliki pekerjaan, setidaknya dia akan digaji saat sudah selesai untuk mengganti rugi.

"Eza, kakak berangkat dulu. Kamu istirahat saja, kakak sudah menitipkan surat izin ke si Karun. Kalau kamu tidak masuk sekolah."

"Iya Kak, kakak yang semangat ya kerjanya."

"Pasti dong, kalau nggak semangat nanti kita makan apa? Hehe. Yauda Eza baik-baik di rumah ya, makanan sudah kakak siapin di tudung saji."

"Iya, kakak hati-hati. Aku sayang kakak." ucap Eza, memeluk Iren.

"Kakak juga sayang bangat sama Eza. Kalau gitu kakak berangkat ya, assalamualaikum." ucap Iren.

"Wa'alaikumussalam, dadah kakak." Eza melambaikan tangannya.

🌹🌹🌹

Sepanjang perjalanan, Iren berdoa agar dirinya selalu diberikan kemudahan dalam bekerja. Semoga tidak ada hambatan apapun.

Saat sampai di kantor, Iren langsung masuk. Dia berusaha untuk melupakan kejadian kemarin yang menimpa dirinya.

"Ohh, ternyata hanya jadi OG toh." ucap Bunga, yang melihat kedatangan Iren, dengan seragam Office girl yang sudah melekat di tubuh Iren.

Iren hanya melirik sekilas. Dia tidak ingin terpancing emosi oleh Bunga, yang hanya akan membuat dirinya rugi.

Kebetulan sekali Iren bertemu langsung dengan Roni, dia langsung bertanya padanya.

"Tuan, saya harus kemana? dan bagaimana dulu ya?" tanya Iren.

'Tck, Tuan Hans sepertinya tertarik pada wanita ini. Mana mungkin, dia memilih dan menerima seorang OG langsung, biasanya juga ada bagian manajer personalia yang merekrut Karyawan ataupun OG.' batin Roni.

"Tuan Roni?"

"A--ah iya, sebaiknya kau langsung ke ruangan tuan Hans saja. Mungkin dia akan menempatkan mu di ruangannya." ujar Roni.

"Baik, terimakasih banyak. Tuan."

Iren langsung pergi menuju ruangan pribadi Hans, sepanjang menaiki lift pikirannya melayang. Apakah dia mampu bertahan untuk bekerja disini? Pikirnya.

Tokk.. tokk.. tokk..

"Masuk!"

Hans menatap Iren yang masuk ke dalam ruangannya, dia melihat Iren dari atas hingga bawah. Rambut panjangnya di kuncir, memperlihatkan leher panjang nan mulusnya. Bahkan satu kancing atas baju tak Iren pasang.

"Duduk!"

Iren duduk di kursi depan Hans, sedari tadi dia tak berbicara apapun. Iren memutar bola matanya ke sembarang arah. Agar matanya tak bertemu dengan mata Hans.

"Kancing kan, bagian atas bajumu!"

Iren terbelalak, dia langsung melihat ke arah dadanya. Benar saja, ada satu kancing yang belum dia pasang. Iren buru-buru memasangnya.

"Apa kau ingin menggoda karyawan yang ada disini?" tanya Hans.

Iren menatap tajam Hans, berani-beraninya dia berbicara seperti itu padanya. Iren mencoba untuk diam, agar tak berdebat dengannya.

"Kau diam, tak mengelak. Itu tandanya benar, bukan?"

"Terserah Tuan, niat saya bekerja disini hanya untuk mengganti kerugian yang Tuan alami. Setelah satu bulan saya bekerja disini, saya akan keluar!" ucap Iren.

"Hm, kau boleh langsung bekerja. Bersihkan ruanganku! Tidak boleh ada satu noda pun! Susun dengan rapih, semua dokumen yang berserakan! Dan juga bersihkan toilet pribadiku!" ucap Hans.

Iren mendengus kesal, dia langsung membersihkan ruangan. Hans fokus pada pekerjaannya, begitu pun dengan Iren. Dia nampak acuh terhadap kehadiran Hans.

'Wanita ini, kenapa tidak mencoba untuk menggoda ku? Sedangkan OG yang lain, pasti akan selalu mencari kesempatan untuk menggoda ku.' batin Hans.

