Pengumuman kelulusan sudah tiba,Semua siswa yang dinyatakan lulus terlihat begitu senang,mereka melompat-lompat bahagia,begitupun Zee dan dua sahabatnya,mereka berpelukan sambil melompat-lompat kegirangan.
Zeepun tidak menyangka,kalo dia bisa lulus.
Siswapun merayakan dengan menyemprotkan pillog warna warni kebaju mereka serta saling bertukar tanda tangan.
Zee sedang mencari seseorang,bajunya sudah dipenuhi warna serta tanda tangan dari teman-temannya.
Zee melihat Deril yang juga sedang merayakan kelulusan bersama teman-temannya,iapun menghampiri Deril dengan spidol ditangannya.
"Boleh minta tanda tangan Lo kan?" Zee memberikan spidol pada Deril.
Dengan wajah datar,Deril mengambil spidol itu. "Dimana?" tanya Deril yang justru membuat Zee langsung gugup,Zee pikir Deril tidak akan meresponnya,mata Zeepun berbinar-binar karena bahagia.
"Gak jadi?" tanya Deril lagi yang melihat Zee justru diam menatapnya.
"Jadi donk!" jawab Zee cepat,iapun berbalik lalu memberikan punggungnya pada Deril untuk ditanda tangani.
Derilpun menandatangani baju belakang Zee.
Zee terlihat sangat bahagia,bahkan ingin rasanya ia meluncur keangkasa sekarang.
Zeepun berbalik menatap Deril,Deril mengembalikan spidol Zee.
"Gue boleh tanda tangan dibaju Lo?" tanya Zee bersemangat.
"Gak..! gue gak mau baju gue kotor." Deril beranjak pergi dari hadapan Zee.
Zee menyipitkan mata dengan wajah kesal "Inikan cuma tanda tangan,bukan kotoran,ish." gumam Zee.
Disebuah restoran,Zee sedang menciumi seragam sekolahnya yang terdapat tanda tangan Deril disana.
Ririn dan Eva merasa heran dengan tingkah sahabatnya yang satu ini.
"Zee,jijik tau gak,itukan kotor,bau lagi," ucap Ririn lalu memakan cemilan didepannya.
"Biarin,gue masih gak nyangka,dia mau kasih tanda tangannya kegue," ucap Zee sambil senyum-senyum sendiri, "Gue makin yakin buat nembak dia pas malam perpisahan nanti."
Ririn dan Eva hanya diam sambil makan cemilan.
"Zee,Lo ingat sama janji Lo,kalo Lo ditolak,Lo bakalan lupain dia selamanya," Eva mengingatkan Zee.
Zee terdiam dan berpikir,ia ragu bisa menghapus Deril dari ingatannya, "Gimana ya gaes? kaliankan tahu,Deril adalah cinta pertama gue,pasti susah buat ngelupain dia."
Ririn dan Eva saling melihat "Cinta air mineral?" ucap mereka bersamaan lalu tertawa.
Zeepun mengerucutkan bibirnya.
Flashback on.
Zee kelelahan setelah mendapat hukuman berlari dari kakak senior saat masa pengenalan siswa baru diSMA.
Nafas Zeepun terengah dengan wajah yang dipenuhi keringat,saat itu seorang pria tampan menghampiri dan memberikan sebotol air mineral untuk Zee.
Zee menatap pria itu dan menerima air mineral itu "makasih."
Deril berlalu meninggalkan Zee,Zee tersenyum dan mulai sejak itu,dia tidak bisa berhenti memikirkan Deril.
Flashback off.
Zee tersenyum saat mengingat hal itu,karena saat itu sikap Deril tak sedingin sekarang.
Makanya teman-teman Zee meledek jika cinta Zee keDeril adalah cinta air mineral.
"Hai ..lagi pada ngumpul neh?" sapa Farhan(papa Zee) yang menghampiri mereka.
"Hai om," sapa Eva dan Ririn.
"Gimana ? pada lulus apa nggak neh?" tanya Farhan.
"Lulus donk om,!" jawab Ririn.
Farhan melirik putrinya yang masih melamun "Azizah,kamu lulus gak?" Farhan memang suka memanggil Zee dengan nama lengkap,terkadang itu membuat teman-teman Zee merasa geli.
Zee tersentak lalu menatap Farhan "Zee,pa!" keluh Zee.
"Enakan juga Azizah,gimana ?jangan-jangan kamu gak lulus ya?" ucap Farhan dengan wajah mengejek.
