Suara tangisan terdengar hampir diseluruh sudut rumah,bibipun yang sedang menyapu halaman hanya menggelengkan kepala,seakan hal itu sudah sering terjadi.
Dikamar,tisu berserakan dilantai,Eva duduk santai sambil bermain ponsel,begitu juga Ririn namun sambil berbaring.
"hauwaahuwa..." Suara tangisan Zee menggelegar,namun itupun sudah biasa bagi teman-temannya.
"Deril tega banget sih kegue,masa dia ciuman sama thu cewek didepan mata gue," Zee membejek-bejek bantal yang ada disampingnya.
"Udahlah Zee,Lokan udah tahu resikonya," ucap Ririn tanpa melihat Zee dan masih sibuk dengan ponselnya.
Zee terlihat kesal dan melempari teman-temannya dengan tisu bekas ingusnya.
Merekapun terperanjat dan langsung bangun "Zee,jorok tau gak!" pekik Ririn.
"Habisnya kalian jahat sih,udah tahu gue lagi sedih,malah pada sibuk mainan hp." ucap Zee dengan wajah cemberut.
Eva duduk disamping Zee "Trus gimana,kita harus bayar neh keKania?"
Zee terlihat kesal mendengar nama itu,"Ih...dasar thu ya nenek sihir,rasanya pengen gue jambak rambutnya,terus gue karungin dan gue buang kelaut."
Ririn nyengir "Kejam banget sih Lo,"
"Yah...mau gimana lagi,yang penting sekarang Lo harus tepatin janji Lo buat ngehapus Deril selamanya dari hidup Lo!"ucap Eva mengingatkan.
Zee terdiam dengan wajah sedih.
"Zee...Lo gak lupakan sama janji Lo?" tanya Ririn.
Zee kembali mengingat saat Deril berciuman dengan Kania yang membuat dia kembali emosi "Iya,gue benci sama Deril dan gue bakal lupain dia seumur hidup gue,gue gak akan mau ketemu dia lagi!" ucap Zee dengan tegas.
Eva dan Ririn saling melihat,mereka masih merasa tidak yakin pada ucapan Zee,karena biasanya Zee juga mengatakan hal yang sama ketika Deril menolaknya.
Skip.
"Thank you," ucap Kania menerima amplop dari Zee.
"Udah puaskan Lo sekarang?" tanya Zee dengan emosi.
"Puas banget." jawab Kania dengan senyum ala kuntilanak, "perlu gue hitung gak neh?" Kania seperti sengaja memancing emosi ketiga sahabat ini.
"Lo pikir kita penipu?" bentak Ririn.
"Ya udah,okey..gue percaya kok,Oya satu lagi Zee,mulai sekarang Lo gak usah gangguin Deril lagi,karena dia udah jadi milik gue,dan kita akan sama-sama kuliah keAustralia," ucap Kania dengan sangat bangga.
Zee terdiam.
"Ambil sana !, lagian Zee juga udah gak tertarik sama cowok kaya Deril,kalian thu emang cocok,sama-sama gak punya hati." Eva terlihat sangat emosional.
"Terserah kalian,gue pergi dulu,bye..." Kania melangkah pergi meninggalkan Zee dan teman-temannya.
Zee terlihat murung setelah mendengar Deril dan Kania akan kuliah bersama di Australia,itu berarti emang udah gak ada harapan secuil pun untuk Zee.
"Zee,udah donk,katanya mau lupain Deril," ucap Ririn melihat wajah Zee yang sedih.
"Gue juga butuh waktu gaes," jawab Zee.
"Emang gak akan mudah Zee,tapi gue yakin Lo pasti bisa!" imbuh Eva.
"Semangat!" teriak Ririn dan Eva membuat Zee tersenyum.
"Kalian emang sahabat gue yang paling The best!" pekik Zee.
Merekapun berpelukan sambil tertawa bersama,meskipun Zee masih terlihat sedikit sedih.
Zee menurunkan foto Deril dari dinding kamarnya,ia tersenyum sedih.
"Masa SMA yang sangat indah,gue akan anggap ini semua sebagai kenangan yang gak akan pernah gue lupain seumur hidup gue,selamat tinggal,Cinta pertamaku." Zee meletakkan foto Deril disebuah kotak bersama dengan buku-buku yang sudah tidak terpakai.
5 Tahun Kemudian
"Haaaaa!" teriak ketiga sahabat itu sambil berpelukan dengan wajah bahagia.
Ririn dan Eva masih mengenakan kebaya karena mereka baru saja lulus dari Universitas,Sementara Zee masih saja tertinggal.
"Eh...sayang,hati-hati kamukan lagi hamil," ucap Zidan (suami Eva) yang khawatir melihat Eva melompat-lompat memeluk sahabatnya.
"Hah...Lo hamil?" pekik Zee dan Ririn yang terkejut mendengar berita kehamilan Eva.
Eva tersenyum "Gue juga baru tahu tadi pagi,"
"Selamat ya,ya ampun,gue udah mau jadi Tante neh?" ucap Zee yang terlihat bahagia.
"Oya,gue juga mau kasih kabar gembira kekalian," ucap Ririn membuat Zee dan Eva penasaran.
"Erfan udah ngelamar gue," pekik Ririn dengan wajah yang merona sembari memperlihatkan cincin yang melingkar dijarinya.
"Serius?" Zee berusaha meyakinkan.
Ririn menganguk.
"Selamat ya Rin,akhirnya Lo nikah juga sama Erfan," ucap Eva sambil memeluk Ririn.