"Hei, kemarilah!"

"Ada apa, Tuan?" tanya Iren.

"Siapa namamu?"

"Airen." jawab Iren singkat.

"Nama lengkap!" ketus Hans.

"Airen Cahya Senjani."

'Apa aku memanggilnya dengan sebutan Senja saja? Arghh tidak! Itu terlalu indah untuknya.' batin Hans.

"Cahya, kemarikan ponselmu!" ucap Hans.

Iren rasanya ingin tertawa, melihat Hans memanggilnya dengan sebutan Cahya.

"Untuk apa Tuan?" tanya Iren.

"Tidak usah banya bertanya, kemarikan!"

Iren langsung merogoh saku celananya, dan memberikan ponsel miliknya. Hans mengamati ponsel itu, bagaimana bisa dia sanggup untuk menggunakan handphone dengan ram 1,5 GB.

"Nih, aku sudah menyimpan nomorku. Kalau aku menelpon mu, angkat!" ucap Hans.

Iren hanya mengangguk, dan langsung melanjutkan aktivitasnya.

Bruk..

"Tuan, ada client yang ingin bertemu langsung dengan Tuan." ucap Roni.

"Roni!"

Tatapan tajam Hans, membuat Roni menyadari kesalahannya. Dia lupa untuk mengetuk pintu.

"Tolong maafkan saya, Tuan. Saya terburu-buru. Iyakan Iren?"

Iren hanya acuh, dia merasa bodo Amad dengan dua makhluk itu. Iren hanya fokus membersihkan semua sudut ruangan itu.

'Duh Iren, nggak bisa apa bantuin gitu.' batin Roni.

"Yasudah, Ayo." Hans dan Roni langsung pergi dari ruangan.

🌹🌹🌹

Ada wanita paruh baya, dan juga seorang anak kecil berumur 4 tahun. Mereka datang ke perusahaan LovMart.

"Oma, beuliin Giblan esklim di depan ya. Aku mau ketemu uncle ceundilian." ucap Gibran.

"Duhhh, cucu Oma yang satu ini pinter bangat sih." ucap Hellena, nenek dari Gibran.

"Menyindil dengan gaya." ucap Gibran.

Hellena terkekeh pelan, melihat tingkah cucunya yang satu ini. Dia sangat paham betul apa yang Hellena katakan.

"Yauda, Oma beliin eskrim. Gibran langsung masuk ke ruangan Uncle okeh!"

"Otey Oma." Gibran mengacungkan jempolnya pada sang Oma.

Gibran memang sering untuk datang ke perusahaan tempat Unclenya bekerja. Jadi, Gibran sudah tau setiap sudut perusahaan itu.

"Hallo, Gibran." ucap para karyawan.

Gibran tak menghiraukannya, dia berjalan menuju lift, dan pergi ke lantai atas untuk bertemu uncle nya.

Iren keluar dari ruangan Hans, dia ingin ke pantry untuk memanaskan makanan yang sudah dia bawa dari rumah.

Gibran keluar dari lift, dia bertemu langsung dengan Iren yang hendak ke pantry. Gibran langsung berteriak, dan memeluk Iren.

"Mommy!!"

"E--ehh? Gibran. Kamu ngapain disini?" iren langsung menggendong Gibran.

"Aku mau ketemu uncle, Mommy ngapain dicini?"

"Kakak, bekerja disini sayang. Emang uncle nya, kamu bekerja disini juga?"

"Iya Mommy, uncle aku keulja dicini."

"Siapa nama uncle kamu?" tanya Iren.

"Namanya Uncle--."

"Gibran!!"

Ucapan Gibran terpotong, karena Hellena mamanggilnya sambil membawa es krim dengan tergesa-gesa.

"Oma."

Iren mengerutkan dahinya, ternyata wanita paruh baya dengan pakaian yang terbilang modis itu adalah neneknya Gibran. Pantas saja Dokter Bima tampan, jelas bahwa Ibunya juga cantik.

"Maafin cucu saya ya, dia memang agak nakal. Gibran ayo turun sayang, kasian kakaknya capek." ucap Hellena.