"Papa,aku luluslah,neh buktinya!" Zee memperlihatkan seragamnya tadi.
"Oh...baguslah,papa pikir kamu gak akan lulus," ucap Farhan membuat teman-teman Zee terkekeh.
"Papa suka gitu sama anak sendiri,jahat!" Zee mengerucutkan mulutnya.
Farhan tersenyum lalu mengusap kepala Zee.
"Ya udah,buat ngerayain kelulusan kalian,kalian boleh makan sepuasnya disini,gratis!" ucap Farhan.
"Serius om?" tanya Ririn bersemangat.
Farhan menganguk "serius donk,"
Ririn dan Eva terlihat sangat senang dan segera memilih menu yang akan dipesan.
"Tumben papa humble,biasanya aku makan disini aja harus bayar," keluh Zee dengan wajah kesal.
"Inikan untuk merayakan kelulusan anak kesayangan papa,jadi wajar donk," jawab Farhan.
Zee hanya nyengir seakan tak percaya perkataan Farhan,Farhanpun gemas dengan tingkah anaknya itu,lalu mencubit pipi Zee.
Ya...Restoran itu memang milik Farhan.
Farhan merupakan seorang koki dulunya,tapi sekarang sudah memiliki beberapa cabang Restoran yang sudah terkenal.
Farhan juga sangat akrab dengan Zee dan teman-temannya,sikap Farhan yang suka bercanda dan ramah membuat teman-teman Zee tidak sungkan padanya.
Zee dan teman-teman berjalan menuju Aula,meskipun sudah lulus mereka masih harus masuk sekolah untuk mengurus beberapa hal,termasuk acara perpisahan yang akan diadakan malam ini.
"Brukk," Zee bertabrakan dengan Kania dipintu depan aula.
"Ih...Lo gimana sih,jalan gak pake mata!" umpat Zee.
Kania nyengir "Lo yang gak pake mata."
Kania termasuk siswa pintar disekolah,tapi tingkahnya yang super sombong membuat Zee dan teman-teman sering berdebat dengannya jika bertemu.
Deril melewati mereka dan masuk keaAula,Zee menatapnya sambil tersenyum,meskipun tidak mendapat respon apapun.
Zeepun ingin masuk,tapi ditahan oleh Kania.
"Selain panitia,dilarang masuk!" ucap Kania.
Zee terlihat kesal.
"Zee...udah ditolak berkali-kali masih aja ngejar,gak punya malu." ejek Kania.
"Eh...jaga ya mulut Lo!" bentak Ririn yang tidak suka Zee dihina.
"Kenapa ? emang bener kok,temen kalian ini harga dirinya udah ketelan bumi,makanya gak punya malu," imbuh Kania membuat ketiga sahabat ini semakin emosi.
"Emang minta disumpel ya mulut Lo!" Eva ingin maju tapi ditahan oleh Zee.
"Udah-udah gak usah ngeladenin cewek munafik ini,Kalo didepan Deril aja dia sok-sok an baik,lugu,ramah...cih...lihat kelakuannya kekita," Zee mengekpresikan mulutnya seperti mau muntah.
"Kenapa Zee?Lo iri karena gue bisa deket sama Deril? dengerin ya,Deril itu udah jijik banget sama sikap Lo, yang selalu ngebuat dia malu." ucap Kania dengan santainya.
"Oya...kalo dia tahu cewek kaya apa Lo itu,dia akan lebih jijik sama Lo!" balas Zee.
"Lo yakin,Ok...gimana kalo kita taruhan,kalo diacara ntar malam Lo bisa dapetin Deril,gue bakalan kasih Lo 10 juta,cash. Tapi kalo sebaliknya,gue yang bisa dapetin Deril,Lo harus bayar kegue 10 juta,Gimana?"
"Ok...!" jawab Zee dengan cepat karena sudah terpancing.
Ririn dan Eva terkejut mendengar jawaban Zee.
"Ok..deal!" Kania dan Zee bersalaman "Ya udah,gue masuk dulu,sana kalian pergi !" usir Kania lalu kembali masuk kedalam aula.
"ishhhh" Zee terlihat masih kesal dengan kelakuan Kania.
Skip.
"Bisa-bisanya sih Lo nerima taruhan konyol Kaya gitu," Ririn terlihat kesal pada Zee.
Mereka sedang berada dikelas,Zee duduk bersebelahan dengan Eva,sedangkan Ririn berdiri didekat Zee.
"Ya masa gue tolak,ntar makin bertingkah thu cewek rese." jawab Zee.