Zee pun memeluk Ririn "Selamat ya,akhirnya sahabat-sahabat gue udah bahagia bersama dengan pasangannya,gue bahagia lihat kalian." Zee seperti ingin menangis,membuat Eva dan Ririnpun menjadi sedih.
"Zee..." Eva merangkul Zee.
"Gue cuma takut,kalo kalian udah pada berkeluarga,gue sama siapa donk?" Zeepun menghapus air mata yang tiba-tiba jatuh.
"Zee...meskipun kita udah berkeluarga,kita janji kok,kita akan selalu ada buat Lo,jadi Lo jangan melow gini donk!" ucap Ririn sembari mengusap pundak Zee.
Merekapun kembali berpelukan.
"Udah..udah...sekarang kalian boleh makan apa aja,biar gue yang traktir." ucap Zee.
"Serius neh? boleh pesen apa aja?" Ririn meyakinkan.
"Iya...mas Zidan juga pesen ya!" ucap Zee pada suami sahabatnya itu.
Zidanpun tersenyum.
Mereka sebenarnya berada di restoran milik papanya Zee,tapi sesuai ketentuan Zee tetap harus membayar saat makan disana.
Skip.
Setelah semuanya pulang,Zee duduk sendirian sambil melamun memikirkan nasibnya,kuliah belum lulus juga karena nilai IP nya selalu rendah,Pasangan juga belum punya,bukannya tidak laku tapi Zee memang selalu menolak pria yang mendekatinya.Entah kenapa? tapi bayangan Deril masih sering muncul dibenak Zee,yang membuatnya tidak bisa melupakan Deril sedikitpun.
Pelayan mengantar tagihan untuk Zee.
"Mbak Zee,ini totalnya!"
Zee melihat jumlah yang harus dia bayar,dan Zee sangat terkejut "2 juta?"
"Iya mbak,soalnya pas pulang tadi mereka juga ngebungkus beberapa makanan," jawab pelayan.
Zee terlihat kesal "ish...mereka sengaja ya ngerjain gue?" Zee memberikan kartu kepada pelayan.
Disebuah Bar,Farhan sedang bertemu dengan Adi.
"Jadi gimana neh,rencana perjodohan anak-anak kita?" tanya Adi.
Farhanpun nyengir, "Di,emang anak kamu mau dijodohin sama Azizah?Azizah aja sampai sekarang belum lulus kuliah,sedangkan anak kamu udah lulus dari Australia dan juga udah mulai ngurus perusahaan,"
"Jadi Azizah belum lulus,kenapa?" tanya Adi penasaran.
Farhan nyengir "kamu tahu sendirikan papanya,kalo bukan jadi chef,aku juga gak akan pernah lulus kuliah kayanya,"
Adipun terkekeh.
Farhan ternyata juga bukan orang yang pintar,namun bakatnya memasak sudah menjadikannya pengusaha yang sukses.
"Yah...sekarangkan Ijazah gak jadi jaminan seseorang akan sukses,apalagi Azizahkan perempuan,gak jadi masalahlah kalo dia gak lulus." imbuh Adi.
"Ya..tapi aku juga harus bicara dulu sama Azizah,nanti aku kabarin deh kalo emang dia setuju!" ucap Farhan.
"Ok...!" jawab Adi.
Merekapun kembali minum bersama dan membicarakan hal lain.
Ya,Farhan dan Adi memang sudah bersahabat sejak mereka masih SMA,tapi mereka memang jarang bertemu karena kesibukan masing-masing,Dulu mereka pernah berjanji akan menjodohkan anak-anak mereka ketika sudah besar nanti.
skip.
"Gak..gak..gak...aku gak mau dijodohin,inikan bukan zaman Siti Nurbayah pa,plis deh,papa jangan aneh-aneh," Zee duduk disofa dengan wajah cemberut sambil bersedakap.
"Zee,papakan cuma mau yang terbaik buat kamu,Dia itu pria yang pintar dan juga dari keluarga baik-baik,kamu gak akan nyesel nikah sama dia," Farhan berusaha meyakinkan.
"Tapi pa,akukan belum lulus dan aku juga belum mau nikah." jawab Zee.
"Kalo nunggu sampe kamu lulus,kamu bisa jadi perawan tua Zee!" ejek Farhan.
Zee terlihat kesal "Ih...papa kok malah nyumpahin anaknya sendiri sih?"
Farhan menghela nafas dan duduk disebelah Zee, "Zee,kamukan tahu umur papa itu udah gak muda lagi,papa udah makin tua lho,nanti kalo ada apa-apa,siapa yang jagain kamu?"
Zee menatap Farhan "Papa ngomong apaan sih?umur papa thu masih panjang,Zee gak mau papa kenapa-napa,"
Farhan mengusap rambut Zee "Umurkan gak ada yang tahu Zee,kamu ingat mama kamu,dia meninggal diusia yang masih sangat muda,bahkan waktu itu kamu masih sekolah SD,jadi sebelum nanti papa juga pergi,papa mau kamu sudah menikah dengan pria yang bisa jagain kamu."
Zee memeluk papanya dengan wajah sedih.
"Jadi,kamu maukan menerima perjodohan ini?" tanya Farhan lagi.
"Kalo papa udah ngeluarin jurus kaya gini,emang aku bisa nolak?" ucap Zee masih berada dipelukan Farhan.
Farhan tersenyum sambil mengusap rambut putrinya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
re
Dijodohkan
2022-03-27
1
Reeyantie
nyampe bab iki ke inget drakor e kim hyung jong 😅
2022-03-13
4