"Nggak apa-apa, Nyonya." ucap Iren tersenyum.

"Panggil Ibu saja, jangan panggil Nyonya." ucap Hellena.

"Ihhh Oma, beulicik bangat dehh. Oma keunalin ini Mommy aku." ucap Gibran bersemangat, memperkenalkan Iren pada Oma nya.

"Heh, anak nakal. Wanita ini lebih cocok untuk jadi kakak mu daripada Mommy mu tahu!" Hellena menjewer telinga Gibran.

"Aduhhh, akit Oma. Nanti aku aduin ke Daddy, uncle 1, uncle 2, Mama Ratu, Kak Elan, dan juga Opa! Oma nakal cama aku."

Gibran memegangi telinganya yang barusan di jewer oleh sang nenek, dia mendengus kesal.

"Mommy, Oma nakal. Maca aku dijeuwer." Adu Gibran, pada Iren.

Iren tertawa melihat Gibran, bocah 4 tahun itu mampu mengambil hati Iren dengan tingkah menggemaskannya.

"Nama kamu siapa Nak?" tanya Hellena.

"Saya Iren, Bu. Offie girl disini." ucap Iren.

'Hans benar-benar tak waras, wanita cantik seperti ini ditempatkan sebagai OG. Maksimal dijadikan calon istri kek.' batin Hellena.

"Oma, ndak boleh liatin Mommy aku kayak gitu!"

"Eh anak nakal ini, benar-benar ya. Memangnya Kak Iren mau dengan Daddy mu itu hah?"

"Mau kok Oma, iyakan Mommy?" tanya Gibran.

Iren hanya diam tak menjawab apapun, dia sangat malu berhadapan dengan Ibu Hellena.

"Ayo Gibran sama Oma dulu, kakak Iren mau bekerja. Jangan digangguin!" ucap Hellena.

"Ndak au, aku aunya cama Mommy."

Gibran memeluk erat Iren, dan menaruh kepalanya di dada Iren. Ntah merasa nyaman atau merasa empuk, seakan itu menjadi tempat favorit untuk Gibran.

'Kyaaa, dasar anak mesum!' batin Hellena. yang melihat tingkah konyol cucunya itu.

Bersambung...

Terimakasih untuk kalian yang sudah mau mampir dicerita aku, jangan lupa untuk selalu memberikan dukungannya, melalu vote, like, dan komentar.

Tetap sehat dan bahagia❤️.

Terpopuler

Comments

Buthet Bnd

Buthet Bnd

🤣😂😂😁😁😁

2022-10-18

0

Buthet Bnd

Buthet Bnd

hmhmhm roman roman nya nih seperti ehemmmm lah🤣🤣😂😂😂😂😂😁😁😁😁😁😁

2022-10-18

0

Indri Ani40

Indri Ani40

wah ada sainganmya nih dokter BIMA😚

2022-06-09

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 32
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Cahpter 70
71 Cahpter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Pengumuman
110 Chapter 109
111 Chapter 110
112 Chapter 111
113 Chapter 112
114 Chapter 113
115 Chapter 114
116 Chapter 115
117 Chapter 116
118 Chapter 117
119 Chapter 118
120 Chapter 119
121 Chapter 120
122 Chapter 121
123 Chapter 122
124 Chapter 123
125 Chapter 124
126 Chapter 125
127 Chapter 126
128 Chapter 127
129 Chapter 128
130 Chapter 129
131 Chapter 130
132 Chapter 131
133 Chapter 132
134 Info
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 32
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Cahpter 70
71
Cahpter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Pengumuman
110
Chapter 109
111
Chapter 110
112
Chapter 111
113
Chapter 112
114
Chapter 113
115
Chapter 114
116
Chapter 115
117
Chapter 116
118
Chapter 117
119
Chapter 118
120
Chapter 119
121
Chapter 120
122
Chapter 121
123
Chapter 122
124
Chapter 123
125
Chapter 124
126
Chapter 125
127
Chapter 126
128
Chapter 127
129
Chapter 128
130
Chapter 129
131
Chapter 130
132
Chapter 131
133
Chapter 132
134
Info

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!