"Tapi Zee,taruhan ini terlalu beresiko buat Lo," ucap Eva.
"Emang kalian gak yakin gue bakalan menang?" tanya Zee.
"Enggak." jawab Ririn dan Eva bersamaan.
Zee terlihat kesal.
"Zee...Kania itu emang sengaja mancing Lo,karena dia udah tahu,Lo gak akan bisa dapetin Deril," ucap Eva lagi.
"iya,tapi dengan bodohnya,Lo kepancing." imbuh Ririn.
"Ya...tapi gue yakin kok,meskipun gue nanti ditolak,Deril juga belum tentu akan nerima Kaniakan? jadi,kalo sama-sama gak dapetin Deril,taruhannya berarti batal,yakan?" Zee berusaha meyakinkan teman-temannya.
"Yah,terserah Lo deh Zee,gue do'ain Lo diterima malam ini,siapa tahu Lo dapet Mukjizat dari Tuhan." ucap Ririn.
"Yah...yang penting Lo berjuang aja dulu!" imbuh Eva berusaha memberikan semangat pada Zee.
"thanks ya." Zee memeluk kedua sahabatnya itu.
Acara perpisahan dimulai,dibuka dengan penampilan beberapa pensi sekolah.
Kepala sekolah dan guru pun memberikan ucapan perpisahan pada para siswa yang sudah lulus.
Dan acara party pun dimulai.
Musik DJ,yang membuat semua orang ingin menggoyangkan badan mereka.
Deril duduk sendirian sambil menikmati alunan musik.
Kania menghampiri Deril dengan dua gelas minumnya ditangannya.
"Neh,Ril,buat Lo,"ucap Kania menyodorkan minuman itu keDeril.
"Thank you." Deril meletakkan minuman itu kemeja.
"Oya,gue denger Lo mau kuliah keAustralia ya? sama donk,gue juga mau kesana,kebetulan nilai gue lumayan bagus,dan gue dapet rekomendasi buat kuliah disana," ucap Kania.
"Serius?" Deril berusaha meyakinkan.
Kania menganguk," Gue seneng,Lo juga kuliah disana,jadi ntar kalo ada apa-apa,gue bisakan minta bantuan Lo!"
Deril hanya tersenyum.
Tiba-tiba musik berhenti,membuat semua orang bingung.
Zeepun naik keatas panggung,melihat itu perasaan Deril sudah merasa tidak enak,diapun meminum minuman didepannya.
"Ngapain sih Thu cewek?,norak banget." gumam Kania.
"Selamat malam teman-teman,maaf ya,ganggu waktunya sebentar,gue mau ngucapin selamat ya atas kelulusan kita semua." ucap Zee.
"yeee....!" Ririn dan Eva bertepuk tangan,dan yang lainpun mengikutinya.
"Sebenarnya,sebelum acara ini selesai,ada yang mau gue sampein keseseorang," ucap Zee lagi.
Zee melihat kearah Deril, "Hai Deril, Lo mau gak jadi pacar gue?" ucap Zee.
"huuuuu..." semua bersorak dan melihat kearah Deril.
Deril menunduk sambil memijat pelipisnya karena merasa sangat malu.
"Gak punya malu banget sih Thu cewek!" gumam Kania kesal.
Ririn dan Eva yang menjadi provokator langsung berteriak "Terima...terima...terima.." yang lainpun mengikuti dan bersorak untuk mereka.
Zee berharap kali ini Deril mau menerimanya.
Deril yang sudah tidak tahan langsung beranjak keluar dari tempat acara.
Semuanya terdiam melihat sikap Deril.
Kania mengikuti Deril.
Zee terlihat sedih,Eva dan Ririn naik panggung dan menghampiri Zee.
"Lo gak papakan?" tanya Ririn.
Zee berpikir "Diakan belum nolak gue,biar gue susulin dia." Zee pun beranjak keluar untuk menyusul Deril.
Zee mencari keberadaan Deril,Saat sampai diparkiran,mata Zee terbelalak melihat pemandangan jauh didepan sana.
Zeepun langsung membalikkan badannya dengan wajah kecewa.
Ya...saat itu Zee melihat Deril dan Kania yang sedang berciuman didepan sebuah mobil.
Zeepun terdiam dengan mata berkaca-kaca.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Anah Azzahra
nyesekk
2022-03-26
1
Dina Marliana
ya allah nyesek bngttt😢
2022-03-03
1
Indah Alifah
tegang😀
2022-03-01
1